17
Ovulasi terjd 14 hr sblm haid berikutnya
Korpus luteum terbtk 16jam stlh ovulasi
Haid terjd 4 hr ssdh korpus luteum mati
Haid teratur umumnya ovulatoar,tdk
teratur umumnya anovulatoar
Defek f.luteal terjd o/k:
Produksi P dr korpus luteum dihslkan kurang
Umur korpus luteum pendek (<10 hr)
18
Gangguan haid adalah perdarahan haid
yang tidak normal dalam hal : panjang
siklus haid, lama haid, dan jumlah darah
haid.
Melibatkan hipotalamus, hipofisis,
ovarium dan endometrium.
19
Digolongkan dalam :
Kelainan panjang siklus (N=21-35hr):
Polimenore (sering) < 21 hr
Oligomenore (jarang) > 35 hr
Amenore (tidak haid) > 3 siklus (6 bln)
Kelainan banyaknya haid (N=80ml):
Hipermenore (banyak) > 80ml
Hipomenore (sedikit) < 80ml
20
Kelainan lama haid (N= 3-7hr):
Menoragi (memanjang) >7 hari
Brakimenore (memendek) <3 hari
Metroragi (haid diluar siklus normal)
Perdarahan bercak
Premenstrual spotting
Postmenstrual spotting
Perdarahan uterus disfungsional
21
Gangguan lain berhubungan dengan haid :
Metroragi (haid diluar siklus)
Dismenore (nyeri bila haid)
Premenstrual tension (ketegangan haid)
22
1. Polimenore
Definisi polimenore adalah panjang siklus
haid kurang dari 21 hari (normal 21-35).
Keadaan polimenore bisanya terjadi pada
siklus ovulatoar maupun pada siklus
anovulatoar.
23
Kausa :
- Anovulasi karena gangguan hormonal
- Insufisiensi korpus luteum (fase luteal
memendek)
- Fase folikuler memendek
Penanganan :
- Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi
- Pada insufisiensi korpus luteum diberikan
progesteron pada hr 16-25
- Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen
pada hari 3-8
24
Definisi = panjang siklus haid lebih dari
35 hari (normal 21-35 hari) dan kurang
dari 3 bulan.
Keadaan oligomenore umumnya adalah
siklus ovulator sehingga fertilitas tidak
terganggu.
25
Kausa :
- Fase folikuler memanjang
- Fase sekresi memanjang
Penanganan :
- Tidak diberikan pengobatan jika tipe
perdarahan teratur
- Induksi ovulasi diberikan jika tipe
perdarahan memanjang
26
Definisi : tidak haid lebih dari 3 siklus
berturut-2 dlm 6 bln .
Amenore dapat dibagi dalam dua bentuk :
- Amenore fisiologik :
Prapubertas / pasca menopause
Hamil, laktasi
- Amenore patologik :
Amenore primer
Amenore sekunder
27
Penyebab: Ggn hipotalamus, hipofisis,
ovarium (folikel), uterus (endometrium) dan
vagina
Diagnosis ditegakkan:
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan ginekologik
Pemeriksaan penunjang
28
Anamnesis :
Usia menars,pertbhan badan
Rwyt stress berat,penyk berat,obat-2
penenang,obat-2 penurun berat badan
Pem.fisis :BB,TB, pertbhan sex sekund.
Pem.ginekologis :pem.genitalia int/ext
Pem.penunjang :foto Ro,kampimeter,
T3/T4,pem.kromosom
29
30
31
32
Penanganan Amenore
Tergtg kausa : organik atau fungsional ?
Organik ditangani sesuai kel.organik
Fungsional : konseling, obat2 psikofarmak,
substitusi & pemberian hormon secara
siklik, induksi ovulasi
33
34
Penanganan :
Uji P(+) : bl blm ingin punya anak, beri
P hr 16-25 selama 3 siklus, bl
ingin punya anak beri obat
pemicu ovulasi.
Uji P(-) : lakukan uji E+P (E:21hr+P hr
ke 12-21) + bl haid 2-3hr
kmd
Uji E+P(+) : beri E 25hr +P hr ke19-25
selama 3 siklus
Uji P(-)&E+P(-):perlu penanganan lanjut
35
36
Definisi : Perdrhan haid yg jumlahnya sdkt
(<40ml atau ganti pembalut
<5x/hr)
Kausa : ke<an steroid & anovulasi
Penanganan :
tdk perlu terapi jika siklus ovulatoar
subsitusi hormon E&P bila perlu
induksi ovulasi jika siklus anovulatoar &
ingin anak.
37
Menoragi : Haid berlangsung >7hr dgn
jumlah darah yang banyak
Kausa & penanganan = dg hipermenore
Brakimenore : Haid berlangsung <3hr dgn
jumlah darah kadang sedikit
Kausa & penanganan = dg hipomenore
38
Premenstrual spotting : Perdrhan yg terjd
3-4 hr sblm haid berupa bercak darah
Kausa : kel.endokrin (E) prahaid &
kel.organik (polip,erosi porsio)
Penanganan :sesuai penyebab
Postmenstrual spotting : Perdrhan bercak
yg terjd spi 7 hr stlh haid normal
Kausa : ggn reepitelisasi endometrium &
inf.
Penanganan : kuret dan antibiotik
39
Definisi : Perdarahan uterus abnormal
(lama,banyak & panjangnya) yg terjadi
semata-mata krn ggn fungsional mekanisme
kerja poros H-H-O-E,dgn tanpa adanya
kelainan organik organ reproduksi dan
penggunaan kontrasepsi atau pengobatan
hormonal.
40
Mnrt usia : PUD perimenars,reproduksi,
perimenopause
Mnrt kausa : PUD ovulatorik, anovulat, folikel
persisten
Mnrt kadar Hb : ringan,sedang,berat
Mnrt gej.klinik : akut dan kronik
41
Kausa: kel.fs salah 1 tempat dr sistem
sumbu H-H-O
Patofisiologi: pengaruh hormon E & P tdk
bekerja sesuai fase-2 yg sehrsnya
Gambaran klinik: pengeluaran darah dr
uterus yg menyalahi ciri-2 haid normal
D/:anamnesis,pem.fisis,pem ginek, pem
penunjang,penentuan ovulasi
42
Perbaiki KU, bl anemia transfusi
Hentikan perdarahan :E, P, E+P, CC, anti
fibrinolitik & anti prostaglandin, bl perlu D&K,
ablasi endometrium dg laser atau HT
Cegah agar PUD tdk berulang
Kembalikan fs hormon reproduksi
Hilangkan ancaman keganasan.
43