Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBELAJARAN IPS DALAM STRUKTUR KURIKULUM 2013

NAMA DOSEN:WADDI FATIMAH,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH:

1.NURSITA DEWI (C1C121002)

2.NUR AENATUL MUJAHIDA (C1C121015)

3.MUHAMMAD MUSLIMIN (C1C121035)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan hidayah-Nya,penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pembelajaran IPS dalam struktur kurikulum 2013”
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS.Selain itu,makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pembelajaran IPS dalam struktur kurikulum 2013
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Waddi Fatimah,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS.Ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu,saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar,20 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………....

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….

A.LATAR BELAKANG………………………………………………………..

B.RUMUSAN MASALAH………………………………………………….....

C.TUJUAN PENULISAN………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..

A.POSISI IPS DALAM KURIKULUM 2013………………………………..

B.BEBAN BELAJAR………………………………………………………….

C.ORGANISASI KOMPETENSI DASAR DALAM MATA PELAJARAN

D.KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR IPS……………….

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….

A.KESIMPULAN………………………………………………………………

B.SARAN……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam UU No. 20 Tahun 2013 tentang system pendidikan nasional, dijelaskan bahwa
IPS merupakan bahan kimia yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah yang antara lain mencangkup ilmu geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi yang
dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
peserta didik terhadap kondisi social masyarakat . Perubahan pada struktur pembelajaran
IPS pada kurikulum 2013 membutuhkan penyesuaian dan berbagai kendala bagi guru mata
pembelajaran IPS. Perubahan dalam struktur pembelajaran IPS pada kurikulum 2013 juga
menjadi tantangan tersendiri bagi guru mata pelajaran IPS. Proses pada pembelajaran IPS
pada kurikulum 2013 menuntut adanya keterpaduan antara disiplin ilmu yaitu geografi,
sosiologi, ekonomi dan sejarah.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa posisi IPS dalam kurikulum 2013


2. Apa saja Beban Belajar dalam system Kurikulum 2013
3. Apa itu Organisasi Kompetensi dalam Mata Pelajaran
4. Jelaskan Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar IPS

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas makalah konsep dasar IPS


2. Untuk mengetahui Posisi IPS dalam kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui Beban belajar dalam kurikulum 2013
4. Untuk mengetahui Organisasi Dasar dalam Mata Pelajaran
5. Untuk mengetahui Kompetensi inti dan kompetensi dasar IPS
BAB II

PEMBAHASAN

A. Posisi IPS dalam Kurikulum 2013

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang studi yang mempelajari,


meneelah, serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari
berbagai aspek kehidupan secara terpadu. IPS diajarkan pada pendidikan dasar dan
menengah, sebagai dasar atau pengantar dalam mempelajari studi sosial atau ilmu sosial
di tingkat yang lebih lanjut.

Kurikulum IPS SD mengalami perubahan dari waktu ke waktu, Perubahan


tersebut terjadi karena tuntunan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kebutuhan dalam kehidupan. Perkembangan tiap kurikulum merupakan penyempurnaan
dari kurikulum sebelumnya.

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan konstribusi untuk


mewujudkan proses perkembangannya kualitas potensi peserta didik.Adapun kurikulum
2013 di rancang sebagai berikut.

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
(KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap,pengetahuan,dan keterampilan (koknitif dan mata pelajaran).
3. Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
tema untuk SD/MI dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS,SMA/MA,SMK/MAK.
4. Kompetensi inti dan kompetensi dasar di jenjang pendidikan menengah di utamakan
pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan
intelektual (kemampuan intelektual koknitif tinggi).
B. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial menurut Trianto (2012,p.171) merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu seperti; sosiologi, sejarah, geografi,ekonomi,politik,hukum,dan
budaya.
Istilah”Ilmu pengetahuan sosial”,disingkat IPS,merupakan nam mata pelajaran
ditingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi diperguruan tinggi identik
dengan istilah “social studies”. Istilah IPS disekolah dasar merupakan nama mata pelajaran
yang berdiri sendiri integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sisioal, humaniora,
sains,bahkan berbagain isu dan masalah sosial kehidupan (Swasono,2013,p,20).
2. Pengorganisasian Isi Materi IPS
a) Separated Subject Curriculum
Pengorganisasian materi atau isi mata pelajaran secara sparated subject
curricum berarti materi atau isi mata pelajaran disusun secara logis dan
sistematis dari suatu disiplin ilmu tertentu.
b) Correlated Curriculum
Pengorganisasian materi atau isi mata pelajaran secara Correlated Curriculum berarti materi atau
isi mata pelajaran di susun secara logis dana sistematis dari suatu disiplin
ilmu tertentu. Contohnya ; Ekonomi,sejarah,geografi,sosiologi (Rumpun Ilmu
Sosial) dan fisika ,kimia,biologi(Rumpuh Ilmu Pengetahuan Alam).
c) Broad Fields Curriculum
Contohnya ; Dari pengorganisasian materi atau isi mata pelajaran jenis ini
adalah nama mata pelajaran IPS yang merupakan penggabungan dari materi
ilmu sosial,sejarah,geografi,dan sosiologi atau disiplin ilmu sosial lainnya
yang terplih.
d) Integrated Curriculum
Pengorganisasian materi atau isi mata pelajaran secara Integrated Curriculum
berarti materi atau isi mata pelajaran merupakan produk atau hasil Integrasi
bahan kajian dari mata pelajaran.

C. Model-Model Pembelajaran IPS Dalam Kurikulum 2013


Model pembelajaran menurut suyatno adalah bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru dikelas. Sedangkan menurut Trianto
masalah suatu perencanan atau suatu pola yang digunakan sebagai podoman dalam
merencanakan pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan metrode, fan teknik
pembelajaran. Ada banyak model pembelajaran dan beberapa yang disarankan di dalam
kurikulum 2013 antaranya adalah problem based learning. Berikut ini masalah uraian penjelasan
langkah-langkah dari tiap model pembelajaran.
1. Problem based learning
Menurut lubis model pembejaran problem based learning adalah model pembelajaran
yang menunjukkan kepadab siswa suatu masalah yang kemudian siswa dapat
memecahkannya melalui berfikir maupun menganalisis berdasarkan pengalaman mereka
dalam lingkungannya.

Berikut langkah-langkah model pembelajaran problem based learning;


 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalh yang disiplin
 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
bergabungan demgam masalah tersebut (menetapkan topic,tugas,jadwal,dll).
 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai ekspermen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, fan pemecahan masalah.

2. Project based learning


Project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, imterasi,sintesis,dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Berikut ini langkah-loangkah model
pembelajaran projrct based learning;
 Penentuan pertanyaan mendasar (start based learning) Pembelajaran dimulai
dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugas
peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topic yang sesuai
dengan realitas dunia dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topic
yang diangkat relavan untuk para peserta didik.
 Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project) Perencanan
dilakukan secara kolanoratif antara pengajar dan peserta didik. Peserta didik
diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan
kegiatan dalam penyelesaian proyek.

3. Discover learning
Langkah-langkah atau sintaksnya adalah sebagai berikut;
 Stimulation (memberi stimulus); bacaan,atau gambar, atau situasi, sesuai dengan
materi pembelajaran/topic/tema.
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah); menentukan permasalahan
menanya,mencarai informasi ,dan merumuskan masalah.
 Data Collecting (mengumpulkan data); mencari dan mengumpulkan data
informasi, melatih ketelitian,akurasi,dan kejujuran,mencari atau merumuskan
berbagai alternative pemecahaan masalah.
 Data Processing (mengolah data); mencoba dan mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih keterampilan berfikir logis dan aplikasi.
 Verification (memferifikasi); mengecek kebenaran atau keamanan hasil
pengolahan data, mencari sumber yang relevan baik dari buku atau
media,mengasosiasikannya menjadi suatu kesimpulan.
 Generalization (menyimpulkan); melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.

D.Beban belajar
Dalam kehidupan di sekitar kita,kehidupan di Indonesia bahkan kehidupan bangsa-bangsa di
dunia,kita dihadapkan pada keadaan kehidupan yang multi kultural atau multi budaya.tegasnya
kita dihadapkan pada keanekaragaman budaya,yang apabila tidak ada pemahaman bahwa hidup
kita ini pada dasarnya saling bergantung satu sama lain,maka akan muncul suasna konflik atau
permusuhan,tentu hal itu tidak kita inginkan bila kita menghendaki suasana kehidupan
kebersamaan dan perdamaian dan saling menolong sebagai wujud dari kebersamaan dan
perdamaian.Dalam materi IPS terdapat beberapa pendekatan
yaitu:Georafis,sejarah,ekonomi,antropologi,politik,sosiologi,sosial actual.
Dengan pendekatan kajian materi IPS tersebut diatas tentu saja pengembang kurikulum dapat
menyusun materi berdasarkan unsur-unsur materi IPS.Hal ini juga sangat mempengaruhi dalam
penyusunan beban materi belajar Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional
Pendidikan disebutkan pada pasal paragraf 4,77E dijelaskan tentang beban belajar memuat:
a.Jumlah jam belajar yang dialokasikan untuk pembelajaran suatu tema,gabungan tema,mata
pelajaran.
b.Keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu pekan,semester,dan satu
tahun pelajaran.
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar selama satu semester.Beban belajar di SD/MI kelas
I,II,dan III masing-masing 30,32,34 sedangkan untuk kelas IV,V,dan VI masing-masing 36 jam
setiap pekan.Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.Sedangkan beban belajar pada KTSP untuk
kelas I adalah 26,27,28,dan kelas IV-VI adalah 32 jam dengan menambah maksimum empat jam
per pekan secara keseluruhan.

E.Organisasi Kompetensi Dasar dalam Mata Pelajaran


Mata pelajaran adalah unit organisasi kompetensi dasar yang terkecil.Untuk kurikulum
dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (Integrated Curriculum).Berdasarkan pendekatan ini
maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata
pelajaran IPA dan IPS di kelas I,II,dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti,Ppkn,Bahasa Indonesia,Matematika,serta Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan.
Dengan pendekatan ini maka struktur kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah
mata pelajaran berkurang.Prinsip pengintegrasikan muatan local.Kompetensi Dasar muatan local
yang berkenaan dengan seni,budaya dan keterampilan,serta bahasa daerah diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.Kompetensi Dasar muatan lokal yang
berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran,penyederhanaan dilakukan juga terhadap
Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan
Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran,serta
Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta
didik.
Di kelas IV,V,dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing-masing.Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS,sebagaimana
Kompetensi Dasar mata pelajaran lain,diintegrasikan ke dalam berbagai tema.Oleh karena
itu,proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam
berbagai tema.

F.Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar IPS


A.Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada jenjang pendididkan tertentu,gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan kedalam aspek sikap,keterampilan,dan pengetahuan yang harus dipelajari oleh
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,kelas dan mata pelajaran.Kompetensi inti harus
menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skill dan soft skill.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian (Organizing Element) kompetensi
dasar.Kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertical dan organisasi horizontal
kompetensi dasar.Organisasi vertikal kompetensi dasar merupakan keterkaitan antara konten
kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas atau jenjang diatasnya sehingga
memnuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten
yang dipelajari peserta didik.Sedangkan organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten
kompetensi dasar satu mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas
yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnyausia peserta didik pada kelas
tertentu.Melalui kompetensi inti,integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1.Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2.Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3.Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4.Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan,kompetensi inti bukan untuk
diajarkan,melainkan untuk dibentuk melalui berbagai tahapan dalam proses pembelajaran pada
setiap mata pelajaran yang relevan.Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung (Indirect Teaching) ketika peserta didik belajar
tentang pengetahuan dan penerapan.
B.Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari kompetensi inti.Kompetensi dasar adalah kompetensi yang terdiri atas
sikap,keterampilan dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dkuasai
peserta didik dengan memperhatikan karakter dan kemampuan awal peserta didik serta ciri dari
suatu mata pelajaran.kompetensi dasar dikembangkan dari kompetensi inti,sedangkan
pengembangan kompetensi inti mengacu pada struktur kurikulum.dalam mengembangkan
kompetensi tersebut perlu memperhatikan karakteristik peserta didik,kemampuan awal,serta ciri
dari suatu mata pelajaran.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi masa kini dan masa
depan.Kurikulum 2013 di susun dengan maksud antara lain untuk mengembangkan potensi
peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif dalam penyelesaian masalah sosial di
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Wahidmurni.(2010).Pengembangan kurikulum IPS dan Ekonomi di
sekolah/Madrasah.Malang;UIN Malang Press
Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
http://cauchymurtopo.wordpress.com/
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4050/3/083911004_bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai