Anda di halaman 1dari 20

TI091209 [2 SKS]

OTOMASI INDUSTRI
MINGGU KE-3

PERANCANGAN
OTOMASI INDUSTRI
STUDI KASUS: COOKO-BOTTLING FACILITY

disusun oleh:
Mokh. Suef
Yudha Prasetyawan
Maria Anityasari

Jurusan Teknik Industri 1


OUTLINE PERTEMUAN INI
Perancangan otomasi: studi kasus
Pemahaman terhadap sistem yang akan dibangun
Integrasi stasiun kerja lini produksi
Integrasi lini produksi lantai produksi
Kebutuhan jaringan data-informasi
Aliran informasi
Kebutuhan software

Jurusan Tekn ik Industri 2


PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM YANG
AKAN DIBANGUN
Cooko-Bottling-Facility (CBF) adalah pabrik baru yang akan
memproduksi softdrink (kemasan botol) untuk kelompok usaha
Cooko-Cola Natural Drink Corporation (CNDC).
Hasil produksinya juga dipakai untuk memenuhi
permintaan dari retailer/wholesalers
CBF memproduksi bahan baku (sterilized water, sugar,
phenylketon, and phenylalanine) menjadi produk
softdrink (regular, diet, caffeine-free cookoo-cola), dikemas
dalam botol yang di-pack dengan karton sehingga siap dikirim
ke customer (CNDC dan wholesalers eksternal)
Lantai produksi CBF terdiri dari 3 lini produksi yang dapat
dipergunakan untuk memproduksi varian produk yang berbeda.

Jurusan Tekn ik Industri 3


PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM YANG
AKAN DIBANGUN
Simbol operator warna gelap menunjukkan keharusan stand-by selama
proses, sedangkan warna terang merupakan simbol supervisi berkala
Conveyor
to Intermediate
Storage
Area

Operator for
palletising
cartons

Carton Conveyor

line supervising
Operator for
line supervising

line supervising
Operator for

Operator for
Bottling Line B

Bottling Line A
Bottling Line C

Oper ator for


loa ding ingr s edients every hift

Return Empty
Pallet Conveyor

Operator for Operator for Operator for


station 1 station 1 station 1

Pallet Conveyor

Jurusan Tekn ik Industri 4


INTEGRASI STASIUN KERJA
LINI PRODUKSI
Lini produksi CBF terdiri dari 6 stasiun kerja yang berurutan
Stasiun 1 Inisiasi produksi, operator menekan tombol untuk memasukkan pallet ke
lini produksi yang bersangkutan
Stasiun 2 Pencucian dan sterilisasi botol
Stasiun 3 Pengisian softdrink ke dalam botol
Stasiun 4 Pemasangan tutup botol
Stasiun 5 Pemasangan label
Stasiun 6 Pengemasan botol dalam karton ingredients
mixing tank

filler
tank

sen sen
sor sen sen sor
sor
sor
sen sen
sor sor

6 5 4 3 2 1

line supervisor
Jurusan Tekn ik Industri 5
INTEGRASI STASIUN KERJA
LINI PRODUKSI
Stasiun 1 merupakan feeder lini produksi, beroperasi apabila operator meneka tomboln
permintaan pallet dari konveyor pallet. Operator bekerja berdasarkan j order harian dan um l ah
secara otomatis terupdate order yang terpenuhi saat meneka tombol n

Sensor (inductive proximity sensor) pallet mendeteksi lewatnya pallet, mengaktifkan


cylinder switch sehingga arah perjalanan berubah
Saat silinder A memegang botol dengan mekanisme pneumatik, silinde B mendorong
pallet ke konveyor pengembalian pallet kosong. Silinder C mendorong botol per baris
agar dapat bergerak sesuai konveyor lini produksi

Cylinder
Switc
Return c mpute
Pallet Actuator
h
or
Cylinder consol
e
A Cylinder
Bottles PLC A
Bottles
Actuat
Collector S tation Collector
or
1
Cylinder
B
Pallet
Unloader
Actuato
cylinde Cylinder
r C
Bottles
r Actuator
Feeder
switch
Cylinder C Cylinder B computer

Bottles Feeder Pallet Unloader console Com


Jurusan Tekn ik Industri m
6
Bus
INTEGRASI STASIUN KERJA
LINI PRODUKSI
Stasiun 2 berfungsi sebagai pencucian dan sterilisasi botol.
Bekerja secara otomatis, botol akan dideteksi untuk menggerakkan pemegang botol agar
selanjutnya dapat dicuci (kran cairan pencuci terbuka) dan dibalik untuk menghilangkan sisa
cairan pencucian
Sterilisasi bekerja untuk mengeringkan dan memanaskan botol untuk perlakuan sterilisasi

Bottle
Detection
at
sterilising sterilising machine
point
PLC Sterilising
comm
bus Sterilising Outlet

Washing Machine Actuator


Outlet
Actuator

PLC _D
Bottle
Station 2 A_
Sensor
Detection
at washing Temperature
point (Analogue)

Bottles _D
Grasp
Actuator A_ Heat
Comm
Bus
Notes:
Bottles
capacitive
Graspt M proximity
Rotation
sensor

Jurusan Tekn ik Industri 7


INTEGRASI STASIUN KERJA
LINI PRODUKSI
Stasiun 3 merupakan stasiun pengisian yang paling kompleks
Operasi pengisian bekerja ketika botol dideteksi sensor dan kran pengisian terbuka
Stasiun ini juga harus menyiapkan ingredient siap saji/tuang, terdapat bagian mixing (memasak
adonan/campuran bahan baku) yang harus dijaga ketersediaan masing- masing bahan baku misal
dengan sensor ketinggian cairan dalam tangki

Jurusan Tekn ik Industri 8


INTEGRASI STASIUN KERJA
LINI PRODUKSI
Stasiun 4 Pemasangan tutup botol dan Stasiun 5 Pemasangan Label merupakan
stasiun mandiri tanpa operator
Sensor mendeteksi botol untuk kemudian aktuator menggerakkan pemegang botol untuk
selanjutnya diberi tutup ataupun label
PLC dalam hal ini sebagaimana stasiun sebelumnya sebagai pengendali integrasi
berbagai sensor dan aktuator
Label Patcher
Cap Patcher Bottle Handler Actuator
Actuator Actuator

PLC Comm
Station 4 Bus
PLC Comm
Station 5 Bus

Bottle Handler
B ottle Actuator
capacitive
ecti capacitive
Detection Bott le proximity
proximity D etec tion
sensor
sensor

Jurusan Tekn ik Industri 9


INTEGRASI STASIUN KERJA
LINI PRODUKSI
Stasiun 6 merupakan mekanisme
otomatis pengepakan dengan
menggunakan kardus (karton)
Botol dideteksi hingga jumlah
tertentu siap di-pack
Selanjutnya dicap kode produksi dan
tanggal kadaluarsa

STASIUN
TERAKHIR
DALAM
LINI
PRODUKSI

Jurusan Tekn ik Industri 10


INTEGRASI STASIUN KERJA
LINI PRODUKSI
Kendali lini produksi merupakan koordinasi PLC masing-masing stasiun kerja yang
memberikan indikasi status: busy, idle, breakdown ataupun empty tank
Informasi lainnya adalah order status, kuantitas dan spesifikasi order
Supervisor lini produksi dapat meminta stasiun 1 atau lainnya untuk membatalkan, menahan,
menyisipkan atau merubah order (termasuk setup), menekan tombol emergency stop dan
melaporkan pada manajer produksi tentang availability lini produksi dan order status

Reservoir Level computer console

Kendali khusus konveyor Bottle


Sensors

commbus
M Power Switch Detection

commbus
commbus

M Power Switch PLC Mixing


Bottle Handler
Machine
M Power Switch Actuator
Cylinder
operator attend Switch
M Power Switch
Actuator
PLC Filling
M Power Switch Label Patcher per shift
Actuator Machine Cylinder A
Bottles Collector
M Power Switch Actuator

