1. Identitas pasien
Nama : Ny. R
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Dusun Ketitang desa Kalikuto,
Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
27
kehamilan bulan ke 5 pasien merasa nyeri pada kepala dan tengkuknya. Lalu pasien
disarankan oleh bidan untuk cek ke puskesmas Grabag I dikarenakan tekanan darah
pasien yang tinggi yaitu 150/90.
Setelah itu pasien melakukan pemeriksaan kehamilannya di Puskesmas Grabag
I dan direncanakan untuk melahirkan di puskesmas. Pasien melahirkan di Puskesmas
Grabag I tanggal 5 April 2017 lahir bayi perempuan, spontan, dengan berat badan 3000
gram, Panjang Badan 50 cm.
Ibu Rumah
2. Robingah Istri P 35 Tamat SMA pasien
Tangga
28
IV. PERANGKAT PENILAIAN KELUARGA
1. Genogram Keluarga
m.1950 m.1960
Tn. A Tn. H
Ny.K Tn. B Tn. N
38 th 37 th 33 th
32 th 30 th
Tn. M
37 th Ny.R
35 th
m.2006
An. R
11 th By.X
2 hr
Gambar 1.
Genogram Keluarga
Keterangan :
: Perempuan : Hipertensi
: Penderita
29
2. Family Map
Gambar 2.
Family Map
Keterangan :
: Fungsional (Hubungan dekat)
: Disfungsional
3. APGAR
Fungsi keluarga pasien dinilai dengan perangkat APGAR yang ditanyakan kepada ibu
pasien (Ny.R )
Hampir
Hampir
tidak Kadangkadang
Komponen Indikator selalu
pernah (1)
(2)
(0)
30
Saya puas bahwa saya
dapat kembali pada
keluarga (teman teman)
Adaptation saya, untuk membantu
saya pada waktu saya
mendapat kesusahan √
Saya puas dengan cara
keluarga (teman-teman)
saya, untuk
Partnership membicarakan sesuatu
dengan saya dan
mengungkapkan masalah
dengan saya √
Saya puas bahwa
keluarga (teman-teman) √
saya, menerima dan
Growth mendukung keinginan
saya untuk melakukan
aktifitas atau arah baru
Klasifikasi :
Skor 8-10 : fungsi keluarga sehat
Skor 4-7 : fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3 : fungsi keluarga tidak sehat
31
4. Family Sreem
32
Medical Pasien berobat ke puskesmas Tidak ada
dengan biaya pribadi. Jarak dari
rumah ke Puskesmas
7. DENAH RUMAH
33
6
5 4
3
Keterangan
a. Ruang Tamu
b. Kamar Tidur
c. Kamar Anak
d. Ruang Makan
e. Dapur
f. Kamar Mandi
34
6 Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
11 Tidak merokok
1. Anamnesis Ny. R
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Kamis, 6 April 2017
pukul 10.00 WIB di Bangsal Kebidanan Puskesmas Grabag I.
a. Keluhan utama
Nyeri pada jalan lahir.
b. Keluhan tambahan
Nyeri kepala dirasakan terutama didaerah tengkuk
c. Riwayat penyakit sekarang
35
Nyeri kepala dirasakan hilang timbul, hilang bila minum obat namun timbul
kembali.
d. Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada.
e. Riwayat penyakit keluarga
Hipertensi + ayah pasien
f. Riwayat Lingkungan
Tidak ada.
Status Generalis
mudah dicabut.
o Mata : Visus : 6/6, Gerakan bola mata ke segala arah, kornea arcus senilis
(+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) iris berwarna hitam,
pupil bulat, reflek cahaya pupil langsung (+/+) dan refleks cahaya pupil
o Hidung : Sekret (-), septum deviasi (-), konka inferior hipremis (-/-).
36
Jantung
sinistra
Paru
I : Simetris, datar, tidak ada pergerakan nafas yang
tertinggal
Pa : Vokal fremitus (+/+)
Pe : Sonor seluruh lapang paru
A : Suara dasar : Vesikuler
Suara tambahan : Wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
o Abdomen
I : Cembung, striae gravidarum, linea nigra
Pa : Supel,fundus uteri teraba 2 jari diatas simphisis pubis
Pe : Timpani di seluruh lapang abdomen
A : Bising usus (+) normal
o Genitalia : Tidak dilakukan
o Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), Edema (-).
Status Neurologi
Pemeriksaan Nervus Cranialis
Dalam batas normal
Tanda Rangsang Meningeal
o Test kaku kuduk : (-) Test Laseuque : (-/-)
o Test Brudzinsky I : (-) Test Brudzinsky II : (-/-)
o Test Kernig : (-/-)
37
Refleks Fisiologi
o Refleks biceps : (+/+) Refleks patella : (+/+)
o Refleks trisep : (+/+) Refleks Achilles : (+/+)
Refleks Patologis
o Refleks Hoffman-tromer: (-/-)
o Refleks Babinsky : (-/-) Refleks Schaeffer : (-/-)
o Refleks Chaddok : (-/-) Refleks Gordon : (-/-)
o Refleks Oppenheim : (-/-)
Refleks Motorik
o Tonus : Normal Trophy : Normal
o Paresis 5555 5555
5555 5555
Pemeriksaan Sensorik
o Propioseptif : posisi, getar: tidak ada gangguan
o Eksteroseptif : nyeri, suhu, raba : tidak terdapat pengurangan
sensasi nyeri, tekan dan suhu pada keempat ekstremitas.
Sikap Dan Koordinasi
o Test Romberg : tidak ada kelainan
o Test tenden gait : tidak ada kelainan
o Dismetri telunjuk-hidung : tidak ada kelainan
Fungsi Vegetatif
o Miksi : normal
o Defekasi : normal
4. Diagnosis Kerja
P2A0, 35 tahun, post partum H+1, bayi perempuan lahir spontan usia
kehamilan 38 minggu, BB 3000gram, PB 50 cm.
Preeklamsi ringan
38
5. Rencana Diagnosis
- Cek tekanan darah
6. Rencana Edukasi
a) Edukasi Hipertensi pada kehamilan
b) Mengurangi aktivitas fisik
c) Rutin minum obat hipertensi
d) Rutin kontrol ke puskesmas
e) Rencana KB postpartum
f) Edukasi faktor risiko kehamilan usia tua
7. Rencana Terapi
Tirah baring, kurangi aktivitas fisik sampai tekanan darah dinyatakan normal
8. Hasil Penatalaksanaan Medis
Pemeriksaan dilakukan saat kunjungan ke kediaman pasien pada tanggal 7
April 2017, kondisi penderita tampak sehat.
Faktor pendukung : peran keluarga untuk mengingatkan pasien agar
mengurahi aktivitas fisik smentara waktu dan kontrol ke puskesmas.
Faktor penghambat: kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang
hipertensi pada kehamilan
Indikator keberhasilan : pengetahuan keluarga dan pasien meningkat dan
pasien mengurangi aktivitas fisik sementara waktu.
39
Dari hasil wawancara didapatkan informasi bahwa saat ini semua anggota
keluarga kecuali pasien dalam keadaan sehat. Selama 2 bulan terakhir anggota keluarga
dan pasien tidak mengalami penyakit menular seperti cacar air, campak, influenza, dan
diare. Pasien memiliki riwayat haid teratur, telah melahirkan 2 orang anak, tidak pernah
mengalami keguguran dan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan.
b. Fungsi Keluarga
Pasien tinggal bersama suami dan dua anak kandungnya serta orangtua suami
pasien. Hubungan antara anggota keluarga baik. Di dalam keluarga ini jika terdapat
suatu masalah baik masalah eksternal dan internal yang berperan sebagai pembuat
keputusan akhir adalah kepala keluarga sedangkan proses pengambilan keputusan suatu
masalah dilakukan oleh kepala keluarga beserta istri. Jika ada masalah yang
berhubungan dengan keluarga diselesaikan secara musyawarah antara kepala keluarga,
istri, dan orangtua. Setiap hari terdapat waktu luang yang digunakan untuk berkumpul
dengan anggota keluarga, makan bersama, menonton TV, sholat berjamaah, dan saling
bercerita. Acara kumpul keluarga dilakukan setiap hari setelah selesai sholat isya.
c. Fungsi Pendidikan
Pasien dan suami menempuh pendidikan sampai tamat Sekolah Menengah Atas
(SMA). Anak pertama pasien masih bersekolah, anak pasien sedang menempuh
pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari suami pasien yang bekerja
sebagai Wiraswasta. penghasilan setiap bulan ± Rp 1.500.000,-. Pasien sebagai ibu
rumah tangga. Penghasilan tersebut digunakan untuk pemenuhan kebutuhan primer,
40
sekunder, dan tersier keluarga. Pengaturan penggunaan dana untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut dilakukan oleh pasien.
f. Fungsi Religius
Frekuensi makan pasien dan keluarga teratur setiap hari 3 kali. Makanan diolah
sendiri oleh pasien dengan makanan yang bervariasi setiap hari. Variasi makanan yang
dikonsumsi keluarga antara lain: nasi, lauk (tahu, tempe, ayam, telur, ikan), sayur
(bayam, sayur kangkung, dll). Pasien menyukai makanan asin salah satunya ikan asin.
b. Faktor Non-Perilaku
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yang sering didatangi oleh pasien yaitu
bidan desa yang berjarak 1 kilometer dapat ditempuh dengan motor dan Puskesmas
41
yang berjarak ± 3 kilometer dapat ditempuh dengan angkutan umum atau motor.
Pembiayaan pengobatan pasien maupun keluarga dengan biaya sendiri.
42
Gambar 3. Peta rumah dari pelayanan kesehatan
Lingkungan
Genetik Pelayanan
Derajat kesehatan
Ny. R Kesehatan
Hipertensi
Pasien hamil Pelayanan
(Ayah Pasien) kesehatan
dengan hipertensi
terjangkau
Perilaku
43
Pasien menyukai ikan asin
Pasien jarang beraktivitas banyak dan
jarang berolahraga
Pasien mau memeriksakan diri ke
Gambar 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dalam keluarga
44
Keluarga Hasil
Tanggal Kegiatan yang dilakukan
yang terlibat kegiatan
7 April 2017 Konseling tentang hipertensi Pasien dan Pengetahuan
pada kehamilandari tanda dan keluarga tentang
gejala, pencegahan, Hipertensi
pengobatan pada
kehamilan
meningkat
9 April 2017 Monitoring hasil edukasi dan Pasien dan Edukasi dan
konsseling keluarga konseling
berhasil
14 April 2017 Evaluasi hasil konseling Pasien dan Keluhan
keluarga pasien
berkurang,
Tekanan
darah dalam
batas normal.
45
(1) Pengetahuan tentang Hipertensi dalam kehamilan meningkat sehingga dapat
membantu kesembuhan penderita.
(2) Kesadaran berobat ke puskesmas dan minum obat.
(3) Kesadaran kurangi aktivitas fisik selama hamil dan mengurangi makanan yang
asin.
(4) Tensi pasien kembali ke batas normal sesuai dengan MAP pasien (Sistol + 2
Diastol / 3).
2. Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
disimpulkan sebagai berikut:
-Diagnosis kerja : P2A0, 35 tahun, post partum H+1 dengan preeklamsia ringan dan
hamil usia tua
3. Aspek internal
-Genetik :
Adanya faktor hipertensi dari ayah kandung pasien.
-Pola Makan:
Pola makan pasien yang sudah memenuhi pola gizi seimbang
- Kebiasaan :
Pasien jarang berolahraga ataupun aktivitas fisik berat
-Spiritual:
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ketentuan dari Allah
SWT dan menerimanya. Pasien juga terus berdoa agar di beri kesehatan.
46
4. Aspek Eksternal
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya
dukungan dari keluarga untuk menjaga kesehatan dirinya, mengupayakan agar
pasien mengurangi aktifitasnya sementara dan beristirahat, dan memberitahu agar
pasien rutin kontrol ke puskesmas atau bidan untuk mengecek tekanan darahnya.
5. Derajat Fungsional
Menurut skala pasien termasuk derajat 1 dimana pasien dapat secara mandiri
melakukan perawatan diri dan melakukan seluruh aktivitasnya tanpa dibatasi
masalah.
b. Preventif
1. Menghindari faktor predisposisi yang menyebabkan peningkatan tekanan
darah.
47
2. Mengurangi aktivitas fisik untuk sementara waktu.
3. Melakukan self management
4. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Kuratif
Pada kasus hipertensi pada kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan fisik status
generalis, serta pemeriksaan penunjang yaitu lab darah dan protein urin.
Pengobatannya dapat diberikan obat-obatan anti hipertensi kemudian pasien
dianjurkan untuk kontrol ulang untuk menilai keberhasilan terapi.
d. Rehabilitatif
Belum perlu dilakukan.
e. Paliatif
Belum perlu dilakukan.
48