Anda di halaman 1dari 22

BAB III

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

III.1 Identitas Keluarga

1. Identitas pasien
Nama : Ny. R
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Dusun Ketitang desa Kalikuto,
Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa

2. Identitas kepala keluarga


Nama : Tn. M
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Dusun Ketitang, Desa Kalikuto,
Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta

III.2 Karakteristik Kedatangan Penderita ke Bidan


Pasien datang pertama kali pada tanggal 28 Agustus 2016. Pasien datang dengan
keluhan terlambat haid sejak 1 bulan yang lalu. Perkiraan HPHT 20 juli 2016.
Kontrasepsi yang digunakan adalah KB suntik 3 bulan namun sudah berhenti sejak 1
tahun terakhir karena pasien mengaku kepalanya tiba-tiba sakit dan terasa mual. Pada

27
kehamilan bulan ke 5 pasien merasa nyeri pada kepala dan tengkuknya. Lalu pasien
disarankan oleh bidan untuk cek ke puskesmas Grabag I dikarenakan tekanan darah
pasien yang tinggi yaitu 150/90.
Setelah itu pasien melakukan pemeriksaan kehamilannya di Puskesmas Grabag
I dan direncanakan untuk melahirkan di puskesmas. Pasien melahirkan di Puskesmas
Grabag I tanggal 5 April 2017 lahir bayi perempuan, spontan, dengan berat badan 3000
gram, Panjang Badan 50 cm.

III.3 Karakteristik Demografis Keluarga

Alamat penderita di Dusun Ketitang, Desa Kalikuto, Grabag, Kabupaten

Magelang, Jawa Tengah. Daerah tersebut merupakan daerah perdesaan. Penderita

tinggal bersama suami dan kedua anaknya.

Tabel 1. Daftar anggota keluarga serumah

Kedudukan Umur Pendidikan


No. Nama Sex Pekerjaan Ket.
di keluarga (thn) Terakhir

1. Muhrohni KK L 37 Tamat SMA Wiraswasta Sehat

Ibu Rumah
2. Robingah Istri P 35 Tamat SMA pasien
Tangga

3. Radit Anak L 10 SD Pelajar Sehat

(Belum Anak P 2(hari) SD Pelajar Sehat


4.
diberi nama)

28
IV. PERANGKAT PENILAIAN KELUARGA

1. Genogram Keluarga

Tn. D Ny. S Tn. C


Ny.Y
68 th 62 th 65 thn
60 th

m.1950 m.1960

Tn. A Tn. H
Ny.K Tn. B Tn. N
38 th 37 th 33 th
32 th 30 th

Tn. M
37 th Ny.R
35 th

m.2006

An. R
11 th By.X
2 hr

Gambar 1.

Genogram Keluarga

Keterangan :

: Laki-Laki : Tinggal satu rumah

: Perempuan : Hipertensi

: Penderita
29
2. Family Map

Gambar 2.

Family Map
Keterangan :
: Fungsional (Hubungan dekat)
: Disfungsional

: Saling acuh tak acuh

3. APGAR
Fungsi keluarga pasien dinilai dengan perangkat APGAR yang ditanyakan kepada ibu
pasien (Ny.R )

Tabel 2. Komponen APGAR

Hampir
Hampir
tidak Kadangkadang
Komponen Indikator selalu
pernah (1)
(2)
(0)

30
Saya puas bahwa saya
dapat kembali pada
keluarga (teman teman)
Adaptation saya, untuk membantu
saya pada waktu saya
mendapat kesusahan √
Saya puas dengan cara
keluarga (teman-teman)
saya, untuk
Partnership membicarakan sesuatu
dengan saya dan
mengungkapkan masalah
dengan saya √
Saya puas bahwa
keluarga (teman-teman) √
saya, menerima dan
Growth mendukung keinginan
saya untuk melakukan
aktifitas atau arah baru

Saya puas dengan cara


keluarga √
(teman-teman) saya,
Affection mengekpresikan afek dan
berespon terhadap emosi-
emosi saya seperti marah
sedih atau mencintai

Saya puas dengan cara


keluarga √
(teman-teman) saya, dan
Resolve saya
menyediakan waktu
bersamasama

Skor total 9 (Fungsi Keluarga


Sehat )

Klasifikasi :
Skor 8-10 : fungsi keluarga sehat
Skor 4-7 : fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3 : fungsi keluarga tidak sehat

31
4. Family Sreem

SCREEM (Social, Cultural, Religion, Economic,Educatio, Medical). Berfungsi untuk


menilai sumber daya dari keluarga tersebut.

Tabel 3. Family SCREEM


Komponen Sumber daya Patologis

Social Pasien mempunyai kemampuan Kurangnya pengetahuan pasien


sosialisasi baik sering akan dampak apa yang paisen
berinteraksi dengan saudara dan makan.
tetangga sebayanya dan lebih
tua yang tinggal di sebelah
rumahnya.

Cultural Keluarga pasien adalah suku Tidak ada


Jawa

Religious Apabila ada Tidak ada


masalah,
keluarga pasien percaya dan
berserah kepada Sang
Pencipta, Allah SWT
Economy Penghasilan mencukupi Tidak ada
untuk kebutuhan sehari-hari,
baik sehat mapun sakit.

Educatioon Pasien dan suami pasien lulusan Tidak ada


SMA sehingga mudah
diberikan edukasi

32
Medical Pasien berobat ke puskesmas Tidak ada
dengan biaya pribadi. Jarak dari
rumah ke Puskesmas

tidak terlalu jauh, ditempuh


dengan kendaraan motor.

5. Family Life Cycle


Keluarga pasien termasuk dalam bentuk siklus hidup keluarga model tradisional
Nuclear Family dimana pasangan keluaga yang terdiri dari suami istri serta anak yang hidup
bersama dalam satu rumah tangga. Dalam siklus keluarga (Duval 1977) termasuk dalam
keluarga dengan anak usia sekolah dimana dalam keluarga memiliki anak tertua yang masih
sekolah SD yang berumur 10 tahun.

6. Family Life Line


Tahun Usia Peristiwa Severity of Illness

2006 25 th Menikah Stress psikososial ringan karena


tanggung jawab yang baru dialami.

2007 26 th Anak pertama lahir Melahir normal di bantu oleh bidan


desa.

2017 35th Anak kedua lahir Melahirkan normal di Puskesmas


Grabag I

7. DENAH RUMAH

33
6
5 4
3

Gambar 2. Denah Rumah

Keterangan

a. Ruang Tamu
b. Kamar Tidur
c. Kamar Anak
d. Ruang Makan
e. Dapur
f. Kamar Mandi

8. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tabel 9. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


No Indikator PHBS Ya Tidak

Persalinan di keluarga anda di tolong oleh tenaga kesehatan


1 terampil yang dilakukan di fasilitas kesehatan (bukan di rumah
sendiri) 

2 Pemeriksaan kehamilan minimal selama 4 kali selama hamil 

3 Pemberian ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6 bulan 

4 Balita ditimbang secara rutin (minimal 8 kali setahun) √

5 Keluarga biasa makan dengan gizi seimbang 

34
6 Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari 

7 Keluarga biasa BAB di jamban sehat 

8 Membuang sampah pada tempatnya sehari-hari 

9 Menggunakan lantai rumah kedap air (bukan tanah) 

Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik minimal


10
30 menit perhari? 

11 Tidak merokok 

12 Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB 

13 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari 

Membeli/menyimpan /menjual minum-minuman keras (bir,


14
alkohol, arak, anggur)/narkoba? 

Anggota JPK/Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JAMKESMAS


15
(peserta JKN/BPJS)? 

Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seminggu


16
sekali? 

Kesimpulan : Keluarga berperilaku hidup bersih dan sehat

III.4 Resume Penyakit dan Penatalaksanaan yang Telah Diberikan

1. Anamnesis Ny. R
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Kamis, 6 April 2017
pukul 10.00 WIB di Bangsal Kebidanan Puskesmas Grabag I.
a. Keluhan utama
Nyeri pada jalan lahir.
b. Keluhan tambahan
Nyeri kepala dirasakan terutama didaerah tengkuk
c. Riwayat penyakit sekarang

35
Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, hilang bila minum obat namun timbul
kembali.
d. Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada.
e. Riwayat penyakit keluarga
Hipertensi + ayah pasien
f. Riwayat Lingkungan
Tidak ada.

2. Hasil Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik dilakukan pada hari Kamis, 6 April 2017 pukul 10.00 WIB.
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Kompos mentis
 BB : 63 Kg
 TB : 152 Cm
 Tanda vital : TD : 140/90 mmHg RR : 20x/menit
N : 84x/menit T : 36,7o C

 Status Generalis

o Kepala : Normocephal, warna rambut hitam, distribusi merata, tidak

mudah dicabut.

o Mata : Visus : 6/6, Gerakan bola mata ke segala arah, kornea arcus senilis

(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) iris berwarna hitam,

pupil bulat, reflek cahaya pupil langsung (+/+) dan refleks cahaya pupil

tak langsung (+/+).

o Hidung : Sekret (-), septum deviasi (-), konka inferior hipremis (-/-).

o Mulut : Mukosa bibir kering.

o Telinga : Serumen (+/+), sekret (-/-).

o Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)

o Toraks : Normochest, jejas (-)

36
 Jantung

I : Iktus cordis tidak tampak

Pa : Iktus cordis teraba pada ICS V 2 cm medial LMC

sinistra

Pe : Batas kanan atas : ICS II LPS dextra

Batas kanan bawah : ICS IV LPS dextra

Batas kiri atas : ICS II LPS sinistra

Batas kiri bawah : ICS VI LMC sinistra

A : S1>S2 regular, murmur (-), gallop (-)

 Paru
I : Simetris, datar, tidak ada pergerakan nafas yang
tertinggal
Pa : Vokal fremitus (+/+)
Pe : Sonor seluruh lapang paru
A : Suara dasar : Vesikuler
Suara tambahan : Wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
o Abdomen
I : Cembung, striae gravidarum, linea nigra
Pa : Supel,fundus uteri teraba 2 jari diatas simphisis pubis
Pe : Timpani di seluruh lapang abdomen
A : Bising usus (+) normal
o Genitalia : Tidak dilakukan
o Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), Edema (-).

 Status Neurologi
 Pemeriksaan Nervus Cranialis
Dalam batas normal
 Tanda Rangsang Meningeal
o Test kaku kuduk : (-) Test Laseuque : (-/-)
o Test Brudzinsky I : (-) Test Brudzinsky II : (-/-)
o Test Kernig : (-/-)

37
 Refleks Fisiologi
o Refleks biceps : (+/+) Refleks patella : (+/+)
o Refleks trisep : (+/+) Refleks Achilles : (+/+)
 Refleks Patologis
o Refleks Hoffman-tromer: (-/-)
o Refleks Babinsky : (-/-) Refleks Schaeffer : (-/-)
o Refleks Chaddok : (-/-) Refleks Gordon : (-/-)
o Refleks Oppenheim : (-/-)
 Refleks Motorik
o Tonus : Normal Trophy : Normal
o Paresis 5555 5555
5555 5555
 Pemeriksaan Sensorik
o Propioseptif : posisi, getar: tidak ada gangguan
o Eksteroseptif : nyeri, suhu, raba : tidak terdapat pengurangan
sensasi nyeri, tekan dan suhu pada keempat ekstremitas.
 Sikap Dan Koordinasi
o Test Romberg : tidak ada kelainan
o Test tenden gait : tidak ada kelainan
o Dismetri telunjuk-hidung : tidak ada kelainan
 Fungsi Vegetatif
o Miksi : normal
o Defekasi : normal

3. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Hb :12.8 gr/dl
Golongan darah : AB
HbsAg : Negatif

4. Diagnosis Kerja
 P2A0, 35 tahun, post partum H+1, bayi perempuan lahir spontan usia
kehamilan 38 minggu, BB 3000gram, PB 50 cm.
 Preeklamsi ringan

38
5. Rencana Diagnosis
- Cek tekanan darah

6. Rencana Edukasi
a) Edukasi Hipertensi pada kehamilan
b) Mengurangi aktivitas fisik
c) Rutin minum obat hipertensi
d) Rutin kontrol ke puskesmas
e) Rencana KB postpartum
f) Edukasi faktor risiko kehamilan usia tua

7. Rencana Terapi
Tirah baring, kurangi aktivitas fisik sampai tekanan darah dinyatakan normal
8. Hasil Penatalaksanaan Medis
 Pemeriksaan dilakukan saat kunjungan ke kediaman pasien pada tanggal 7
April 2017, kondisi penderita tampak sehat.
 Faktor pendukung : peran keluarga untuk mengingatkan pasien agar
mengurahi aktivitas fisik smentara waktu dan kontrol ke puskesmas.
 Faktor penghambat: kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang
hipertensi pada kehamilan
 Indikator keberhasilan : pengetahuan keluarga dan pasien meningkat dan
pasien mengurangi aktivitas fisik sementara waktu.

III.5 Bentuk dan Siklus Keluarga


Bentuk keluarga ini ialah keluarga inti (nuclear family), yaitu keluarga yang
terdiri dari suami, isteri (pasien) dan anak-anak kandung. Keluarga ini berada dalam 1
siklus keluarga, yaitu tahap keluarga usia menegah (middle aged) dan usia muda
(young aged)

III.6 Identifikasi Fungsi-Fungsi Keluarga


a. Fungsi Biologis dan Reproduksi

39
Dari hasil wawancara didapatkan informasi bahwa saat ini semua anggota
keluarga kecuali pasien dalam keadaan sehat. Selama 2 bulan terakhir anggota keluarga
dan pasien tidak mengalami penyakit menular seperti cacar air, campak, influenza, dan
diare. Pasien memiliki riwayat haid teratur, telah melahirkan 2 orang anak, tidak pernah
mengalami keguguran dan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan.

b. Fungsi Keluarga
Pasien tinggal bersama suami dan dua anak kandungnya serta orangtua suami
pasien. Hubungan antara anggota keluarga baik. Di dalam keluarga ini jika terdapat
suatu masalah baik masalah eksternal dan internal yang berperan sebagai pembuat
keputusan akhir adalah kepala keluarga sedangkan proses pengambilan keputusan suatu
masalah dilakukan oleh kepala keluarga beserta istri. Jika ada masalah yang
berhubungan dengan keluarga diselesaikan secara musyawarah antara kepala keluarga,
istri, dan orangtua. Setiap hari terdapat waktu luang yang digunakan untuk berkumpul
dengan anggota keluarga, makan bersama, menonton TV, sholat berjamaah, dan saling
bercerita. Acara kumpul keluarga dilakukan setiap hari setelah selesai sholat isya.

c. Fungsi Pendidikan

Pasien dan suami menempuh pendidikan sampai tamat Sekolah Menengah Atas
(SMA). Anak pertama pasien masih bersekolah, anak pasien sedang menempuh
pendidikan Sekolah Dasar (SD).

d. Fungsi Sosial dan Budaya

Pasien memberikan kebebasan kepada anaknya untuk bersosialisasi. Pasien


tinggal di kawasan pedesaan dan kedudukan keluarga di tengah lingkungan sosial
adalah warga biasa. Suami pasien bekerja sebagai Wiraswasta sedangkan pasien
merupakan ibu rumah tangga. Pergaulan umumnya berasal dari kalangan menengah.
tidak ada kepercayaan terhadap mitos atau hal-hal lain yang berhubungan dengan
kesehatan.

e. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari suami pasien yang bekerja
sebagai Wiraswasta. penghasilan setiap bulan ± Rp 1.500.000,-. Pasien sebagai ibu
rumah tangga. Penghasilan tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan primer,

40
sekunder, dan tersier keluarga. Pengaturan penggunaan dana untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut dilakukan oleh pasien.

f. Fungsi Religius

Seluruh anggota keluarga rutin melakukan ibadah di rumah. Ibadah biasa


dilakukan di kamar tidur. Seminggu sekali mengikuti kegiatan pengajian di masjid
setempat.

III.7 Pola Konsumsi Makan Pasien dan Keluarga

Frekuensi makan pasien dan keluarga teratur setiap hari 3 kali. Makanan diolah
sendiri oleh pasien dengan makanan yang bervariasi setiap hari. Variasi makanan yang
dikonsumsi keluarga antara lain: nasi, lauk (tahu, tempe, ayam, telur, ikan), sayur
(bayam, sayur kangkung, dll). Pasien menyukai makanan asin salah satunya ikan asin.

III.8 Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan


a. Faktor Perilaku Keluarga
Dalam beraktivitas sehari-hari pasien lebih sering melakukan kegiatan di dalam
rumah seperti membereskan rumah, mencuci, dan memasak. Pasien tidak pernah
melakukan olahraga. Setiap hari pasien mengonsumsi makanan yang diolah sendiri
sebanyak 3 kali/hari, di antara waktu makan tersebut pasien jarang menyelingi dengan
makan selingan. Jika keluar rumah lebih sering menggunakan motor atau berjalan kaki.
Pasien tidak merokok.
Keluarga yang tinggal serumah mengkonsumsi makanan yang dimasak dirumah
namun tidak menyukai makanan dan minuman manis, anggota keluarga ada yang
merokok yaitu suami dan orangtua laki-laki dan jarang berolahraga.
Jika ada anggota keluarga yang sakit, pasien dan keluarga langsung berobat ke
bidan desa dan jarang ke Puskesmas. Pasien dan keluarga belum menjadi peserta BPJS.
Pasien aktif dalam kegiatan posyandu dan aktivitas sosial seperti arisan maupun
pertemuan RT.

b. Faktor Non-Perilaku
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yang sering didatangi oleh pasien yaitu
bidan desa yang berjarak 1 kilometer dapat ditempuh dengan motor dan Puskesmas

41
yang berjarak ± 3 kilometer dapat ditempuh dengan angkutan umum atau motor.
Pembiayaan pengobatan pasien maupun keluarga dengan biaya sendiri.

III.9 Identifikasi Lingkungan Rumah


- Gambaran Lingkungan
Rumah penderita terletak di pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat
dan termasuk pemukiman biasa, dengan ukuran luas 220 m2. Secara umum rumah
terdiri atas 1 ruang tamu dengan ruang tamu (ukuran 3x10 m2), 2 ruang tidur (ukuran
3x2 m2), 1 ruang makan (ukuran 3x2 m2) 1 kamar mandi (ukuran 2x1 m2) dengan WC
jamban tidak berpintu dengan dinding 1,5m, dan dapur (ukuran 4x3 m2) dengan alas
tanah dan sebagian dari semen. Atap rumah dari genteng dan tidak memiliki langit-
langit, langit-langit tampak berdebu, dinding dari tembok.
Perbandingan luas lantai dan jendela di ruang tamu dengan ruang tamu >25%
dan ruang tidur ± 25%. Lubang ventilasi di ruang tamu dengan ruang keluarga
berukuran 2x1,5 m2 dan lubang ventilasi tidak terdapat kasa nyamuk, dan terdapat
lubang ventilasi di ruang tidur. Penerangan di dalam rumah agak gelap. Ruangan
terasa lembab dan pengap karena ventilasi kurang. Rumah dalam keadaan kotor dan
tata letak barang-barang berantakan.
Sumber air minum, cuci, dan masak dari PDAM. Jumlah kamar mandi ada 1,
dengan ukuran 2x1 m2, dengan bentuk jamban leher angsa. Jarak septik tank dengan
sumber air minum sangat dekat ± 5 m2. Limbah rumah tangga dialirkan ke got depan
rumah, ada penampungan sampah sementara di luar rumah lalu kemudian sampah
dibakar.
Di sekitar rumah pasien terdapat kandang ayam dan rumah warga. Di
sekeliling rumah penderita belum disemen. Jika hujan menjadi becek. Kebersihan di
luar rumah kurang bersih, terdapat banyak sampah.
Peta Rumah Dicapai dari Pelayanan Kesehatan

42
Gambar 3. Peta rumah dari pelayanan kesehatan

III.10 Diagram Realita yang Ada Pada Keluarga

Lingkungan

 Ventilasi rumah kurang baik


 Keadaan rumah kotor dan
berantakan
 Rumah dikelilingi oleh pepohonan
 Tidak ada langit-langit rumah
 Sering terdapat genangan air yang
bisa menjadi sarang nyamuk

Genetik Pelayanan
Derajat kesehatan
Ny. R Kesehatan
Hipertensi
Pasien hamil Pelayanan
(Ayah Pasien) kesehatan
dengan hipertensi
terjangkau

Perilaku
43
 Pasien menyukai ikan asin
 Pasien jarang beraktivitas banyak dan
jarang berolahraga
 Pasien mau memeriksakan diri ke
Gambar 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dalam keluarga

III.11 Risiko, Permasalahan, dan Rencana Pembinaan Kesehatan Keluarga


Tabel 2. Masalah kesehatan dan rencana pembinaan
Risiko dan
No. Masalah Rencana Pembinaan Sasaran
Kesehatan
1. Kehamilan Edukasi dan konseling Pasien
dengan hipertensi tentang hipertensi pada dan
kehamilan, diit hipertensi keluarga
selama masa kehamilan,
kurangi aktivitas fisik

III.12. Pembinaan dan Hasil Kegiatan


Tabel 3. Pembinaan dan hasil kegiatan

44
Keluarga Hasil
Tanggal Kegiatan yang dilakukan
yang terlibat kegiatan
7 April 2017 Konseling tentang hipertensi Pasien dan Pengetahuan
pada kehamilandari tanda dan keluarga tentang
gejala, pencegahan, Hipertensi
pengobatan pada
kehamilan
meningkat
9 April 2017 Monitoring hasil edukasi dan Pasien dan Edukasi dan
konsseling keluarga konseling
berhasil
14 April 2017 Evaluasi hasil konseling Pasien dan Keluhan
keluarga pasien
berkurang,
Tekanan
darah dalam
batas normal.

III.13 Kesimpulan Pembinaan Keluarga


1. Tingkat pemahaman
Pemahaman terhadap edukasi dan konseling yang dilakukan cukup baik.
2. Faktor pendukung
(1) Keluarga mampu memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan
dengan baik.
(2) Kesadaran keluarga pasien untuk mendukung kesembuhan penderita sangat
baik, sehingga keluarga sangat kooperatif untuk mengubah perilaku yang
tidak baik bagi kesehatan
(3) Makan dengan menu bervariasi dan gizi seimbang.
(4) Keluarga mau memeriksakan diri di puskesmas
3. Faktor penyulit : tidak ada
4. Indikator keberhasilan

45
(1) Pengetahuan tentang Hipertensi dalam kehamilan meningkat sehingga dapat
membantu kesembuhan penderita.
(2) Kesadaran berobat ke puskesmas dan minum obat.
(3) Kesadaran kurangi aktivitas fisik selama hamil dan mengurangi makanan yang
asin.
(4) Tensi pasien kembali ke batas normal sesuai dengan MAP pasien (Sistol + 2
Diastol / 3).

III.14. Diagnosis Holistik


1. Aspek Keluhan Utama
- Alasan kedatangan:
Pasien datang ke bidan untuk memeriksa kehamilan
- Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk dapat sembuh dari keluhannya dan tidak bertambah
buruk
-Kekhawatiran:
Pasien khawatir akan kesehatannya dirinya dan kehamilannya jika keluhannya itu
dapat mengganggu kehidupannya dan anak yang dilahirnya nanti.

2. Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut:
-Diagnosis kerja : P2A0, 35 tahun, post partum H+1 dengan preeklamsia ringan dan
hamil usia tua
3. Aspek internal
-Genetik :
Adanya faktor hipertensi dari ayah kandung pasien.
-Pola Makan:
Pola makan pasien yang sudah memenuhi pola gizi seimbang
- Kebiasaan :
Pasien jarang berolahraga ataupun aktivitas fisik berat
-Spiritual:
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ketentuan dari Allah
SWT dan menerimanya. Pasien juga terus berdoa agar di beri kesehatan.

46
4. Aspek Eksternal
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya
dukungan dari keluarga untuk menjaga kesehatan dirinya, mengupayakan agar
pasien mengurangi aktifitasnya sementara dan beristirahat, dan memberitahu agar
pasien rutin kontrol ke puskesmas atau bidan untuk mengecek tekanan darahnya.

5. Derajat Fungsional
Menurut skala pasien termasuk derajat 1 dimana pasien dapat secara mandiri
melakukan perawatan diri dan melakukan seluruh aktivitasnya tanpa dibatasi
masalah.

III.15 Manajemen Komprehensif


a. Promotif
Edukasi kepada pasien dan keluarga (minimal melibatkan satu orang anggota
keluarga jika memungkinkan) tentang:
1. Gambaran bahwa hipertensi yang dialami dapat disebabkan oleh kehamilan
atau oleh faktor perilaku pasien.
2. Edukasi tentang hipertensi pada kehamilan yang meliputi penyebab, faktor
risiko, komplikasi, dan pengelolaannya.
3. Pentingnya bagi pasien untuk menghindari faktor predisposisi dan cara untuk
menghindarinya.
4. Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
5. Pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam pengelolaan penyakitnya.
7. Mendapatkan konseling untuk mengatasi kurangnya pengetahuan pasien
tentang hipertensi pada kehamilan.
8. Konseling mengenai KB yang sebaiknya digunakan adalah KB non hormonal
yaitu IUD.

b. Preventif
1. Menghindari faktor predisposisi yang menyebabkan peningkatan tekanan
darah.

47
2. Mengurangi aktivitas fisik untuk sementara waktu.
3. Melakukan self management
4. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat

c. Kuratif
Pada kasus hipertensi pada kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan fisik status
generalis, serta pemeriksaan penunjang yaitu lab darah dan protein urin.
Pengobatannya dapat diberikan obat-obatan anti hipertensi kemudian pasien
dianjurkan untuk kontrol ulang untuk menilai keberhasilan terapi.

d. Rehabilitatif
Belum perlu dilakukan.

e. Paliatif
Belum perlu dilakukan.

48

Anda mungkin juga menyukai