Misal:
M. tuberkulosis penyakit tuberkulosis.
S. tifi penyakit demam tifoid.
Untuk menetapkan sebagai contributory cause,
harus memenuhi 3 kriteria berikut:
1. Association (hubungan)
Apakah peneliti mendapatkan hubungan yang
kuat dan bermakna secara statistik dengan
memberikan bukti yang meyakinkan bahwa efek
terjadi lebih sering pada kelompok yang ada
penyebab daripada oleh karena faktor peluang
saja.
Misal:
Hasil penelitian pada manusia sama dengan
hasil pada binatang.
Apakah hubungan sebab-akibat yang didapat,
nyata atau semu?
Misal:
a. Selection bias shg karakteristik dasar
subjek tidak sama.
b. Performance bias shg kelompok subjek
yang diteliti menerima perlakuan yang
tidak sama selain intervensi yang diberikan
atau terjadi ketidakpatuhan terhadap
intervensi yang diberikan.
c. Detection bias
Terjadi bila luaran tidak diamati secara seimbang
pada semua kelompok yang diteliti.
d. Tranfer bias
Terjadi oleh karena sampel hilang atau keluar dari
penelitian.
Misal:
Penelitian bertujuan mencari hub. antara minum
kopi dengan IMA. Dalam hal ini merokok
merupakan perancu karena peminum kopi
umumnya perokok. Bila merokok tidak
diidentifikasi, bisa didapat hub. antara minum
kopi dengan IMA padahal merokoklah yang
berhub. dg IMA, bukan minum kopi.
Cara mengatasi perancu:
1. Dikontrol dengan desain:
a. Dipasangkan (matching).
Misal: sama kelompok usia,
sama jenis kelamin, dll.
b. Restriksi/eksklusi.
c. Randomisasi.
2. Dikontrol dengan analisis:
a. Stratifikasi, misal dg Mantel-Haenszel.
b. Analisis multivariat.