Anda di halaman 1dari 38

HIDRODINAMIKA

PENGERTIAN: Penelitian mengenai


zat cair yang mengalir meliputi:

Tekanan
Kecepatan aliran
Lapisan-lapisan zat yang
melakukan gesekan

Alat

yang digunakan untuk menghitung


kecepatan aliran zat cair adalah
Venturimeter
Zat Cair meliputi: air, darah, asam
(H2SO4), air laut, dan sebagainya

Zat Gas meliputi: Udara, Oksigen O2,


Nitrogen, CO2 dan sebagainya

Bernoulli telah berhasil merumuskan


rumus dengan persyaratan-persyaratan
atau pendekatan khusus yaitu:
1.

2.

Zat cair tanpa adanya geseran dalam


(cairan tidak viskos)
Zat cair mengalir secara stasioner
(tidak berobah) dalam hal kecepatan,
arah maupun besarannya (selalu
Konstan)

3.

4.

Zat cair mengalir secara steady yaitu


mengalir melalui lintasan tertentu
Zat cair tidak termampatkan
(incompresible) melalui sebuah
pembuluh dan mengalir sejumlah
cairan yang sama besarnya
(continuitas)

PENERAPAN HIDRODINAMIKA
PADA PELAYANAN KESEHATAN
Mengukur

Tekanan Darah
(Sphygmomanometer)
Mengukur LED meliputi:
BBS (Blood Bezinking Snellheid)
BSR ( Basal Sedimentasi Rate)
Tekanan Bola Mata (Tonometer)
Tekanan Kandung Kencing ( Sistometer )
Tekanan Didalam Tengkorak

Pengaruh Tekanan Dalam


Ilmu Kebidanan
Tekanan ialah: Daya persatuan
luas yang dikena kan tegak lurus
pada permukaan.
Satuannya pada SI Newton/ m2
atau paskal & pada CGS adalah
Dyne/cm2 . Pada dunia kedokteran
mmHg atau Satuan Torr.

Tekanan Pada Tubuh Manusia:


Semua benda mempunyai
tekanan karena beratnya.
Tekanan adalah Gaya per Unit
Area. Gaya sendirian tdk dapat
mengontrol tekanan

Tekanan pasien yang tidur lama


pada tempat tidur, menghambat
darah kekapiler perifer, terutama
didaerah pembuluh darah yang
tertekan diantara tulang &
tempat tidur.

Darah yang membawa nutrien&


O2 tidak dapat mencapai selsel dan sel akan mati,
mengakibatkan ulcus
decubitus. Jika pasien diletakan
pada tempat tidur berisi
udara/air tekanan akan
berkurang/disebarkan karena
area diperluas.

Hukum Fisika yang


berhubungan dengan
tekanan pada tubuh Man
1.

Hukum Boyle: Untuk setiap


gas pada suhu tetap, volume
berbanding terbalik dengan
tekanan. P1 x V1 = P2 x V2

2.

Hukum Charles: Tekanan berbanding


terbalik dengan suhu. Pada manusia
hukum ini dipakai pada mekanisme
bernafas dan respirasi

3.

Hukum Dalton (Hukum Tekanan Parsial):


Tekanan gas sebanding dengan persentase
campuran gas-gas
yaitu tekanan parsial satu gas adalah Jumlah
gaya pada dinding yang mengelilinginya

4.

Hukum Henry: Berat gas terlarut dalam


volume cairan tetap pada suhu tertentu
sebanding dengan tekanan. Pada
penyelam,bertambah dlm menyelam
bertambah besar tekanannya, penurunan
yg tiba 2 yaitu bila penyelam naik
kepermukaan degan cepat menimbulkan
gelembung gas dalam darah yang dapat
menyumbat kapiler (sakit hebat) dis
Bends

5.

Prinsif Pascal: Tekanan yang diberikan


pada semua zat cair dalam bejana
tertutup, diteruskan kesemua arah
dengan besar yang sama contohnya
pada vesca urinaria, begitu juga benda
yang terletak dalam cairan, mempunyai
tekanan yang sama pada seluruh
permukaan .

Contohnya: Otak didalam cairan CSF,


Janin di dalam cairan amnion. Keduanya
terlindung dalam cairan yang
mengelilinginya, yang meneruskan
dengan tekanan sama tak jadi soal
walaupun orangnya aktif.

Mengukur tekanan didalam


tubuh manusia
1.

Tekanan Dalam Tengkorak (Intra


Carnial Pressure)
Otak berisi cairan CSF (Cerebro
Spinal Fluid) yang banyaknya 150
cm 3yang dihasilkan Ventrikel otak.

