Anda di halaman 1dari 18

Osmond Muftilov P.

S
RSUP Dr. Hasan Sadikin/FK UNPAD
Resusitasi ?
upaya yang dilakukan terhadap penderita atau korban
yang berada dalam keadaan gawat atau kritis untuk
mencegah terjadinya kematian
Jantung berhenti ?
oksigenasi akan berhenti pula ? gangguan otak
Kematian dapat terjadi dalam 8 hingga 10 menit,
sehingga waktu merupakan hal yang sangat penting saat
kita menolong korban yang tidak sadar dan tidak
bernapas
BRAKHIALIS KAROTIS
Bayi atau Batita :
TWO FINGER CHEST COMPRESSION
TWO THUMBS ENCIRCLING TECHNIQUE
BALITA DEWASA
Push hard: Kedalaman kompresi berkisar
1/3 diameter anteroposterior dada.
Push fast : Kecepatan kompresi 100 kali
permenit.
Lepaskan tahanan hingga dada dapat
mengembang penuh (Full recoil).
Minimalisasi interupsi pada saat melakukan
kompresi dada.
Kedalaman kompresi yang cukup
(1/3 diameter anteroposterior dinding dada),
Recoill dinding dada setelah kompresi
(Gangguan yang minimal saat kompresi sulit,
karena faktor kelelahan penolong, dan gangguan
selama pertolongan)
Backboard
Permukaan keras sebagai alas mulai dari bahu sampai
pinggang diperlukan untuk memberikan support yang
optimal bagi kompresi dada yang efektif

Cardiovascular Monitoring
Pasang EKG segera untuk monitoring tekanan darah
(Apabila tersedia)
Penting untuk pemberian obat-obatan dan
pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium

Akses vena sewaktu-waktu sulit didapat, sehingga


dapat dilakukan pemasangan akses intraosseus bila
akses vena tidak dapat diperoleh dengan cepat.

Pada cardiac arrest, segera membuat akses IO


direkomendasikan bila akses IV lain belum berhasil
Cepat, aman dan efektif untuk resusitasi Dapat untuk pemberian
epinefrin, adenosin, cairan, produk darah dan katekolamin.
Mula kerja dan kadar obat sama dengan IV
Dapat digunakan untuk mengambil spesimen darah untuk
crossmatch dan AGD, meskipun dalam keadaan cardiac arrest
Gunakan infus pump untuk memberikan obat2 cair atau bolus
cairan cepat, dan untuk pemberian obat-obatan selalu diikuti
dengan saline flush agar obat mencapai sirkulasi sentral
Gunakan cairan kristaloid isotonik, misalnya RL
atau normal saline pada keadaan syok
Penggunaan koloid untuk resusitasi awal tidak
memiliki benefit
Pada keadaan hipoglikemia, bolus dengan cairan
yang mengandung glukosa
Belum ada data pasti mengenai pemberian larutan
hipertonis pada syok yang berhubungan dengan HI
atau hipovolumia
Atropine
Merupakan obat parasimpatolitik yang
mengganggu pacemaker atrial atau sinus dan
meningkatkan konduksi AV

Dosis kecil (0,1 mg) dapat menyebabkan


bradikardi paradoksikal

Dosis yang lebih besar dapat digunakan pada


keracunan organofosfat atau gas neurotoksik)
Epinephrine
Meningkatkan tekanan diastolik dan
tekanan perfusi koroner

Dapat menyebabkan takikardi, ventricular


ectopy, takiaritmia, hipertensi dan
vasokonstriksi

Anda mungkin juga menyukai