SINDROM NEFROTIK
oleh: Deviana Mutiara A
dr.Primawati Kartini, Sp.PD
Anatomi Ginjal
Secara umum,
ginjal terdiri dari
beberapa
bagian:
Korteks
Medula
Pelvis renalis
Anatomi Ginjal
Ginjal diperdarahi oleh arteri dan
vena renalis. A. renalis merupakan
percabangan dari aorta abdominal,
sedangkan v.renalis akan bermuara
pada vena cava inferior.
Ginjal memiliki persarafan simpatis
dan parasimpatis. Untuk persarafan
simpatis ginjal melalui segmen T10-
L1 atau L2, melalui n.splanchnicus
major, n.splanchnicus imus dan
n.lumbalis. Saraf ini berperan untuk
vasomotorik dan aferen viseral.
Sedangkan persarafan simpatis
melalui n.vagus
DEFINISI
Sindroma Nefrotik adalah sekumpulan manifestasi
klinis yang ditandai oleh proteinuria massif
>3,5gr/hari, hipoalbuminemia <3 gr/dl, edema,
hiperlipidemia, lipiduria, dan hiperkolesterolemia
Epidemiologi
6 kasus / tahun tiap 100.000 anak <
14tahun
80% bentuk kelainan minimal
Paling banyak pada SN sekunder
ETIOLOGI
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum
diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu
penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen
antibodi.
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
etiologi
Proteinuria masif
Merangsang hati :
Hipoalbuminemia Sintesa protein , lipid dan
gangguan transportasi
partikel lipid dalam sirkulasi
Tekanan onkotik plasma menurun
Edema
Ekstravasasi Retensi cairan
cairan ke di rongga perut
ekstraseluler
Ascites
Ekspansi otot
Mual, muntah
pernapasan tdk
optimal
Nafsu makan
Nafas tdk
adekuat
Ggn pemenuhan
kebutuhan nutrisi Ggn pola
nafas
Kondisi tubuh
lemah Daya tahan tubuh
Adalah sindrom nefrotik yang kambuh > 2 kali dalam masa 6 bulan
atau > 4 kali dalam masa 12 bulan.
Selain itu, perlu dicari fokus infeksi, seperti tuberkulosis, infeksi gigi,
dan kecacingan
C. Sindrom nefrotik resisten Steroid (SNRS)
Pengobatan SNRS sampai sekarang masih belum memuaskan. Sebelum
pengobatan dimulai sebaiknya dilakukan biopsi ginjal untuk melihat gambaran PA
ginjal, karena gambaran PA tersebut akan mempengaruhi prognosis.
Atau :
Siklofosfamid puls dengan dosis 500-750 mg/m2LPB diberikan melalui infus satu
kali sebulan selam 6 bulan,dapat dilanjutkan tergantung keadaan pasien.
Prednison dosis 40mg/m2LPB/hari alternating selama pemberian siklofosfamid
puls (6 bulan). Kemudian prednison di dengan dosis 1 mg/kgBB/hari selama 1
bulan, dilanjutkan dengan 0,5mg/kgBB/hari selam 1 bulan (lama tapering off 2
bulan).
Komplikasi