Anda di halaman 1dari 19

KIA

GIZI
P2P
PROMKES
SANITASI LINGKUNGAN
KIA
1. ANAK
a. Cakupan kunjungan bayi dan pelayanan
anak balita di Puskesmas rendah
MR: pertumbuhan dan perkembangan tidak
terpantau dengan baik
Evaluasi:
- pengisian dan pemanfaatan register kohort
bayi, balita dilakukan secara optimal
- Lakukan kunjungan rumah
b. Penggunaan algoritma MTBM tidak dilakukan
dengan baik
Analisa:
- pemeriksaan kunjungan neonatus tidak sesuai
dengan standar
- Pendeteksian faktor risiko kurang
Evaluasi:
- Menggunakan algoritma MTBM setiap melakukan
kunjungan neonatal
2. Ibu
a. Capaian K4 di bawah target
Analisa:
- terjadi DO k1 dan k4
- Pelayanan ANC kurang berkualitas
Evaluasi:
- Mencari penyebab kurangnya cakupan k1 dan k4
- Pengisian kohort ibu dengan baik (update data)
- Melakukan kunjungan rumah
3. KB
a. Masih terdapat PUS DO KB
Anlisa:
- Kehamilan tidak dikehendaki (KTD)
Evaluasi:
- Penyuluhan KB
- Pendekatan toga/ toma
- Pelayanan KB gratis dan berkualitas.
P2P
1. DEMAM BERDARAH
a. Pelaksanaan foging
Analisa: Bahan beracun, proses banyak
asap yang bisa menyebabkan gangguan
saluran napas, bagi petugas maupun
masyarakat.
Evaluasi:
- Penggunaan APD
- Beritahukan pelaksanaan foging
Minta warga untuk mengosongkan area yang akan
difogging
Menutup makanan dan tempat air
Memperhatikan arah mata angin
Menyiapkan wadah insektisida
Membawa APAR
Lanjutan..
Setelah
dilakukan fogging, dampak yang
ada apakah masih ada masalah atau
tidak.
PELAYANAN IMUNISASI
- Kesalahan Identifikasi
- Kesalahan jenis dan dosis vaksin
- Kesalahan cara pemberian vaksin
- Insiden kegagalan dalam pemberian
imunisasi
- Vaksin rusak
Analisa:
- Bayi bisa mudah tertular penyakit
- Daya tahan bayi rendah
Evaluasi:
- Petugas memanggil nama bayi dan
tanggal lahir
- Lihat catatan imunisasi sebelumnya
- Cek suhu pada kulkas vaksin.
GIZI
1. Pencegahan gizi buruk pada balita
Analisa:
- Terganggunya tumbang pada balita
- Mudah terpapar penyakit
Tingkat risiko: sedang
Penyebab terjadinya:
- Tingkat pendidikan orang tua balita
- Kurangnya pola hidup sehat
Lanjutan...
Akibat:
- Tumbang terlambat
- Mudah terkena penyakit komplikasi
Pencegahan risiko:
Berikan PMT sesuai dengan status gizi balita
Upaya penanganan:
Dilakukan rujukan untuk penanganan lebih lanjut
Penanggungjawab: petugas kesehatan
Pelaporan: bidan desa
PROMKES
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DITITIK
BERATKAN PADA KEGIATAN PENYULUHAN
KEPADA MASYARAKAT.
Managemen risiko yang mungkin terjadi,
saat penyuluhan antara lain:
1. Sampah dari sisa snack
2. Asap rokok peserta penyuluhan
1. Sampah sisa snack
Sampah yang berserakan bisa menimbulkan
penyakit.
Evaluasi:
- Beri tempat sampah (organik dan non organik)
- Pilah sampah sesuai dengan materialnya
- Buang sampah di TPA
2. Asap rokok didalam ruangan
Asap rokok yang ada diruangan dapat menimbulkan
polusi udara, sehingga masyarakat dan petugas
promkes bisa mengalami masalah saluran
pernapasan.
Evaluasi:
- Himbauan tidak merokok didalam ruangan ketika
penyuluhan
- Sediakan ruangan merokok ketika break
SANITASI LINGKUNGAN
1. Sampah infeksius belum dikelola dg baik.
Risiko: bisa menularkan penyakit bila
sampah infeksius terpapar orang lain.
Evaluasi: libatkan pihak ke- 3 untuk
pengelolaan sampah infeksius.
2. Petugas yang mengambil sampah infeksius belum
menggunakan APD yang benar.
Analisa: terjadi penularan penyakit dari sampah
infeksius ke petugas.
Evaluasi: siapkan APD sesuai standar, biasakan
petugas untuk menggunakan APD dengan baik dan
benar
3. Pengelolaan limbah medis cair belum dikelola
dengan benar
Analisa: limbah cair mencemari lingkungan,
menularkan penyakit.
Evaluasi: usulkan untuk pembangunan IPAL yang
sesuai dengan standar dan berfungsi dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai