Anda di halaman 1dari 42

CEDERA MEDULA SPINALIS

Pembimbing :

dr. Rachmanda Haryo W., Sp.BS


Definisi
Cedera medula spinalis (CMS ) adalah cedera
karena tekanan mekanik pada medula spinalis

CMS akan menimbulkan :


CMS Primer
CMS Sekunder
PENYEBAB
Penyebab utama : Trauma (55%)
Cedera Servikal
a. KLL : 40-50%
b. Terjatuh : 20%
c. Berkelahi : 10-25%
d. Kecelakaan Kerja ; 10-20%
Penyebab lain :
a) Penyakit degeneratif tulang belakang
b) Iskemik, Demielinisasi, Inflamasi
c) Tumor, Pendarahan, Abses
Patofisiologi
A. Kompresi
Oleh tulang, ligamen, material diskus, hematom
B. Peregangan jaringan
Pada cedera hiperfleksi
C. Edema
Menyebabkan gangguan sirkulasi dan aliran darah balik
memperberat cedera
D. Gangguan sirkulasi
Akibat kompresi oleh tulang/struktur lain pada a.spinalis anterior
atau posterior
Gejala dan Tanda
Waspada kemungkinan cedera medula spinalis :
Luka pada dahi/ bagian depan kepala
Akibat hiperektensi
Memar lokal
Deformitas pada vertebra, ulkus decubitus
Pergeseran
Umbilikus`dan otot perut tegang
Klasifikasi cedera medulla spinalis
1. Cedera Primer
Desakan mekanik terhadap medulla spinalis (tekanan
tulang, diskus intervertebralis, perdarahan, objek
penetrasi)
Tipe cedera : konkusio, kontusio, kompresi
Desakan pada medulla spinalis kematian sel
pada jaringan yang terdesak (sel neuron,
oligodendrosit, astrosit)
Akson meregang putus degenerasi pada
bagian distal
2. Cedera Sekunder
Beberapa menit setelah terjadi cedera primer
Suatu proses degenerasi progresif (bulan tahun)
Kerusakan mikrovaskuler meningkat, meluas
substansia grisea ke alba iskemia kekurangan
oksigen , nutrisi pada daerah pusat cedera dan
sekitarnya apoptosis
Peningkatan glutamat dan aspartat Memicu Na
influx edema seluler
Dipengaruhi reaksi inflamasi
Klasifikasi cedera medulla spinalis :
thoracolumbal

A. Fraktur kompresi
pada collumna anterior dengan collumna medial yang
intak
defisit neurologis (-)

B. Burst fracture
karena penekanan aksial, terjadi pada collumna medial
defisit neurologis (+) 47%
tidak stabil, perlu tindakan stabilisasi segera
C. Seat-belt type injury
Penggunaan sabuk pengaman fiksasi Vertebra bagian
bawah pada kursi, sementara Vertebra bagian atas akan
mengalami fleksi ke depan dengan titik pivot pada dinding
abdomen anterior
Tidak stabil , defisit neurologis (+)

D. Fracture-dislocation
pada ketiga kolumna vertebra
Gangguan medulla spinalis, defisit neurologi (+)
Klasifikasi lain CMS

CMS komplit
Didapatkan gangguan motorik, sensorik, dan
refleks autonom secara total

CMS inkomplit
Didapatkan sebagian fungsi motorik, sensorik atau
refleks otonom yang masih baik
ASIA : American spinal injury
association/International medical society of
Paraplegia (IMSOP)
Grade Tipe Gangguan medula spinalis ASIA/IMSOP

A Komplit Tidak ada fungsi motorik dan sensorik sampaii S4-S5

B Inkomplit Fungsi sensorik masih bik tapi motorik terganggu sampai segmen sakral
S4-S5

C Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, tapi otot-otot motorik utama
masih punya kekuatan < 3

D Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level, otot-otot motorik utama punya
kekuatan > 3

E Normal Fungsi motorik dan sensorik normal


DERAJAT CEDERA MEDULA SPINALIS (FRANKLE)

Grade A : paralisis motorik dan sensorik, komplit dibawah lesi


Grade B : paralisis motorik komplit, fungsi sensorik masih ada
Grade C : paralisis motorik dan sensorik inkomplit
Grade D : paralisis motorik subnormal dengan sensorik normal
Grade E : normal
Spinal Shock
Hipotensi :
Sistolik < 80 mmHg
Bradikardia , nadi < 60 kali/menit
Vasodilatasi
Parese hingga plegia
Gangguan fungsi neurologi sementara
Pemeriksaan
Anamnesis :
Mekanisme cedera
Riwayat pingsan
Riwayat defisit neurologi sesaat
Tanda vital
Palpasi terhadap lokasi nyeri dan tanda step off
Kekuatan otot
Rectal Toucher: refleks bulbokavernosus
Sensorik
Nyeri dan suhu
Diskriminasi 2 titik
Proprioseptif
Refleks fisiologis
Fungsi autonomik
Cedera lain pada thoraks, abdomen, pelvis,
dll
Pemeriksaan sensorik dermatom
Pemeriksaan Radiologi
Foto cervikal: harus terlihat mulai dari C1
hingga C7-T1
Foto thorakal dan lumbosakral (AP & L),
dilakukan jika:
Terlempar keluar dari mobil, jatuh > 2 m
Mengeluh back pain
Tidak sadar
Mekanisme cedera tidak jelas
PENATALAKSANAAN
A) Ditempat kejadian
Ikuti standar ATLS (Advance Trauma Life Support)
Pertahankan jalan nafas (airway)
Ventilasi yang adekuat (breathing)
Stabilisasi serta immobilisasi pada tulang belakang dengan spine
board atau back board
Curiga trauma cervical : pasang collar neck untuk fiksasi leher
ABC:
Jika perlu, diintubasi
Suplemen oksigen
Jika paralisis otot nafas : ventilator
Tentukan dan lakukan resusitasi terhadap
cedera sistem
Tentukan level dan derajat cedera medulla
spinalis
Immobilisasi
Spinal shock:
Pertahankan systolik > 90 mmHg
Dopamin jika Tek. Darah turun
Atropin jika bradikardia
Cairan hati-hati edema paru dan cerebral
NGT: mencegah aspirasi karena muntah,
dekompresi abdomen
Kateter urine
Hati-hati hipotermia pada lesi di atas T8
B) Di Rumah Sakit
Periksa dan pertahankan airway dan
breathing management. Jika perlu intubasi,
oksigenasi
Periksa TD, nadi
Syok hemoragik
Syok neurogenik : lesi di atas segemen Th.5
Gejala : hipotensi, bradikardi, vasodilatasi
Berikan cairan
Pertahankan stabilisasi dan imobilisasi
Cedera bagian tubuh lain : trauma kepala,
pneumothorax, fraktur ekstremitas dll
Gangguan miksi pasang folley kateter
Gangguan defekasi berikan laksan
MEDIKAMENTOSA
Metilprednisolon : efektif bila diberikan < 8 jam sejak onset
trauma
Cara pemberian :
Inisial : 30 mg/kg selama 15 menit
45 menit berhenti
Dilanjutkan dengan 5,4 mg/kg/hr infus kontinyu selama 23
Analgetik
PEMBEDAHAN
Terdapat fraktur yang menekan medulla spinalis
Terdapat defisit neurologis yang progresif
memburuk
Fraktur/dislokasi yang labil
Terjadi herniasi diskus intervertebralis yang
menekan medulla spinalis
REHABILITASI
Memperbaiki kualitas hidup, mencegah komplikasi
(kontraktur, dekubitus, infeksi sekunder)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai