LAHIR MATI
KEMATIAN BBL
KEMATIAN IBU
KEMATIAN ANAK
Latar Belakang
Sal. Cerna
4%
Lainnya
17%
Perinatal
36%
Upaya Pencegahan Kematian
Bayi & Anak di Indonesia
Imunisasi
Cakupan sudah cukup tinggi
Masalah: kualitas vaksin ?
Banyak vaksin perlu disimpan pada suhu tertentu
(dingin, tapi tidak beku)
Rusak karena terlalu panas atau terlalu dingin
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Klasifikasi masalah kesehatan pada bayi/balita
Algoritma sederhana, dapat digunakan oleh
BDD
Masalah: dukungan logistik: obat, alat, dll?
Upaya Pencegahan Kematian
Bayi & Anak di Indonesia
ASI Eksklusif
6 bulan pertama hanya ASI saja
Bukti menunjukkan ASI ekslusif mengurangi
risiko sakit (infeksi)
Masalah:
Kampaye gencar perusahaan susu
Hubungan bisnis nakes – perusahaan susu
Keberhasilan ASI eksklusif banyak tergantung
pemberian ASI segera
Lanjutan….
Pelayanan
Neonatal, meliputi:
Pencegahan & penanganan asfiksia
Pencegahan & penanganan hipotermi
Pencegahan & penanganan BBLR
Pencegahan & penanganan kejang/ ikterus ringan
sedang
Pencegahan & penanganan gangguan minum
Pelayanan kesehatan neonatal
Bertujuan meningkatkan akses neonatus thdp
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini
mungkin bila tdpt kelainan pada bayi/ bayi mengalami
mslh kesehatan.
Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan
pendekatan komprehensif, meliputi:
pemeriksaan tnd bhya spt kemungkinan
infeksi bakteri
Perawatan tali pusat
Lanjutan..
Pelayanan kesehatan neonatal dasar
menggunakan pendekatan komprehensif,
meliputi:
pemeriksaan tnd bhya spt kemungkinan infeksi
bakteri
Perawatan tali pusat
Imunisasi
Konseling pada ibu & keluarga
Penanganan & rujukan kasus
Penanganan kesh neonatus oleh tenaga kesh
sdktnya 2 x dlm mgg pertama & 1 x dlm mgg
kedua stlh lahir
Kesehatan Bayi dan Anak
Pelayanan
kesehatan bayi
Pemberian imunisasi dasar (BCG, Polio 1-4,
Hepatitis B 1 s/d 3 & campak)
Stimulasi deteksi intervensi tumbang bayi
Pemberian vit A (6-11 bln)
Konseling ASI eksklusif & pemberian mak
pndmpng ASI
Konseling pencegahan hipotermi & perawatan
kesh bayi di rumah
Penanganan & rujukan kasus
Pelayanan kesehatan balita
Pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan
yang tercatat dlm buku KIA/ KMS
Pemantauan tumbuh kembang ( motorik kasar,
motorik halus, bahasa, sosialisasi & kemandirian)
minimal 2 x/ thn
Suplementasi vit A dosis tinggi (200.000 IU) diberikan pd
balita min 2 x/ thn
Kepemilikan & pemanfaatan buku KIA oleh setiap
anak balita
Pelayanan
Pelayanan KB berkualitas
KB berkualitas → pelayanan KB sesuai
standar dgn menghormati hak individu shg diharapkan
mampu meningkatkan derajat kesehatan & menurunkan
tingkat fertilitas (kesuburan).
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda, menjarangkan
dengan metode kontrasepsi.
Buku KIA
Sebagai alat integrasi pelayanan kesehatan
Ibu dan Anak
KESEHATAN REPRODUKSI
Definisi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang
menyeluruh dari fisik, mental dan kesejahteraan
sosial dan tidak semata-mata karena tidak adanya
penyakit dan kecacatan pada semua yang
berkaitan pada sistem, fungsi dan proses
reproduksi
Implikasi
Kemampuan untuk mempunyai kehidupan
seksual yang aman;
Kemampuan untuk ber-reproduksi; dan
Bebas untuk menentukan bilamana, kapan dan
seberapa sering untuk ber-reproduksi.
LAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI
Layanan kesehatan reproduksi didefinisikan
sebagai metode, teknik, dan layanan yang
terintegrasi untuk kesehatan dan kesejahteraan
reproduksi dengan pencegahan dan pemecahan
masalah-masalah Kesehatan Reproduksi.
Termasuk di dalamnya adalah kesehatan
seksual – yang tujuannya adalah untuk
meningkatkan kehidupan dan hubungan
personal, dan tidak semata-mata dengan
konseling dan perawatan terhadap penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan reproduksi
dan penyakit menular seksual saja.
Perubahan Konsep(1)
Pelayanan KESPRO (yang terpadu) tidak
hanya meliputi KIA dan KB, tetapi juga
program-program lain (khususnya dalam
konteks pelayanan kesehatan dasar), misalnya
penanggulangan PMS.
Pendekatan multisektoral (sesuai hasil
ICPD Kairo 1994) yang ditujukan pada inti
konsep KESPRO utama, yaitu promosi hak-
hak reproduksi wanita untuk memperoleh
derajat KESPRO yang memadai.
Perubahan Konsep(2)
Perubahan sikap dalam kehidupan
berkeluarga yang menitikberatkan pada
tanggung jawab pria atas prilaku seksual
atau reproduksi serta akibatnya terhadap
fungsi dan proses reproduksi dalam kehidupan
berkeluarga.
Penyadaran bahwa peningkatan
pelayanan KESPRO berarti kualitas
pelayanan yang lebih baik dilihat dari
perspektif klien - ukuran kualitas pelayanan
yang memuaskan ialah bila klien memperoleh
pemahaman yang akurat dan memadai
tentang ruang lingkup kesehatan reproduksi
Determinan
Faktor sosial-ekonomi & demografi:
kemiskinan, pendidikan, ketidaktahuan, lokasi
tempat tinggal
Faktor budaya & lingkungan: praktek
tradisional yang berakibat buruk, banyak anak
banyak rezeki, informasi yang
membingungkan anak dan remaja
Faktor psikologik: dampak keretakan orang
tua terhadap anak, depresi akibat
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak
berharga pada wanita
Faktor biologik: cacat sejak lahir, cacat pada
saluran reproduksi pasca-PMS
PAKET PELAYANAN KESPRO
DI INDONESIA