Anda di halaman 1dari 18

TERSEBAR TIDAK MERATA

TAK TERBAHARUKAN (UNRENEWABLE)


SANGAT MENYENTUH LINGKUNGAN

GEOLOGIS
DIKELOLA SEBIJAK-BIJAKNYA
EKOSISTEM

KESATUAN SISTEM PENGELOLAAN


Mineral right berada ditangan Negara sesuai UUD
45 Pasal 33;
Pemerintah melakukan Pengaturan, Inventarisasi
potensi sumberdaya mineral, untuk dapat
dilakukan penambangan dan selanjutnya menjadi
kekuatan ekonomi riil
Pusat diatur dengan UU No. 4 Tahun 2009 dan
PP
Daerah melaksanakan dengan PERDA
PENGELOMPOKKAN USAHA PERTAMBANGAN

1. Pertambangan Mineral
Meliputi :
a. Pertambangan Mineral Radioaktif
b. Pertambangan Mineral Logam
c. Pertambangan Mineral Bukan Logam
d. Pertambangan Batuan
2. Pertambangan Batubara
BAHAN GALIAN

- BAHAN GALIAN ADALAH BATUAN YANG TERDAPAT BAIK DI BAWAH


PERMUKAAN MAUPUN YANG TERSINGKAP YANG DAPAT DITAMBANG
SECARA EKONOMIS

- BAHAN GALIAN : - BIJIH MENGANDUNG LOGAM


- MINERAL INDUSTRI
- BATUBARA

GENESA (TERBENTUKNYA BATUAN)

TERBENTUKNYA BATUAN
TERDIRI DARI :
- ENDAPAN PRIMER TERBENTUK KARENA AKTIVITAS PEMBEKUAN MAGMA

- ENDAPAN SEKUNDER TERBENTUK AKIBAT PROSES-PROSES KEGIATAN


UMUMNYA DIPERMUKAAN BUMI
D I O RI TE M ARMER TRA SS FELDSPA RD PHO SPATE BALL CLAY

PETA13BAHANGALIANUNGGULAN No rth

DIJAWATENGAH JEPARA

J A V A SE A
KARIMUNJAWA REMBANG
ISLANDS KUDUS PATI

DEMAK
PEMALANG PEKALONG AN
BREBES TEG AL
WEST
SLAWI BATANG
JAVA KENDAL
BLO RA
SEMARANG
PROVINCE
PURWO DADI

UNGARAN

TEMANGG UNG SALATIGA


WONOSO BO
PURBALING GA BANJARNEGARA
MAG ELANG
SRAG EN
PURWO KERTO
BOYO LALI
EAST JAVA
MUNG KID SURAKARTA
PROVINCE
KARANGANYAR
KEBUMEN SUKOHARJO
CILACAP PURWO REJO KLATEN

NUSAKAMBANGAN ISLAND IND YOGYAKARTA WONOGIRI


ON
ESI PROVINCE
: Reg e nc y/Mun icip a lity A OC
: Provinc e b o rd e r
: Reg e nc y b o rd e r EAN
: Roa d
: Tra in lin e
: Rese rvo ir 0 1 3 Cm

0.5 1.5 Km

PA SIR
EM AS G AM PIN G KAO LI NE PA SI R BESI BEN TO N ITE
KUA RSA
BATUBARA
II. USAHA PERTAMBANGAN YG BAIK & BENAR

1) Ciri Good Mining Practice


Mentaati hukum/perizinan
Mempunyai perencanaan teknis pertambangan komprehensif dan
mengikuti standar
Menerapkan teknologi pertambangan yang sesuai dan benar serta
mengikuti standar teknis berlandaskan efektivitas dan efisiensi
Melaksanakan konservasi bahan galian
Mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan
Menjamin keselamatan dan partisipasi masyarakat
Mengakomodir kemampuan/dan partisipasi masyarakat
Menghasilkan nilai tambah optimal
Meningkatnya kemampuan/kesejahteraan masyarakat sekitar
Menciptakan pembangunan berkelanjutan
Penerapan Teknik Pertambangan yang Tepat
- P
E Penetapan cadangan
R Kajian kelayakan
A Konstruksi
T Penambangan, pengolahan, pengangkutan S
U Penutupan tambang T
R Pasca tambang/pembangunan berkelanjutan A
A N
N PEDULI LINGKUNGAN PEDULI K3 D
A
P R
E PENGELOLAAN D
R PERTAMBANGAN YANG I
U BAIK DAN BENAR S
N A
D S
A PUNYA NILAI TAMBAH I
PENERAPAN PRINSIP
N Pengembangan Wilayah/
KONSERVASI
G Masyarakat
A
+ N
OPTIMALISASI PEMANFAATAN
logam dan mineral
ROI BAGI MASYARAKAT KEMANDIRIAN
MASYARAKAT

NILAI TAMBAH DENGAN PENGGERAK EKONOMI


-

Eksploitasi SDA
Tak Terbarukan
+ Cadangan SDA
Tak Terbarukan

+
+
+
Pendapatan Pemerintah Eksplorasi

+ Efek Ganda SDA


Tak Terbarukan
+

+ +
Pengembangan SDA +
Terbarukan
+

+
TATA RUANG
WILAYAH
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, dan
terlaksananya Pembangunan Berkelanjutan

Dikutip dari Bahan Disertasi - S.Witoro.S Perencanaan Penutupan Tambang dalam rangka Pembangunan Berkelanjutan, Tahun 2002

Pola Ideal Dalam Pengelolaan Manfaat Sumber-sumber Daya


Tak Terbarukan dalam Pembangunan Berkelanjutan
2) Pengelolaan
Perizinan (tahapan perizinan, jenis perizinan)
Teknik Pertambangan (penetapan cadangan, studi kelayakan,
konstrusi, penambangan, pengolahan/pemurnian, pengangkutan)
Perlindungan Lingkungan Pertambangan (dokumen Amdal:
Andal/RKL/RPL dan RTPKL)
K 3 (pengawasan administrasi struktural dan operasional
fungsional, pembinaan zero accident dan pemberian Safety Award)
Konservasi (optimalisasi produksi, pengolahan, kadar marjinal,
mineral ikutan)
Nilai Tambah (pengembangan teknologi, peningkatan hubungan
kerja, pemakaian produk dalam negeri)
Penutupan dan Pasca Tambang (legalitas dokumen, penanggung
jawab lapangan, kriteria keberhasilan, penjamin penutupan
tambang dan pengawasan)
Standardisasi Pertambangan (sistem SNI, standardisasi
pertambangan, akreditasi/sertifikasi)
3) Implementasi Good Mining Practice
Acuan (standar, pedoman, kriteria dan norma)
Sumber Daya Manusia (kualitas dan integritas,
sinergi, kemitraan dan koordinasi)
Peralatan dan Teknologi (tepat guna dan cost
effective)
Law Enforcement (konsistensi, kontrol eksternal
dan internal)
Dengan diberlakukannya UU No. 4 Th 2009 serta
disusunnya RPP sebagai aturan pelaksanaannya
diharapkan dapt menumbuhkembangkan
kondusivitas iklim investasi di Indonesia.
Dengan demikian pemanfaatan bahan galian
sebagai sumber devisa dapat dilakukan dengan
optimal
EKSPLOITASI

PEMBONGKA PEMUATAN
RAN DG KE
PELEDAKAN DUMPTRCK PENGANGKUTAN BAHAN TAMBANG
PENUMPAHAN
HASIL TAMBANG YANG TLH
KEDLM ALAT
PEREMUK MENGALAMI
PENGECILAN
UKURAN
DOZING
PEMBERSIHAN
LAHAN

PENGUMPULAN TANAH
PEMBONGKAR PENUTUP UNTUK
AN DG REKLAMASI
PENGGARUAN

PENYIRAMAN
JALAN TAMBANG
UNTUK
MENGURANGI
DEBU

BEKAS LAHAN
TAMBANG YANG
TLH DIREKLAMASI
DILEMA
PERTAMBANGAN
BERSKALA KECIL
1. Pengurusan ijin dilakukan hasil penertiban dan
lokasi tambang dalam kondisi rusak.
2. Penambang tidak berangkat dari pelaku bisnis
yang tidak memiliki keahlian di bidang
pertambangan.
3. Desakan kuat berlangsungnya pertambangan
dengan alasan ekonomi rakyat kecil.
1. Kecelakan tambang
(Thn 2005 pada 3 SIPD Kab. terjadi kecelakan
dengan 7 korban meninggal)
2. Kerusakan Lingkungan (bekas tambang tidak
direklamasi)
3. Hilangnya Pendapatan Negara
1. Pembinaan kepada Kepala Teknik Tambang
atau Pengawas Lapangan/pemegang SIPD
2. Penertiban, pengawasan dan pengendalian
terus ditingkatkan
3. Mendorong penguatan kelembagan dan
fasilitasi tugas pokok dan fungsi
pertambangan di Kab/Kota.

Anda mungkin juga menyukai