TINEA KRURIS
&
NEURODERMATITIS
Nama : Tn. S
Usia : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
IDENTITAS PASIEN Nomor RM : 112738-2016
Alamat : Bringin, Ambarawa
Pekerjaan : Swasta
Tanggal Pemeriksaan : 17 Oktober 2016
Tanda Vital
Tekanan Darah : Tidak diukur
PEMERIKSAAN FISIK Nadi : 60 x/menit
Suhu : 36,5C
Pernapasan : 19x/menit
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Status gizi : Baik
Kepala : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Extremitas : dalam batas normal
KASUS
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi I : Tengkuk
UKK : papul eritem, dengan likenifikasi
terdapat skuama dengan diameter kurang lebih
3 cm.
Pemeriksaan
Pemeriksaan lampu wood didapatkan hasil
penunjang negative, tidak ada perubahan warna.
Hanya didapatkan warna putih pada
pemeriksaan bagian tengkuk.
Neurodermatitis
Diagnosis Banding
Dermatitis atopi disertai likenifikasi
Tinea kruris
I. Neurodermatitis
DX II. Tinea Kruris
Edukasi:
Penyebab dan pola penyebaran
penyakit.
Konsumsi obat harus teratur
Non-Medikamentosa Pemakaian obat dilakukan setelah
mandi, digunakan obat untuk bagian
selangkangan dulu, kemudian
menggunakan obat untuk tengkuk.
Kontrol kembali ke dokter dalam waktu
7 hari
Tinea kruris adalah infeksi jamur dermatofita pada daeraah kruris dan
sekitarnya. Tinea kruris adalah jenis kedua dari dermatofitosis yang paling umum
di seluruh dunia, namun lebih sering terjadi pada zona tropis, seperti Indonesia.
Kemudian untuk terapi pada tinea kruris ketokenazol jika lesi meluas. Pada
pasien ini tidak diberikan etrapi topical antijamur karena sudah diberikan
cetirizine untuk mengurangi rasa gatal. Kemudian pasien diberikan obat
topical berupa salep antimikotik, pada pasien ini diberikan lusanoc crim
dimana kadungannya adalah ktokenazol 20 mg yang merupakan obat
antijamur.
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
Pemeriksaan Kultur
Kultur dilakukan untuk mengetahui golongan ataupun
spesies dari jamur penyebab tinea kruris.
Media biakan yang digunakan adalah agar dekstrosa
Sabourraud yang ditambah antibiotik, contohnya kloramfenikol,
dan sikloheksimid untuk menekan pertumbuhan jamur
kontaminan
disimpan pada suhu kamar 25-30oC selama tujuh hari, maksimal
selama empat pekan
Morfologi Koloni Gambaran Keterangan
Mikroskopis
T. rubrum
Beberapa mikrokonidia berbentuk air mata,
makrokonidia jarang berbentuk pensil.
E. Floccosum
Pemeriksaan histopatologi
Biopsi dan pemeriksaan histopatologi tidak dilakukan
pada gambaran lesi yang khas.
Biopsi dilakukan untuk penegakan diagnosis yang
memerlukan terapi sistemik pada lesi yang luas.
pewarnaan hematoksilin dan eosin, hifa akan terlihat
pada stratum korneum.
Pewarnaan yang paling sering digunakan adalah dengan
periodic acid-Schiff (PAS), jamur akan tampak merah
muda dan methenamine silver stains, jamur akan tampak
coklat atau hitam.2,12
DIAGNOSIS BANDING
Kandidosis
Kandidosis, lebih sering ditemukan pada wanita dan lesi yang
ditemukan meradang dan lembab disertai sejumlah lesi satelit
(makula dan pustul putih) yang berukuran kecil dan banyak
Eritrasma
Eritrasma dibedakan dari pemeriksaan penunjang menggunakan
lampu Wood yang akan memberikan warna merah bata yang
dihasilkan oleh bakteri Corynebacterium minutissimum.
Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik bisa mengenai lipat paha, dan terkadang
meluas hingga ke daerah lain yang banyak mengandung
kelenjar sebasea, seperti dada dan ketiak. Pada pemfigus
vegetans, lesi disertai maserasi dan erosi.
Psoriasis intertriginosa
Psoriasis intertriginosa menunjukkan gambaran skuama dan pustul
pada tepi lesi. Namun, pada psoriasi intertriginosa, lesi yang khas
juga dapat ditemukan di bagian tubuh lain.
DIAGNOSIS
Tatalaksana Umum