Mycobacterium
LepraeGram positive,
Basil tahan asam dan
alkohol
EPIDEMIOLOGI
>> Umur 25-35 tahun
Kulit hitam >>tipe tuberkoloid
Kulit putih >>tipe lepramatosa
>> negara berkembang dan sosioekonomi rendah
KLASIFIKA
SI
Ridley & Jopling : TT, BT, BB, BL dan LL
Madarosis
1. Pemeriksaan Bakterioskopik
Membantu menegakkan diagnosis
Pengamatan pengobatan
M. leprae terlihat merah
solid : batang utuh hidup
fragmented : batang terputus mati
granular : butiran mati
Pinch the site tight.
Incise.
Scrape & collect material
Smear on a slide.
Air dry & fix.
Stain (Z-N method)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indeks Bakteri:
Kepadatan BTA ( solid + non solid ) pada
satu sediaan
Nilai 0 6+
Indeks Morfologi:
Persentase bentuk solid dibandingkan dgn
jumlah seluruh BTA
Bacteriological index
no bacilli in 100 fields 0
bacilli in 100 fields 1-10+: 1
bacilli in 10 fields 1-10+: 2
bacilli in 1 field 1-10+: 3
bacilli in 1 field 10-100+: 4
in 1 field 100-1000+: 5
.bacilli field (globi) 1000+: >6
Morphological index
The percentage of living bacilli
to the total number of bacilli in
.the smear
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Pemeriksaan Histopatologik
Untuk memastikan gambaran klinis
Penentuan klasifikasi kusta
3. Pemeriksaan Serologis
Tes ELISA (Enzyme Linked Immuno-sorbent
Assay)
Tes MLPA (Mycobacterium Leprae Particle
Aglutination)
Tes ML dipstick (Mycobacterim Leprae dipstick)
Lepromin test
Cara Penularan
PENATALAKSANAAN
6 months
24 months
Putus Obat
Pada pasien kusta tipe PB yang
tidak minum obat sebanyak 4
dosis dari yang seharusnya maka
dinyatakan DO.
Pasien kusta tipe MB dinyatakan
DO bila tidak minum obat 12 dosis
dari yang seharusnya.
Evaluasi Pengobatan
Evaluasi pengobatan menurut Buku Panduan
Pemberantasan Penyakit Kusta Depkes adalah
sebagai berikut:
a. Pasien PB yang telah mendapat pengobatan MDT 6
dosis dalam waktu 6 sampai 9 bulan dinyatakan RFT
tanpa diharuskan menjalani pemeriksaan laboratorium.
b. Pasien MB yang telah mendapat pengobatan MDT 24
dosis dalam waktu 24-36 bulan dinyatakan RFT tanpa
diharuskan menjalani pemeriksaan laboratorium.
c. RFT dapat dilaksanakan setelah dosis dipenuhi tanpa
diperlukan pemeriksaan laboratorium. Dikeluarkan dari
register pasien dan dimasukkan dalam register
pengamatan (surveillance) dan dapat dilakukan oleh
petugas kusta.
Masa Pengamatan
Pengamatan setelah RFT dilakukan
secara pasif :
1.Tipe PB selama 2 tahun.
2.Tipe MB selama 5 tahun tanpa
diperlukan pemeriksaan
laboratorium.
DIAGNOSIS BANDING
Dermatofitosis
Tinea versikolor
Pitiriasis rosea
Pitiriasis alba
Psoriasis
Neurofibromatosis
dll
KOMPLIKASI
Prinsip pengobatan :
1.Pemberian obat anti reaksi
2.Istirahat atau imobilisasi
3.Analgetik, sedatif u mengatasi rasa
nyeri
4.MDT diteruskan
Pengobatan Reaksi
Reaksi ENL
Ringan rawat jalan, istirahat
Berat rawat inap
Obat :
Prednison 15 30 mg/hr berat/ringan
reaksi
Klofazimin 200 300 mg/hr
Thalidomide teratogenik, di Indonesia (-)
Pengobatan Reaksi
Reaksi Reversal
Neuritis (+)
Prednison 15 30 mg/hr
Analgetik + sedatif
Anggota gerak yang terkena
istirahatkan
Neuritis (-)
Kortikosteroid (-)
Analgetik kalau perlu
Komplikasi
Komplikasi
Daftar Pustaka