Anda di halaman 1dari 68

AMDAL PERTAMBANGAN

Ria Purnama
Sari

Rabu, 25 Januari 2017


Penganta
r
Menurut Undang Undang No. 32 Tahun 2009

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan


semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
Pengertian
AMDAL
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan (Pasal 1 UU 32/2009) Fungsi
AMDAL
Sebagai dasar penetapan keputusan kelayakan
lingkungan hidup
Landasan Hukum: (Pasal 24, UU 32/2009)
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup,
2. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,
3. Peraturan Menteri:
PERMENEG LH No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
PERMENEG LH No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup
PERMENEG LH No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam
Proses Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan
Fungsi
AMDAL
Memberikan masukan dalam
pengambilan keputusan
Memberi pedoman upaya
pencegahan, pengendalian daan
pemantauan dampak/ LH
Memberikan informasi dan data bagi
perencanaan pembangunan suatu
wilayah
Manfaat
AMDAL
Mengetahui sejak awal dampak
positif dan negatif akibat kegiatan
proyek
Menjamin aspek keberlanjutan
proyek pembagunan
Menghemat penggunaan SDA
Kemudahaan dalam memperoleh
berbagai izin
Dalam sistem pembangunan
yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan
Prosedur
AMDAL
Penapisan
penentuan apakah suatu kegiatan
wajib AMDAL atau tidak

PERMENEG LH No. 05 Tahun 2012


tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
RENCANA KEGIATAN WAJIB STUDI
AMDAL

AMDAL UKL-UPL
Berskala besar Tidak berdampak penting
Bersifat Komplek Dampaknya mudah dikelola
Berpotensi dampak penting dengan teknologi yang
tersedia
Berlokasi di wilayah yang
sensitif lingkungan
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting terhadap lingkungan
hidup wajib memiliki Amdal
Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang
tidak termasuk dalam kriteria wajib
AMDAL , wajib memiliki UKL-UPL
Dan yang tidak masuk kriteria wajib
AMDAL dan UKL-UPL , adalah SPPL

Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang


sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha
dan/atau kegiatan
KEGIATAN YANG BERPOTENSI
MENIMBULKAN DAMPAK PENTING
Mengubah bentuk lahan dan bentang alam
Eksploitasi SDA
Proses kegiatan yang potensial menimbulkan pemborosan,
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta kemerosotan
SDA
Proses Kegiatan yg hasilnya dpt mempengaruhi lingkungan
alam, buatan serta sosial budaya
Proses kegiatan yg hasilnya dpt mempengaruhi pelestarian
Kawasan KSDA/cagar budaya
Mempengaruhi jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati
Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi
besar mempengaruhi lingkungan hidup
Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi mempengaruhi
pertahanan keamanan negara
Pedoman penentuan dampak penting (UU No 32
Tahun 2009/Kep. BAPEDAL No 56 TH 1994.)
Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria :
a.Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena
dampak rencana usaha dan/ atau kegiatan ;
b.Luas wilayah penyebaran dampak;
c.Intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d.Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang
akan terkena dampak;
e.Sifat kumulatif dampak;
f.Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g.Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Pelingkupan
Pelingkupan adalah proses pemusatan studi pada hal-hal
penting yang berkaitan dengan dampak penting.

Langkah ini merupakan suatu proses awal untuk


menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi
dampak penting (hipotetik) yang terkait dengan rencana
usaha dan atau kegiatan.
TUJUAN PELINGKUPAN
Merancang kajian ANDAL agar menjadi kajian yang tepat
sasaran

a. Menetapkan dampak penting hipotetik yang disebabkan oleh


rencana usaha dan/ atau kegiatan terhadap lingkungan hidup
yang dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam
dalam studi ANDAL;

b. Menetapkan lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan


penyebaran dampak dengan mempertimbangkan batas
proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif;

c. Menetapkan batas waktu kajian yang merupakan rentang


waktu yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan
prakiraan perubahan kualitas /kondisi lingkungan tanpa
adanya proyek dan dengan adanya proyek

d. Menetapkan tingkat kedalaman studi ANDAL yang menjadi


dasar penentuan metode studi yang digunakan, data dan
informasi yang diperlukan, jumlah sampel yang diukur, dan
tenaga ahli yang dibutuhkan.
MANFAAT PELINGKUPAN

Efisiensi biaya, tenaga, dan waktu dalam


penyusunan ANDAL;

Terarahnya penyusunan ANDAL;

Terakomodasinya kesempatan diskusi dan


konsultasi antara pemrakarsa dengan berbagai
pihak yang berkepentingan sejak awal kegiatan,
sehingga konflik di tahap lanjut dapat dihindari.
PROSES PELINGKUPAN

Identifikasi Dampak Potensial


- Daftar uji sederhana
- Matrik Sederhana
- Bagan alir
- Telaah Pustaka
- Pengamatan lapangan
- Interaksi
Evaluasi Dampak Potensial
- Hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat di sekitar
rencana proyek
- Hal-hal yang dianggap penting oleh instansi yang
bertanggung jawab.
- Hal-hal yang dianggap penting oleh pakar
Klasifikasi & Prioritas
- Mengelompokkan/mengorganisir dampak penting yang
telah dirumuskan dari tahap sebelumnya
- Keterkaitan antar berbagai kelompok dampak penting.
Izin
Lingkungan
Contoh
Pengumum
an di Media
Massa
Konsultasi publik
PERMENEG LH No. 17 Tahun 2012
tentang Pedoman Keterlibatan
Masyarakat Dalam Proses
Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup dan
Izin Lingkungan
Persetujuan PEMDA
Sesuai dg.
TATA RUANG
Investor
PMA/PMDN

Kelayakan Ekonomi Ijin Lingkungan


Rencana IZIN Izin Kelayakan Teknis
Kegiatan PRINSIP PEMDA Lokasi Kelayakan Lingk.
Izin usaha

Kegiatan

Pemerintah
Pusat Pra Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Peraturan terkait dlm Proses AMDAL
IZIN Jenis RU d/a K yg Pedoman Keterlibatan Masy
LINGKUNGAN Wajib memiliki dlm Proses AMDAL &
AMDAL IZIN LINGK.
23 02 2012
100412 05 10 2012
PP 27 /2012 100412 05 04 2013
Izin Lingk
Per. Men LH Per.Men. LH Pedoman Penyusunan
No.5 / 2012 No 17/2012 Dok. Lingkungan Hidup
2 3
1
Per.Men LH 10 10 2012
4 No 16 /2012 10 04 2013

UU 32/2009 5
Tata Laksana
PPLH Per. Men. LH 01 10 2013 Penilaian
05102009
No 8/2013 28 10 2013 dan Pemeriksaan DLH
serta Penerbitan
Izin Lingkungan
Psl 22, ayat (1): Psl 23,ayat (2):
Setiap usaha d/a Ketentuan lebih Psl 34, Ayat (1)
kegiatan yang lanjut mengenai Setiap usaha d/a kegiatan yang
berdampak jenis usaha d/a tidak termasuk dalam kriteria wajib
.
penting terhadap kegiatan
. yang AMDAL, wajib memiliki UKL-UPL
lingkungan hidup wajib dilengkapi
wajib memiliki amdal diatur
Amdal dengan Per.
Psl 34, Ayat (2)
Men.
Gubernur atau bupati/walikota
menetapkan jenis usaha d/a
kegiatan yang wajib dilengkapi
2 3 dengan
1 UKL-UPL
4

5
AMDAL Psl 35, ayt (1)
UKL-UPL Usaha d/a kegiatan yang tidak
wajib dilengkapi UKL-UPL
wajib membuat SPKPPLH/SPPL
UU 32 2009 ttg PPLH
5 Oktober 2009
Sistem Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Lembaga Lembaga Registrasi
Pelatihan Sertifikasi Kompetensi
Kompetensi Kompetensi Penyusun
(LPK) Amdal (LSK) Amdal Amdal
Rencan Penyusun
a Amdal
Usaha Perorangan or
dan/ata LPJP untuk
KPA Berlisensi Pakar
u Amdal
Kegiata & Instansi LH
n (Pusat, Provinsi Sistem
dan Kab/Kota Penaatan
Pemrakarsa
LH

Proses
Proses
Proses Penilaian dan
Penapisan Pelaksanan
Penyusunan Pemeriksaan Izin
& n Izin
Dokumen Dokumen LH Lingkunga
Penentuan Lingkungan
Lingkungan serta n
Kewenanga
Hidup Penerbitan Izin
n
Lingkungan

Instansi LH Masyarakat
Mutu/Kualitas dokumen LH untuk
penentuan kelayakakan
Kualitas izin Lingkungan:
LH/Persetujuan & Penulisan
operasional & Enforceable
Keputusan (SKKL, Rekomendasi dan
PENDEKATAN STUDI
A MDAL
AMDAL untuk usaha dan atau kegiatan
tunggal
AMDAL untuk usaha dan atau kegiatan
terpadu
Kriteria usaha dan/atau kegiatan terpadu meliputi:
a. melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi
berbagai usaha dan/atau kegiatan dimaksud
b. berbagai usaha dan/atau kegiatan tersebut
mempunyai keterkaitan dalam hal perencanaan,
pengelolaan, dan proses produksinya
c. usaha dan/atau kegiatan tersebut berada dalam
kesatuan hamparan ekosistem; serta pembinaan
dan/atau pengawasannya berada di bawah lebih dari
1(satu) lembaga/pemerintah/kementrian
PENDEKATAN STUDI
A MDAL
AMDAL untuk usaha dan atau kegiatan
kawasan
Kriteria usaha dan/atau kegiatan kawasan meliputi:
a. berbagai usaha dan/atau kegiatan yang saling terkait
perencanaannya antar satu dengan yang lainnya;
b. berbagai usaha dan/atau kegiatan tersebut terletak
dalam/merupakan satu kesatuan zona rencana
pengembangan wilayah/kawasan sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata
ruang kawasan:
c. usaha dan/atau kegiatan tersebut terletak pada
kesatuan hamparan ekosistem.
d. Pengelolaannya dilakukan oleh pengelola kawasan
Pendekatan Studi Amdal di Indonesia

Kriteria Amdal Amdal Terpadu Amdal Kawasan


Tunggal
jenis usaha dan/atau 1 (satu) lebih dari 1 (satu) jenis lebih dari 1 (satu) jenis usaha
kegiatan usaha dan/atau kegiatan yg dan/atau kegiatan yg
perencanaan dan perencanaan dan
pengelolaannya saling pengelolaannya saling terkait,
terkait,

terletak dalam satu terletak dalam satu kesatuan


hamparan ekosistem zona rencana pengembangan
kawasan

Kewenangan 1 (satu) lebih dari 1 (satu) K/LPNK lebih dari 1 (satu) K/LPNK
pembinaan dan/atau K/LPNK atau atau SKPD atau SKPD
pengawasannya SKPP/SKPD
Keterkaitan antar perencanaan dan perencanaan dan
Usaha dan/atau pengelolaannya saling pengelolaannya saling terkait
Kegiatan terkait
Penanggung jawab Penanggung Penanggung Jawab Usaha Pengelola Kawasan
Pengelolaan Jawab
Usaha

K=Kementrian ; LPNK = Lembaga pemerintah Non kementrian


SKPP = Satuan Kerja Pemerintah Provinsi ; SKPD = Satuan Kerja Pemerintah Daerah

(PP No.27-2012, Psl 8)


RENCANA U d/a K
AMDAL
1 TERPADU
Satu Hamparan
Jenis Ekosistem
? ?
AMDAL
KAWASAN
1
kesatuan
Pengembang
PEMBINAAN
an kawasan
oleh 1 K/LPNK
?
atau
SKPP/SKPD ?

AMDAL TUNGGAL
Contoh
1. Amdal Tunggal : kegiatan
pertambangan (batubara, emas, timah,
dll), pembangunan jalan tol, PLTU,
lapangan golf, masjid agung, rumah sakit,
sekolah, dan lain sebagainya.
2. Amdal Terpadu : pembangunan hutan
tanaman industri, industri pulp,
permukiman terpadu, dan sebagainya.
3. Amdal Kawasan : pembangunan
kawasan industri, kawasan pariwisata,
dan lain sebagainya.
TEKNIK PENYUSUNAN AMDAL
PERLU : diketahui, direncanakan
1. Lembaga Penyusun AMDAL
2. Jenis dan Lokasi Rencana Kegiatan
3. Deskripsi Rencana Kegiatan
4. Ekosistem Rencana Lokasi (dari Peta?)
5. Pemilihan Ketua Tim
6. Perencanaan Waktu Studi
7. Perencanaan Biaya
8. Pembentukan Tim
9. Penyusunan K.A.ANDAL
10.Penyusunan ANDAL
11. Penyusunan RKL-RPL
Penyusun Dokumen Amdal
Pemrakarsa 1 Penyusun dari
Pemrakarsa
sendiri

Menyusun Dokumen
Amdal

Pihak Lain:

DILARANG ! 2Penyusun Persyaratan Penting !


Perorangan
PNS di Instansi Penyusunan dokumen
Lingkungan Hidup 3Penyusun yang Amdal wajib memiliki
(Pusat, Provinsi dan tergabung dalam sertifikat kompetensi
Kabupaten/Kota) LPJP penyusun Amdal

Sumber: Pasal 10-12 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Dalam PP 27/1999: Ketentuan ini tidak diatur secara detail: Amdal 11. Pendidikan dan pelatihan
penyusunan Amdal; dan
disusun oleh pemrakarsa (pasal 14 dan pasal 17), kualifikasi
penyusun amdal (pasal 30), tidak ada aturan yang melarang PNS
LH menyusun dok.Amdal 22. Uji kompetensi
Isi UU 32/2009 yang
menyebutkan STANDARDISASI
SISTEM AMDAL

Sumber : UU Nomor 32 Tahun 2009


Lembaga Penyusun AMDAL
Prosedur dan mekanisme
registrasi kompetensi:
PERMENLH No. 22 Tahun
2009 tentang Tata
Laksana Registrasi
Kompetensi Bidang
Lingkungan

Permenlh No. 7/2010


SERTIFIKASI KOMPETENSI
PENYUSUN DOKUMEN
ANALISIS MENGENAI
DAMPAK LINGKUNGAN
HIDUP DAN PERSYARATAN
LEMBAGA PELATIHAN
KOMPETENSI PENYUSUN
DOKUMEN ANALISIS
MENGENAI DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 10
(1)Pemrakarsa dalam menyusun dokumen Yang boleh
Amdal dapat dilakukan sendiri atau
meminta bantuan kepada pihak lain.
menyusun AMDAL
(2)Pihak lain sebagaimana dimaksud pada PEMRAKARSA
ayat (1) meliputi penyusun Amdal: SENDIRI
a. perorangan; atau
b. yang tergabung dalam lembaga SYARAT
penyedia jasa penyusunan (LPJP)
dokumen Amdal.
LULUS Pendidikan dan Pelatihan
Penyusunan Amdal (dari LPK Amdal)
Pasal 11
Memiliki Sertifikat kompetensi
(1)Penyusunan dokumen Amdal wajib dilakukan Penyusun Amdal
oleh penyusun Amdal yang memiliki sertifikat
kompetensi penyusun Amdal.
(2)Sertifikat kompetensi penyusun Amdal SYARAT
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh
melalui uji kompetensi.
(3)Untuk mengikuti uji kompetensi sebagaimana Bantuan Pihak Lain:
dimaksud pada ayat (2), setiap orang harus
mengikuti pendidikan dan pelatihan Penyusun Perorangan
penyusunan Amdal dan dinyatakan lulus. Penyusun yang tergabung
(4)Pendidikan dan pelatihan penyusunan Amdal
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dalam LPJP
diselenggarakan oleh Lembaga pelatihan
(PP No.27 Th.2012, Psl. 10-11)
kompetensi di bidang Amdal.
TIM PENYUSUN AMDAL (Per.Men. LH 16-2012 B1):
Ketua Lulus DIKLAT PENYUSUN AMDAL + KTPA
Anggota (> 2 org) Lulus DIKLAT PENYUSUN AMDAL + ATPA
Tenaga ahli Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Tenaga ahli Dampak terhadap lingkungan

AHLI
ANGGT R.K.

KETUA
ANGGT
TIM

AHLI
Asisten punya Sertifikat DPK
Penyusun AMDAL

UU 32-2009,Psl 110
Menyusun Amdal DENDA
Tanpa memiliki PIDANA
Max 3
Sertifikat Max 3 tahun
Milliar
kompetensi
Pegawai negeri sipil yang bekerja pada
instansi lingkungan hidup Pusat,
provinsi, atau kab/kota dilarang
menjadi penyusun Amdal [PP 27-2012,
psl 12, ayat (1)]
Pegawai negeri sipil yang bekerja
pada instansi lingkungan hidup Pusat,
provinsi, atau kab/kota dilarang
menjadi penyusun UKL-UPL [PP 27-
2012, psl 19, ayat (1)]

Dalam hal instansi lingkungan Dalam hal instansi lingkungan


hidup hidup
Pusat, provinsi, atau kab/kota Pusat, provinsi, atau kab/kota
bertindak sebagai Pemrakarsa, bertindak sebagai Pemrakarsa,
pegawai negeri sipil pegawai negeri sipil
sebagaimana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dimaksud pada ayat (1) dapat
menjadi penyusun Amdal. menjadi penyusun UKL-UPL
[PP 27-2012, psl 12, ayat (2)] [PP 27-2012, psl 19, ayat (2)]
PROSES AMDAL IZIN LINGKUNGAN ?
PENGUMUM 10
AN 5 ?
Penilaian
Andal RKL - RPL Surat
4b Keputusan
Permohonan Izin Kelayakan
Lingkungan Apabila DISETUJUI Lingkungan
4a
Penyusunan ANDAL-RKL-RPL REKOMENDASI dan
Penyerahan ke IZIN
Komisi Penilai AMDAL LINGKUNGAN
3
Penilaian K.A. PENGUMUM
AN
Penyusunan K.A. 2
Penyerahan ke
Komisi Penilai AMDAL IZIN USAHA
dan Izin-izin lainnya
1
Pengumuman &
Konsultasi Publik
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL
Saran, pendapat dan Tanggapan dari: AMDA
PENGUMUMAN
KONSULTASI PUBLIK L
DAMPAK Prakiraan= Besaran & sifat
POTENSI
AL A penting dampak untuk setiap
PENILAIAN
RENCANA DPH KELAYAKAN
KEGIATAN DAMPAK
POTENSI P-
DAMPAK
LINGKUNGA
N
DAMPAK
AL B PENTING
KOMPONEN KEGIATAN PENTING
HIPOTET
HIPOTET
IK 1 IK 1
DAMPAK

IDENTIFIK
POTENSI
AL C EVALUAS
DAMPAK
PRAKIRA P RENCANA
ASI I AN DAN DAMPAK
DAMPAK DAMPAK
PENTING
HIPOTET EVALUAS PENTING
HIPOTET
+ PENGELOLAAN
POTENSIA POTENSI I DAMPAK
DAMPAK IK 2 IK 2
L POTENSI AL DAMPAK LINGKUNGAN
AL D
DAMPAK
TP
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK
PENTING
HIPOTET
DAMPAK
PENTING
+ Dampak
3 HIPOTET
RONA
POTENSI
AL E
IK
IK 3 Penting
LINGKUNG Dampak
AN Evaluasi = telaahan terhadap
DAMPAK
lingkungan
POTENSI
keterkaitan dan interaksi seluruh
AL F lainnya
Analisis atas DPH karekterisk dampak
Kegiatan di lingkungan
Sekitar Surat Persetujuan KA Surat Kelayakan Lingkungan
PERENCANAA
N
PELINGKUPAN ANALISIS PENGENDALI
AN
Dokumen Dokumen Dokumen
KERANGKA ACUAN (KA) ANALISIS DAMPAK RKL-RPL
LINGKUNGAN (ANDAL)
Dokumen Amdal
Dokumen Amdal Dokumen Amdal
dalam Permen LH no.8 tahun 2006 dalam Permen LH 16 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan
1.Dokumen kerangka
acuan (KA-ANDAL); 1.Dokumen kerangka
2.Dokumen ANDAL; acuan (KA);
3.Dokumen RKL 2.Dokumen Andal;
4.Dokumen RPL 3.Dokumen RKL-RPL
5.Ringkasan Eksekutif
Peta-peta dalam AMDAL
1. Peta lokasi proyek
2. Peta administrasi
3. Peta RTRW
4. Peta PIPPIB
5. Peta kegiatan sekitar
6. Peta jenis tanah
7. Peta DAS (sempadan sungai)
8. Peta topografi
9. Peta wilayah studi
10.Peta (rencana) pengambilan sampel
11.Peta rencana pengelolaan dan pemantauan LH
12.Peta lay out / master plan kegiatan
PROSES PELINGKUPAN
METODE STUDI
SISTEMATIKA ANDAL
Dasar Penyusunan Andal dan RKL-RPL
yang telah diterbitkan
persetujuannya
Kerangka Acuan
Penyusunan
Andal dan
RKL-RPL
Bisa dilakukan
Kerangka Acuan

Dalam hal jangka waktu 30 hari kerja


(terhitung sejak KA diterima dan
dinyatakan lengkap administrasi) telah
terlampaui dan Komisi Penilai Amdal
belum menerbitkan persetujuan KA
Sumber: Pasal 27 PP27/2012 Izin Lingkungan
RKL RPL
Dampak-Dampak Lingkungan yang tercantum dalam RKL-RPL
Komponen Prakiraan dan Evaluasi (ANDAL)
Rencana Damp
Kegiatan Pelingkupan (KA)
Dampa ak
Komponen k DP Pentin
Lingkungan Potensi H g
Hidup al Prakiraa
Evaluasi
n
Kegiatan Evaluasi Holistik
Lain Dampak
disekitarnya
Potensi
Saran, Pendapat al
danTanggapan
(SPT) Dampak
Masyarakat Tidak Araha
DTP Penting n RKL-
H Tidak RPL
Tidak Dikelol
Dikelol a dan Dikelol
a dan Dipant a dan
Dipant au Dipant

keterangan
au
Dikelol
au RKL &
a dan
Dipant
RPL
Penekanan Dalam au
Revisi Pedoman
Penyusunan dan
Penilaian Amdal
Contoh Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dampak Indikator keberhasilan
Sumber Bentuk pengelolaan Lokasi pengelolaan Periode pengelolaan
No. Lingkungan pengelolaan lingkungan Institusi pengelolaan lingkungan hidup
Dampak lingkungan hidup lingkungan hidup lingkungan hidup
yang dikelola hidup
Dampak Penting Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL)
1. Penurunan Kegiatan Konsentrasi debu yang a. Melakukan penyiraman a. Di dalam tapak minimal sehari dua a. Instansi Pelaksana yaitu PT X
kualitas udara mobilisasi alat timbul tidak melebihi jalan secara berkala proyek yang menjadi kali selaku pemrakarsa dan kontrakor
ambien dan bahan baku mutu udara sumber pencemar pelaksana kegiatan konstruksi
(parameter pada tahap ambien untuk b. Memasang plat kualitas udara,
debu) konstruksi parameter debu penghalang pada ban b. Instansi Pengawas yaitu BLHD
kendaraan angkut b. Di jalan angkut yang Kabupaten X, DInas PU Kab X,
melalui permukiman BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y
warga
c. Instansi Penerima Laporan yaitu
c. Lokasi rinci dapat BLHD Kabupaten X, DInas PU
dilihat pada peta 2.1 Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU
2. Peningkatan Erosi tanah Stabilnya laju a. Menanami area sekitar a. Di area sekitar a. Penanaman a. Instansi
Prov Y Pelaksana penanaman
laju karena sebab sedimentasi di area waduk dengan waduk dalam radius sekali dan pemberian pemahaman di
sedimentasi di alamiah sekitar waduk selama tanaman penahan 5 km dengan batas sosial yaitu PT X selaku
waduk maupun umur waduk erosi pemeliharaa pemrakarsa
antropogenik b. Di batas sosial yang n setiap b. Instansi pelaksana pemberian
pada area b. Memberikan mungkin bulan sekali pemahaman di luar batas sosial
yang pemahaman kepada memberikan yaitu pemda kab X
berdekatan penduduk yang kontribusi terhadap b. Pemberian c. Instansi Pengawas yaitu BLHD
dengan waduk beraktivitas di daerah peningkatan erosi pemahama Kabupaten X, DInas PU Kab X,
rawan erosi guna antropogenik n dilakukan BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y
mengurangi kegiatan sekali d. Instansi Penerima Laporan yaitu
yang dapat menjadi c. Di luar batas sosial setahun
yang masih mungkin BLHD Kabupaten X, DInas PU
sumber erosi Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU
antropogenik memberikan
kontribusi terhadap Prov Y
peningkatan erosi
antropogenik

d. Lokasi rinci dapat


Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola dilihat pada peta 2.1
(pengelolaan lingkungannnya telah direncanakan sejak awal sebagai bagian dari rencana kegiatan, atau mengacu pada SOP, panduan teknis pemerintah, standar internasional, dll)
1. Timbulnya Kegiatan Sampah domestik a. Mengumpulkan Di area akomodasi pekerja Dilakukan sehari a. Instansi Pelaksana yaitu PT X
sampah akomodasi dikelola sesuai dengan sampah domestic konstruksi sekali selaku pemrakarsa
domestic pekerja peraturan perundangan dengan dipilah antara
konstruksi organic dengan b. Instansi Pengawas yaitu BLHD
anorganik sesuai Kabupaten X, BLH Provinsi Y
dengan SOP c. Instansi Penerima Laporan yaitu
perusahaan nomor . BLHD Kabupaten X, BLH Provinsi
b. Bekerjasama dengan Y,
Dinas Kebersihan Kab
Y untuk menyediakan
jasa angkutan sampah
domestic harian (diatur
dalam MOU nomor
dengan Dinas
Kebersihan)
Surat Penyataan Komitmen Pelaksanaan
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama :
Jabatan :
Alamat : .
Dengan ini menyatkan bahwa saya :
1.akan melaksanakan Pengelolaan Lingkungan dan
Pemantauan Lingkungan seperti yang tertulis dalam
dokumen RKL-RPL ini.
2.akan melaporkan Pengelolaan dan Pemantauan
Surat Lingkungan yang telah dilakukan, kepada Instansi
Pernyataan Pengawas dan Pembina, sesuai dengan yang tertulis
Pemrakarsa dalam dokumen RKL-RPL ini

Rp.6000 Apabila saya tidak melaksanakan kewajiban saya di


atas, saya bersedia dituntut di Pengadilan, sesuai
dengan UU No. Pasal . dan Peraturan Daerah
No.

Dan seterusnya SILAHKAN TAMBAHKAN !!!!


D Lampiran Per.Men.LH No.17/2012, Bab III, butir B1a
PENGUMUMA
1
N Muatan dan Media Pengumuman R.K.
Permohonan Wajib Amdal:
Izin 1.Nama dan alamat pemohon izin lingkungan
Lingkungan 2.Jenis rencana usaha d/a kegiatan (RU/RK)
3.Skala/besaran RU/RK
4.Lokasi RU/RK
5.Informasi mengenai cara mendapatkan
WAJIB dokumen (KA yg telah disetujui, Draft Andal,
AMDAL RKL-RPL):
a) Di mana masyarakat dpt
memperolehnya
b) Tautan (link) dokumen tsb dapat
diunduh (download)
6.Tanggal pengumuman mulai dipasang dan
batas waktu pemberian SPT dari masyarakat
7.Nama dan alamat Instansi LH yg menerima
SPT
8.Nama dan alamat wakil masy dan organisasi
LH yg akan duduk sebagai anggota komisi
penilai Amdal
D Lampiran Per.Men.LH
2 WAKTU dan DURASI PENGUMUMAN
No.17/2012, Bab III, butir B2
PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN
1. < 5 (lima) hari kerja terhitung
sejak dokumen Andal, RKL-RPL
yg diajukan dinyatakan lengkap
WAJIB
AMDAL secara administrasi
2. < 10 (sepuluh) hari kerja sejak
diumumkan, SPT dari
PENGUMUMA masyarakat ditunggu
N
Permohonan
Izin
Lingkungan 1. < 2 (dua) hari kerja terhitung
sejak dokumen UKL-UPL yg
WAJIB
diajukan dinyatakan lengkap
UKL-UPL secara administrasi
2. < 3 (tiga) hari kerja sejak
diumumkan, SPT dari
masyarakat ditunggu
NYAMPAIAN, PENERIMAAN dan DOKUMENTASI SPT DARI MASYARAKAT
ATAS PENGUMUMAN PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN SKKL
E dan I
Mengolah L
S P T dari
masyarakat Sesuai dg kewenangan SIDAN R
Penerbitan Izin Lingk. G e
SPT
k
dari Pejabat KOMIS o
Menteri
Masyara yg ditunjuk m
kat Kepala I e
IDENTIT Ins.LH- Gubernur PENIL n
AS Provinsi d
Kepala AI a
JELAS
< 10
Ins.LH Bpt / WK AMDA s
Kab / Kota i
UNTUK
hari L
RK d/a U
WAJIB Wkl. Masy. Terkena Dpk
dan/atau SKT
AMDAL
Orgns. LH anggota KPA
LL
Mengolah
S P T dari
masyaraka Lampiran Per.Men.LH
No.17/2012,
t
PENGUMUMAN IZIN LINGKUNGAN YANG SUDAH
F DITERBITKAN Pejabat
Menteri
yg ditunjuk
KEPUTUSAN
Kepala
Gubernur Ins.LH-
IZIN
Provinsi LINGKUNGAN
Kepala YANG TELAH
Bupati /
Ins.LH DITERBITKAN
Walikota
Kab / Kota < 5 (lima) hari kerja
Sesuai dg WAJIB
Kewenangan DIUMUMKA
penerbitan N
Izin lingkungan
MEDIA
MASSA
dan/atau
MULTI MEDIA a.l.:
Apabila ada keberatan , Situs iternet
masyarakat dpt mengajukan yg dpt
gugatan mengacu pada Hk dijangkau
Acara PTUN masyarakat
dg efektif
Lampiran Per.Men.LH No.17/2012,
dan effisien
Bab III, butir C
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang telah
memiliki dokumen Lingkungan
sebelum PP 27/2012 diterbitkan

Dok. Lingk. (Amdal, UKL-UPL) yang


telah mendapat persetujuan sebelum
berlakunya PP ini, dinyatakan tetap
berlaku dan Surat Keputusannya
dipersamakan
sebagai izin lingkungan

Sumber: Pasal 73 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Pengumuman Penerbitan Izin Lingkungan

Menteri Pengumuman Penerbitan


Gubernur
Izin Lingkungan
Bupati/ Media Massa dan/atau multimedia
Walikota
Paling lama 5 (lima) hari kerja
sejak Izin Lingkungan diterbitkan
Masyarakat

Dalam PP 27/1999: Ketentuan terkait hal


Sumber: Pasal 49 PP 27/2012 Izin Lingkungan
ini tidak diatur/tidak ada
Muatan Izin Lingkungan
PP 27 Th 2012, psl 48, ayat (1)
Izin lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada psl 47, ayat (1)
paling sedikit memuat:
a.persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam keputusan
kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL;
b.persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota; dan
c.Berakhirnya izin lingkungan (IL)
PP 27 th 2012, psl 48, ayat (2)
Dalam hal U d/a K yang direncanakan, pemrakarsa wajib
memiliki izin Perlindungan dan Pengelolaan LH (PPLH),
Izin lingkungan tersebut harus mencantumkan
jumlah dan jenis izin PPLH.
Keputusan hasil AMDAL
tidak berlaku dan habis
masa berlakunya apabila:
kegiatan/usaha tidak dilakukan dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun setelah dokumen AMDAL
disahkan;
dilakukan pemindahan lokasi kegiatan/usaha;
pemrakarsa melakukan perubahan desain
dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau
bahan baku dan/atau bahan penolong;
terjadi perubahan lingkungan hidup yang
sangat mendasar sebelum dan pada waktu
kegiatan/usaha dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai