proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri), yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Partus Berdasarkan Cara Persalinan
Partus biasa (Normal) disebut
juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Partus Luar Biasa (Abnormal) Persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea Kala I Persalinan
Tanda dan gejala inpartu
Penipisan dan pembukaan serviks
Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit) Cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina Fase-Fase pada Kala I Persalinan
Fase Laten pada Kala Satu Persalinan
Dimulai sejak awal berkontraksi yang
menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam. Fase Aktif pada Kala I Persalinan
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm perjam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1cm hingga 2 cm (multipara) Terjadi penurunan bagian terbawah janin Pada fase ini berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase, yaitu : Periode akselerasi, berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4 cm Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap Manajemen Aktif kala I
Memantau Kontraksi Uterus
Untuk memantau kontraksi uterus dengan
cara letakan tangan penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi yang terjadi dalam kurun waktu 10 menit, gunakan jarum detik pada jam. Memantau tiap jam sekali pada fase aktif. Menentukan Tinggi fundus Uteri
Lakukan pengukuran pada saat uterus tidak
berkontraksi menggunkan pita pengukur atau meteran pengukur. Ibu dengan posisi setengah duduk dan tempelkan ujung pita (posisi melebar) mulai dari tepi atas simpisis pubis, kemudian rentangkan pita mengikuti aksis/linea mediana dinding depan abdomen hingga ke puncak fundus. Jarak tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus uteri adalah tinggi fundus. Memantau Denyut Jantung Janin Menentukan Presentasi Menentukan Penurunan Bagian Terbawah Janin Periksa Dalam Partograf pada kala 1 fase aktif (untuk menilai kemajuan persalinan) Kontrol tanda-tanda vital ibu tiap 4 jam Pemberian obat bila ada indikasi dan bila diperlukan Kala Dua Persalinan Gejala dan tanda pada kala II persalinan adalah : Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan/atau vagina Perineum menonjol Vulva vagina dan sfingter ani membuka Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa\ dalam yang hasilnya : Pembukaan serviks telah lengkap, atau Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina Pemantauan Selama Kala II Nadi Ibu setiap 30 menit Frek dan lama kontraksi setiap 30 menit DJJ setiap selesai meneran atau setiap 5-10 menit sekali Penurunan Kepala Bayi setiap 30 menit melalui pemeriksaan (pemeriksaan luar) dan pemeriksaan dalam setiap 60 menit atau jika ada indikasi, hal ini dilakukan lebih cepat Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah (jernih atau bercampur mekonium atau darah) Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat di samping atau terkemuka Putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir Kala III Persalinan
Kala III merupakan waktu untuk
pelepasan dan pengeluaran uri, dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban Tanda-tanda terlepasnya plasenta
Perubahan bentuk dan tinggi
fundus Semburan darah yang mendadak dan singkat Tali pusat memanjang Manajemen aktif kala III
Pemberian suntikan oksitosin
dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir Melakukan penegangan tali pusat terkendali Massase fundus Kala IV Persalinan Pemantauan Pada Kala IV Massase uterus Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan anda secara melintang dengan pusat sebagai patokan. Memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan Dengan cara melihat volume darah yang terkumpul dan memperkirakan berapa banyak botol 500ml dapat menampung semua darah itu. Bisa juga dengan cara tidak langsung dengan cara melalui penampakan gejala dan tekanan darah Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan (laserasi atau episiotomi) 5 Aspek dasar
Membuat keputusan klinik
Asuhan sayang ibu dan sayang bayi Pencegahan infeksi Pencatatan (dokumentasi) Rujukan Daftar Pustaka
Prawirohardjo, Pror. Dr. dr. Sarwono, Sp.OG.
Ilmu Kebidanan Ed. 4, Cet. 1. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2008. hal.334-347. Sinopsis Obstetri, Jilid I Edisi 2. Jakarta : ECG, 1998. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Oktober 2002.