Pertumbuhan Otak dalam Kandungan

Sirkulasi cairan otak dimulai didalam suatu


hubungan seri dengan sebuah ruangan yang
disebut ventrikel.

CSF ini seluruhnya berada dalam otak


mengalir melalui ventrikel keruangan
disepanjang tulang belakang (Columna
Spinalis) dan bersatu pada sistem sirkulasi
darah.

Bila

produksi CSF meningkat, salurannya


tersumbat (obstruksi), absorbsinya terganggu
maka tekanan intra cranial meningkat, CSF
akan meningkat yang pada bayi kepalanya
bisa membesar (Hydrocephalus)

Untuk mengukur tekanan CSF dilakukan Lumbal


Pungsi (LP) dan tekanan diukur dalam cm H 2O.
Bila tekanan > 20 cm H2O disebut tekanan CSF
meningkat. Hal ini didapati pada otak terinfeksi,
edema otak, perdarahan otak dan tumor otak dll.

Cara

mengukur ada tidaknya


Hidrocephalus pada bayi baru lahir
adalah dengan mengukur tekanan
disekeliling tengkorak dikepala sedikit
diatas telinga. Tekanan normal pada
bayi baru lahir adalah 32-37 cm .Lebih
dari itu dikatakan Hydrocephalus

2.

Tekanan Bola Mata (Tonometer)


Bentuk dan ukuran bola mata dipertahankan
oleh adanya tekanan cairan yang bening
dalam bola mata (Aqueous Humour) yang
menghantarkan cahaya ke retina.
Untuk mempertahankan suatu penglihatan
yang jelas, dimensi dari mata sangat
menentukan . Dengan perobahan 0,1 mm
saja mengakibatkan efek yang nyata pada
ketajaman penglihatan

Tekanan

bola mata yang normal adalah 12 s/d


23 mm Hg yang diukur dengan alat Tonometer
dari Shiotz atau sinar
Aqueous Humour sebagian besar terdiri dari
air yang dihasilkan oleh mata terusmenerus
dan suatu sistem drainage.
Sumbatan dari sistem dranage akan
menyebabkan peninggian tekanan mata,
peningkatan ini akan membatasi aliran darah
sehingga dapat menimbulkan keadaan
glaukoma yang ditandai dengan sakit kepala.

3.

Tekanan Pada Saluran Pencernaan


Saluran pencernaan dari mulut sampai ke anus
panjangnya lebih kurang 6 m. Supaya arahnya dari
atas kebawah, maka dilengkapi Valve & sphincter
(klep) dan gerakan peristaltik usus.
Pada sebagian besar saluran ini khususnya bagian
bawah tekanannya lebih besar dibandingkan dengan
tekanan dibagian luar (tekanan Atmosfer), tetapi
kebalikannya pada saluran bagian atas misalnya
Usofagos, dimana tekanannya lebih kecil dari tekanan
atmosfir karena berada pada rongga dada.

Pada waktu makan pada saat menelan selalu udara


turut serta sehingga perut menjadi lebih besar dan
teregang
peninggian tekanan
sendawan.
Bakteri khusus yang menghasilkan gas
peninggian
tekanan, untuk menguranginya mekanisme platus
Kadang 2 terjadi penymbatan diusus halus dan colon
yang menyebabkan tekanan naik sehingga menghalangi
aliran darah kedaerah itu yang bila sudah melibatkan
organ penting bisa menyebabkan kematian. Untuk
mengurangi tekanan ini sering dipasang intubasi.

4. Tekanan Dalam Kandung


Kemih

Peninggian tekanan didalam kandung kemih


&Spinchter ureter berhubungan erat dengan
jumlah urine yang terkandung didalamnya, sifat
kandung kemih dapat mengalami pergangan oleh
penambahan volume.
Tekanan dalam kandung kemih dapat diukur
dengan memasukkan kateter yang mempunyai
ukuran tekanan melalui urethera sampai
kekandung kemih. Secara langsung tekanan dapat
diukur dengan memasukkan jarum melalui dinding
perut kedalam kandung kemih

Tekanan kandung kemih akan meningggi


waktu kita batuk, mengedan dan jongkok
Keadaan steress bisa juga menyebabkan
peninggian tekanan didalam kandung kemih
disebabkan nervous.

Pada waktu hamil, berat


janin diatas kandung
kemih akan meninggikan
tekanan dalam kandung
kemih & menyebabkan
sering-sering buang air
kecil.

Pada wanita hamil terutama saat akhir


kehamilan akan terjadi peningkatan
berkemih, hal ini disebabakan oleh karena
vesika urinaria tertekan oleh kepala janin
atau bagian janin yang lain sehingga adanya
tekanan sedikit saja urine bisa keluar.
Sementara pada diafragmah ibu hamil
akibat pembesaran uterus (tuanya
kehamilan) menimbulkan tekanan pada
rongga dada akhirnya menyebabkan
serimengalami sesak nafas.

Tekanan pengosongan normal biasanya


antara 20-40 cm H2O, tetapi pada orang
yang menderita hipertrofi prostat untuk
pengeluaran urine bisa saja dengan tekanan
lebih tinggi dari 100 cm H2O.
Pada orang dewasa tekanan volume 500mm
akan terjadi kontraksi otot kendungkemih
yang agak kuat yang akan menyebabkan
kenaikan tekanan sementara seperti 150 cm
H2O

TEKANAN DARAH / JANTUNG


Primary Survey
A : Airway, dengan cervical spine
control
B : Breathing
C : Circulation, dengan haemorrage
control
D : Disability
E : Eviroment / Eksposur

5. Tekanan Darah
. Pada pengukuran tekanan darah sebenarnya
tekanan yang diukur adalah tekanan pada
dinding arteri dan vena yang ditimbulkan oleh
jantung yang bertindak sebagai pompa, secara
langsung tidak dapat dilakukan maka
digunakannlah sphygmomanometer.
. Faktor yang melibatkan tekanan darah adalah:
cardiac output, volume darah, tekanan perifer,
elastisitas dinding arteri dan venous return.
. Tekanan darah bervariasi dengan kelamin, usia,
kerja, tidur,emosi dan lain-lain.

Tekanan Darah terbagi menjadi:

a.Sistolis yaitu tekanan darah maksimum


yang terdapat pada aorta ketika jantung
berada
pada
phase
sistolis
atau
berkontraksi dimana darah dipompakan
dari ventrikel kiri keaorta. Ini terjadi kirakira 72 X permenit dalam keadaan tenang
dan jantung sehat
b.Diastolis yaitu tekanan darah minimum
yang terdapat pada aorta ketika jantung
berada pada phase diastolis/mengembang
dimana darah dari vena masuk keatrium
c.Tekanan nadi adalah selisih sistolis
dengan tekanan diastolis.

Pengukuran Tekanan Darah:


Pengukuran tekanan darah yang
diperlukan secara klinis adalah
tekanan dari aorta, tetapi biasanya
diukur dari arteria yang sama tinggi
permukaannya dengan jantung yang
biasa digunakan adalah arteri
brachialis.
Tekanan ini harus diukur pada bidang
horizontal yang sama dengan jantung
karena kalau tidak demikian terjadi
kesalahan disebabkan tekanan
hydrotatis.

Tekanan darah dianggap normal untuk


seorang dewasa muda adalah 120 mmHg
ini untuk tekanan sistolis, sedangkan
untuk tekanan diastolis adalah 70 80
mmHg.

Tekanan darah yang masih


dianggap normal dibawah
pengaruh umur adalah sesuai
dengan rumus:
Tekanan Sistolis= 100+umur
dalam tahun
Rumus ini hanya berlaku untuk
orang dewasa. Untuk anakanak/bayi mempunyai tekanan
sistolis yang kadang-kadang
dibawah 100 mmHg, tanpa
memberikan arti patologis.

Untuk orang dewasa misalnya: Umur


20 tahun maka tekanan sistolis yang
dianggap ideal untuk dia adalah 100 +
20 = 120 mmHg, sedang untuk orang
tua umur 60 tahun tekanan sistolis
120 mmHg juga dianggap normal,
sedangkan tekanan 100+60 = 160
mmHg juga masih normal.

Tekanan sistolis yang lebih tinggi dari


batas-batas inidianggap sebagai
penderita Hypertensi, sedangkan
yang lebih rendah dari batas ini
dianggap menderita hypotensi
Kriteria lain mengatakan bila tekanan
diastolis 90 mmHg atau lebih yang
bersangkutan mengidap penyakit
darah tinggi, tidak memandang
tekanan sistolisnya.

Tekanan diastolis yang lebih dari 100


mmHg dianggap patologis dan kita
harus perhatikan apakah ginjal pasien
ini dalam keadaan baik atau tidak,
olehkarena peninggian tekanan diastolis
ini sering disebabkan kelainan ginjal.
Bila tekanan diastolis terlalu rendah
bahkan sampai nol maka kita
mencurigai adanya suatu penyakit
misalnya: anemia berat, aorta
insuficiency, adanya shun antara arteria
dan vena besar, duktus arteriosus yang
tinggal terbuka, beri-beri dan lain-lain

Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai