Anda di halaman 1dari 61

Aspek histologi

Sistem Reproduksi
Wanita

FAKULTAS KEDOKTERAN
dan ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
Gartner LP, Hiatt JL, Strum JM.Female
reproductive system, in: Cell biology and
histology, 5th ed, Lippincott Williams &
Wilkins; 2007.
Setelah mempelajari aspek histologi sistem reproduksi
wanita mhs. mampu menjelaskan struktur mikroskopik
serta fungsi dari :
Plasenta
Ovarium pars maternal dan
Folikulogenesis dan fetal, barier plasenta
dan hormon2
oogenesis, estrogen & plasenta
progesteron
Genitalia eksterna
Uterus Mandiri
endometrium, siklus Mammary glands
menstruasi, fertilisasi,
Mandiri
dan implantasi
Menopause
Organ reproduksi dan organ
terkait lainnya
Mandiri
Female Reproductive System 3
Gambaran Umum

Sistem Reproduksi Organ Reproduksi


Faktor Neuroendokrin Ovarium
Hipotalamus Uterus + tuba fallopii
Anterior hipofisis Vagina
(pituitary gland) Genitalia Eksterna
Ovarium Mammary glands
Uterus & tuba uterina
Vagina
Genitalis eksterna
Kelenjar Mammae

Female Reproductive System 4


Female Reproductive System 5
Siklus Reproduksi
Hormon2 Ovarium:
Estrogen:

Progesteron:

Follistatin: FSH-suppressing

Activin: berhubungan dengan


meningkatnya kontraktilitas otot
polos uterus
Relaxin: uterine relaxing factor selama
proses partus (persalinan)
Inhibin: Menghambat sekresi FSH dengan
cara mempengaruhi hipofisis secara
langsung

Female Reproductive System 6


Regulasi Hormon:

7
OVARIUM

Folikulogenesis
Folikel Primordial sel-sel granulosanya berupa
satu lapis sel-sel gepeng
Folikel Primer sel-sel granulosanya berupa satu
lapis atau lebih sel kuboid atau kolumnar + zona
pellucida + teka awal
Folikel Sekunder + lapisan teka + antrum +
zona pellucida
FolikelTersier + Korona radiata + kumulus
ooforus Folikel d Graff ovulasi

Female Reproductive System 8


A. Korteks Ovarium

1. Folikel Ovarium
a. Folikel Primordial, oosit primer diselubungi oleh
selapis sel folikular gepeng (epitel gepeng selapis)
b. Folikerl Berkembang/ Growing follicles:
1. Folikel Primer.
2. Folikel Sekunder (folikel antral).
c. Folikel d Graaf (matang).
2. Korpus perdarahan (korpus rubrum)
3. Korpus luteum
4. Korpus albikans
5. Folikel Atresia
Female Reproductive System 9
Folikel Primordial

Epitel Germinal/
germinativum
Tunika albuginea
Oosit

Selapis sel folikel


(gepeng)

Female Reproductive System 10


Folikel Primer
Selapis sel folikel
(kuboid)
Zona pellucida
Oosit
Nukleus
Nukleolus

Female Reproductive System 11


Folikel Sekunder
Teka Eksterna
Teka Interna

Zona
pellucida

Korona
radiata
Antrum
Female Reproductive System 12
Folikel Tersier
(mengalami atresia karena gagal berkembang)
Cumulus oophorus

Sel-sel Folikel

Zona pellucida

Korona radiata

Female Reproductive System 13


Korpus Luteum
1. Dibentuk dari Korpus
Rubrum
2. Disusun oleh sel lutein
granulosa (modifikasi sel
granulosa) & sel lutein
teka (modifikasi dari sel
teka interna).
3. Pembentukannya
bergantung pada LH.
4. Produksi: sebagian besar
progesteron tubuh &
mengkonversi androgen
lutein teka menjadi
estrogen Female Reproductive System 14
Korpus Luteum
a. Sel Lutein Granulosa
(1) besar ( 30m), sel pucat pale mengandung
>> SER (smooth endoplasmic reticulum), RER
(rough ER), >> mitokondria, kompleks Golgi
sempurna, & lipid droplets.
(2) Berasal dari perkembangan sel-sel granulosa
(3) Produksi: sebagian besar progesteron tubuh
dan mengkonversi androgen yang dihasilkan
oleh sel-sel lutein teka menjadi estrogen

Female Reproductive System 15


Korpus Luteum

b. Sel Lutein Teka.


(1) Kecil ( 15m) berkumpul/ terkonsentrasi di
sepanjang bagian tepi korpus luteum.
(2) Berasal dari perkembangan sel-sel teka
interna.
(3) Pabrik: progesteron & androgen & sejumlah
kecil estrogen.

Female Reproductive System 16


Korpus Albicans
Sisa Korpus luteum yang
berdegenerasi. Sedikit
jaringan parut di permukaan
ovarium.

Female Reproductive System 17


Folikel Atresia/ Atretis

Sisa oosit dan sel2


folikel
Merupakan folikel
yang mengalami
degenerasi (dari
berbagai tahapan
perkembangan
folikel)

Female Reproductive System 18


Folikel d Graff (sudah mau
ovulasi)

Stigma
Locus minoris
resistensiae

Female Reproductive System 19


B. Medula Ovarium
Mengandung banyak pembuluh darah,
pembuluh limfe & serabut saraf dalam
jaringan ikat jarang stroma. Juga
mengandung sedikit sel interstitial yang
mensekresi estrogen (estrogen-secreting
interstitial cells) dan beberapa sel hilus
yang mensekresi androgen (androgen-
secreting hilus cells).

(Regulasi Hormon Faal/ Fisiologi)


Female Reproductive System 20
Korpus luteum
Sel2 Lutein Teka Sel2 Lutein Granulosa

Female Reproductive System 21


Korpora albicantes/ Korpus
Albicans

Female Reproductive System 22


Oogenesis
Oogonia Oosit Primer Meiosis I +
Polar body I Oosit Sekunder stop at
metaphase-1 meiosis II
Jika mengalami fertilisasi (pembuahan)
(Ovum + Spermatozoa) Meiosis II akan
diselesaikan + Polar body II released
Zygote

Female Reproductive System 23


Estrogen &Progesteron
Estrogen:
Penebalan epitel vagina
Mitosis and siliogenesis di tuba
microvillogenesis & proliverasi endometrial
Perkembangan stroma dan duktus,
pembentukan jaringan lemak di kelenjar
mammae
Meningkatkan akivitas osteoblas
Deposit lemak tubuh
Female Reproductive System 24
Estrogen dan progesteron
Progesteron:
Fase Sekretori endometrium
Menurunkan kontraksi uterus
Meningkatkan pergerakan silia di tuba
Proliferasi alveolar dan sekresi kelenjar
mammae
Deposit glikogen
Edema Stroma

Female Reproductive System 25


TUBA FALLOPII/ TUBA UTERINA
(OVIDUCTS)
Dibagi menjadi 4 bagian:
1. Infundibulum, dengan
fimbriae di ujungnya;
2. Ampulla, fertilisasi paling
sering terjadi di bagian ini;
3. Isthmus;
4. Intramural, bagian yang
menembus dinding uterus.

Dinding tuba disusun oleh lapisan


mukosa, lamina muscularis &
serosa.

Female Reproductive System 26


Dinding Tuba Uterina
A. Mukosa: perpanjangan lipat mukosa
longitudinal yang sangat berlipat lipat (di
infundibulum), lipatan semakin
berkurang ke arah proksimal (ke arah
uterus)
1. Epitelnya selapis kolumnar & mengandung
peg cells & sel bersilia
a. Peg cells
(1) Mensekresi nutrien-kaya akan zat-zat gizi- medium
yang memelihara spermatozoa (& embryo
preimplantatsi), sitokin sebagai substansi yang
membantu kapasitasi sperma
(2) Sitoplasma mengandung >>> RER, kompleks Golgi
sempurna, & >> granula sekretori padat elektron di
bagian apikal.
Female Reproductive System 27
Dinding Tuba Uterina
b. Sel bersilia
(1) Sel-sel bersilia mengadung >>
cilia, menyapu ke arah uterus.
(2) Fungsi: memfasilitasi
transpor embryo (dalam
perkembangan) menuju
uterus.
2. Lamina propria
Terdiri atas jaringan ikat
jarang yang mengandung
serat retikulin (kolagen III),
fibroblast, sel mast, dan sel
limfoid.

Female Reproductive System 28


Dinding Tuba Uterina
B. Lapisan Muskular
1. Disusun oleh lapisan otot polos sirkular
(dalam) dan longitudinal (luar)
2. Fungsi: kontraksi yang berirama (ritme),
membantu embryo bergerak menuju uterus.
C. Lapisan Serosa, Disusun oleh epitel
gepeng selapis menutupi lapisan
jaringan ikat tipis (membungkus
permukaan luar tuba)

Female Reproductive System 29


UTERUS: fundus, korpus & serviks

A. Dinding uterus: endometrium,


myometrium & adventitia (atau serosa)
1. Endometrium
a. Gambaran Umum:
(1) Ikut mengalamai perubahan sesuai dengan
perubahan hormon sesuai dengan perubahan pada
siklus menstruasi.
(2) Lined by simple columnar epithelium, containing
secretory & ciliated cells.
(3) Mengandung kelenjar tubular simpleks.
(4) Stroma serupa dengan jaringan ikat meresemkim,
dengan sel stelatan & >>> serat retikulin, makrofag &
leukosit.

Female Reproductive System 30


Endometrium
Lapisan Fungsional Lapisan Basal
2/3 ketebalan uterus 1/3 of ketebalan
Kompakta
uterus
Spongiosa
Kelenjar
Kelenjar
Arteri rektus/ lurus
Arteri spiralis/ ulir
atau arteri basalis
Terlepas mengikuti Selalu ada sebagai
siklus menstruasi sumber sel

Female Reproductive System 31


c. Suplai vaskular Endometrium dilakukan oleh 2
tipe arteri, yang berasal dari stratum vaskular
myometrium.
(1) Coiled arteries/ Arteri spiralis/ arteri ulir:
berjalan sampai ke dalam lapisan fungsional
dan mengalami perubahan yang nyata selama
siklus menstruasi
(2) Straight arteries/ arteri rektus/ lurus, tidak
mengalamia perubahan selama siklus
menstruasi dan hanya berada di lapisan basal.

Female Reproductive System 32


Myometrium
2. Myometrium
a. = tunika muskular otot polos uterus
b. disusun oleh lapisan longitudinal inner &
outer & lapisan sirkular yang di tebal di
tenganya, mengandung >> vascularisasi &
sering dianggap sebagai stratum vaskulare.
c. Menebal selama kehamilan karena
hipertrofi dan hiperplasi masing2 sel sel
otot polos tersebut

Female Reproductive System 33


d. Menjelang akhir kehamilan, myometrium
mengandung >> gap junctions antara masing-
masing otot polos. Gap unctions ini mengatur
kontraksi otot polos selama persalinan.
e. Saat partus, myometrium melakukan kontraksi
yang sangat kuat dipicu oleh oxytocin &
prostaglandins (kadar keduanya meningkat
pada kehamilan cukup bulan)
f. Sesduah partus myometrium menciut/
menyusut, karena sel otot polos tanpa
estrogen yang tinggi akan mengalami atrofi.
Female Reproductive System 34
Serosa/ Adventisia
a. Serosa ditemukan pada permukaan uterus
yang menjorok ke rongga peritoneal.
b. Adventitia, ditemukan di sepanjang
permukaan retroperitoneal uterus.

Female Reproductive System 35


Uterus (Siklus menstruasi)
Menstruasi
Kadar Estrogen Menstruation (konsep
dan progesterone yang lebih baru)
menurun secara Kadar progesteron
mendadak turun mendadak
Aktivasi MMP-ase
Vasokonstriksi (matriks
arteri spiralis dan metaloproteinase)
Nekrosis jaringan Pengrusakan jaringan
Angiogenesis
Angiogenesis

Female Reproductive System 36


Siklus Menstruasi
Proliferasi Sekretori
Estrogen Arteri Spiralis
dependent
hypercoiled
Aktivasi reseptor
estrogen Elongasi kelenjar
Angiogenesis Produksi glycogen
Mitosis (lapisan Implantation window
basal)
Start dimulai pada
fase menstrusi

Female Reproductive System 37


Fase Menstruasi/ Perdarahan

Ekstravasasi
pembuluh darah

Penghancuran
Stroma

Female Reproductive System 38


Fase Proliferasi Awal
Reepitelisasi

Lapisan fungsional
endometrium

Lapisan basal
endometrium

Female Reproductive System 39


Fase Proliferasi Akhir

Lapisan fungsional

Lapisan Basal

Lapisan
Muskular

Female Reproductive System 40


Fase Sekretori Awal
Muara kelenjar di lumen
uterus

Kelenjar mengalami pelebaran


lumen dan Gland with
distended lumen and serrated
wall (due to both folding and
heavily coiled) typical of the
secretory phase

Female Reproductive System 41


Fase Sekretori Akhir

Sel-sel epitel
lebih tinggi

Sekret
kelenjar di
dalam lumen

Female Reproductive System 42


Prinsip Kontrasepsi

Mencegah: Mencegah:
Ovulasi Fertilisasi
Fertilisasi Nidasi

1 5-7 12-14-16 Constant 28

Ovulasi

Female Reproductive System 43


PLASENTA
Maternal hormon plasenta
Desidua basalis Chorionic
gonadotrophin
Pars Fetal Chorionic thyrotrophin
chorion frondosum Chorionic
corticotrophin
Estrogen
Progesteron
Prolaktin
Placental lactogen
Female Reproductive System 44
Plasenta
Blood-placental barrier/ Barier
darah - plasenta()

Ruang Intervillar (maternal)


1.Syncytiotrophoblast
2.Cytotrophoblast
3.Lamina basal Trophoblast
4.Mesenkim Extra-embryonic
5.Lamina basal (kapiler)
6.Sel2 Endotel
Lumen Kapiler (fetal)

Female Reproductive System 45


Barier Plasente ?

1
2
3
4
5
6

Female Reproductive System 46


Plasenta

Sel 2 Desidua

Substansi fibrinoid

Female Reproductive System 47


Plasenta

Amnion
Chorion
Ruang Intervillar
Villi choriales

Female Reproductive System 48


Plasenta

Amnion

Chorion

Female Reproductive System 49


CERVIKS UTERI
A. Tidak mengalami perdarahan
pada siklus menstruasi
B. Dinding: jaringan ikat padat
kolagen tersebar dengan serat
elastin dan sejumlah otot polos.
C. Endocerviks: Epitel kolumnar
selapis yang dapat bersekresi.
D. Ektoserviks: epitel gepeng
berlapis tanpa lapisan tanduk
E. Squamo-columnar junction:
metaplastic cells
F. Cabang dari kelenjar cerviks
mensekresi cairan serosa
mendekati ovulasi yang
membantu jalannya sperma
memasuki lumen uterus.
G. Sebelum partus: berdilatasi
sehubungan dengan lisisnya
kolagen yang disebabkan oleh
hormon Relaksin
Female Reproductive System 50
Cerviks Uteri

51
VAGINA
A. Gambaran Umum
1. = sebuah saluran fibromuskular, terdiri atas
lapisan mukosa di sebelah dalam, lapisan
muskular di tengah & lapisan adventisia di
luar.
2. Dikelilingi oleh sfingter otot rangka di orifisum
eksternal.
3. Tidak banyak mengandung kelenjar, cairan
lubrikasi dihasilkan oleh kelenjar cerviks.

Female Reproductive System 52


Vagina

Female Reproductive System 53


GENITALIA EKSTERNA (Vulva)
A. Labia mayora = lipatan lemak kulit,
berambut banyak, kelenjar sebasea &
kelenjar keringat pada permukaan
eksterna.
B. Labia minora
1. Lipatan kulit, dengan jaringan ikat
mengandung banyak vaskularisasi dan serat
elastin.
2. Sangat sedikit mengandung folikel rambut,
dermis mengandung banyak kelenjar
sebasea, bermuara langsung ke permukaan
epitel.
Female Reproductive System 54
Menopause
Folikel: Endometrium:
FSH resisten Involusi
Produksi Estrogen Atrofi
sangat menurun/
menghilang
Siklus:
Memendek
Berhenti

Female Reproductive System 55


Menopause
Vagina: Tulang:
Epitel menipis/ Aktivitas osteoblas
memendek menurun ??
Kelenjar: ?? Fibroblas:
Vulva: Aktivitas fibroblas
Kulit lebih tipis menurun ??
Darah:
Hiperkolesterol
Female Reproductive System 56
KELENJAR
MAMMAE

Dissection of a lactating breast.


1 - Fat
2 - Lactiferous duct/lobule
3 - Lobule
4 - Connective tissue
5 - Sinus of lactiferous duct
6 - Lactiferous duct

Female Reproductive System 57


Kelenjar Mammae
Disusun oleh campuran
sejumlah kelenjar tubulo
alveolar & masing-masing
memiliki sinus laktiferous
dan satu duktus yang
bermuara pada apeks
pappila mammae) wi
A. Kelenjar Mammae Rehat/
Nonlaktans.
1. Disusun oleh sinus
laktiferus dan duktus
berada di sebagian besar
area, berupa epitel kubiod
berlapis, dengan lamina
basal mengandung sel
myoepitel yang tersebar.
2. Lamina basal.

Female Reproductive System 58


Kelenjar
Mammae
B. Kelenjar Mammae Laktans:
membesar selama kehamilan
karena berkembangnya alveoli.
1. Sel Alveolar (secretory cells)
a. Sel Alveolar menyusun alveoli
mammae laktans & dikelilingi
oleh lapisan sel myoepitel
inkomplete.
b. Kaya akan RER, mengandung
beberapa kompleks Golgi,
banyak mitokondria, lipid droplet
dan vesikel mengandung protein
susu (Casein) & laktosa.
2. Sekresi Alveolar sel
a. lipids, dilepaskan ke dalam
lumen, melalu sekresi secara
apokrin.
b. Proteins & gula dilepaskan ke
dalam lumen alveoli melalui
sekresi secara merokrin
(eksositosis)

Female Reproductive System 59


Kelenjar Mammae
C. Pappila Mammae
1. Disusun oleh jaringan
ikat padat kolagen dan
jaringan ikat kolagen
irregular di antara
serat otot polos yang
berfungsi sgb sfingter.
2. Mengandung muara
duktus laktiferus
3. Dikelilingi oleh areola
mammae (kulit
berpigmen). Pigmen
semakin nyata selama
kehamilan dan
mengandung kelenjar
areolar (kelenjar
Montgomery) Female Reproductive System 60
Female Reproductive System 61

Anda mungkin juga menyukai