Anda di halaman 1dari 5

METABOLISME ENERGI DAN

TRANSPORT ELEKTRON DI DALAM


PARASIT PROTOZOA

Sresta Azahra
(P2BA14012)
Rachmad Bayu Kuncara
(P2BA14014)

METABOLISME ENERGI DI
DALAM PARASIT PROTOZOA

Metabolisme energi pada Trypanosomatids diperoleh dari sumber karbon yang


tersedia di dalam host.
Dalam bentuk trypomastigote, Trypanosoma brucei dan Trypanosoma
cruzi menggunakan glukosa yang dari icairan vertebrata host mereka.
Adaptasi hematophage thdp vektor serangga mendapatkan energi dari l-proline
dan/atau l-glutamin, yang berasal dari hemolymph dan cairan jaringan.
Akibatnya, pada serangga trypanosomatids melakukan katabolisme asam amino,
dengan menggunakani l-prolin.
Pada Trypanosoma cruzi (tapi tidak Trypanosoma brucei dan Leishmania major)
memiliki kapasitas untuk memanfaatkan d-prolin dan l-histidin. Selain itu,tahap
serangga Leishmania spp. (promastigote) juga menggunakan enzimatik untuk
metabolisme disakarida, sebagai adaptasi hematophage terhadap vektor
serangganya (sandflies), yang juga memakan nektar dan kutu melon.
Sumber karbon yang digunakan dalam tahap intra seluler tergantung pada di
bagian mana mereka tinggal dihost, amastigotes Trypanosoma cruzi berada di
dalam sitoplasma sel inang dengan adanya pemasukan gula fosfat dan
pengembangan metabolism glukosa, sedangkan amastigotes Leishmania
berkembang biak dalam bagian lisosom makrofag dan lebih memilih asam lemak
sebagai sumber energi.

Dalam trypanosomatids, berdasarkan aliran darah Trypanosoma


brucei memiliki metabolisme energi yang paling sederhana, yang
hanya berdasarkan tahap glikolisis ,terdapat glukosa dalam darah
host vertebrata.
Jalur glikolitik yaitu enzim mengubah glukosa menjadi 3phosphoglycerate yang berada di dalam glycosomes (peroksisom),
sementara enzim terakhir berada dalam sitosol.
Dalam kondisi aerobik, piruvat adalah satu-satunya hasil akhir yang
diekskresikan dan sintesis ATP terjadi di sitosol yang dikatalisis oleh
piruvat kinase, sedangkan pada glycosomes diproduksi dari ATP scr
seimbang.
Demikian pula pada glycosomal keseimbangan redoks dipertahankan,
karena,
NADH
yang
dihasilkan
oleh
gliseraldehida-3-fosfat
dehidrogenase adalah reoxidized melalui gliserol3-fosfat dan adanya
alternatif oksidase dalam mitokondria.
Katabolisme glukosa (glikolisis) menggunakan cara sitoplasmik
menghasilkan ATP sedikit. Ttp pada organisme yg terdpt aerobik
mitokondria dengan menggunakan oksidasi karbon, menghasilkan
elektron dari reaksi katabolik shg energi yang didapat lebih besar,
disbt oksidasi phosphorylasi

TRANSPORT ELEKTRON DI
DALAM PARASIT PROTOZOA

Trichomanas vaginalis memiliki hydrogenosome yang dlm


proses metabolik terjadi pada tahap glycolysis. Fungsi
metabolik hydrogenosome ini penting dalam oksidatif
dekarboksilasi piruvat ke asetil CoA dengan mediasi
ferredoxin di dalam sistem transport elektron. Enzim yang
terlibat adalah iron-sulfur yang terdiri pyruvate ferredoxin
oxidoreductase (PFOR), dan transport elektron dihasilkan
oleh kebutuhan PFOR (2Fe-2S) ferredoxin dan (Fe)
hidrogenase.
Pada Trichomonas vaginalis, sianida dan azida mempunyai
pengaruh kecil terhadap penggunaan oksigen dan
peroksidase merupakan hasil terakhir respirasi.

Flavoprotein sebagai oksidasi di dalam transport elektron


yang terdpt di dalam Trichomonas foetus, dimana
insensitif terhadap sianida dan azida tetapi tidak
terdeteksi aktivitas oksidasi sitokrom. Katalase juga
terdapat
pada
Trichomonas
foetus.
Di
dalam
Trichomonas vaginalis dan Trichomonas foetus, transport
elektron tidak ditemukan sistem sitokrom.
Pigmen sitokrom belum terdeteksi di dalam amoeba
(Entamoeba histolytica) dan adnya sianida dan azida
pertumbuhannya akan terhambat jika konsentrasi tinggi.
Respirasi Plasmodium gallinaceum, Plasmodium berghei,
dan Plasmodium knowlesi ditemukan sensitif terhadap
sianida dan Plasmodium knowlesi sensitif juga terhadap
karbonmonoksida, dimana oksidase sitokrom dapat
terjadi di membran mitokondria.
Toxoplasma gondii juga sensitif sianida dan mempunyai
sitokrom a, b, dan c dan berikatan dengan Fe disbt reaksi
reduksi

Anda mungkin juga menyukai