M Power Switch Cylinder B


Pallet Unloader
Bottle Actuator
M Power Switch Detection
Cylinder C
Bottles Feeder
Actuator
PLC PLC Station PLC Station PLC Station
5 3 1
Conveyors

PLC Bottling
Line
comm bus

PLC Station PLC Station PLC Station


6 4 2 to upper level integration
Carton
Bottle
Detection Detection
Bottle Cap Patcher at washing point
Actuator
commbus

Detection W ashing
Outlet
PLC Packaging
Bottle Actuator
Machine
Detection
commbus

Bottles
Grasp
Bottle Handler Actuator
Cylinder Switch Actuator Bottles
Actuator Graspt
M Rotation

commbus
Bottle
Detection
at sterilising point

PLC Sterilising
Machine

Jurusan Tekn ik Industri 11


INTEGRASI LINI PRODUKSI
LANTAI PRODUKSI
Di level lantai produksi, CBF menggunakan sensor untuk mendeteksi pallet ID
(identification number melalui magnetic strips) yang membawa botol kosong dan sebuah
sensor (dilengkapi barcode reader) di titik setelah lini produksi untuk mendeteksi carton
ID (sebagai finished products). Jumlah input botol dan output botol dipakai sebagai acuan
perhitungan produktivitas dan utititas
termasuk order status
Magnetic striping di pallet identification dipergunakan agar informasi tetap terbaca
meski kondisi lingkungan kotor; di sisi lain teknologi barcode dipakai untuk
menangkap informasi produk yang spesifik.
menghentikan laju konveyor satu per satu maupun keseluruhan pada kondisi darurat
PLC Conveyor, mengendalikan konveyor yang ada di lini produksi maupun bagian
Productio lain di lantai produksi dengan adanya tombol emergency stop yang akan
Comm
n Control
Bus
Computer

PLC PLC PLC PLC PLC


PLC PLC
Pallet Bottling Line Palletizing Return
Bottling Line Bottling Line Carton
Conveyors A B C Conveyors Carton
Conveyors Pallet
Conveyors

Bottles Bottles
Pallet Carton
ID ID

Jurusan Tekn ik Industri 12


KEBUTUHAN JARINGAN
DATA-INFORMASI
Untuk seluruh CBF, dipergunakan referensi open system interconnection (OSI)
untuk menyediakan fungsi kompleks berinteraksi (interface) dengan berbagai alat dari
berbagai merk (pemanufaktur) yang berbeda. Open system ini memiliki keuntungan plug-
compatible untuk mengantisipasi perkembangan mendatang ketika manajemen memutuskan
untuk memasang peralatan tambahan di masa mendatang
Secara umum seluruh lini produksi dihubungkan dengan jaringan kabel fiber optic, dengan
alasan: dapat berfungsi baik untuk layer 1 (OSI ), sehingga layer di atasnya juga tidak
terpengaruh; mampu mentransfer data dalam jumlah besar; tahan gangguan elektromagnetik;
aman mahal: tetapi mampu dipakai untuk mengantisipasi perkembangan mendatang
Application Application program Application
Software Software

Layer 7 Interface to application program Layer 7


Application Application
Layer 6 Restructures data for network Layer 6
Presentation Presentation
Layer 5 Data synchronization Layer 5
Session Session
Layer 4 End to end data transfer Layer 4
Transport Transport
Layer 3 Packet routing Layer 3
Network Network
Layer 2 Local data transmission Layer 2
Data link Data link
Layer 1 Electrical signaling Layer 1
Physical Physical

Jurusan Tekn ik Industri Physical transmission medium 13


KEBUTUHAN JARINGAN Cari istilah sulit pada
referensi yang
DATA-INFORMASI direkomendasikan
Setiap peralatan di setiap stasiun diintegrasikan dengan topologi bus menggunakan LON Works
dengan alasan:
Topologi bus memiliki kemampuan komunikasi via induk atau setiap partisipan secara independen; aman gangguan, utamanya
jika ada salah satu elemen rusak sehingga memungkinkan penambahan peralatan atau pengurangan (deletion)
LON works dapat diaplikasikan hampir di semua hardware terutama dalam sistem OSI networking lengkap; LON
works memiliki prosedur akses berbasis Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection untuk mewujudkan real-time
networking; membutuhkan biaya relatif kecil
Mendatang dapat dikembangkan dengan menggunakan kabel transmisi energi listrik atau frekuensi radio (misal
bluetooth) untuk menghindari penggunaan kabel fisik
Bila CBF menggunakan PLC dari 4 merk berbeda (Siemens, AB, GE Fanuc, and Mitsubishi). Biaya

kebutuhan jaringan tergantung merk mana yang paling banyak dipergunakan


Di level jaringan induk, PROFIBUS dipergunakan karena dapat terkoneksi langsung dengan Siemens dan
Mitsubishi. Interface tambahan dibutuhkan untuk menghubungkan AB dan GE Fanuc dengan PROFIBUS.
PROFIBUS merupakan sistem jaringan industri terbaik karena memiliki bandwidth terbesaris dengan kecepatan
tergantung jumlah alat, jarak dan kondisi lingkungan (noisy: inverter, solenoids, starters and dirty: solvents,
corrosive substances, hot, cold) efisien
Di lingkungan perkantoran(highest level), CBF menggunakan ethernet untuk jaringan yang reliable untuk
transmisi data lebih besar (sampai dengan 10 Mbits per second dan 1024 network nodes).
CBF menggunakan distributed network. Kombinasi antara hybrid, hierarchical dan heterarchical. Mudah
dijalankan dan paraktis perlu dihitung juga waktu respon dengan penggunaan model kombinasi ini

Jurusan Tekn ik Industri 14


ALIRAN INFORMASI
Aliran informasi yang diperlukan bersifat top-down dan bottom-up yang harus
dapat di-update dengan pembatalan, penyisipan ataupun perubahan lainnya
Menunjukkan order status, machine status dan kondisi yang diperlukan
lainnya
Orders
Order Due Date
Order processing Bill of materials
Process Pla ns
Engineering
Process Planning

Production Schedule
Scheduling
material
equipment
personnel
time pashing

Manufacturing order release Line, Station, Machine Control Parameters


Control Parameters
Production Routes
Line Control Parameter
Station Control Parameter
Machine Control Parameter

Line C (Station 1,2,3,4,5,6)


Line B (Station 1,2,3,4,5,6)
Lin e A (Station 1,2,3,4,5,6)

Manufacturing Line, Station, Machine Status


Equipment Status
O rder Status
O

Jurusan Tekn ik Industri 15


ALIRAN INFORMASI
Operator yang diperlukan di CBF
Operator stasiun 1 di setiap lini produksi (A)
Operator untuk ingredients loading di stasiun pengisian (B)
Operator untuk supervisi lini produksi (C)
Operator untuk carton palletizing (D)
Jalannya informasi harus ditunjang dengan:
Informasi yang lengkap dan peralatan yang menunjang tercapainya hal tersebut
Sinkronisasi (parallel ataupun berurutan)
Verifikasi dan penentuan waktu informasi harus dicek
Waktu durasi minimum dan maksimum
Mekanisme standar jika ada permasalahan

Operator Information
A Orders quantity and specification for the specific bottling line

Orders change (addition, insertion, cancellation)
B Raw ingredients quantity

Loading time
Raw ingredients availability
C Orders quantity and specification for the specific bottling line

Orders status
Stations, machines and devices status

Mean time to repair, mean time between failure (maintenance)
D Product type to make easier palletizing (from barcode reader)

Jurusan Tekn ik Industri 16


ALIRAN INFORMASI
Informasi bagi manajer produksi
Bottling lines, stations, machines status. Diperlukan untuk melakukan
perubahan terhadap manufacturing order release berdasarkan
availability, breakdown, dan perubahan lainnya (jika ada lini
produksi rusak, demand dapat dialihkan ke lini produksi lainnya)
Manufacturing equipments status, dapat mempengaruhi jadwal
produksi
Orders status, informasi order yang telah dipenuhi atau sedang
diproses
Products completion, menunjukkan berapa banyak produk yang
siap dikirim, untuk keperluan dispatching
Raw materials availability, dipergunakan untuk meng-update
Material Requirement Planning (MRP) bila menjelang habis
harus memesan kembali
Dispatching (truck space), bagaimana pengiriman diatur agar dapat
Jurusan Tekn
memaksimalkan utilitas space kendaraan
ik Industri 17
KEBUTUHAN SOFTWARE
CBF sebaiknya membeli elemen software secara terpisah karena tidak membutuhkan sistem yang sangat kompleks,
variasi produk kecil dan urutan proses sederhana. Elemen yang diperlukan adalah:
Human resources (payroll accounting, organizational management, workforce planning, incentive wages,
recruitment) for enhancing human resources management to meet employees support
Financial accounting (asset accounting, legal consolidation, general accounting, accounts payable, accounts receivable)
which is crucial regarding product life time and its manufacturing lead time are very short
Controlling (profitability analysis, overhead cost controlling, product cost controlling) for providing cost /
expenses consideration in entire CBF
Sales and Distribution (sales, shipping, billing, sales support and sales information system include forecasting) which is
also important because the demand will change rapidly during the time (it have peak and low season) and the
importance of utilizing distribution vehicles capacity
Materials management (logistic information system, material requirement, purchasing, inventory
management, warehouse management, invoice verification) to provide information regarding raw materials availability and
best purchasing at any given time
Production planning (continuous order processing, capacity planning, material requirement planning, master planning) for
providing reliable MRP, MPS and also simulation feature to analyze implication on production change before it will be
implemented
Quality management (quality notification, planning, inspection, control, certificates) to ensure that products will meet
expected quality and minimizing returned product
Plant maintenance (service management, preventive management, maintenance management) for providing reliable
manufacturing elements support.
Untuk integrasi CBF perlu membuat software integrasi yang mampu mengakomodir perbedaan
platform ataupun struktur database atau dengan menggunakan aplikasi database online seperti misalnya active server pages
(ASP).

Jurusan Tekn ik Industri 18


KEBUTUHAN SOFTWARE
Integrasi software CBF dapat dilihat dalam gambar berikut
Manager
SHOP FLOOR CENTR
AL
Line
PLC
Supervisor

SENSORS
Server
IN P U T
MODUL
E

M A C H IN
CPU
E
PLC
COMMU
OUTPUT .
MODUL CARD
E
COMMU PC NETWORK
.
Integration
CARD
Software

PLC NETWORK

Financial Controlling Sales

Human Accounting Distribution Materials


Resour
ces Management
Integration

Software
Production PLCs on shop floor & other
equipment
Planning Quality Plant

Management Maintenance

Jurusan Tekn ik Industri 19


SUDAH MENGERTIKAH ANDA?
Bagaimana cara memahami alur/kerangka otomasi industri
yang akan dibangun?
REVIEW QUESTIONS

Apa fungsi komponen-komponen otomasi (sensor,


aktuator, pengendali, dll) dalam integrasi stasiun kerja lini
produksi?
Bagaimana hirarki integrasi lini produksi lantai
produksi dibangun?
Apa yang penting diperhatikan dalam menentukan kebutuhan
jaringan (networking) dalam otomasi industri?
Bagaimana cara membuat struktur aliran informasi?
Apa yang penting diperhatikan dalam menentukan
software yang akan dibeli/dipergunakan?
***AKHIR DARI MATERI PERTEMUAN 3***
Jurusan Tekn ik Industri 20

Anda mungkin juga menyukai