Anda di halaman 1dari 26

Ekstraksi Tembaga

Disya Syaharani
Adin Yusroni
Rizqy Mustaqim
Latar Belakang

Metalurgi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara


mengolah suatu logam. Dalam pertambangan juga dikenal istilah
ekstraksi dimana proses ini dimaksudkan untuk mendapatkan produk
mentah jadi.
Pada pembahasan ini, akan diambil mengenai ekstraksi tembaga PT.
Freeport Indonesia. Untuk mengekstraksi bahan galian yang sudah
ditambang Freeport Indonesia menyerahkan kepada PT. Smelting
Gresik.
Pendahuluan

Tembaga ( Cu )
Tembaga mempunyai nomor Atom 29 dengan berat jenis 8, 92g/ cm3 . Tembaga
murni mencair pada suhu 1083 C dan akan menjadi uap atau mendidih pada
suhu 2567 C pada tekanan normal. Bijih tembaga yang sangat penting berupa
sulfida seperti kalkosit dan kalkopirit.

Metalurgi
adalah ilmu, dan teknologi yang mengkaji proses pengolahan dan
perekayasaan mineral dan logam. Metalurgi terdiri dari pengolahan mineral,
ekstraksi logam / metalurgi ekstraksi, proses produksi logam dan perekayasaan
sifat fisik logam.
Ekstraksi Tembaga

Pirometalurgi
Pirometalurgi adalah suatu proses ekstraksi metal dengan penggunaan energi
panas/kalor. Suhu yang umum dipakai berkisar 5000C - 1.6000C.

Hidrometalurgi
Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam
dari batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous
solution).
Pirometalurgi
5 Proses Pirometalurgi

1. Pengeringan (Drying)
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material.
2. Kalsinasi (Calcining)
Kalsinasi adalah suatu proses dekomposisi panas material.
3. Pemanggangan (Roasting)
Pemanggangan adalah suatu proses pemanasan dengan kelebihan udara dimana
udara dihembuskan pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan reagen kimia.
4. Peleburan (Smelting)
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam ,eleleh dan
mecair setelah mencapai titik didihnya.
5. Pemurnian (Refining)
Adalah suatu proses pemindahan kotoran dari material dengan proses panas.
Hidrometalurgi
Proses-Proses Hidrometalurgi

1. Leaching
Leaching adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu
yang dapat larut.

2. Pertukaran ion
Agen chelating, zeolit alam, karbon aktif, resin, dan organik cair diresapi dengan
agen chelating semua digunakan untuk kation anion pertukaran atau dengan
solusi. Selektivitas dan pemulihan fungsi dari reagen yang digunakan dan hadir
kontaminan.

3. Pemulihan Logam
Pemulihan logam adalah langkah akhir dalam proses hidrometalurgi. Logam
yang cocok untuk dijual sebagai bahan baku sering langsung diproduksi di
langkah pemulihan logam.
Hidrometalurgi
Proses-Proses Hidrometalurgi

4. Elektrolisa
Elektrowinning dan electrorefining masing-masing melibatkan pemulihan dan
pemurnian logam menggunakan elektrodeposisi logam pada katoda, dan baik
pembubaran logam atau reaksi oksidasi pada anoda bersaing.

5. Pengendapan
Curah hujan di hidrometalurgi melibatkan pengendapan kimia dan senyawa
logam baik mereka atau dari kontaminan dari larutan berair. Air hujan akan
dilanjutkan ketika, melalui penambahan reagen, penguapan, perubahan pH atau
suhu manipulasi, setiap spesies tertentu yang melebihi batas kelarutan.
Pengolahan Logam Tembaga

Proses ini menghasilkan konsentrat tembaga dan emas dari bijih


yang ditambang dengan memisahkan mineral berharga dari
pengotor yang menutupinya.
Langkah-langkah utamanya adalah :
penghancuran
Penggilingan
Pengapungan
pengeringan.
Penghancuran dan Penggilingan > reduksi ukuran > meningkatkan
derajat liberasi mineral.
Pengapungan > Flotasi > menghasilkan konsentrat tembaga-
emas(slurry)
Reagen :
Kapur
pembuih (frother) > Pembuih membentuk gelembung yang stabil
Kolektor > bereaksi dengan permukaan partikel mineral sulfida logam berharga
sehingga menjadikan permukaan tersebut bersifat menolak air (hydrophobic).
Pengeringan > dijemur atau di panaskan
Tahapan Pirometalurgi Tembaga

1. Bijih tembaga dihaluskan dengan alat peremuk batuan


2. Bijih dicampur air sehingga terbentuk slurry
3. Slurry dimasukkan ke tangki sel flotasi dengan tujuan pemisahan dari
mineral pengotor
4. Diperoleh konsentrat Cu dalam bentuk Cu dengan kadar tinggi
5. Diproses lanjut dalam pabrik pengawa-airan (dewatering plant) untuk
menghilangkan air dengan: penyaring putar dan pengeringan sampai di
dapat konsentrat Cu yang kering
6. Roasting atau pemanggangan bertujuan untuk proses reduksi pengotor
7. Ekstraksi tembaga murni dari konsentrat tembaga dengan pirometalurgi
dan elektrolisis (dengan arus listrik).
Proses Ekstraksi Tembaga di
PT. Smelting Gresik

Proses pengolahan tembaga di PT. Smelting terdiri dari 2 proses,


yaitu proses Pirometalurgy dan Electrometalurgy. Perusahaan
menggunakan Mitshubishi Proccess, dimana proses ini adalah proses
yang bekerja secara kontinu. Proses kontinu ini memiliki 3 tahapan
furnace :
Smelting Furnace
Slag Cleaning Furnace
Converting Furnace
Ketiganya dihubungkan oleh launder yang tertutup yang akan dilewati oleh molten
material yang ditransfer dari satu furnace ke furnace selanjutnya dengan
memanfaatkan gravitasi.
Mitsubishi Continuous Proses
Proses Ekstraksi Tembaga di
PT. Smelting Gresik
Anode Copper pada Hazelett
Process
Smelting Furnace

Pada Smelting furnace, yang dimasukkan adalah konsentrat kering,


flux berupa pasir silikat, batubara, slag hasil converting furnace dan
recycling dust (Semua dimasukkan dengan sistem pneumatic
conveying)
Konsentrat dengan komposisi Cu: 30%, S: 30%, Fe: 25%, Gangue
minerals 15% akan dimasukkan kedalamnya melalui Lance Pipe.
Lance pipe ini berguna pula untuk memberikan semacam aliran kuat yang
mengakibatkan molten metal akan seperti teraduk secara alamiah.
Slag Cleaning Furnace

Smelting Furnace konsentrat > teroksidasi dan melting dengan reaksi


eksotermik.
Hasil > Molten metal (Slag Cleaning Furnace ) dan uap (Power plant)
Pada Slag Cleaning Furnace, molten metal dipanaskan oleh dua buah
sel elektroda tipe delta (2100 &1500 KVA).
Dengan proses yang terjadi, maka matte yang disana terkandung Cu sebanyak
68% akan terpisah dengan slag dengan memanfaatkan prinsip perbedaan berat
jenis. Dimana slag akan overflow, dan akan didistribusikan ke industri semen
sebagai bahan campuran pembuatan semen. Sedangkan matte akan berlanjut
ke converting furnace melalui launder.
Converting Furnace

Pada Converting furnace, matte > dicampur dengan limestone dan


slag hasil converting furnace dengan sistem pneumatic conveying
dan akan direaksikan dengan udara yang kaya oksigen.
Dari reaksi itu akan menghasilkan blister copper dengan kandungan 98.5% Cu
dan slag yang mengandung 14% Cu. Dari keduanya maka nantinya akan terpisah
secara prinsip perbedaan berat jenis. Dimana nanti Blister copper akan
diteruskan ke anode furnace dengan mengunakan system switching launder.
Dan slag akan dikembalikan ke proses smelting furnace untuk diolah kembali.
Tahap Akhir Smelter

Tahap akhir smelter pada PT Smelting adalah casting. PT Smelting


menggunakan teknologi casting dari inggris yang dinamakan
Hazelett Caster. Proses ini berlangsung dalam 2 tahap :
Pertama-tama refined copper akan di tuang secara kontinu kedalam copper strip
oleh sebuah Hazelett Twin Belt Caster. Lalu, continuous copper strip tadi akan
dipotong menjadi potongan anoda oleh hydraulic shearing machine. Dan maka
keluarlah hasil smelter PT Smelting berupa Anoda.
Proses refining. Proses akhir dari pengolahan tembaga di PT Smelting adalah
proses refinery yang menggunakan ISA Process. Pada proses ini, tembaga hasil
dari smelter yaitu berupa anoda akan di elektrorefining dengan proses
elektrolisis menggunakan Stainless Steel (SS) Blank sebagai katodanya,
sedangkan elektrolitnya adalah CuSO4-H2SO4-H2O.
Tahap Akhir Smelter

Proses ini nantinya diharapkan akan diperoleh katoda tembaga


dengan kandungan 99.99% serta memisahkan logam berharga
seperti Au Ag dan Pt menjadi Slime.
Prinsip prosesnya adalah Anode copper dan SS Blank akan diletakkan di sebuah
sel elektrorefining, lalu dialiri arus DC sehingga tembaga pada anoda akan
terlarut dan kemudian akan terdeposit ke Katoda.
Refinery
Persamaan Reaksi
A. Pengapungan (Floating)

Proses pengapungan atau floating di awali dengan pengecilan


ukuran bijih kemudian digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih
yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu
minyak tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk
menghasilkan gelembung-gelembung udara. Bagian bijih yang
mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan berikatan
denga minyak dan menempel pada gelembung-gelembung udara yang
kemudian mengapung kepermukaan. Selanjutnya
gelembunggelembung udara yang membawa partikel-partikel logam
dan mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.
Persamaan Reaksi
B. Pemanggangan (Roasting)

Pada proses ini kalkoprit akan bereaksi dengan oksigen


4CuFeS2(s) + 9O2 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s) + 6SO2(g)
Dengan menambahkan SiO2 maka besi akan terpisah sebagai
ampas.
Fe2O3(s) + 3SiO2(s) Fe2(SiO3)3(s)
Pada proses pemanasan Cu2S akan teroksidasi.
Persamaan Reaksi
C. Reduksi

Proses reduksi terjadi antara Cu2O dengan Cu2S yang masih ada
dalam proses sebelumnya.
2Cu2O(s) + Cu2S(s) 6Cu(s) + SO2(g)
Cu yang diperoleh dengan proses ini mempunyai kemurnian
mendekati 99%.
Persamaan Reaksi
D. Pemurnian

Pemurnian tembaga dilakukan secara elktrolisis. Blister atau tembaga


lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt kemudian dimurnikan
dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga kotor (tidak murni)
dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga murni, dengan
elektrolit larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4). Selama proses elektrolisis
berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian
direduksi di katoda menjadi logam Cu.
Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni)
makin bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag,
Au, dan Pt mengendap sebagai lumpur.
Kesimpulan
Terdapat dua jenis proses ekstraksi yakni Pirometalurgi dan Hidrogeologi
Flotasi dilakukan sebelum ekstraksi guna mengurangi pengotor, meningkatkan kadar dan
menghemat biaya transport karena proses ekstraksi dilakukan di lain tempat
Pirometalurgi adalah suatu proses pengolahan mineral dengan dasar panas dengan
pengolahan tembaga melalui suatu proses yang bertujuan untuk mengubah pengotor
senyawa Sulfida menjadi Oksida atau disebut dengan proses Roasting. Reaksinya yaitu:
4CuFeS2+ 9O2 2Cu2S+ 2Fe2O3+ 6SO2
Hidrometalurgi adalah suatu proses pengolahan tembaga dari batuan alam dengan
berdasar pada air sebagai pengolahnya
Industri pengolahan tembaga di Indonesia adalah PT. Smelting Gresik
Proses pengolahan di PT. Smelting terdiri dari 2 proses, yaitu proses Pirometalurgy dan
Electrometalurgy menghasilkan tembaga berkadar 99.9% (murni).
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai