Anda di halaman 1dari 8

Mekanisme Terjadinya

Inkompatibilitas ABO pada


Neonatus

Marry
Salvatrix
Mekeng
102013065
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Identitas pasien Kesadaran dan Keadaan Pemeriksaan Sediaan Hapus


Keluhan Utama (bayi kuning) Umum: CM dan tampak sakit
RPS? (Sejak kapan: <24 jam Darah Tepi
sedang.
dilahirkan, Berat dan tinggi TTV: Ditemukan: Penghancuran eritrosit
badan bayi baru lahir, o Nadi: 130x/menit disertai retikulositosis serta
Setelah lahir bayi kuat o Napas 40x/menit. bilirubin indirek hemolisis.
menangis, menyusu (ASI), o Suhu 36,8oC.
dan aktif).
Coombs Direk (Antiglobulin)
Kepala, Telinga, Mata, Hidung,
RPD? Imunisasi? Kehamilan? dan Tenggorokan: Konjungtiva Pemeriksaan Coombs (+) Antibodi
(normal pervaginam). anemis, mukosa pucat, jaundice pada sel-sel darah merah.
RPK? Gol drah ayah/ibu? atau iketrik Hemolisis atau +1 sampai +4: Eritroblastosis fetalis,
(B/O) Penyakit keturunan? hiperbilirubinemia. anemia hemolitik, reaksi hemolitik
Riwayat Pribadi/sos? Sistem integumen: Jaundice
transfusi.
Hiperbilirubinemia.
Coombss Indirek (Skrinning
Antibodi) Diagnosis Kerja

Mendeteksi antibodi bebas dalam


Sebagian kecil ibu yang bergolongan darah O mempunyai
sirkulasi serum.
antibodi 7S, yaitu gamaglobulin-G (isoaglutinin imun) dan
+1 sampai +4: Darah pencocokan dapat melalui plasenta Hemolisis pada bayi.
silang inkompatibel, antibodi yang Ikterus timbul dalam 24 jam sesudah lahir, tidak pucat karena
spesifik (transfusi sebelumnya), tidak terdapat anemia atau hanya didapatkan anemia ringan
antibodi anti-Rh, anemia hemolitik saja.
didapat. Kadar HB normal atau agak (10-12 g/dl), retikulositosis, sel
darah merah berinti jumlahnya , serta uji Coombs mungkin (-)
atau (+) lemah.
Pemeriksaan Bilirubin

kadar bilirubin direk Gangguan Total Direk Indirek


pada hati atau saluran empedu. (mg/dl) (mg/dl) (mg/dl)
Dewasa 0.1-1.2 0.1-0.3 0.1-1.0
kadar bilirubin indirek
Anak 0.2-0.8 - 0.1-1.0
destruksi eritrosit (hemolisis), seperti
pada penyakit hemolitik oleh
Bayi Baru 1.0-12 - 0.1-1.0
Lahir
autoimun, transfusi, atau
Inkompabilitas Rhesus Etiologi

Disebabkan golongan darah


ibu O yang secara alami
mempunyai antibodi anti-A
Hemolisis biasanya terjadi bila ibu mempunyai Rhesus NEGATIF
dan anak mempunyai Rhesus POSITIF. dan anti-B pada sirkulasinya.
Hemolisis ini terjadi dalam kandungan dan akibatnya ialah
pembentukan sel darah merah dilakukan oleh tubuh bayi secara Jika janin memiliki golongan
berlebihan, sehingga akan didapatkan sel darah merah berinti
yang banyak.
darah A atau B, eritoblastosis
Oleh karena keadaan ini disebut Eritroblastosis Fetalis.
dapat terjadi karena IgG
melewati plasenta.
Patofisiologi Gejala Klinik

Hiperbilirubinemia ringan-
sedang 24-48 jam kelahiran.
Letargia.
Kekakuan ekstremitas.
Saat ibu hamil dapat terjadi fetomaternal microtransfusion ibu tidak memiliki antigen seperti pada
eritrosit janin membentuk imun antibodi tipe IgG melewati plasenta masuk ke peredaran Retraksi kepala.
darah janin sel eritrosit janin akan diselimuti dengan antibodi tersebut aglutinasi dan hemolisis
anemia (reaksi hipersensitivitas tipe II) dikompensasi oleh bayi dengan memproduksi dan
Strabismus.
melepaskan eritroblas (Eritroblastosis fetalis) secara berlebihan penumpukan bilirubin
hiperbilirubinemia jaundice pada bayi.
Tangisan melengking.
Tidak mau menyusu.
Kejang-kejang.
Epidemiologi Penatalaksanaan
Transfusi Tukar
Untuk secara bermakna
kadar bilirubin
tidak terkonjugasi yang dan
tidak responsif terhadap terapi
sinar.
Menurut stastitik kira-kira 2% seluruh kehamilan terlihat dalam
ketidakselarasan golongan darah ABO.

75% dari jumlah ini terdiri dari ibu golongan darah O dan janin
Fototerapi
golongan darah A atau B.

40% diderita oleh anak pertama dan lebih sering terjadi pada bayi
o Lampu blue violet kadar
golongan B daripada A. bilirubin.
Lebih sering pada bayi kulit hitam daripada bayi kulit putih.

o Harus dilanjutkan sampai


konsentrasi
bilirubin serum tetap 10
mg/dl.
Komplikasi Pencegahan

Uji antiglobulin direk atau indirek


untuk anti-A atau anti-B pada bayi
bergolongan darah A atau B.

Transfusi darah digunakan golongan


Kernikterus dengan gejala neurologis berupa perubahan perilaku darah O yang Rhesus (-) dan kalau
dan letargi.
mungkin dalam plasma golongan AB.
Menetap atau memburuk Tremor, gangguan pendengaran,
kejang dan kematian.
Tindakan terpenting adalah imunisasi
Bila dapat bertahan hidup Retardasi mental, tuli, dan mudah
kejang. pasif pada ibu dengan dosis
Kadar antibodi ibu Hidrops fetalis ditandai oleh edema imunoglobulin 300 g anti-A/B.
makroskopik di seluruh tubuh janin.
Suntikan anti Rhesus (D) yang
diberikan pada saat persalinan untuk
membentuk antibodi bebas ibu
akan bersih dari antibodi pada
kehamilan berikutnya.
Kesimpulan
Perbedaan golongan darah ibu dan anak dapat menyebabkan berbagai kelainan baik
bagi ibu maupun janin yang dikandungnya. Jika darah bayi masuk ke dalam darah ibu
sewaktu di dalam kandungan atau kelahiran, maka sistem imun ibu akan membentuk
antibodi yang akan menyerang sel darah merah bayi. Hal ini akan menyebabkan
hemolisis pada eritrosit bayi, sehingga terjadi hemolytic desease of the newborn (HDN)
atau erythroblastosis fetalis yang disebabkan oleh inkompabilitas ABO.

Anda mungkin juga menyukai