Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS WACANA:

PENGANTAR

Disusun Oleh:
Parluhutan Siregar
ARTI KATA DALAM KBBI
1. komunikasi verbal; percakapan;
2. lingkungan keseluruhan tutur
yang merupakan suatu
kesatuan;
3. lingkungan satuan bahasa
terlengkap yang direalisasikan
dalam bentuk karangan atau
laporan utuh, seperti novel,
buku, artikel, pidato atau
khutbah;
PENGERTIAN ISTILAH
Istilah wacana (discourse) diartikan sebagai:
bahasa yang lebih luas dari kalimat atau

klausa; atau
satuan linguistik yang lebih besar dari kalimat.

Wacana: 'kumpulan pernyataan-pernyataan

yang dikomunikasikan dengan tulisan atau


ucapan dengan menggunakan tanda-tanda'.
Wacana: rentetan kalimat yang berkaitan, yang

menghubungkan proposisi yang satu dengan


proposisi yang lainnya, membentuk satu
kesatuan sehingga terbentuklah makna yang
serasi diantara kalimat-kalimat itu
Teks merupakan hasil proses
wacana. Di dalam proses tersebut,
terdapat nilai nilai, ideologi, emosi,
kepentingan-kepentingan, dan lain-
lain. Jadi dalam memahami makna
suatu teks itu, tidak cukup dengan
hanya pemahaman tentang teks itu
tersendiri, tetapi harus memahami
tentang konteks yang menyertai teks
tersebut. Perpaduan teks dan
konteks disebut wacana. Artinya,
sebuah teks disebut wacana karena
ada konteks.
Dengan demikian, makna suatu
wacana ditentukan oleh konteks,
khususnya konteks sosial. (Foucault)
Sebuah wacana mengandung konsep,
gagasan, pikiran, atau ide yang utuh,
yang bisa dipahami oleh pembaca
(dalam wacana tulis) atau pendengar
(dalam wacana lisan).
PENGERTIAN ANALISIS
WACANA
Analisis wacana: adalah upaya
pengungkapan maksud tersembunyi dari
subjek (penulis, pembicara) yang
mengemukakan suatu pernyataan.
Pengertian analisis wacana adalah
analisis atas bahasa yang digunakan atau
bahasa dalam konteks sosial pemakaian
bahasa.
Secara singkat analisis wacana adalah
suatu metode untuk mengkaji pesan-
pesan komunikasi yang terkandung dalam
wacana secara tekstual maupun
Analisis wacana masuk ke berbagai lapangan kajian:
Dalam linguistik: analisis wacana menunjuk pada kajian
terhadap satuan bahasa di atas kalimat yang memusatkan
perhatian pada aras lebih tinggi dari hubungan ketata-
bahasaan (grammatical),
Dalam sosiologi: analisis wacana menunjuk pada kajian
hubugan konteks sosial dengan pemakaian bahasa.
Dalam psikologi sosial: analisis wacana menunjuk pada kajian
terhadap struktur dan bentuk percakapan atau wawancara.
Dalam ilmu politik: analisis wacana menunjuk pada kajian
terhadap praktik pemakaian bahasa dan tali-temalinya dengan
kekuasaan.
CIRI DAN SIFAT
ANALISIS WACANA
Analisis wacana membahas kaidah
pemakaian bahasa dalam
masyarakat (rule of use menurut
Widdowson).
Analisis wacana merupakan usaha
memahami makna tuturan dalam
konteks, teks, dan situasi (Firth).
Analisis wacana berkaitan dengan
pemahaman bahasa dalam tindak
berbahasa (what is said from what is
KARAKTERISTIK-
KARAKTERISTIK WACANA
1. Memberi perhatian terhadap
penggunaan bahasa (language use,
bukan language system) yang lebih
besar daripada kalimat atau ujaran,
2. Memberi perhatian pada hubungan
antara bahasa dengan masyarakat
3. Memberi perhatian terhadap
perangkat interaktif dialogis dari
komunikasi sehari-hari.
PARADIGMA
Ada tiga paradigma dalam analisis
wacana:
Analisis wacana positivisme
(positivist discourse analysis),
Analisis wacana interpretivisme
(interpretivist discourse analysis),
Analisis wacana kritisisme (critical
discourse analysis
PARADIGMA
POSITIVISME
Analisis wacana positivistik
memperhatikan dan mengutamakan
pemenuhan seperangkat kaidah sintaksis
dan semantik. Karena itu, analisis
wacana positivistik diarahkan pada
penggambaran tata-aturan kalimat dan
paragraf beserta kepaduan makna yang
diasumsikan berlaku umum. Jadi, kohesi
dan koherensi menjadi tolok-ukur utama
dalam setiap analisis wacana positivistik
PARADIGMA
INTERPRETIVISME
Tidak ada pemisahan manusia sebagai subjek
dengan objek. Bahasa tidak dapat dipahami
terkecuali dengan memperhatikan subjek
pelakunya. Subjek lah yang mengendalikan
maksud-maksud tertentu dalam tindak berwacana.
Karena itu, setiap pernyataan pada hakikatnya
adalah tindak penciptaan makna. Analisis wacana
dimaksudkan untuk mengungkap maksud-maksud
dan makna-makna tertentu dari subjek. Jadi, bila
memahami suatu wacana, maka tidak ada jalan
lain kecuali mengembangkan empati terhadap
subjek pelaku wacana
PARADIGMA
KRITISISME
Dalam tindak wacana ada kepentingan penutur/
penulis, bahkan terselip kekuasaan. Paradigma
kritisisme memberi bobot lebih besar terhadap
pengaruh kehadiran kepentingan dan jejaring
kekuasaan dalam proses produksi dan reproduksi
makna suatu wacana. Jadi, baik subjek maupun
objek praktik wacana tidak terbebas dari
kepentingan ideologik dan jejaring kekuasaan.
Wacana merupakan medium yang tidak netral
dari ideologi, kepentingan dan jejaring
kekuasaan. Karena itu, analisis wacana kritis
digunakan sebagai piranti untuk membongkar
kepentingan, ideologi, dan praktik kuasa dalam
kegiatan berbahasa dan berwacana.
UNSUR WACANA
Wacana terdiri dari dua unsur
utama: unsur internal dan unsur
eksternal.
Unsur internal wacana berkaitan
dengan aspek formal kebahasaan,
terdiri atas satuan kata atau kalimat.
Yang dimaksud satuan kata ialah
tuturan yang berwujud satu kata.
Untuk menjadi susunan wacana
yang lebih besar, satuan kata atau
Unsur.....
Unsur eksternal wacana berkaitan
dengan unsur luar bahasa, seperti
latar belakang budaya pengguna
bahasa tersebut. Unsur ini juga
merupakan bagian wacana, tetapi
tidak eksplisit, karena berada di luar
satuan lingual wacana.
Kehadirannya berfungsi sebagai
pelengkap keutuhan wacana. Unsur-
unsur eksternal wacana paling
utama adalah konteks.
Konteks
Konteks adalah sesuatu yang
menjadi sarana untuk memperjelas
suatu maksud. Konteks yang berupa
bagian ekspresi yang dapat
memperjelas maksud disebut ko-teks
(co-text). Konteks yang berupa
situasi yang berhubungan dengan
kejadian lazim disebut konteks
(context).
Konteks wacana dibentuk oleh
berbagai unsur, yaitu situasi,
What Next......

Anda mungkin juga menyukai