Anda di halaman 1dari 21

ASMA PADA ANAK

BELLA YUSPITA
ASMA PADA ANAK

Asma adalah mengi berulang dan atau batuk persisten


dengan karakteristik :
Timbul secara periodik cenderung pada malam hari/ dini
hari (nokturnal)
Musiman
Setelah aktivitas fisik
Terdapat riwayat asma atau atopi lain pada pasien atau
keluarganya

Serangan asma episode perburukan gejala-gejala asma


secara progresif
ASMA PADA ANAK

Epidemiologi:

Diseluruh dunia 7,2 % ( 10% pada anak )


Di indonesia tahun 2002 pada anak usia 13-14 tahun
6,7%
ASMA PADA ANAK

Faktor Resiko:
1. Jenis Kelamin
Prevalens asma pada anak laki-laki sampai dengan usia 10 tahun 1,5-2x
lipat dari anak perempuan

2. Usia
Pada kebanyakan kasus asma persisten, gejala asma pertama kali
timbul pada usia muda

3. Riwayat Atopi
Seorang anak mempunyai riwayat asma/mengi, akan terjadi serangan
mengi 2x lipat lebih banyak jika anak pernah mengalami rinitis alergi,
eksema
ASMA PADA ANAK

4. Lingkungan
Adanya alergen dilingkungan hidup anak meningkatkan risiko penyakit asma

5. Ras
Dalam suatu prevalens orang berkulit hitam lebih banyak menderita asma
dari pada orang berkulit putih

6 Asap Rokok
Prevalens asma pada anak yang terpanjan asap rokok lebih besar daripada
yang tidak

7. Outdoor air pollution


Beberapa partikel diudara debu, nitrat oksida, karbonmonoksida yang akan
meningkatkan gejala asma
ASMA PADA ANAK

Etilogi:
- Genetik
- Alergen
- Lingkungan
Klasifikasi penyakit
Parameter klinis,
asma
Asma episodik jarang
Asma episodik sering Asma persisten
kebutuhan obat, (asma ringan) (asma sedang) (asma berat)
dan faal paru
Frekuensi serangan < 1x /bulan > 1x /bulan Sering
Hampir sepanjang tahun
Lama serangan < 1 minggu 1 minggu tidak ada remisi

Diantara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala


Gejala siang dan malam

Tidur dan aktivitas


Tidak tergangguSering tergangguSangat terganggu
Pemeriksaan fisis Mungkin terganggu
Normal Tidak pernah normal
di luar serangan (ada kelainan)
Obat pengendali Tidak perlu Perlu, non steroid Perlu, steroid
Uji faal paru PEF/FEV1 <60%
PEF/FEV1 >80%PEF/FEV1 60-80%
(di luar serangan) Variabilitas 20-30%
Variabilitas faal paru
>15% < 30% < 50%
(bila ada serangan)

PNAA 2004
ASMA PADA ANAK

Gejala Klinis:
Mengi
Batuk
Sesak Napas
Patofisiologi

Respon imun yang buruk terhadap lingkungan


Antibodi ( IgE ) menyerang sel sel mati dalam
paru ikatan antigen dengan antibodi pelepasan
produk sel sel mati ( mediator ) seperti Histamin,
bradikinin, prostaglandin serta anafilaksis dari
substansi yang bereaksi lambat (SRS A)
bronkospasme, pembengkakan membran mukosa
dan pembentukan mukus yang banyak.
ASMA PADA ANAK

Diagnosis:
1. Anamnesis (consider diagnosis of asthma)
- Apakah anak mengalami serangan mengi/serangan mengi
berulang?
- Apakah anak sering terganggu oleh batuk pada malam hari?
- Apakah anak mengalami mengi/batuk setelah olahraga?
- Apakah anak mengalami gejala mengi, dada terasa berat/batuk
setelah terpajan alergen/polutan?
- Apakah jika mengalami pilek, anak membutuhkan >10 hari
untuk sembuh?
- Apakah gejala klinis membaik setelah pemberian pengobatan
anti asma?
ASMA PADA ANAK

2. Pemeriksaan Fisik:
- Umumnya tidak ditemukan kelainan saat pasien
tidak mengalami serangan
- Untuk pemeriksaan fisik sulit ditemukan, diagnosis
asma pada bayi dan anak kecil (<5thn) hanya
menggunakan diagnosis klinis Batuk, Mengi, Sesak
napas
- Ada beberapa anak menunjukkan gejala setelah
olahraga, dibutuhkan juga tes berlari cepat selama 6 menit
ASMA PADA ANAK

Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan Fungsi paru
- PEFR (Peak Expiratory Flow Rate)
- Spirometer >5thn
- Penilaian status alergi: untuk menentukan faktor
resiko/ pencetus asma
ASMA PADA ANAK

Pencegahan:
1. Pencegahan Primer: Untuk mencegah terjadi
sensitisasi pada bayi/anak yang mempunyai risiko
menjadi asma dikemudian hari
Prenatal Orangtua dihindari terhadap lingkungan
yang dapat bersifat sebagai faktor resiko
Pascanatal Dihindari dari pemberian ASI yang
mengandung makanan yang dapat menimbulkan alergi
ASMA PADA ANAK

2. Pencegahan Sekunder: Mencegah terjadinya


asma/inflamasi pada seorang anak yang sudah
tersensitisasi
Contoh: Pemberian cetirizine selama 18 bulan pada
anak dengan dermatitis atopi yang orangtuanya
atopi dapat mencegah terjadi asma 50%

3. Pencegahan Tersier: Mencegah terjadi serangan


pada seorang anak yang sudah menderita asma
- Hindari faktor pencetus
ASMA PADA ANAK

Penatalaksanaan Jangka Panjang Pada Anak:


Tujuan: menjamin tercapainya potensi tumbuh kembang anak
secara optimal.

Tatalaksana Medikamentosa:
Dibagi menjadi 2 kel. Besar:
1. Obat pereda (reliever)
Meredakan serangan atau gejala asma yang sedang timbul.
(Salbutamol, Terbutalin)
2. Obat Pengendali (controller)
Mencegah masalah dasar asma, yaitu inflamasi kronik sal napas
( Natrium Kromoglikat, Beklometason, Budesonid)
ASMA PADA ANAK

Obat-obat tatalaksana asma jangka panjang:


Steroid hirupan dosis rendah
Glukokortikoid
- merupakan anti inflamasi
- Dosis: 400 mikrogram/hari
Disodium cromoglycate (DSCG)
- Mengatasi inflamasi dan mencegah airway remodeling
- Tidak ada efek samping
Antileukotrien (leukotriene receptor antagonist, LTRA)
Ada 2 preparat LTRA:
1. Montelukast
2. Zafirlukast
Refrensi

Respirologi Anak IDAI


DAI (Dewan Asma Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai