Anda di halaman 1dari 93

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

PANDAS Periode 5 November 2012 1 Desember 2012


RSAL MINTOHARDJO
ANAMNESIS

Proses pengumpulan
informasi dari pasien
berupa tanya jawab yg
bersifat sistematis
60%!!
KELUHAN
UTAMA +
TAMBAHAN

keluhan yang membuat


seseorang datang dan
penyertanya
RIWAYAT
PENYAKIT
SEKARANG
Pernah sakit serupa
sebelumnya atau penyakit
lain

RIWAYAT
PENYAKIT
DAHULU

RIWAYAT
PENYAKIT
KELUARGA

Penyakit keturunan (DM,


hipertensi, tumor, dll)
atau riwayat penyakit
menular
Mengetahui
status sosial
Riwayat pasien, yang
sosial, meliputi
ekonomi, pendidikan,
lingkungan pekerjaan
pernikahan,
kebiasaan yang
sering dilakukan
Memberi

KETERAMPILAN
MENGEKSPLORASI
MASALAH PASIEN
Sebuah proses
memeriksa tubuh
pasien untuk
menemukan tanda
klinis penyakit
Pemeriksaan ini untuk
Keadaan mengetahui keadaan
Umum umum kesehatan
pasien

Pada pasien normal : pasien kooperatif,


gerakannya terarah dan hanya merasa sedikit
tegang atau cemas.
Tingkat Kesadaran
GLASGOW COMA SCALE

GCS : 14-15 = CKR


(cedera kepala ringan)
GCS : 9-13 = CKS
(cedera kepala
sedang)
GCS : 3-8 = CKB
(cedera kepala berat)
Kesan Sakit
Ringan
Sedang
Berat
Status Gizi
Cara Berjalan
Keadaan umum yang lain

Sikap dan
watak
Cara berbaring/duduk
Cara berbicara dan
penderita
Kooperatif
suara
Non kooperatif
Ada tidaknya
Negativistik
dypsnoe,oedema,deh
Pasif
idrasi,kejang,chorea,a Apatis
thetosis,tremor Waspada
Hiperaktif
TANDA VITAL
SUHU
TANDA VITAL
TEKANAN DARAH
KEPALA
Palpasi :
Rambut (tekstur rambut
dan mudah rontok atau
Inspeksi: tidak)
Bentuk kepala dan turgor kulit.
Ukuran kepala. Semua kelainan yang
Penonjolan tulang terlihat.
Rambut Bila indikasi , arteri
Ciri- ciri kulit temporalis, kelenjar parotis
Ekspresi muka dan submandibularis, dan
sinus-sinus
Mata
Inspeksi :
Alis mata
Kelopak
Konjunctiva
Kornea
Sklera
Iris
Palpasi
Tekanan intraokuler
Pemeriksaan organ mata
Fungsi otot ekstraokuler

Refleks cahaya langsung dan tidak


langsung
Ketajaman penglihatan
Pemeriksaan funduskopi :
Kornea
Kamera okuli anterior
Korpus vitreus
Retina
Telinga
Inspeksi
Pemeriksaan otoskopik
Kanalis eksternus
Membran timpani

Pemeriksaan fungsi pendengaran


Rinne
Weber
Schwabach
Hidung
Inspeksi Bentuk hidung Palpasi Sinus paranasal
( ada tidaknya
deformitas )
Pemeriksaan dengan speculum
hidung
- Konka
- Meatus
- Sekret
- septum
Bibir
Bentuk, warna, kelainan bibir dan kulit di
sekitarnya.
labioscizis (bibir terbelah, biasanya congenital)
bibir bengkak (trauma, oedemaangioneurotik, alergi)
bibir kering (dehidrasi, DM, demam)
bibir pucat (shock, anemia)
sianotik (decompensatio cordis, kelainan jantung kongenital,
pneumonia/bronchopneumonia ,asthma bronchial berat,
kedinginan)
Gigi, Gusi dan Lidah

Pada gigi dan gusi perlu


diperiksa kebersihan
(hygiene), jumlah dan
kelainan pada gigi,
warna mukosa, dan
pembengkakan gusi.
Lidah perlu diperiksa :
ukuran, bentuk, bercak-
bercak lidah dan papil,
warna.
Mukosa mulut dan Palatum
Warna yang normal adalah pink.
Terlihat pucat pada anemia dan terlihat merah padaradang.
Selain itu dapat terlihat sianotik pada kelainan jantung dan
saluran pernafasan.
Uvula

Hal yang diperiksa adalah


warna, ukuran, dan
gerak/pulsasi.
Pada peradangan
terlihat berwarna merah
dan memanjang.
Pulsasi uvula yang
sinkron dengan denyut
jantung (Mullers sign)
dapat ditemui pada Aorta
Insufisiensi (AI).
Laring dan Pharynx
Hal yang diperiksa
adalah warna dan
kelainan-kelainan
lain.
Untuk memeriksa
faring dengan jelas,
tekan lidah kebawah
dengan spatel tongue
sehingga faring akan
tampak.
Tonsil
Gerak dan tanda
rangsang meningeal
Brudzinky 1
Brudzinky 2
Kelenjar getah bening

Hal-hal yang
diperiksa adalah :
1.lokasi
2.ukuran
3.nyeri tekan
4.konsistensi
5.melekat pada
dasar atau pada kulit
6.permukaan kulit
diatasnya
Tiroid
V. jugularis ekstrerna menentukan
tingginya tekanan di atrium kanan yangdapat
ditetapkan dengan melihat tingginya kolom
pengisian darah di vena jugularis.
Trachea
Normalnya trachea berada di tengah leher/ incisura jugularis
sterni.
Thorax
Inspeksi
Bentuk thorax
simetris.
Tidak ada kelainan
seperti barrel chest
(dada tong) seperti
pada emfisema atau
penyakit
paruobstruktif kronis.
Dari lateral: gibbus,
kifosis, lordosis.
Dinding posterior
adanya skoliosis.
Dinding thorax dan
mammae.
PECTUS CARINATUM PECTUS EXCAVATUM
Kelainan kulit spider
nevi pada sirosis
hati dan
kehamilan, roseola
pada demam
tifoid.

Vena kulit normal


tidak
melebar/menonjol

Pulsasi pada dinding


thorax

Gerak dinding thorax


pada saat
pernafasan
Palpasi
Memeriksa dengan perabaan
kelainan pada dinding toraks
Membandingkan pergerakan
dinding dada kanan-kiri
Memeriksa vocal fremitus
Meraba ictus cordis
Meraba thrill
Menilai sudut angulus sub
costae
Perkusi dada depan
Melakukan perkusi secara sistematis dari atas ke bawah,
membandingkan hemitoraks kanandan kiri sonor
Melakukan perkusi untuk mencari batas paru dan hati pada garis
midklavikula kanan dan memberi tanda ICS V midclav dextra,
melakukan perkusi untuk meletakkan peranjakan hati.
Mencari batas paru dan jantung kanan.
(ICS IV parasternal dextra)
Mencari batas bawah paru dan lambung.
(ICS VIII axillaris ant sin)
Mencari batas paru dan jantung kiri.
(ICS V midclav dext 1 cm medial)

Mencari batas atas jantung


dengan paru (ICS III
sternalis sin
Perkusi punggung
Meminta pasien untuk duduk
Melakukan perkusi dari atas ke bawah,
membandingkan kanan dan kiri (sonor, redup ,
pekak.Garis Ellis-Damoisseau)
Tentukan batas paru bawah kanan (Th X) dan kiri (Th
XI)
Auskultasi Suara Nafas Normal
Suara napas tracheal
didaerah leher Fase
inspirasi:fase ekspirasi=1:3
Suara napas bronchial
bronchus besar 1:2
Suara napas bronkovesikuler
bronchus sedang 1:1
Suara napas vesikuler
bronchioles 3:1
Ronchi
Auskultasi jantung

Yang kita periksa


adalah bunyi
jantung I dan II

Katup AV BJ I > BJ II
Katup Aorta Pulmonal BJ II > BJ I
Inspeksi
Simetris,Bentuk / kontur, ukuran, kondisi dinding perut, pergerakan
dinding perut
ASCITES
DILATASI VENA
Palpasi
Palpasi Superfisial
Palpasi Dalam

Secara umum
Nyeri tekan
Nyeri lepas

Hepar,
vesica felea
Lien
Ginjal
Digunakan ujung jari
Digunakan patokan 2 garis, yaitu :
1) Garis yang menghubungkan pusar dengan titik potong garis mid
calvicula kanan dengan arcus aorta
2) Garis yang menghubungkan pusar dengan processus kifoideus
Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis ini dinyatakan dengan
beberapa bagian dari kedua garis tersebut. ( 1/3 ). Harus pula dicatat :
Konsistensi, tepi, permukaan dan terdapatnya nyeri tekan
MURPHYS SIGN
Besarnya limpa diukur menurut
SCHUFFNER, yaitu : untuk Jarak
maximal dari pusar ke garis singgung
pada arcus costae kiri dibagi 4 bagian
yang sama. Garis ini diteruskan
kebawah sehingga memotong lipat
paha. Garis dari pusat kelipat paha
pun dibagi 4 bagian yang sama,
menggunakan teknik palpasi yang
sama dengan hepar.
Klasifikasi Hackett
Hacket
H.0 Limpa tidak teraba pada inspirasi
maksimal

H.1 Limpa teraba pada inspirasi


maksimal

H.2 Limpa teraba tapi proyeksi tidak


melebihi garis horizontak yang
ditarik melalui pertengahan arcus
costae dan umbilicus pada garis
mamilaris kiri

H.3 Limpa teraba dibawah garis


horizontal melalui umbilicus

H.4 Limpa teraba dibawah garis


horizontal pertengahan umbilicus
dan symphisis pubis

H.5 Limpa teraba dibawah garis H.4


Dapat diraba dengan cara
Ballotement meletakkan tangan
kiri pemeriksa dibagian posterior
tubuh pasien sedemikian rupa,
sehingga jari telunjuk berada di
angulus costovertebralis. Kemudian
jari telunjuk ini menekanorgan
keatas. Sementara itu tangan kanan
melakukan palpasi secara dalam dari
anterior dan akan merasakan organ
tersebut menyentuh.
Cara pemeriksaan asites:
Undulasi
Shifting dullness
Knee-chest position
KNEE CHEST POSITION
Perkusi
Untuk konfirmasi pembesaran hati
dan limpa, untuk menentukan ada
tidaknya nyeri ketok, untuk diagnosis
adanya cairan atau masa padat

Perkusi secara umum tymphani


Auskultasi
Bising usus (bunyi peristaltik)
normal 1-3 x/menit
Suara dari pembuluh darah
(arterial bruit daerah epigastrium cm diatas umbilikus)
(venous hum umbilikalis/hipokondrium kanan
Bunyi gesek (friction rub)
Genitalia
Pada Pria Ukuran, bentuk penis dan testis
Apakah ada: Hipospadia, epispodia,
pseudohermaphrodit
Pada Wanita Bayi kurang bulan labium minora &
klitoris lebih menonjol
Anus dan Rektum

SESUAI INDIKASI; HEMORRHOID,


HERNIA, TUMOR dan lainnya
Extremitas
Proporsi
PEMBAGIAN JENIS LUKA
LUKA ABRASI / BABRAS /
LECET TAK DALAM
(SUPERFISIAL). MENGENAI
SEBAGIAN/ SELURUH KULIT.
TAK SAMPAI JARINGAN
SUBCUTIS. SANGAT NYERI
KARENA BANYAK UJUNG-
UJUNG SYARAF YANG
TERLUKA
LUKA ROBEK( LACERASI) BANYAK TERJADI KARENA BENDA
TAJAM ATAU TUMPUL. BENDA TAJAM: TEPI LUKA RATA,
TERATUR. BENDA TUMPUL: TEPI LUKA TAK RATA DAN TAK
TERATUR. BENTUK LUKA ROBEK : LURUS, LENGKUNG,PATAH
ATAU BERBENTUK BINTANG(STELAT)
LUKA TUSUK
PENYEBAB: BENDA
TAJAM DAN RUNCING.
CIRI LUKA: LEBAR
LUKA LEBIH KECIL
DIBANDINGKAN
DALAMNYA.
PERHATIKAN LUKA
TUSUK PADA THORAX
DAN ABDOMEN,
APAKAH MENGENAI
ORGAN DALAMNYA
LUKA TEMBAK MUDAH TERJADI
PENYEBAB: PELURU. INFEKSI OLEH BAKTERI
CIRI LUKA: LUKA ANAEROB- TETANUS
TEMBAK MASUK DAN
LUKA TEMBAK KELUAR.
KADANG 2 HANYA
LUKA TEMBAK
MASUK . LUKA
STERIL KERENA
PELURU PANAS
LUKA GIGITAN GIGITAN
BINATANG BERBISA ATAU
TIDAK BERBISA. CIRI
LUKA: KECIL TAPI DALAM.
GIGITAN ULAR BERBISA,
SERUM ANTI BISA
ULAR(SABU). GIGITAN
MANUSIA : BERBAHAYA,
KOMPLIKASI INFEKSI BERAT
LUKA AVULSI KULIT DAN JARINGAN BAWAH KULIT
TERKELUPAS, TAPI SEBAGIAN MASIH ADA HUBUNGAN
DENGAN TUBUH. PERLU PENANGANAN KHUSUS
Palpasi
Evaluasi Bergerak bebas tanpa nyeri / spasme
otot / sendi bengkak / kontraktur

range of
motion
Terdapat kontraksi otot

Kekuatan Rentang gerak penuh dengan


melawan gravitasi

otot
Kekuatan otot secara bilateral simetris
terhadap tahanan tenaga dorongan
Refleks Gerekan respon singkat
(tidak berlebihan atau
otot sangat lambat)
Reflek berupa flexi
biceps (biceps) dan ekstensi
(triceps)
dan Hipo/hiper refleks
patologis
triceps
Gerakan respon singkat (tidak berlebihan

Tes refleks atau sangat lambat)


Refleks berupa ekstensi tungkai kaki

patella dan (patela)


Reflek di ketuk pada tendon achilles

achilles
plantar fleksi
REFLEKS REFLEKS PATOLOGIS
Babinski
Gordon
THANKYOU DOCTORS

Anda mungkin juga menyukai