PEMBIMBING :
dr. Ilhamiyati, Sp.M
OLEH :
R.P Joy Pospo K
201520401011160
Dewi Retno Wulan
201520401011106
SMF MATA
RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2016
PENDAHULUAN
Definisi Congenital Rubella Syndrome Rubella atau campak
Jerman adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
rubella.
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Congenital Rubella Syndrome
pertama kali dilaporkan pada tahun
1941 oleh Norman Greg seorang ahli
optalmologi Australia yang
menemukan katarak bawaan di 78
bayi yang ibunya mengalami infeksi
rubella di awal kehamilannya.
PATOGENESIS
Virus rubella ditransmisikan melalui
pernapasan dan mengalami replikasi di
nasofaring dan di daerah kelenjar getah
bening. Viremia terjadi antara hari ke-5 sampai
hari ke-7 setelah terpajan virus rubella. Dalam
ruangan tertutup, virus rubella dapat menular
ke setiap orang yang berada di ruangan yang
sama dengan penderita. Masa inkubasi virus
rubella berkisar antara 1421 hari. Masa
penularan 1 minggu sebelum dan empat hari
setelah permulaan (onset) ruam (rash).
Dalam sekret faring dan air kemih (urin) pada bayi dengan
CRS, terdapat virus rubella dalam jumlah banyak yang dapat
menginfeksi bila bersentuhan langsung. Virus dalam tubuh
bayi dengan CRS dapat bertahan hingga beberapa bulan atau
kurang dari 1 tahun setelah kelahiran. Kerusakan janin
disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya oleh kerusakan sel
akibat virus rubella dan akibat pembelahan sel oleh virus.
Infeksi plasenta terjadi selama viremia ibu, menyebabkan
daerah (area) nekrosis yang tersebar secara fokal di epitel vili
korealis dan sel endotel kapiler. Sel ini mengalami deskuamasi
ke dalam lumen pembuluh darah, menunjukkan bahwa virus
rubella dialihkan (transfer) ke dalam peredaran (sirkulasi)
janin sebagai emboli sel endotel yang terinfeksi. Hal ini
selanjutnya mengakibatkan infeksi dan kerusakan organ janin
MANIFESTASI
IUGR
Purpura Trombositopenia
Anemia Hemolitik
Ikterus
Radiolucent Bone Disease
Meningoensofalitis
Tuli Sensorineural
Retardasi Mental
Insulin dpendent diabetes
Pneumonia
Kerusakan Jantung
Mikrosefali
Katarak
Glukoma
Retinopati
FAKTOR RESIKO
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Serologi
Pada kasus yang dicurigai CRS
memerlukan 3 pendekatan
Mengetahui antibodi IgM spesifik-rubella pada
serum bayi
Melakuka titrasi serial antibodi selama 6 bulan
Immunoblotting dan imunoasai enzin peptide
serum yang dikumpulkan selama masa
neonatus penurunan E1 dan E2
WHO, 2012
Glaukoma
Tatalaksana yang dilakukan pada
glaukoma kongenital yaitu membuat
lubang pada trabekulum Meshwork
supaya ada saluran pembuangan akuos
humor.
Pencegahan
Melakukan imunisasi pada umur 12
dan 15 bulan dan wanita pasca
pubertas dan tidak hamil
Prognosis
prognosis rubella kongenital
bervariasi menurut keparahan infeksi