Anda di halaman 1dari 34

TERAPI INHALASI

RS MALAHAYATI
12 Agustus 2009
Dr.Nuryunita Nainggolan, Sp.P
PENDAHULUAN

Terapi inhalasi : cara pemberian obat dalam


bentuk partikel aerosol melalui saluran napas
Disukai oleh karena keunggulannya al:
- langsung pada saluran napas
- efek cepat
- dosis rendah
- efek samping minimum
MEKANISME KERJA
Sasaran terapi inhalasi : saluran napas
atas dan bawah efek lokal
Beberapa penelitian untuk
penggunaan sistemik yang memerlukan
dosis kecil dan waktu yang cepat
seperti dalam penggunaan insulin
Obat dalam bentuk partikel aerosol dapat
dibentuk dari:
- cairan atau partikel aerosol yang
dimampatkan dengan gas sebagai zat
pembawa
- aerosol dari bubuk kering
Partikel yang terbentuk(berkisar antara (100
mikron sampai 0,01 mikron) akan mencapai
saluran napas bersama proses respirasi
sesuai dengan ukuran partikel yang
terbentuk (hukum Brown)
UKURAN PARTIKEL
> 5 micron
PHARYNX, LARYNX, UPP RESP TRACT
2-5 micron
TRACHEO BRONCHIAL
< 2 micron
ALVEOLAR
JENIS ALAT INHALASI :
1. MDI - METERED-DOSE INHALER
GAS TO AEROSOL (gasuap)
2. DPI- DRY-POWDER INHALER
POWDER TO AEROSOL(tepunguap)
3. NEBULIZER
LIQUID TO AEROSOL(cairanuap)
Metered Dose Inhaler
(MDI)
MDI berbtk tabung kecil yg digunakan
dengan cara disemprotkan
Diperlukan koordinasi antara semprot
dan sedot (inspirasi dalam) bagi
penggunanya
Sulit dilakukan oleh anak anak atau
lanjut usia atau bila ada gangguan
neurologi.
Dapat digunakan alat bantu spacer atau
nebuhaler obat dapat dihirup lebih
perlahan lebih disukai pasien PPOK
lanjut usia.
Pasien dgn ventilasi mekanik
konektor pd pipa inspirasi (tergantung
merk ventilator)
Cara menggunakan MDI
Alat Bantu (spacer/nebuhaler)

Beberapa bentuk spacer/nebuhaler: tabung,


kerucut & buah pir
Dipakai untuk orang tua dan anak-anak
Spacer : obat tertampung di spacer pasien
menghisap lambat dan lebih banyak
Efektifitas :
- 5% diorofaring
- 18-22% di tabung
- 13,3% masuk ke paru dengan napas cepat
- 16,1% masuk keparu dengan napas lambat
Gambar spacer/nebuhaler
DPI(DRY POWDER
INHALATION
Jenis bentuk bubuk : Turbuhaler, Diskhaler,
Rotahaler,Handyhaler
Bentuk bubuk partikel obat yang halus
- Tidak mengandung freon
- Tidak iritasi ke orofaring
- Lebih mudah, dipakai anak- anak & orang tua
krn tdk memerlukan koordinasi yang cepat
antara semprot dan sedot
- Tetapi penggunaannya memerlukan kekuatan
otot pipi sulit pd geriatri
- Harga lebih mahal
NEBULISER
Mengubah larutan obat menjadi uap
partikel obat yang lebih halus lebih mudah
dan banyak ke paru
Ada 3 jenis :
- Micromist : menggunakan tenaga
kompresor O2
- Jet : tenaga dari udara yang dipadatkan
- Ultrasonik : tenaga dari gelombang suara
frekuensi tinggi
Partikel dari ultrasonik lebih halus dari
jet/micromist, harga lebih mahal
Disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan obat
seperti utk obat hipertensi pulmonal atau insulin
dibuat khusus hanya utk obat tsbt.
Nebuliser jet dapat digunakan untuk suspensi
maupun solutio
Nebuliser ultrasound hanya dapat digunakan
untuk solution
MACAM ALAT BANTU NEBULISER
Masker
- digunakan pd pasien dgn kesadaran menurun
- tdk memerlukan koordinasi inspirasi dan ekspirasi dari pasien
- hati hati pada penggunaan kortikosteroid atau antikolinergik
Mouthpiece
- obat yang terhirup lebih efektif
- diperlukan koordinasi inspirasi dan ekspirasi dr pasien
Konektor ventilator
- dapat digunakan T konektor,kadang pada penderita trakeostomi
diperlukan konektor khusus
Nebuliser tipe kontinu atau terus menerus, tipe nebuliser dengan klep di
mouthpiece
Efektivitas :- 20-30% di paru
Hal yg perlu diperhatikan agar nebuliser
dpt memberikan hasil yg maksimal :
- Kekuatan kompresor 6-8 l/mnt
- Volume obat 2-5 ml
- Partikel yg dihasilkan sebagian besar 2-
5 mikron
- Persentase partikel yang optimal > 50%
- Kekuatan inspirasi (bila menggunakan
ventilator harus disesuaikan)
- Lama pemberian 5 10 menit.
MACAM-MACAM OBAT INHALASI
1. Bronkodilator :
- 2 agonis : terbutalin, salbutamol, fenoterol dll
- Anti kolinergik : ipratropium bromide, tiotropium
2. Mukolitik
3. Anti inflamasi : budesonide, flutikason, beklometason
dll
4. antibiotik
5. Anestesi lokal : lidokain, prokain Hcl dll
6. Larutan isotonik, hipotonik, hypertonik, aquadest dll

- Pemakaian obat secara


kombinasi/bersamaan tdk dianjurkan
kecuali diketahui tidak timbul reaksi
antar obat.
- Tdk setiap obat berbentuk solutio dapat
digunakan untuk terapi inhalasi.
PEMAKAIAN TERAPI INHALASI DALAM
KLINIK

Terapi inhalasi dapat berfungsi sebagai:


- Diagnostik
- Terapi
Sebagai diagnostik :
- Uji bronkodilator dengan beta 2 agonis
- Uji provokasi bronkus
- Induksi sputum dengan NaCl 3 %
INDIKASI PEMBERIAN
TERAPI INHALASI
1. Peny. Obstruksi : - asma bronkial
- PPOK (bronkitis, emfisema)
- SOPT
- Bronkiektasis

2. Peny. Restriksi :- Gagal jantung dengan


hipereaktivitas bronkus
3. Stroke dengan retensi sputum
4. Infeksi : - bronkopneumonia/pneumonia
5. Hipertensi pulmonal
6. Pasien dengan ventilasi mekanik dengan
bronkospasme dan retensi sputum
EFEK SAMPING
Palpitasi
Retensi CO2
Glaukoma
Mikosis
Kontaminasi mikroorganisme lain
Kerusakan partikel obat
Batuk bertambah karena iritasi laring
PEMILIHAN TERAPI INHALASI
Hal yang perlu ditentukan/disesuaikan :
- Jenis alat
- Jenis obat
- Diagnosis
Tempat terapi inhasi :
- terapi inhalasi di ruang gawat darurat
- terapi inhalasi di ICU
- terapi inhalasi di ruang rawat
- terapi inhalasi di rumah atau perorangan
dipilih : - praktis
- terjangkau pasien
- sesuai indikasi
KESIMPULAN

Pemberian terapi inhalasi harus dipilih


berdasarkan: indikasi, penggunaan jangka
panjang atau pendek, kegawatdaruratan
pasien, bentuk obat dan alat bantu, obat
inhalasi yang digunakan, atas dasar
efektivitas,efek samping dan kemampuan
pasien

Anda mungkin juga menyukai