Anda di halaman 1dari 24

KURIKULUM DAN SILABUS

BERBASIS WAHDATUL ULUM

Bahan Workshop
Penyusunan Dokumen Kurikulum
UIN Sumatera Utara Medan
6-8 Juni 2022

Disusun oleh: Parluhutan Siregar


POKOK BAHASAN PRRESENTASI
 ISU-ISU STRATEGIS BERBASIS WU DAN TD
 STRUKTURISASI KURIKULUM
 POSISI SETIAP MATA KULIAH PADA
STRUKTUR KURIKULUM
 SILABUS MATA KULIAH
DASAR PEMIKIRAN
 Bicara tentang Wahdatul Ulum berarti bicara
tentang kesatuan pengetahuan (Unity of
Knowledge) dalam bentuk integrasi antara ilmu
dengan ilmu dan antara ilmu dengan unsur lainnya.
 Karena itu, pembahasan tentang integrasi ilmu
harus perpaket (tidak bisa dipisah-pisah).
 Sistem pem-paket-an ilmu di perguruan tinggi
bertumpu pada Program Studi.
BAGIAN PERTAMA :
ISU-ISU STRATEGIS
KONTEN ISU-ISU STRATEGIS
 Dalam tahapan penyusunan DOKUMEN KURIKULUM
(sesuai KKNI) dimulai dari Tracer dan Analisis Kebutuhan
terkait dengan Program Studi.
 Hasil dari Tracer itu perlu ditulis dalam Dokumen Kurikulum,
dengan judul Isu-isu Strategis, yang berisi dua hal:
1. 1. Peluang Lapangan Kerja Alumni.
2. 2. Wicked Problems yang terdapat di masyarakat, baik skala
global, nasional, regional maupun lokal yang ada
hubungannya dengan Program Studi. Poin kedua ini
merupakan prinsip yang mesti ada dalam Pendekatan
Transdisipliner.
FUNGSI ISU-ISU STRATEGIS
 Isu-isu strategis yang dimuat dalam Dokumen
Kurikulum adalah sebagai fokus utama dalam
menetapkan mata kuliah Program Studi.
 Sejatinya setiap mata kuliah yang dimuat dalam
Dokumen Kurikulum harus terkait dengan Isu-isu
Strategis itu. Paling tidak, mata kuliah yang
disertakan berposisi sebagai mata kuliah
pendukung.
BAGIAN KEDUA:
STRUKTURISASI KURIKULUM
INTEGRASI
PENGETAHUAN
ITU MEMILIKI
TINGKATAN

INI SESUAI DGN


PRINSIP
TRANSDISIPLINE
R
HUBUNGAN TINGKATAN INTEGRASI ILMU
DENGAN PENYUSUNAN KURIKULUM

 Pengetahuan tentang Tingkatan Integrasi Ilmu


menjadi dasar untuk menyusun kurikulum, juga
menjadi dasar untuk menyusun silabus.
 Dalam menyusun struktur kurikulum Program
Studi perlu dipetakan di mana posisi setiap mata
kuliah. Ada Monodisciplinary, ada Simple
Interdisciplinary, dst.
DASAR PENYUSUNAN STRUKTUR MATA
KULIAH
PERSENTASE MATA
TINGKATAN INTEGRASI
NO KULIAH
ILMU
S-1 S-2 S-3
NORMATIF &
1 50 20 10
MONODISCIPNARY
SIMPLE
2 30 40 10
INTERDISCIPLINARY

3 MULTIDISCIPLINARY 10 10 10
COMPLEX
4 5 15 30
INTERDISCIPLINARY
5 TRANSDISCIPLINARY 5 15 40
LANDASAN TEORI PENYUSUNAN STURUKTUR KURIKULUM

1. Connected Curricullum Theory;


Model kurikulum terkoneksi (connected curriculum)
menurut Fogarty adalah: model kurikulum berfokus
pada pembuatan koneksi secara eksplisit dengan masing-
masing bidang subjek, menghubungkan satu topik ke
topik berikutnya, menghubungkan satu konsep ke yang
lain, menghubungkan keterampilan dengan keterampilan
yang terkait, menghubungkan pekerjaan satu hari ke
yang berikutnya, atau bahkan ide-ide satu semester ke
semester berikutnya)
LANDASAN TEORI …..

2. Spiral Curriculum Theory:


Spiral Curriculum (Kurikulum Spiral) dirancang
oleh Jerome Bruner pada tahun 1960. Bruner
menyatakan bahwa berdasar fakta, usaha yang
berhasil untuk mengajarkan materi pengetahuan
terjadi pada pengetahuan yang sangat terstruktur
seperti; matematika, ilmu fisika, dan bahkan bidang
sejarah.
LANDASAN TEORI ….

3. Ladder Curriculum Theory:


Ladder Curriculum, pertama kali digagas oleh
Ronald M. Harden. Model kurikulum dalam bentuk
tangga integratif. Struktur pengetahuan dalam
kurikulum ini terbagi pada 11 anak tangga; mulai
dari isolation (monodisciplines) pada anak tangga
terendah, menyusul awarness pada anak tangga
kedua, dan seterusnya transdiscip­linary pada anak
tangga tertinggi (lihat gambar).
BAGIAN KETIGA;
PENEMPATAN MATA KULIAH DALAM
STRUKTUR KURIKULUM
MEMPOSISIKAN MATA KULIAH (MK) DALAM STRUKTUR
KURIKULUM

 Monodisiplin; jika CPMK memuat; mampu


mengetahui dan memahami teori-teori sains,
walapun dalam pembelajaran ada upaya
menghubungkannya dengan ayat Alquran/ Hadis,
aqidah, fiqih, tasawuf atau pengamalan agama.
 Simple Interdisipliner: jika CPMK memuat:
mampu mengintegrasikan dua atau tiga disiplin
ilmu.
LANJUTAN……
 Multidisipliner, jika CPMK memuat: mampu
mengumpulkan sejumlah pendapat/teori yang
membahas suatu objek yang sama, tetapi belum ada
atau belum terlihat keterkaitan antara satu sama lain.
 Kompleks Interdisipliner, jika CPMK memuat:
mampu mengintegrasikan sejumlah disiplin ilmu dan
kemudian mampu merumuskan teori sistem umum
(general system theory) atau system knowledge.
LANJUTAN …..
 Transdisipliner, jika CPMK memuat: mampu
merumuskan konsep pemecahan masalah (wicked
problems solution) dengan memadukan berbagai
disiplin ilmu, teknologi, konsep Islam,
pengalaman lapangan dan kearifan lokal.
BAGIAN KEEMPAT:
KONTEN SILABUS
TOPIK INTI SILABUS MATA KULIAH
 Langkah berikutnya adalah menyusun konten/materi silabus
berupa topik-topik inti yang relevan dengan posisinya dalam
tingkatan integrasi ilmu.
Catatan: Setiap mata kuliah harus jelas hubungannya dengan Isu-
Isu Strategis yang ditetapkan. Ada beberapa mata kuliah yang
berhubungan dengan isu lapangan kerja sekaligus terkait pula
dengan wicked problems, tetapi ada mata kuliah yang hanya
terkait dengan satu isu saja.

Mata Kuliah yang tidak ada hubungannya dengan Isu Strategis


harus dibuang.
POSISI DAN SILABUS MATA KULIAH UNIVERSITAS

 Mata Kuliah Universitas tetap mengikut pola


Strukturisasi Kurikulum ini,
 Apakah konten silabus MK Universitas harus sama?
Sebaiknya mempertimbangkan konsern Program Studi,
Misalnya, MK Fiqh/Ushul Fiqh di Fak. Syariah dan
Ilmu Tauhid di Fak. Ushuluddin, tentu akan berbeda
konten silabusnya dari Fakultas/Prodi yang lain, Seperti
halnya MK Agama yang diwajibkan secara nasional,
tetapi PTKI memodifikasinya sedemikian rupa.
MATERI YANG PERLU DIDISKUSIKAN SEKALIGUS
DIPRAKTEKKAN

1. Isu-isu Starategis yang relevan dengan Program Studi


Bapak/Ibu.
2. Seleksi Mata kuliah yang relevan dan tidak relevan
dengan Isu-isu Strategis yang ditetapkan.
3. Perumusan Kembali Capaian Pembelajaran Setiap Mata
Kuliah berbasis pada Tingkatan Integrasi Ilmu.
4. Pemetaan Mata Kuliah ke dalam Tingkatan Integrasi
Ilmu (termasuk menghitung rasio perbandingan jumlah
sks-nya sesuai tingkatan pendidikan; S1, S2 dan S3).
SAMPAI DI SINI BAPAK DAN IBU.
ASSALAMU ‘ALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai