Anda di halaman 1dari 29

RESUSITASI JANTUNG PARU

Goei,Deo Putra Lukmana


11-2012-124
Dr. Ucu N,Sp.An
DEFINISI
Resusitasi jantung paru merupakan suatu
prosedur untuk menjaga oksigenasi dan
sistem sirkulasi sehingga fungsi organ vital
sistem pernafasan dan sirkulasi yang
mengalami keadaan henti nafas dan atau
henti jantung dapat tetap terjaga dengan baik
dan kerusakan sel akibat kekurangan oksigen
tidak terjadi.
INDIKASI RESUSITASI JANTUNG PARU
Henti napas
Henti jantung
LANGKAH-LANGKAH BLS
CIRCULATION
Kompresi dada dilakukan dengan cara:
Tiga jari penolong (telunjuk,tengah dan manis)
menelusuri tulang iga pasien/korban yang dekat
dengan sisi penolong sehingga bertemu tulang dada
(sternum).
Dilakukan perabaan sepanjang costae hingga processus
xiphoideus sternum, kemudian dari tulang dada
(sternum) diukur 2- 3 jari ke atas. Daerah tersebut
merupakan tempat untuk meletakkan tangan
penolong. Kedua tangan diletakkan pada posisi tadi
dengan cara menumpuk satu telapak tangan di atas
telapak tangan yang lain
CIRCULATION
Posisi badan penolong tegak lurus menekan
dinding dada pasien/korban dengan tenaga dari
berat badannya secara teratur dimana posisi
lengan dan siku juga lurus sebanyak 30 kali
dengan kedalaman penekanan minimal 2 inchi (
5 cm).
Tekanan pada dada harus dilepaskan dan dada
dibiarkan mengembang kembali ke posisi semula
setiap kali kompresi.Waktu penekanan dan
melepaskan kompresi harus sama (50% duty
cycle).

CIRCULATION
Tangan tidak boleh berubah posisi.
Rasio bantuan sirkulasi dan bantuan nafas
30:2 baik oleh satu penolong maupun dua
penolong. Kecepatan kompresi adalah
minimal 100 kali per menit.

CIRCULATION
AHA Guideline 2010 merekomendasikan beberapa hal dalam metode
sirkulasi:
Kompresi dada dilakukan cepat dan dalam (push and hard)
Kecepatan adekuat minimal 100 kali/menit
Kedalaman adekuat
Dewasa : 2 inchi (5 cm), rasio 30 : 2 (1 atau 2 penolong)
Anak : 1/3 AP ( 5 cm), rasio 30 : 2 (1 penolong) dan 15 : 2 (2
penolong)
Bayi : 1/3 AP ( 4 cm), rasio 30 : 2 (1 penolong) dan 15 : 2 (2 penolong)
Memungkinkan terjadinya pengembangan dada seperti semula
setelah kompresi, sehingga waktu kompresi dada sama dengan
waktu relakasi atau pengembangan dada kembali seperti semula.

AIRWAY
Manuver Head Tilt-Chin Lift dan Jaw Thrust
AIRWAY
Manuver Heimlich
BREATHING
Pada guideline AHA 2010 untuk resusitasi jantung paru
tidak memiliki terlalu banyak perubahan bila
dibandingkan dengan tahun 2005.
Nafas pertolongan yang diberikan setiap satu detik.
Pemberian volume tidal yang cukup untuk
memproduksi peningkatan volume dada yang terlihat.
Rasio kompresi : ventilasi = 30:2
Setelah alat intubasi terpasang pada pemberian RJP
dengan 2 orang penolong, ventilasi diberikan setiap 8-
10 kali per menit tanpa usaha sinkronisasi antara
kompresi dan ventilasi. Kompresi dada tidak dihentikan
untuk menunggu pemberian ventilasi.

RINGKASAN BLS BAYI, ANAK DAN
DEWASA
RINGKASAN BLS BAYI, ANAK DAN
DEWASA
RINGKASAN BLS BAYI, ANAK DAN
DEWASA
DRUGS
Vasopresor
Penggunaaan vasopresor terbukti
berhubungan dengan peningkatan kejadian
pengembalian sirkulasi spontan pada korban
henti jantung. Vasopresor yang banyak
digunakan dalam resusitasi jantung paru
adalah epinefrin dan vasopressin.
DRUGS
Epinefrin
Epinefrin hidroklorida memberikan manfaat pada
pasien dengan henti jantung, terutama karena efek
stimulasi reseptor alfa adrenergik yang dapat
meningkatkan tekanan perfusi serebral selama
resusitasi jantung paru. Namun, nilai keamanan dan
efek beta adrenergik dari epinefrin masih kontroversial
karena dapat meningkatkan kerja miokard dan
menurunkan perfusi subendokard. Pada pasien dewasa
dengan henti jantung, epinefrin diberikan dengan dosis
1 mg intravena atau intraosseus setiap 3 sampai 5
menit.

DRUGS
Vasopresin
Vasopresin merupakan vasokonstriktor perifer
nonadrenergik yang dapat menyebabkan
vasokonstriksi koroner dan renal. Dosis
vasopressin 40 unit setiap pemberian melalui
intravena atau intraosseus dapat
menggantikan dosis pertama atau kedua
epinefrin pada terapi henti jantung.

DRUGS
Antiaritmia
Obat antiaritmia meningkatkan tingkat keselamatan jangka pendek
pada pasien dengan henti jantung sebelum dibawa ke rumah sakit.
Amiodaron
Amiodaron yang diberikan secara intravena mempengaruhi kanal
natrium, kalium, dan kalsium serta memiliki efek penghambatan
alfa dan beta adrenergik. Amiodaron dapat sipertimbangkan
sebagai terapi pada fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel tanpa
nadi yang tidak responsif dengan pemberian defibrilasi, resusitasi
jantung paru, dan vasopresor. Dosis inisial dari obat ini adalah 300
mg diberikan intravena atau intraosseus diikuti dengan dosis 150
mg.
DRUGS
Lidokain
Penggunaan lidokain diteliti memiliki hubungan
dengan perbaikan tingkat jumlah pasien yang
mengalami henti jantung yang dibawa ke rumah
sakit.Lidokain dapat dipertimbangkan jika
amiodaron tidak tersedia. Dosis awal dimulai
dengan 1-1,5 mg/kg dengan pemberian
intravena, jika fibrilasi ventrikel tetap terjadi,
dapat diberikan dosis tambahan 0,5-0,75 mg/kg
dengan interval 5-10 menit dengan dosis
maksimum 3 mg/kg.

DRUGS
Magnesium sulfat
Pemberian magnesium sulfat secara intravena
dibuktikan dapat menghentikan torsades de
pointes (takikardia ventrikel ireguler /
polimorfik dengan pemanjangan interval QT).
Magnesium sulfat dapat diberikan secara
intravena atau intraosseus dengan dosis 1-2
gram dilarutkan dengan 10 ml D5W.

DRUGS
ECG
Jenis aritmia yang harus dikenali pada EKG yaitu:
Normal sinus rhythm
Sinus bradycardia
Atrioventricular (AV) blocks of all degrees
Premature atrial complexes (PACs)
Supraventricular tachycardia (SVT)

ECG
Preexcited arrhythmias (associated with an
accessory pathway)
Premature ventricular complexes (PVCs)
Ventricular tachycardia (VT)
Ventricular fibrillation (VF)
Ventricular asystole

FIBRILATION TREATMENT
Defibrilasi awal sangat penting diperlukan
pada gagal jantung akut karena beberapa
alasan yaitu: 1) ritme jantung awal yang paling
sering terjadi sebelum henti jantung adalah
fibrilasi ventrikel, 2) terapi untuk fibrilasi
ventrikel adalah defibrilasi
FIBRILATION TREATTMENT
, 3) kemungkinan defibrilasi berhasil
berkurang seiring berjalannya waktu, 4)
fibrilasi ventrikel sering berkembang menjadi
asistol seiring berjalannya waktu.
FIBRILATION TREATMENT

Anda mungkin juga menyukai