Anda di halaman 1dari 13

GRADE II-III HEMORRHOIDAL DISEASE Hirari Fattah Yasfi

TREATMENT: RUBBER BAND LIGATION 1102013128


VERSUS HEMORRHOIDAL ARTERY LIGATION
INTRODUCTION

Hemorrhoidektomi salah satu tatalaksana hemorrhoid, memiliki


kekurangan:
Menghilangkan bantalan hemorrhoid dari canalis analis.
Memiliki risiko komplikasi yang tinggi.
Bukan sebagai gold standart.

Tatalaksana operatif yang ideal:


Kerusakan jaringan paling sedikit
sesuai natomi fisiologis kanalis analis
risiko komplikasi rendah
sakit post-operasi minimal
Rubber Band Ligation (RBL), Baron 1963

Penempatan gelang karet (rubber band) pada dasar bantalan


hemorrhoid di atas linea dentata ulserasi iskemik nekrosis dan
fiksasi jaringan akibat terbentuknya jaringan parut.

1 kali tindakan dapat dipasang maksimal 3 ligasi

Mengurangi nyeri 2 cm di atas linea dentate

dapat dilakukan dengan anastesi apapun

Rekurensi: sekitar 11% - 50% terutama pada grade IV.


Hemorrhoidal Artery Ligation (HAL), Morinaga 1995

Pembuatan ligasi pada submukosal cabang terminal arteri


hemorrhoidalis superior dengan bantuan alat Doppler penurunan
aliran darah di bantalan hemorrhoid bantalan akan menyusut,
jaringan parut mengangkat bantalan kembali ke canalis analis

Tidak ada batasan dalam pemasangan ligasi

Dapat dilakukan dengan jenis anastesi apapun dengan rectal


cleansing

Rekurensi yang terjadi pada bulan ke-6 mencapai angka 80 90 %.


HAL maupun RBL dilaporkan efektif, aman, dan komplikasi yang
rendah untuk penatalaksanaan hemorrhoid grade II-III.

Tujuan

Membandingkan aplikasi dan efektivitas dari HAL dan RBL pada


penatalaksanaan hemorrhoid grade II-III.
MATERIAL AND METHODS

Total pasien 146 pasien dengan hemorrhoid grade II-III.

Metode penelitian retrospektif

Persetujuan etik dari Haydarpasa Sultan Abdulhamid Han Training


and Research Hospital Local Ethics Committee.

Sebelum tindakan dilakukan rectal cleansing pada malam


sebelumnya dan pagi sebelum tindakan dilakukan

Pasien hemorrhoid grade I dan IV dieksklusi.


Rubber Band Ligation (RBL)

96 orang pasien (Agustus 2011 Oktober 2014)

Anastesi topikal lidocain 5% dioleskan pada anoderm dan kanalis


analis

Setelah 5 menit anoskop berada di dalam kanalis analis, ligasi


dilakukan.
Hemorrhoidal Artery Ligation (HAL) / Doppler-
guided Hemorrhoidal Artery Ligation (DGHAL)

50 orang pasien (Desember 2006 Mei 2007)

alat Transanal Hemorrhoidal Dearterialiser (THD)

anastesi lokal injeksi campuran (5 mL 2% prilocaine + 5 mL 0,9%


NaCl) di kutan dan subkutan arah jam 3-6-9-12 regio perianal.

Alat THD ditempatkan dalam kanalis analis dan anoskop diputar searah
jarum jam untuk mencari suara aliran arteri melalui Doppler. Jahitan
berbentuk angka 8 dibuat pada area tersebut dengan benang
absorben. Dikatakan sukses jika suara aliran arteri menghilang.
RESULTS

Karakteristik Pasien
RESULTS
Hasil
DISCUSSION

Penelitian ini meneliti antara metode Hemorrhoidal Artery Ligation


(HAL) dengan Rubber Band Ligatin (RBL) yng sama-sama dinyatakan
prosedur rawat jalan hemorrhoid grade II dan III dengan sakit pasca
tindakan, dan komplikasi yang minim.

Grade I dan IV dieksklusi grade I (metode konservatif tanpa


operatif), grade IV dengan prolaps mukosa harus ditangani secara
lebih efektif dengan prosedur operatif yang lain (HAL + Mucopexy,
stapler hemorrhoidopexy, atau hemorrhoidektomi klasik).
DISCUSSION
Kontraindikasi

RBL pasien imunodefisiensi (risiko sepsis perianal) & pasien dalam


pengobatan obat antikoagulan (perdarahan hebat).

HAL tidak dilaporkan adanya kontraindikasi yang signifikan

Kedua metode dapat dilakukan dalam berbagai jenis anastesi.

Komplikasi post-operasi mayor

HAL tidak didapatkan

RBL didapatkan komplikasi letal (perianal sepsis akut, kematian


terkait tetanus, dan abses hepar pyogenik.)
KESIMPULAN

HAL dapat kembali bekerja lebih cepat dan mengalami sakit post-operasi
yang lebih ringan daripada pasien yang menjalani metode RBL.

RBL menghabiskan waktu operasi yang lebih singkat, dan biaya yang lebih
ringan daripada pasien yang menjalani metode HAL

Tingkat keberhasilan pada kedua kelompok mirip dan keduanya efektif


dengan komplikasi yang minimal.

RBL dan HAL memiliki tingkat kepuasan dalam waktu yang singkat dalam
penanganan haemorrhoid grade II-III dan keduanya mudah, dapat diulang,
komplikasi minim, dan dapat dilakukan secara terpisah atau bersamaan
dengan aman.

Anda mungkin juga menyukai