1. Diagnosis banding
Adanya papul, nodul, atau abses nyeri pada lipat paha dan axilla dapat didiagnosis
sebagai: furunkel, karbunkel, limfadenitis, cat-scratch disease, limfogranuloma
venerum, scrofuloderma. Adanya sinus dan fistula dapat didiagnosis banding dengan
colitis ulserativa dan enteritis regional 1,2
2. Prognosis
Keparahan penyakit ini sangat berfariasi. Banyak pasien hanya mengalami gejala
ringan yang rekuren, dapat sembuh sendiri, sehingga tidak berobat. Penyakit ini
biiasanya mengalami remisi spontan pada usia > 35 tahun. Pada beberapa individu,
gejalanya dapat menjadi progresif, dengan morbiditas nyata terkait pada penyakit
kronis, pembentukan sinus, dan sikatriks yang menimbulkan keterbatasan gerak. 2
3. Penatalaksanaan
Hidradenitis supurativa bukan hanya infeksi, dan antibiotik sistemik hanya bagian
dari program perawatan. Digunakan kombinasi dari (1) glukokortikoid
intralesional,(2) operasi, (3) antibiotik oral dan (4) isotretinoin2
a. Lesi akut
Nodul: triamcinolon (3-5 mg/ml) intralesi
Abses: triamcinolon (3-5 mg/ml) intralesional pada dinding lesi kemudian
insisi dab drainase cairan abses. Ketika lesi mengalami fluktuasi, penuh
cairan, dan terapi medis tidak efekti, sebaiknya tidak menunda prosedur
drainase bedah
Antibiotik topikal : tetracycline dan clindamycn 2,5,6
Antibiotik oral dengan tujuan memperpendek durasi nyeri dan
menghindari evolusi lesi menuju abses. Berbagai antibiotik yang telah
digunakan : Amoxicilin, amoxicilin + asam klavulanat, cephalosporine,
clindamicin, rifampisin 5
b. Khasus kronik residif
Antibiotik oral :
Erythromycin (250-500 mg qid)
Tetracycline (250-500)
Minocycline (100 mg 2x sehari) hingga lesi kering atau
kombinasi dengan clindamycine 300 mg 2x sehari atau rifampin
300 mg 2x sehari 2,4
Zinc salt, dosis tinggi (90 mg), telah terbukti efektif dalam
penelitian singkat
Metronidazole pada khasus dengan discharge berbau dapat
membantu
Dapson telah digunakan dan memberi hasil yang baik
c. Kortikosteroid
Prednison dapat diberikan jika nyeri dan terdapat tanda inflamasi yang berat.
Dengan dosis 70 mg perhari untuk 2-3 hari dan taperring off selama 2 minggu.
d. Isotretionin oral
Tidak digunakan pada infeksi berat tapi baik digunakan pada stadium akut untuk
mencegah sumbatan folikular dan kemudian kombinasi dengan eksisi bedah
isotreinoin tidak dapat diberikan pada ibu hamil.
e. Radioterapi
Beberapa kasus dilaporkan memberi hasil yang baik5
f. Manajemen operatif
Insisi dan drainase abses akut
Eksisi kronik rekuren , nodul fibrotik atau sinus tract. Pengobatan defenitif
membutuhkan eksisikomplit yang melibatkan daerah yang terkena. 2,3
g. Manajemen psikologis
Pasien dapat membutuhkan terapi reassurance sebagai akibat dari depresi karena
rasa nyeri., pus, yang mengotori pakaian, bau busuk dan bekas lesi yang
membekas terutama area anogenital. 2
Daftar Pustaka