Anda di halaman 1dari 59

UKURAN LOKASI

(PEMUSATAN)
Heriyanto, S.E., M.Sc.
Pertemuan 4

POKOK BAHASAN

Pengantar
Ukuran Tendensi Sentral
Rata-Rata

Hitung (Mean)
Nilai Tengah (Median)
Nilai Paling Sering Muncul (Modus)

Hubungan Mean, Median, dan Modus


Ukuran Letak
Kuartil
Desil
Persentil

Data
berkelompok &
tidak
berkelompok

Data
berkelompok &
tidak
berkelompok

PENGANTAR

Penyajian data dapat diberikan dalam bentuk


distribusi frekuensi dan grafik (histogram,
poligon, dan ogif).
Penyajian grafik-grafik tersebut dapat
memberikan informasi mengenai posisi letak
suatu data.
Namun demikian, tidak semua data yang ada
harus disajikan.
Dibutuhkan suatu ukuran yang dapat mewakili
sekumpulan data tanpa kehilangan maknanya.
Ukuran pemusatan suatu ukuran yang mewakili
sekumpulan data, yaitu sebuah nilai yang
menunjukkan pusat dari sekumpulan data.

UKURAN PEMUSATAN

Ukuran pemusatan adalah nilai tunggal yang


mewakili suatu data dan menunjukkan
karakteristik dari data (menunjukkan pusat
dari nilai data).
Ukuran pemusatan meliputi:
Rata-rata
Median
Modus

hitung (Mean)

RATA-RATA HITUNG (MEAN)

Mean merupakan nilai yang diperoleh dengan


menjumlahkan semua nilai data dan
membaginya dengan jumlah data.
Mean merupakan nilai yang menunjukkan
pusat dari nilai data dan merupakan nilai
yang dapat mewakili dari keterpusatan data.
Konsep mean mencakup:
Rata-rata

hitung populasi
Rata-rata hitung sampel
Rata-rata hitung tertimbang
Rata-rata hitung data berkelompok

RATA-RATA HITUNG POPULASI

Rata-rata hitung populasi merupakan nilai ratarata dari populasi.


Populasi adalah semua anggota dari suatu
ekosistem atau keseluruhan anggota dari suatu
kelompok.
Populasi adalah semua hal, objek, atau orang
yang ingin dipelajari.
Rata-rata hitung populasi biasa disebut juga
dengan parameter yang dapat disajikan dalam
bentuk simbol, yaitu:

RATA-RATA HITUNG POPULASI

Formula rumus menggunakan simbol:

Keterangan:

= rata-rata hitung populasi

= simbol dari operasi penjumlahan


X = Nilai data yang berada dalam populasi
N = jumlah total data pengamatan dalam
populasi

CONTOH....
Bank

Nilai Kredit (Rp Triliun)

Danamon

41

BRI

90

BCA

61

Mandiri

117

BNI

66

CONTOH...

RATA-RATA HITUNG SAMPEL

Cara perhitungan rata-rata sampel secara tenik


relatif sama dengan rata-rata hitung populasi.
Penekanan pada rata-rata hitung sampel adalah
unsur sampelnya.
Sampel adalah bagian atau proporsi dari populasi
tertentu yang menjadi kajian atau perhatian.
Pemilihan sampel diperlukan dengan tetap
memperhitungkan keterwakilan sampel
Mengapa menggunakan sampel?
Waktu
Biaya
Tenaga

RATA-RATA HITUNG SAMPEL

Pemilihan sampel dari populasi dilakukan


dengan:
memberikan peluang yang sama terhadap
semua anggota populasi untuk dipilih
(probability sampling)
Dipilih dengan pertimbangan khusus dan
disesuaikan dengan tujuan (non-probability
sampling)
Beberapa cara pemilihan sampel dari
populasi dapat dilakukan dengan pengocokan
sampel atau memakai tabel random.

RATA-RATA HITUNG SAMPEL

Keterangan:
X (bar)= rata-rata hitung sampel

= simbol dari operasi penjumlahan


X
= Nilai data yang berada dalam sampel
n
= jumlah total data pengamatan dari sampel
X = jumlah dari keseluruhan nilai X (data) dari
sampel

CONTOH....
No.

Nama Perusahaan

Total Aset
(Rp miliar)

Laba
Bersih (Rp
miliar)

PT Indosat

22598

436

PT Telkom

42253

7568

PT Aneka Tambang

2508

123

PT Astra Agro Lestari

2687

180

PT Bimantara Citra

4090

392

PT Alfa Retailindo

603

25

PT H.M. Sampoerna

10137

1480

PT Mustika Ratu

287

15

PT Astra Graphia

796

65

Total Aset

Laba Bersih

RATA-RATA HITUNG TERTIMBANG

Pada perhitungan rata-rata hitung populasi dan


sampel, setiap data dianggap mempunyai tingkat
atau bobot yang sama.
Namun demikian, dalam beberapa kasus ada data
yang dipandang mempunyai bobot yang berbeda.
Rata-rata tertimbang dikembangkan sebagai upaya
mempertimbangkan nilai bobot dan peran dari
setiap data yang dianggap berbeda.
Beberapa hal yang dapat berperan sebagai
pembobot:
Pengaruh Waktu
Pengaruh Volume

RATA-RATA HITUNG TERTIMBANG

Rata-rata tertimbang adalah suatu nilai yang


diperoleh dari suatu kelompok data yang
dinyatakan sebagai X1, X2, X3, ..., Xn berturutturut ditimbang dengan bobot W1, W2, W3, ...,
Wn.

Keterangan:
XW (bar) : Rata-rata hitung tertimbang
W

: Nilai bobot dari suatu data

CONTOH....
No.

Nama
Perusahaa
n

Total Aset
(Rp miliar)

PT Indosat

22598

436

PT Telkom

42253

7568

PT Aneka
Tambang

2508

123

PT Astra
Agro
Lestari

2687

180

PT
Bimantara
Citra

4090

PT Alfa
Retailindo

603

25

PT H.M.
Sampoerna

10137

1480

PT Mustika
Ratu

287

PT Astra
Graphia

796

8
9

Laba
Bersih (Rp
miliar)

392

No.

Nama Perusahaan

Wi

Xi

PT Indosat

22598 436

PT Telkom

42253 7568

PT Aneka Tambang

2508 123

PT Astra Agro Lestari

2687 180

PT Bimantara Citra

4090 392

PT Alfa Retailindo

603

PT H.M. Sampoerna

10137 1480

PT Mustika Ratu

287

15

PT Astra Graphia

796

65

Jumlah

8595
9

15

65

Rata-rata hitung
tertimbang

25

Xi x Wi
9852728
319770704
308484
483660
1603280
15075
15002760
4305
51740
347092736
4038

CONTOH...
Jumlah
Tenaga Kerja
(orang)

Produksi
(Buah)

250

10

800

600

900

200

No.

Wi

Xi

W i x Xi

250

1250

10

800

8000

600

3600

900

7200

200

800

Jumlah
Rata-rata
tertimba
ng

33

20850
632

DATA BERKELOMPOK

Data berkelompok adalah data yang sudah


dikelompokkan dalam bentuk distribusi
frekuensi.
Data yang sudah dikelompokkan akan
kehilangan identitas data mentah sehingga
untuk melihat nilai rata-rata hitung harus
diduga dari distribusi frekuensinya.
Data-data yang sudah dikelompokkan dalam
satu kelas akan memiliki karakteristik yang
sama, dan dalam suatu kelas dicerminkan
oleh nilai tengah kelasnya.

RATA-RATA HITUNG DATA


BERKELOMPOK

Keterangan:
X (bar)

: rata-rata hitung data berkelompok

: simbol dari operasi penjumlahan

: frekuensi masing-masing kelas

: nilai tengah masing-masing kelas

fX
: hasil perkalian antara frekuensi dan nilai tengah masingmasing kelas
fX
n

: jumlah dari seluruh hasil perkalian antara frekuensi dan niali


tengah masing-masing kelas
: jumlah total data atau pengamatan

CONTOH...
Nilai Tengah
Jumlah
(X)
Frekuensi (f)
160-303
231.5
2
304-447
375.5
5
448-591
519.5
9
592-735
663.5
3
736-879
807
1
Jumlah
20
Nilai Rata-Rata (fX/n)
Interval

fxX
463
1877.5
4675.5
1990.5
807
9813.5
490.7

SIFAT RATA-RATA HITUNG

Setiap kelompok baik dalam bentuk skala interval maupun


rasio mempunyai rata-rata hitung
Semua nilai data harus dimasukkan dalam perhitungan ratarata hitung
Satu kelompok (kelas atau satu kesatuan dalam populasi dan
sampel) hanya mempunyai satu rata-rata hitung
Rata-rata hitung untuk membandingkan karakteristik dua atau
lebih populasi atau sampel
Rata-rata hitung sebagai ukuran pemusatan memiliki jumlah
deviasi (dari setiap nilai terhadap rata-rata hitungnya) sama
dengan nol
Rata-rata hitung berada di tengah data
Rata-rata hitung nilainya sangat dipengaruhi oleh nilai
ekstrem (nilai sangat besar atau sangat kecil)
Bagi data dan sekelompok data yang sifatnya terbuka (> atau
<) tidak memiliki rata-rata hitung

MEDIAN

Median adalah titik tengah dari semua nilai


data yang telah diurutkan dari nilai yang
terkecil ke yang terbesar, atau sebaliknya
dari yang terbesar ke yang terkecil.
Median merupakan suatu nilai yang berada di
tengah-tengah data setelah data tersebut
diurutkan.
Mengapa median penting?
Rata-rata

hitung sangat dipengaruhi oleh data


ekstrim, baik yang terbesar maupun yang
terkecil, sehingga nilai rata-rata hitung tidak
mencerminkan kondisi sebenarnya.

MEDIAN DATA TIDAK BERKELOMPOK

Median untuk data tidak berkelompok adalah


nilai yang letaknya di tengah data yang telah
diurutkan, namun datanya belum
dikelompokkan ke dalam kelas/kategori
tertentu atau belum dalam bentuk distribusi
frekuensi.
Mencari letak dan nilai median:
Letak

dari median dapat dicari dengan rumus


(n+1)/2
Apabila jumlah data ganjil: nilai median
merupakan nilai yang letaknya di tengah data
Apabila jumlah data genap: nilai median
merupakan nilai rata-rata dari dua data yang
letaknya berada di tengah.

CONTOH...
Nomor Urut
1

Total Aset
(Rp miliar)
42253

Nomor Urut Laba Bersih


(Rp miliar
1
7568

22598

1480

10137

436

4090

392

2687

180

2508

123

796

65

603

25

287

15

Langkah pertama: letak


median, yaitu (n+1)/2 =
(9+1)/2 = 5.
Langkah kedua:
mengurutkan data (total
aset dan laba bersih)
Langkah ketiga:
menentukan nilai median =
terletak pada baris ke-5,
yaitu pada total aset
sebesar Rp 2.687 miliar dan
pada laba bersih sebesar Rp
180 miliar

CONTOH...
Unit
Rencana
Nama Maskapai Penambah
No. Penerbangan
an
1Lion Air
30
Garuda
2 Indonesia
8
Merpati
3 Nusantara
8
4Adam Air
6
5Pelita Air Service
3
6Mandala Airlines
2

Langkah pertama: letak


median, yaitu (n+1)/2 =
(6+1)/2 = 3,5.
Langkah kedua:
mengurutkan data (unit
rencana penambahan)
Langkah ketiga:
menentukan nilai median =
terletak pada baris ke-3 dan
ke-4 (ditambah kemudian
dibagi dua) = (8+6)/2 = 7.

MEDIAN DATA BERKELOMPOK

Langkah-langkah menentukan nilai median:


Menentukan letak kelas di mana nilai media berada
dengan menggunakan rumus n/2 (n adalah jumlah
frekuensi)
Menentukan nilai median dengan melakukan interpolasi
menggunakan rumus:

Keterangan:
Md : Nilai median
L
: Batas bawah atau tepi kelas di mana
median berada
N
: Jumlah total frekuensi
Cf
: Frek. Kumulatif sebelum kelas median
f
i

: Frekuensi kelas median


: Besarnya interval kelas

CONTOH...
Interval

Frekuensi

Tepi Kelas

Frek.
Kumulatif

160-303

159,5

304-447

303,5

448-591

447,5

16

592-735

591,5

19

736-878

735,5

20

20

878,5

Langkah 1: Menentukan letak


kelas, n/2 = 20/2 = 10
Langkah 2:Letak kelas:
frekuensi kumulatif 10
terletak pada kelas ke-3,
interval = 448-591
Langkah 3: Melakukan
interpolasi nilai median =

SIFAT-SIFAT MEDIAN

Untuk sekelompok data hanya ada satu nilai


median
Penentuan nilai median mensyaratkan
adanya pengurutan data dari yang terkecil ke
terbesar atau sebaliknya
Nilai median tidak dipengaruhi oleh nilai
ekstrim
Median dapat dihitung untuk sebuah
distribusi frekuensi dengan kelas interval
yang terbuka
Semua skala pengukuran, baik rasio, interval,
dan ordinal dapat digunakan untuk mencari
nilai median

MODUS

Modus adalah suatu nilai pengamatan yang


paling sering muncul
Kelebihan:
Mudah

ditemukan dan dapat digunakan untuk


semua skala pengukuran, serta tidak dipengaruhi
oleh nilai ekstrim

Kelemahan:
Terkadang

sekumpulan data tidak mempunyai


modus sehingga semua data dianggap modus
Terkadang sekumpulan data memiliki modus
lebih dari satu

MODUS DATA TIDAK BERKELOMPOK DAN DATA


BERKELOMPOK

Langkah-langkah menentukan modus:


Data

Mengamati nilai yang sering muncul atau frekuensi yang


paling banyak

Data

Tidak Berkelompok:

Berkelompok:

Mengamati nilai yang sering muncul atau frekuensi yang


paling banyak
Menentukan kelas modus (kelas atau interval dengan
frekuensi yang paling sering muncul)
Menentukan nilai modus dengan cara interpolasi
menggunakan rumus: Keterangan:

Mo = nilai modus yang dicari


L
= batas bawah/tepi kelas
bawah
kelas modus
d1
= selisih antara frek. kelas
dengan
frek.kelas sebelumnya
d2
= selisih antara frek. Kelas dengan
frek.kelas sesudahnya

CONTOH...
No.

Nama Perusahaan

Nilai
PAR

PT Telkom

500

PT Astra International

500

PT Tempo Scan Pacific

500

PT Bank Central Asia

250

PT Unilever Indonesia

100

PT International Nickel

1000

PT Semen Cibinong

500

PT Ramayana Lestari S.

250

Menentukan angka
yang sering
muncul:
500

=4
250 = 2
100 = 1
1000 = 1

CONTOH...
Interval

Frekuensi

Tepi
Kelas

160-303

159,5

304-447

303,5

448-591

447,5

592-735

591,5

736-878

735,5

878,5

Langkah 1: Mengamati
kelas dengan frekuensi
paling tinggi = 9
Langkah 2: Menentukan
letak kelas modus (kelas
ke-3)
Langkah 3: Melakukan
interpolasi=

HUBUNGAN RATA-RATA HITUNG, MEDIAN, DAN MODUS

Kurva Simetris
Kurva di mana sisi kanan
dan sisi kiri sama, sehingga
kalau dilipat dari titik
tengahnya maka akan ada 2
bagian yang sama

Kurva Condong ke Kiri (Positif)


Disebabkan nilai rata-rata
hitung lebih besar
dibandingkan median dan
modus

Kurva Condong ke Kanan


(Negatif)

Disebabkan nilai rata-rata hitung


lebih kecil daripada nilai median
dan modus.

HUBUNGAN RATA-RATA HITUNG, MEDIAN, DAN MODUS

Kurva Simetris
Nilai rata-rata hitung (Xbar), median (Md), dan modus (Mo) sama.
Kurva simetris juga dapat dikatakan sebagai kurva dengan
kecondongan nol (Sk = 0)

Kurva Condong Kiri


Terjadi karena adanya nilai ekstrim tinggi yang mempengaruhi nilai
rata-rata hitung, sedangkan median dan modus tidak terpengaruh
Pada kejadian ini data sampel atau populasi pada umumnya
bernilai rendah, tetapi ada beberapa data ekstrim yang bernilai
sangat tinggi, yang mendorong nilai rata-rata meningkat.

Kurva Condong Kanan


Terjadi karena adanya nilai ekstrim rendah yang mempengaruhi
nilai rata-rata hitung.
Data sampel atau populasi pada umumnya relatif tinggi dan ada
beberapa data yang nilainya ekstrim sangat rendah, hal ini
menyebabkan nilai rata-rata terdorong untuk turun.

HUBUNGAN RATA-RATA HITUNG, MEDIAN, DAN MODUS

Hubungan antara nilai rata-rata hitung, median,


dan modus dapat disimpulkan apabila nilai ratarata hitung, median, dan modus hampir sama
sehingga ketiga ukuran menjadi baik untuk
digunakan.
Jika terdapat sekumpulan data yang memiliki
nilai ekstrim, baik ekstrim tinggi maupun
rendah, maka kurva akan condong ke kiri dan ke
kanan sehingga nilai rata-rata hitung kurang
baik digunakan, sedangkan median serta modus
menjadi ukuran yang lebih baik.

HUBUNGAN RATA-RATA HITUNG,


MEDIAN, DAN MODUS

Dalam kasus kurva yang normal atau


simetris, maka hubungan antara rata-rata
hitung, median, dan modus dapat dinyatakan
sbb:

UKURAN LETAK

Ukuran letak menunjukkan pada bagian mana


data tersebut terletak pada suatu data yang
sudah diurutkan.
Ukuran letak meliputi:
kuartil,
desil,

dan
persentil

KUARTIL

Kuartil adalah ukuran letak yang membagi data yang telah


diurutkan atau data yang berkelompok menjadi 4 bagian sama
besar, atau setiap bagian dari kuartil sebesar 25%.
Kuartil 1 (K1) membagi data sebelah kiri sebesar 25% dan
sebelah kanan 75%.
Kuartil 2 (K2) membagi data menjadi dua bagian yang sama,
yaitu sisi kanan dan kiri sebanyak 50%. Apabila kurva
berbentuk simetris, maka K2 = Median
Kuartil 3 (K3) membagi data sebelah kiri sebesar 75% dan
sebelah kanan sebesar 25%.
Tahapan menentukan nilai kuartil:

Menentukan letak kuartil (dengan menggunakan pendekatan rumus)


Menentukan nilai kuartil berdasarkan letak kelas kuartil yang telah
ditentukan.

KUARTIL

Rumus mencari letak kuartil:


Ukuran Letak

Data
Tidak Berkelompok

Data
Berkelompok

Kuartil 1 (K1)
Kuartil 2 (K2)
Kuartil 3 (K3)

1( n 1)
4

1n
4

2( n 1)
4

2n
4

3( n 1)
4

3n
4

CONTOH...
1

PT Kimia Farma

160

PT United Tractor

285

PT Bank Swadesi

300

PT Hexindo Adi Perkasa

360

PT Bank Lippo

370

PT Dankos Laboratories

405

PT Matahari Putra Prima

410

PT Jakarta International Hotel

450

PT Berlian Laju Tangker

500

10

PT Mustika Ratu

550

11

PT Ultra Jaya Milk

500

12

PT Indosiar Visual Mandiri

525

13

PT Great River Int.

550

14

PT Ades Alfindo

550

15

PT Lippo Land Development

575

16

PT Asuransi Ramayana

600

17

PT Bank Buana Nusantara

650

18

PT Timah

700

19

PT Hero Supermarket

875

Langkah 1: Menentukan
letak kuartil 1, 2, dan 3.
[1(n+1)]/4 =
[1(19+1)]/4=5
[2(n+1)]/4 =
[2(19+1)]/4=10
[3(n+1)]/4 =
[3(19+1)]/4=15
Langkah 2: Menentukan
nilai kuartil 1, 2, dan 3.
K1 = 370
K2 = 550
K3 = 575

KUARTIL DATA TIDAK BERKELOMPOK

Apabila letak kuartil berupa pecahan (tidak ada nilai yang pas
pada letak tsb), maka penentuan nilai kuartil menggunakan
rumus:

LK LKB
NK NKB
x( NKA NKB )
LKA LKB
Keterangan:
NK
: Nilai Kuartil
NKB
: Nilai kuartil yang berada di bawah letak kuartil
LK
: Letak Kuartil
LKB
: Letak data kuartil yang berada di bawah letak
kuartil
LKA
: Letak data kuartil yang berada di atas letak
kuartil
NKA
:Nilai kuartil yang berada di atas letak kuartil

CONTOH...
No.

Perusahaan

Laba Bersih
(Rp miliar)

PT Alfa
Retailindo

25

PT Astra
Graphia

65

PT Aneka
Tambang

123

PT Astra
Agro Lestari

180

PT
Bimantara
Citra

392

PT Indosat

436

PT H.M.
Sampoerna

1480

PT Telkom

7568

Langkah 1: Menentukan
letak kuartil 1, 2, dan
3.
[1(8+1)]/4 = 2,25
[2(8+1)]/4 = 4,50
[3(8+1)]/4 = 6,75
Langkah 2: Menentukan
nilai kuartil 1, 2, dan 3.
K1 = 65 + 14,5 = 79,5
K2 = 180 + 106 = 286
K3 = 436 + 783 = 1219

KUARTIL DATA BERKELOMPOK

Penentuan nilai kuartil menggunakan rumus:

Keterangan:
NKi: Nilai kuartil ke-i di mana i = 1,2,3
L : Tepi kelas di mana letak kuartil berada
n : Jumlah data/frekuensi total
Cf : Frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
Fk : Frekuensi pada kelas kuartil
Ci : Interval kelas kuartil

CONTOH...

Interval

Frek.

Frek.
Kumulatif

Tepi
Kelas

160-303

0-2

159,5

304-447

3-7

303,5

448-591

8-16

592-735

17-19

447,5
591,5

736-878

19-20

735,5

20

878,5

Langkah 1: Menentukan
letak kuartil 1, 2, dan 3.
[1x20]/4 = 5
[2x20]/4 = 10
[3x20]/4 = 15
Langkah 2: Menentukan
nilai kuartil 1, 2, dan 3.
K1 = 303,5 + 85,8 =
389,3
K2 = 447,5 + 47,67 =
495,17
K3 = 447,5 + 127,1 =
574,61

DESIL

Desil adalah ukuran letak yang membagi data yang


telah diurutkan atau data berkelompok menjadi 10
bagian sama besar, atau setiap bagian dari desil
sebesar 10%.
D1 adalah kelompok dari 10% pertama
D2 adalah kelompok dari 20% dari data pertama,....
D9 adalah kelompok data dari pertama sampai 90%
dari urutan data
Desil sangat bermanfaat apabila pengelompokkan
data dalam satuan puluhan, yaitu 10, 20, 30, ..., 90%.
Tahapan menentukan nilai desil:
Menentukan letak desil (dengan menggunakan
pendekatan rumus)
Menentukan nilai desil berdasarkan letak kelas desil
yang telah ditentukan.

DESIL
Ukuran Letak

Desil 1 (D1)

DataTidak
Berkelompok

DataBerkelompok

1( n 1)
10

1n
10

2( n 1)
10

2n
10

Desil 5 (D5)

5( n 1)
10

5n
10

Desil 9 (D9)

9( n 1)
10

9n
10

Desil 2 (D2)

CONTOH...
1

PT Kimia Farma

160

PT United Tractor

285

PT Bank Swadesi

300

PT Hexindo Adi Perkasa

360

PT Bank Lippo

370

PT Dankos Laboratories

405

PT Matahari Putra Prima

410

PT Jakarta International Hotel

450

PT Berlian Laju Tangker

500

10

PT Mustika Ratu

550

11

PT Ultra Jaya Milk

500

12

PT Indosiar Visual Mandiri

525

13

PT Great River Int.

550

14

PT Ades Alfindo

550

15

PT Lippo Land Development

575

16

PT Asuransi Ramayana

600

17

PT Bank Buana Nusantara

650

18

PT Timah

700

19

PT Hero Supermarket

875

Langkah 1: Menentukan
letak desil 1, 3, dan 9.
[1(n+1)]/10 =
[1(19+1)]/10= 2
[3(n+1)]/10 =
[3(19+1)]/10 = 6
[9(n+1)]/10 =
[9(19+1)]/10 = 18
Langkah 2: Menentukan
nilai desil 1, 3, dan 9.
D1 = 285
D3 = 405
D9 = 700

DESIL DATA TIDAK BERKELOMPOK

Apabila letak desil berupa pecahan (tidak ada nilai yang pas
pada letak tsb), maka penentuan nilai desil menggunakan
rumus:

LD LDB
ND NDB
x( NDA NDB )
LDA LDB
Keterangan:
ND
: Nilai desil
NDB
: Nilai desil yang berada di bawah letak desil
LD
: Letak desil
LDB
: Letak data desil yang berada di bawah letak
desil
LDA

: Letak data desil yang berada di atas letak


desil
NDA
:Nilai desil yang berada di atas letak desil

CONTOH...
No.

Perusahaan

Laba Bersih
(Rp miliar)

PT Alfa
Retailindo

25

PT Astra
Graphia

65

PT Aneka
Tambang

123

PT Astra
Agro Lestari

180

PT
Bimantara
Citra

392

PT Indosat

436

PT H.M.
Sampoerna

1480

PT Telkom

7568

Langkah 1: Menentukan
letak desil 2, 5, dan 8.
[2(8+1)]/10 = 1,8
[5(8+1)]/10 = 4,5
[8(8+1)]/10 = 7,2
Langkah 2: Menentukan
nilai desil 2, 5, dan 8.
D2 = 25 + 32 = 57
D5 = 180 + 106 = 286
D8 = 1480 + 1217,6 =
2697,6

DESIL DATA BERKELOMPOK

Penentuan nilai desil menggunakan rumus:

Keterangan:
NDi : Nilai desil ke-i di mana i = 1,2,3,...,9
L : Tepi kelas di mana letak desil berada
n : Jumlah data/frekuensi total
Cf : Frekuensi kumulatif sebelum kelas desil
Fk : Frekuensi pada kelas desil
Ci : Interval kelas desil

CONTOH...

Interval

Frek.

Frek.
Kumulatif

Tepi
Kelas

160-303

0-2

159,5

304-447

3-7

303,5

448-591

8-16

592-735

17-19

447,5
591,5

736-878

19-20

735,5

20

878,5

Langkah 1: Menentukan
letak desil 1, 5, dan 9.
[1x20]/10 = 2
[5x20]/10 = 10
[9x20]/10 = 18
Langkah 2: Menentukan
nilai desil 1, 5, dan 9.
K1 = 159,5 + 143 =
302,5
K2 = 447,5 + 47,67 =
495,17
K3 = 591,5 + 95,33 =
686,83

PERSENTIL

Persentil adalah ukuran letak yang membagi data yang


telah diurutkan atau data yang berkelompok menjadi
100 bagian yang sama besar, atau setiap bagian dari desil
sebesar 1%.
P1 adalah kelompok data 1% pertama
P2 adalah kelompok data 2% dari pertama,...
P99 adalah kelompok data dari pertama sampai 99% dari
urutan data
Persentil sangat bermanfaat apabila pengelompokkan
dalam satuan dan bukan puluhan.
Tahapan menentukan nilai persentil:
Menentukan letak persentil(dengan menggunakan
pendekatan rumus)
Menentukan nilai persentil berdasarkan letak kelas
persentil yang telah ditentukan.

PERSENTIL
Ukuran Letak

DataTidak
Berkelompok

Persentil 1 (P1)

1( n 1)
100

Persentil 2 (P2)

2( n 1)
100

Persentil 99 (P99)

99( n 1)
100

DataBerkelompok

1n
100
2n
100
99n
100

CONTOH...
1

PT Kimia Farma

160

PT United Tractor

285

PT Bank Swadesi

300

PT Hexindo Adi Perkasa

360

PT Bank Lippo

370

PT Dankos Laboratories

405

PT Matahari Putra Prima

410

PT Jakarta International Hotel

450

PT Berlian Laju Tangker

500

10

PT Mustika Ratu

550

11

PT Ultra Jaya Milk

500

12

PT Indosiar Visual Mandiri

525

13

PT Great River Int.

550

14

PT Ades Alfindo

550

15

PT Lippo Land Development

575

16

PT Asuransi Ramayana

600

17

PT Bank Buana Nusantara

650

18

PT Timah

700

19

PT Hero Supermarket

875

Langkah 1: Menentukan letak


persentil 15, 25, 75 dan 95.
[15(n+1)]/100 =
[15(19+1)]/100 = 3
[25(n+1)]/100 =
[25(19+1)]/100 = 5
75(n+1)]/100 =
[75(19+1)]/100 = 15
[95(n+1)]/100 =
[95(19+1)]/100 = 19
Langkah 2: Menentukan nilai
persentil 15, 25, 75 dan 95.
P15 = 300
P25 = 370
P75 = 575
P95 = 875

PERSENTIL DATA TIDAK BERKELOMPOK

Apabila letak persentil berupa pecahan (tidak ada nilai yang


pas pada letak tsb), maka penentuan nilai persentil
menggunakan rumus:

LP LPB
NP NPB
x( NPA NPB )
LPA LPB
Keterangan:
NP
: Nilai persentil
NPB
: Nilai persentil yang berada di bawah letak
persentil
LP
: Letak persentil
LPB
: Letak data persentil yang berada di bawah
letak persentil
LPA
: Letak data persentil yang berada di atas letak
persentil
NPA
:Nilai persentil yang berada di atas letak

CONTOH...
No.

Jenis Kereta

Harga
(Rp
Ribuan)

Taksaka

150

Sembrani

185

Bima

200

Gumarang

225

Argo
Dwipangga

230

Argo Bromo
Anggrek Pagi

250

Argo Bromo
Anggrek
Malam

260

Argo Bromo
Anggrek
Siang

285

Langkah 1:
Menentukan letak
persentil 35 dan 75
[35(8+1)]/100 = 3,15
[75(8+1)]/100 = 6,75
Langkah 2:
Menentukan nilai desil
2, 5, dan 8.
P35 = 200 + 3,75 =
57
P75 = 250 + 7,5 =
257,5

PERSENTIL DATA BERKELOMPOK

Penentuan nilai desil menggunakan rumus:

Keterangan:
NPi: Nilai persentil ke-i di mana i = 1,2,3,...,99
L : Tepi kelas di mana letak persentil berada
n : Jumlah data/frekuensi total
Cf : Frekuensi kumulatif sebelum kelas
persentil
Fk : Frekuensi pada kelas persentil
C : Interval kelas persentil

CONTOH...
Interval

Frek.

Frek.
Kumulatif

Tepi
Kelas

160-303

0-2

159,5

304-447

3-7

303,5

448-591

8-16

447,5

592-735

17-19

591,5

736-878

19-20

735,5

20

878,5

Langkah 1: Menentukan
letak persentil 22, 85,
dan 96.
[22x20]/100 = 4,4
[85x20]/100 = 17
[96x20]/100 = 19,2
Langkah 2: Menentukan
nilai persentil 22, 85,
dan 96.
P22 = 303,5 + 68,64 =
372,14
P85 = 591,5 + 47,67 =
639,17
P96 = 735,5 + 28,6 =
764,1

TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai