Anda di halaman 1dari 18

Seorang pria berusia 85 tahun, sudah

ditinggal istri meninggal dunia

KELOMPOK 9

Laporan Kasus
Seorang pria usia 85 tahun datang ke poliklinik
lansia di puskesmas dibawa oleh anak, pendamping,
bapak sudah ditinggal istri meninggal dunia, anak
mendampingi di rumah, karena sering lupa minum
berbagai obat resep dokter dan karena sudah mulai
tidak bisa mengurus diri sendiri di rumah, dalam 3
bulan terakhir berat badan terus menurun, kondisi
fisik kurus renta dan jalan harus dituntun bila tidak
jalannya semponyongan BAB/BAK sering tidak
tertahan.

Terminologi
Lansia: Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah

seseorang yang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya


mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya seharihari dan menerima nafkah dari orang lain.
Menurut WHO, batasan lansia meliputi:
1. Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara
45-59 tahun
2. Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60-74 tahun
3. Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75-90 tahun
4. Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun
keatas

Terminologi
Tidak mampu mengurus diri sendiri: adanya

penurunan kemampuan atau fungsi tubuh yang


disebabkan penuaan.
BAB/ BAK sering tidak tertahan: terjadi karena
adanya penurunan fungsi pada otot dan syaraf yang
bekerja untuk menahan miksi dan defekasi.

Masalah
Usia 85 tahun
Tidak bisa menguruh diri sendiri
Minum obat tidak teratur
Penurunan berat badan dalam 3 bulan terakhir
Kondisi fisik yang kurus
Jalan sempoyongan dan harus dituntun
Inkontinensia urin dan inkontinensia alvi

Proses Menua
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki


diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
diderita.
Karena proses menua maka manusia secara progresif akan

kehilangan daya terhadap infeksi dan akan menumpuk


makin banyak distorsi metabolik dan struktural yang disebut
Penyakit Degeneratif (seperti hipertensi, aterosklerosis,
diabetes mellitus, dan kanker)

Hipotesis

Sindrom Geriatri

Sindrom Geriatri
Sindrom: Kumpulan beberapa gejala/ciri klinis yang

muncul bersamaan.
Geriatri : cabang ilmu kedokteran yang menitik
beratkan pada pencegahan, diagnosis, pengobatan
dan pelayanan kesehatan pada usia lanjut.

- Perlu penatalaksanaan segera


- Identifikasi penyebab
- Comprehensive geriatric assessment

Karateristik Sindrom Geriatrik


1. Multipatologi
2. Tampilan klinis tidak khas
3. Fungsi organ/cadangan faal menurun
4. Gangguan status fungsional
5. Gangguan nutrisi
6. Polifarmasi

13i
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Immobility
Instability
Incontinence
Intellectual impairment (dementia)
Infection
Impairment of hearing & vision
Isolation (depression)
Inanition (malnutrition)
Iatrogenic
Insomnia
Immune deficiency
Impotence
Irritable colon

Faktor Resiko

Ekstrinsik : dari luar tubuh

- Makanan yang dikonsumsi


- Lifestyle : perokok, konsumsi alkohol
Intrinsik : dari dalam tubuh

- Penyakit kronis : DM, Hipertensi

Cara Deteksi Sindrom Geriatri


Gejala kemunduran fisik menjadi tua ditandai oleh
kemunduran biologis :
1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput
serta garis-garis yang menetap
2. Rambut kepala mulai memutih atau beruban
3. Gigi mulai lepas (ompong)
4. Penglihatan dan pendengaran berkurang
5. Mudah lelah dan mudah jatuh
6. Gerakan menjadi lamban

Kemunduran kognitif yang dialami, antara


lain :
1. Suka lupa (ingatan tidak berfungsi dengan baik)
2. Ingatan pada hal-hal di masa muda lebih baik dari hal-hal
yang baru terjadi
3. Sering adanya disorientasi terhadap waktu, tempat, dan
orang
4. Sulit menerima ide-ide baru
5. Keseimbangan antara badan, penglihatan, dan
pendengaran berkurang.

Bahaya tidak terdeteksi secara dini sindrom geriatri


pada lansia
Penyakit yang diderita pasien tidak tertangani secara

dini sehingga pengobatan atau perawatan lebih lama


Komplikasi yang dialami oleh pasien akan sulit
untuk diobati
Dapat mempercepat kematian

Tatalaksana
Medikamentosa yang disesuaikan, menghindari polifarmasi
Nutrisi dan cairan yang cukup untuk capai berat badan yang

sesuai
Pendekatan psikologis
CGA berkala pada pasien
Peningkatan fasilitas penunjang dirumah, seperti memberi
pegangan jalan untuk menghindari jatuh
Membentuk tim terpadu geriatri (tim interdisiplin kedokteran)
Memberikan jadwal ke toilet, untuk mengatasi kesulitan
menahan BAK/BAB
Memberikan pendampiungan petugas kesehatan

Menghindari Polifamasi
Dilakukan oleh tim terpadu interdisiplin
Mengetahui riwayat pengobatan secara lengkap
Tidak memberikan obat sebelum waktunya
Tidak memberikan obat jangka panjang
Dimulai dengan dosis rendah ke dosis optimal
Edukasi agar kepatuhan minum obat meningkat
Hati-hati penggunaan obat baru

Pencegahan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah asupan
diet protein, vitamin & mineral yang cukup, serta
olahraga teratur.
Perlu pemantauan rutin kemampuan dasar seperti
berjalan, keseimbangan, fungsi kognitif, pencegahan
infeksi dengan vaksin, serta antisipasi kejadian yang
dapat menimbulkan stres misalnya pembedahan elektif
dan reconditioning cepat setelah mengalami stres
dengan renutrisi dan fisioterapi individual

Prognosis
Ad vitam

: dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai