Anda di halaman 1dari 41

DENGUE HEMORAGIC FEVER

IRENE FAUSTA WIJONO


406152029
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Addli Fairuss Afandi
Tanggal lahir : 27 Oktober 2009 ( 6 tahun
10 bulan)
Jenis Kelamin : Laki - laki
AYAH IBU
Nama Lengkap : Triswanto Nama Lengkap :
Usia : 31 tahun Perdayanti
Suku Bangsa : Cirebon Usia : 34 tahun
Alamat : Jl. Hoyor Suku Bangsa :
RT 4 RW 2, Pegangsaan, Lampung
Jakarta Utara Alamat : Jl. Hoyor
Pendidikan : STM RT 4 RW 2, Pegangsaan,
Jakarta Utara
Pekerjaan : Sopir
taksi Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
RIWAYAT PENYAKIT
Allo anamesis dilakukan kepada ibu pasien
pada tanggal 25 Agustus 2016 Agustus .
Keluhan utama : Panas tinggi 4 hari SMRS (
20 Agustus 2016)
Keluhan tambahan : Nafsu makan menurun,
nyeri kepala, nyeri pada perut, mimisan, dan
lemas.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Ibu pasien mengatakan pasien panas sejak 4 hari SMRS (Sabtu, 20
Agustus 2016). Panas yang dialami pasien naik turun, selain itu
panas tidak turun ketika sudah diberikan obat Paracetamol selama
3 hari.
Selain demam, pasien memiliki keluhan nyeri kepala dan nyeri
perut sejak 3 hari SMRS (Minggu, 21 Agustus 206), dimana nyeri
kepala dirasakan pada seluruh kepala. Pada perut nyeri dirasakan
terutama dibagian ulu hati.
Pada hari hari Rabu 24 Agustus 2016 pasien mengalami
perdarahan pada hidung sebanyak 2 kali sebelum akhirnya dibawa
ke IGD RSPJ. Ibu pasien mengatakan bahwa nafsu makan anaknya
berkurang, tidak ada keluhan mual maupun muntah. BAB dan BAK
dalam batas normal.
RIWAYAT KELUARGA
RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA
Ayah dan ibu pasien tidak memiliki riwayat HT, DM,
maupun alergi.
RIWAYAT PENYAKIT PADA ANGGOTA KELUARGA LAIN/
ORANG LAIN DALAM LINGKUNGAN
Ibu pasien mengatakan bahwa 1 minggu lalu terdapat
1 tetangganya menderita Demam Berdarah.
DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah : Pribadi
Keadaan rumah : Lingkungan yang padat penduduk
Keadaan lingkungan : Sanitasi lingkungan cukup baik
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Kehamilan
Perawatan antenatal : Bidan
Penyakit kehamilan : Tidak ada
RIWAYAT PERKEMBANGAN DAN
IMUNISASI
RIWAYAT MAKANAN
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

Otitis, Radang Paru, TBC, Kejang, Ginjal,


Jantung, Difteri, Morbili, Parotitis, Demam
berdarah, Demam tifoid, Cacingan,Alergi,
Trauma, Operasi, dan Kecelakaan :Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN LAB
RINGKASAN
Seorang pasien anak berusia 6 tahun, datang ke IGD RSPJ dengan
keluhan demam tinggi sejak 4 hari SMRS (20 Agustus 2016). Demam
dirasakan pasien sepanjang hari, demam tidak turun walaupun
pasien telah mengkonsumsi Paracetamol selama 3 hari. Selain
demam, pasien juga memiliki keluhan pada hidung pasien
mengeluarkan darah (mimisan ) sebanyak 2 x pada tanggal 24
Agustus 2016.Keluhan lainnyanyeri kepala, nyeri perut, lemas, nafsu
makan berkurang. Keluhan mual dan muntah disangkal oleh pasien.
Riwayat BAB dan BAK dalam batas normal.Pada hasil pemeriksaan
fisik (pada tanggal 25 Agustus) didapatkan adanya nyeri tekan pada
epigastrium dan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil
Leukosit: 3,61 (5,00 10,0), Eritrosit : 4,35 (4,5 5,5) ,Hb
:10,5(13 16), Hematokrit : 30,8 ( 40 - 48), dan Trombosit: 71 ( 150
- 400 ).
DIAGNOSIS KERJA : DHF stadium III
DIAGNOSIS BANDING : Chikunguya
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG : Tes
antibodi IgM dan IgG
PROGNOSIS
1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
PENATALAKSANAAN
IVFD Asering 30 tpm
Injeksi Vitamin K ( bila perdarahan)
Ranitidin
Paracetamol tablet 3 x 500 mg
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu
penyakit epidemik akut yang disebabkan oleh virus
yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Penderita yang terinfeksi akan memiliki
gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai
dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan
persendian, hingga perdarahan spontan.
Penyakit endemik ini pertama kali didata dan
dilaporkan terjadi pada tahun 1953-1954 di Filipina.
Sejak itu, penyebaran DBD dengan cepat terjadi ke
sebagian besar negara-negara Asia Tenggara, termasuk
di Indonesia. (WHO, 2011)
DEFINISI
Demam dengue/DF dan demam berdarah
dengue/DBD (dengue haemorrhagic
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau
nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopeniadan diathesis
hemoragik.
ETIOLOGI
Demam dengue dan demam berdarah dengue
disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk
dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae.

Terdapat 4 serotipe virus tipe yaitu DEN-1,


DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang semuanya
dapat menyebabkan demam dengue
PATOGENESIS
Respon imun yang diketahui berperan dalam
pathogenesis DBD adalah :
a) Respon humoral berupa pembentukan
antibody yang berparan dalam proses
netralisasi virus, sitolisis yang dimeasi
komplemen dan sitotoksisitas yang dimediasi
antibody.
b) Limfosit T baik T-helper (CD4) dan T sitotoksik (CD8)
berepran dalam respon
imun seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi T
helper yaitu TH1 akan memproduksi interferon gamma,
IL-2 dan limfokin, sedangkan TH2 memproduksi IL-4, IL-
5, IL-6 dan IL-10;
c) Monosit dan makrolag berperan dalam fagositosis
virus dengan opsonisasi antibodi. Namun proses
fagositosis ini menyebabkan peningkatan replikasi virus
dan sekresi sitokin oleh makrofag;
d) Selain itu aktivitasi komplemen oleh kompleks imun
menyebabkan terbentuknya C3a dan C5a.
DIAGNOSIS
Masa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar 4-
6 hari (rentang 3-14 hari), timbul gejala
prodormal yang tidak khas seperti : nyeri
kepala, nyeri tulang belakang dan perasaan
lelah.
DEMAM DENGUE
Merupakan penyakit demam akut selama 2-7
hari, ditandai dengan dua atau lebih
manifestasi klinis sebagai berikut:
Nyeri kepala.
Nyeri retro-oebital.
Mialgia / artralgia.
Ruam kulit.
Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bending
positif).
Leukopenia.

Selain itu, pada pemeriksaan serologi dengue


positif, atau ditemukan pasien DD/DBD yang
sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang
sama.
Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD
ditegakkan bila semua hal ini di bawah ini dipenuhi :
Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari,
biasanya bifasik. Terdapat minimal satu dari manifestasi
perdarahan berikut :
Uji bendung positif. Petekie, ekimosis, atau purpura.
Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan
gusi), atau perdarahan dari tempat lain. Hematemesis
atau melena.
Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul).
Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage
(kebocoran plasma) sebagai berikut :
Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan
standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin.
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat
terapi cairan, dibandingkan dengan nilai
hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura,
asites atau hipoproteinemia.
Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
(WHO, 1997).
Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan untuk menapis
pasien tersangka demam dengue adalah melalui
pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah
trombosit dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya
limfositosis relative disertai gambaran limfosit plasma biru.

Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue


(cell culture) ataupun deteksi antigen virus RNA dengue
dengan teknik RT-PCR (Reserve Transcriptase Polymerase
Chain Reaction), namun karena teknik yang lebih rumit,
saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibody
spesifik terhadap dengue berupa antibody total, IgM
maupun IgG.
DD
Diagnosis banding perlu dipertimbangkan
bilamana terdapat kesesuaian klinis dengan
demam tiroid, campak, influenza, chikungunya
dan leptospirosis
TATALAKSANA

Anda mungkin juga menyukai