Anda di halaman 1dari 33

Pria 85 Tahun datang ke

Poliklinik dibawa oleh


Anaknya
Kelompok 2
Anggota kelompok
0302009192 Ratika Yos Widya
0302009228 Sekar Dianca
0302011229 Phrily Isabell Hamelberg
0302011232 Prinandita Saraswati
0302011319 Yuse Rishna Kania Ramandhaty
0302011320 Zena Anzani Suci Octavianti
0302012032 Arissa Reissa Utami
0302012033 Aristya Nur Fitasari
0302012064 Danu Octavio Damatra
0302012065 David Mikhael
0302012100 Farry Aditya
0302012101 Fateha Putri Hakim
0302012135 Ivan Mardhi Laksmana
Laporan Kasus
Seorang pria usia 85 tahun datang ke poliklinik
lansia di puskesmas dibawa oleh anak,
pendamping, bapak sudah ditinggal isteri karena
meninggal dunia, anak mendampingi di rumah,
karena sering lupa minum berbagai obat resep
dokter dan karena sudah mulai tidak bisa
mengurus diri sendiri di rumah, dalam 3 bulan
terakhir berat badan terus menurun, kondisi fisik
kurus renta dan jalan harus dituntun bila tidak
jalannya sempoyongan. BAB/BAK sering tidak
tertahan.
Identifikasi masalah Interpretasi
Usia 85 tahun Usia pasien sudah masuk ke dalam
kriteria usia lanjut
Pendamping dirumah Anak nya mengawasi dan
mendampingi pasien di rumah
Ditinggal istri Salah satu faktor resiko yang
timbul pada kriteria Sindrom
Geriatri yaitu Isolasi (depresi)
Sering lupa minum obat Masalah ini timbul karena adanya
penurunan daya ingat
Tidak bisa mengurus diri Adanya penurunan kemampuan
atau fungsi tubuh
Berat badan menurun dan kurus Bisa dikarenakan karena gangguan
renta nutrisi yang merupakan salah satu
Sindrom Geriatri
Jalan harus dituntun Merupakan gejala instabilitas,
dikarenakan penurunan fungsi
penglihatan dan kelemahan otot
BAB atau BAK sering tidak tertahan Merupakan gejala inkontinensia,
dimana terjadi karena penurunan
fungsi dari otot untuk miksi dan
defekasi
Analisis masalah
Pria
85
tahun
penuaa
n

Sering lupa
minum banyak
obat

BB menurun Istri Jalan di


Inkontinen
Kondisi kurus renta meninggal tuntun sia
Banyak
penyakit/
keluhan

Malnutri hilang. Polifarmas


Depresi Intellectual
si Keseimbangan i
Isolatio impairment
Inanition Instability Iatrogenes
n demensis
is
Anamnesis
Masalah utama : BAB dan BAK sering tidak tertahan
Keluhan tambahan : Berat badan menurun dalam sebulan
terakhir
: Kondisi fisik kurus renta dan harus dituntun
Riwayat penyakit sekarang : -
Riwayat panyakit dahulu :-
Riwayat pengobatan :-
Riwayat kehidupan pribadi :
Riwayat keluarga : Ditinggal istri meninggal dunia
Riwayat sosial :-
Riwayat kebiasaan : Sering lupa minum obat karena sudah
tidak bisa mengurus diri
Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalis
Tekanan darah
Nadi
Suhu
Berat badan
Tinggi badan

b. Status Lokalis
1. Kulit
2. Mata, Telinga, Hidung, Tenggorokan
3. Toraks dan Paru
4. Sistem Kardiovaskuler
5. Abdomen
6. Genitourinaria dan Prostat : kemungkinan
ada kelemahan otot menyebabkan BAB dan

BAK tidak tertahan


7. Sistem vaskuler perifer
8. Sistem muskuloskeletal
9. Sistem saraf
Pemeriksaan Tambahan
USG : curiga ada BPH
Darah lengkap : untuk memeriksa
kekentalan darah, serta anemia atau
tidak
Psikiatri : untuk memeriksa
kejiwaan pasien
Massa otot : untuk memeriksa
instabilitas prostat
Massa tulang : untuk memeriksa
osteoporosis atau tidak
HbA1C dan profil lipid : untuk deteksi
awal kanker pada lansia
ACTIVE AGING
Sindrom Geriatri
Sekumpulan gejala umum yang dijumpai
terutama usia 80tahun ke atas, sangat
berhubungan dengan kemunduran fungsi,
kerentanan dan kesakitan.
Epidemiologi sindrom
geriatri
Wanita 65-81 tahun dengan memperlihatkan
gejala
-jatuh
-inkontinensia urin
-sedih/depresi
Faktor Resiko
1.Faktor fisik
- imunitas yang menurun 3. Sosiodemografi dan
- anemia faktor
- perubahan sistem psikologi
endokrin - jenis kelamin ; wanita
- perubahan sistem lebih banyak
muskuloskeletal dibandingkan laki-laki
- depresi
2. Medical illness - sosioekonomi rendah
- stroke - pendidikan rendah
- diabetes melitus
- hipertensi 4. Disability
- kanker
- ppok
Karakteristik pasien
geriatri
Multipatologi (+/- 5 gejala dalam waktu yang
sama)
Gejala dan tanda tidak khas
Cadangan faal yang menurun
Gangguan status fungsional (ADL)
Gangguan nutrisi
Geriatric Giants (13i)
1. Imobilitas
2. Instabilitas structural & jatuh
3. Intellectual impairment (dementia)
4. Isolation (depresi)
5. Inkontinensi urin
6. Impaction
7. Insomnia
8. Infeksi
9. Immuno-deficiency
10. Inanition (malnutrisi)
11. Impoten
12. Iatrogenesis
13. Impairment (vision,hearing)
Deteksi dini
Pemeriksaan Tujuan

MRI Untuk melihat gambaran fungsi otak, ataupun


kelainan pembuluh darah seperti aneurisma,
angioma, proses degenerasi, atrofi, ataupun
untuk mendeteksi stroke/infark.
HbA1C Untuk melihat kadar gula darah 3 bulan
terakhir dalam eritrosit
T , T Untuk menilai fungsi tiroid

Massa Otot Untuk menilai kekuatan otot

Massa Tulang Untuk menilai kekuatan tulang

Profil Lipid Untuk melihat kadar lipid, untuk mencegah


terjadinya aterosklerosis
Tekanan Darah Untuk melihat ada atau tidaknya hipertensi

Deteksi Ca Untuk mendeteksi terjadinya kanker

ADL, MMSE Untuk menilai fungsi motorik dan kognitif

Psikiatri Untuk menilai kejiwaan seseorang, dan dinilai


berdasarkan 3 aspek yaitu pikiran, perasaan,
dan perbuatan
Status Gizi Untuk melihat keadaan gizi pada pasien
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ASUPAN GIZI LANSIA

Faktor Fisiologis
Faktor Patofisiologis
Faktor Sosioekonomi
Faktor Fisiologis
Perubahan Akibat Asupan Gizi

- Pe Massa bebas Lemak Massa otot kebutuhan Energi


kebutuhan protein

- Pe massa lemak retensi cairan me resiko dehidrasi

- Pe massa air cadangan air tubuh resiko dehidrasi

- Resistensi insulin Gula darah puasa resiko DM 2

- Sekresi asam lambung absorpsi vit B12,


Kalsium, zat Besi,
asam folat & Seng
Faktor Fisiologis
Perubahan Akibat Asupan Gizi

- Intoleransi laktosa asupan susu & prod turunan Asupan kalsium


& vit D

- Perubahan sensoris nafsu makan cenderung makan


manis
& asin
Faktor Patofisiologis
Gigi geligi nyeri mengunyah

makanan lembut
konsumsi daging& buah

asupan protein
asupan vit & mineral
Faktor Patofisiologis

- Daya Tahan Tubuh sering terserang


penyakit

asupan makanan
Penatalaksanaan
Medikamentosa yang disesuaikan, menghindari
polifarmasi
Nutrisi dan cairan yang cukup untuk capai berat
badan yang sesuai
Pendekatan psikologis
CGA berkala pada pasien
Peningkatan fasilitas penunjang dirumah, seperti
memberi pegangan jalan untuk menghindari jatuh
Membentuk tim terpadu geriatri (tim interdisiplin
kedokteran)
Memberikan jadwal ke toilet, untuk mengatasi
kesulitan menahan BAK/BAB
Memberikan pendampingan petugas kesehatan
Tatalaksana yang terdapat pada pasien :
Instabilitas : terapi fisik menggunakan alat bantu
dan sepatu atau sendal yang sesuai
Demensia : hindari stres, beri nutrisi yang baik dan
neuroprotektor
Inkontinensia : batasi cairan dan makanan
BB : atasi masalah absorbsi makanan dan atasi bila
terjadi diare
CGA
Comprehensive geriatric assessment adalah alat
diagnostik multidisiplin yang dirancang untuk
mengumpulkan data tentang kemampuan medis,
psikososial dan fungsional dan keterbatasan pada
pasien usia lanjut
Fokus masalah CGA
Orang tua dengan masalah yang komplex
menekankan status fungsional dan kualitas hidup
sering menggunakan tim interdisipliner
komponen inti (CGA) yang harus
dievaluasi yakni
Kapasitas Fungsional

risiko Jatuh

Kognisi

mood

Polifarmasi

Dukungan sosial

keprihatinan Keuangan

Tujuan perawatan

preferensi perawatan lanjutan

Komponen tambahan juga dapat mencakup evaluasi berikut:

Nutrisi / perubahan berat

penahanan kemih

Fungsi Seksual

Visi / pendengaran

Pertumbuhan gigi

Situasi tempat tinggal

Spiritualitas
Sindrom geriatri perlu di deteksi lebih dini untuk:
mengetahui lebih dini penyakit atau masalah
kesehatan.
mencari penyakit yang menjadi penyebab atau yang
mendasarinya sehingga dapat dilakukan
penatalaksanaan secara menyeluruh dan terpadu.
menghindari dampak atau komplikasi yang mungkin
terjadi.

Apabila sindrom geriatri terlambat di deteksi


maka:
Akan memperlama masa pengobatan dan perawatan
(hospitalisasi), serta membutuhkan biaya lebih besar.
Komplikasi yang terjadi akan sulit diobati.
Komplikasi
Gangguan Keseimbangan instabilitas
gerakan risiko jatuh meningkat Terjadi
fraktur, disabilitas permanen
Manultrisi anemia def. fe, vit. B12
Depresi bunuh diri, pengabaian diri (self
neglect)
Pencegahan
Primer: dilakukan sebelum terjadi penyakit pada lansia
namun sudah terdapat faktor resiko. Pada umumnya juga
dilakukan promosi kesehatan untuk menjaga ketahanan
tubuh lansia.
Menjadi tua diterima dengan ikhlas dan realistis
Menjadi tua dihadapi dengan sikap mental yang positif
dan optimistik
Berperilaku hidup sehat, mencegah penyakit dan tetap
memelihara kebugaran
Sekunder: pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala
dari awal penyakit hingga terjadi gejala penyakit yang
belum tampak secara klinis dan terdapat faktor resiko.
Mammografi
Pap smear sebelum usia 59 tahun (dilakukan setiap
tahun)
Kontrol fungsi penglihatan dan pendengaran
Tersier: mencegah cacat bertambah serta
perawatan di rumah sakit, rehabilitasi pasien,
rawat jalan dan perawatan jangka panjang.
Dari aspek lainnya:
Perhatikan keinginan hati, sedapat mungkin untuk
tidak kecewa
Meningkatkan vitalitas spiritual yang akan membuat
lebih berpikir positif sehingga hidup lebih bermakna
Mengoptimalkan fungsi kognitif
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad malam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
Kesimpulan
Seorang laki-laki usia 85 tahun diantar oleh anak
dan pendampingnya dengan keluhan sering lupa
meminum obat dan tidak bisa mengurus diri
sendiri didiagnosis menderita sindroma geriatrik.
Prinsip tatalaksana berupa optimalkan fisik
penderita, obati komplikasi, edukasi keluarga dan
pendekatan paripurna.

Anda mungkin juga menyukai