Anda di halaman 1dari 19

OSTEOARTRITIS

KELOMPOK 2:
N U R M A L A DW I A N G G I A N A
S I T I R O K H AYA H
YA S I N TA M . K L O AT U B U N
ANATOMI LUTUT
1.Tulang
a. Os Femur
b. Os Patella
c. Os Tibia
2. Sendi
a. Tibiofemoral Joint
b. Patellofemoral Joint
c. Proximal Tibiofibular Joint
3. Otot
a. Hamstring
b.Quadriceps
4. Ligament
5. Meniscus
6. Kapsul Sendi
7. Bursa
8. Innervasi
9. Vaskularisasi
OSTEOARTRITIS
Osteoartritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang, arthro yang berarti sendi,
dan itis yang berarti inflamasi meskipun sebenarnya penderita osteoartritis tidak mengalami
inflamasi atau hanya mengalami inflamasi ringan (Koentjoro, 2010).

Osteoartritis juga dikenal dengan nama osteoartrosis, yaitu melemahnya tulang rawan pada engsel
yang dapat terjadi di engsel manapun di sekujur tubuh. Tapi umumnya, penyakit ini terjadi pada
siku tangan, lutut, pinggang dan pinggul. Dan memiliki gambaran yang khas yaitu sendi falang distal
dan proksimal sering terkena.

Osteoarthritis ditandai oleh adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan
tulang di dekatnya. Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung
dari tulang, untuk memudahkan pergerakan dari sendi. (Nur, 2009).

Penyakit ini bersifat kronik, berjalan progresif lambat, dan abrasi rawan sendi dan adanya
gangguan pembentukan tulang baru pada permukaan persendian.( Price A, Sylvia, 2005)
KLASIFIKASI
Osteoartritis primer Osteoartritis sekunder

• Atau OA idiopatik dan tidak berhubungan dengan • OA yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi
penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal lainnya, seperti pada post-traumatik, kelainan
pada sendi.Meski demikian, osteoartritis primer kongenital dan pertumbuhan (baik lokal maupun
banyak dihubungkan pada penuaan. Jenis ini paling generalisata), kelainan tulang dan sendi, penyakit
sering ditemukan. Persendian yang biasa terkena akibat deposit kalsium, kelainan endokrin,
yaitu jari-jari tangan, jari-jari kaki, lutut dan metabolik, inflamasi, imobilitas yang terlalu lama,
panggul. Namun paling banyak mengenai lutut. serta faktor risiko lainnya seperti obesitas, operasi
• Pada kasus-kasus lanjut, ada kehilangan total dari yang berulangkali pada struktur-struktur sendi,
bantal kartilago antara tulang-tulang dan sendi- dan sebagainya.
sendi. Penggunaan berulang dari sendi-sendi yang • Jenis ini meliputi osteoarthrosis yang timbul pada
terpakai dari tahun ke tahun dapat membuat sendi yang sebelumnya sudah ditemukan adanya
bantalan tulang mengalami iritasi dan meradang, kerusakan atau kelainan sendi. Jadi penyebabnya
menyebabkan nyeri dan pembengkakan sendi. dapat diketahui : Congenital atau development defect
Kehilangan bantalan tulang ini menyebabkan : osteochondritis, legg-calve,perthes disease. Penyakit
gesekan antar tulang, menjurus pada nyeri dan metabolic : gout, ochronosis, paget’s disease,
keterbatasan mobilitas sendi. Peradangan dari hyperparatyroidisme (hiper fungsi glandula
kartilago dapat juga menstimulasi pertumbuhan- parathyroidea ). Trama akut atau kronik : charcot’s
pertumbuhan tulang baru yang terbentuk di arthropathy. Peradangan : rheumatoid arthritis,
sekitar sendi-sendi. psoriatic arthritis. Endokrin : aeromegali, diabetes.
ETIOLOGI
OA Idiopatik. Osteoatritis primer lebih sering ditemukan dibanding OA sekunder
(woodhead, 1989; sunarto, 1990; rahardjo, 1994).

Osteoatritis primer disebut juga OA OA sekunder adalah OA yang didasari


idiopatik yaitu OA yang kausanya tidak oleh adanya kelainan endokrin,
diketahui dan tidak ada hubungannya inflamasi, metabolic, pertumbuhan,
dengan penyakit sistemik maupun herediter, jejas mikro dan makro serta
proses perubahan local pada sendi. imobilisasi yang terlalu lama.
FAKTOR RESIKO
Umur
Jenis kelamin
Kegemukan dan penyakit metabolic
Cedera sendi, pekerjaan, dan olahraga
Kelainan pertumbuhan
Kelemahan pada otot
Nutrisi
Infeksi
Penyakit Endokrin
Factor-faktor lain
Faktor Gaya hidup
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri sendi Hambatan gerakan Kaku pagi Krepitasi Perbesaran sendi


sendi (deformitas)

Perubahan gaya berjalan Aktifitas fisik Kemerahan pada daerah trauma / gangguan Infeksi
sendi (obvious redness or mekanik
heat in a joint)

Penyakit Endokrin Penyakit sendi lain


Secara klinis Osteoarthritis dapat dibagi menjadi tiga
tingkatan yaitu:

Pada tingkatan ini Kerusakan rawan sendi Disebut juga surgical

Manifest osteoarthritis
Subklinis oateoarthritis

Decompensasi osteoarthritis
belum ada keluhan bertambah luas state. Pada tingkatan
atau tanda kilnis disertai reaksi ini rawan sendi telah
lainnya. Kelainan baru peradangan. Tanda dan rusak sama sekali
terbatas pada tingkat gejala yang muncul biasanya diperlukan
sekunder dan adalah nyeri setelah tindakan bedah. Tanda
biokimiawi rawan bergerak beberapa dan gejala yang muncul
sendi berupa saat, kaku sendi saat adalah saat istirahat
peningkatan jumlah air memulai gerakan. Pada terasa nyeri,
dan fibrillasi serabut foto rontgen tampak kontraktur serta
jarinan ikat (collagen) penyempitan ruang deformitas sendi.
serta terjadi sclerosis sendi dan sclerosis
pada tulang sub tulang sub chondral.
chondral.
Karakteristik Nyeri pada osteoartritis dibedakan
menjadi 2 Fase :

Fase Nyeri Akut. Nyeri awalnya tumpul, kemudian


semakin berat, hilang timbul, dan diperberat oleh
aktivitas gerak sendi. Nyeri biasanya menghilang
dengan istirahat.

Fase Nyeri kronis. Kekakuan pada kapsul sendi dapat


menyebabkan kontraktur (tertariknya) sendi dan
menyebabkan terbatasnya gerakan.
Grading menurut kriteria Kellgren-Lawrence. Berdasarkan gambaran
radiografi tersebut, Kellgren dan Lawrence membagi OA menjadi
empat grade, yaitu :

Grade 0 : normal

Grade 1 : sendi normal, terdapat sedikit osteofit

Grade 2 : osteofit pada dua tempat dengan sklerosis


subkondral, celah sendi normal, terdapat kista subkondral

Grade 3 : osteofit moderat, terdapat deformitas pada garis


tulang, terdapat penyempitan celah sendi

Grade 4 : terdapat banyak osteofit, tidak ada celah sendi,


terdapat kista subkondral dan sklerosis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Foto polos sendi Pemeriksaan Pemeriksan


(Rontgent) cairan sendi artroskopi

Pemeriksaan Gambaran
Laboratorium radiologi
PENATALAKSANAAN

• Edukasi • Analgesik oral dan • Malaligment, deformitas


• Terapi fisik dan topikal lutut Valgus-Varus
rehabilitasi • NSAID • Arthroscopic
• Penurunan BB • Chondroprotective debridement dan joint
lavage
• Osteotomi
• Artroplasti sendi total

Terapi non- Terapi Terapi


farmakologis farmakologis bedah
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN OSTEOARTRITIS
PENGKAJIAN
Aktivitas/Istirahat Anoreksia
Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, Kesulitan untuk mengunyah
memburuk dengan stress pada sendi : kekakuan pada pagi Tanda: Penurunan berat badan
hari. Kekeringan pada membran mukosa
Keletihan Higiene
Tanda: Malaise Gejala: berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas
Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur pribadi, ketergantungan pada orang lain.
atau kelainan pada sendi dan otot Neurosensori
Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki,
Kardiovaskuler
hilangnya sensasi pada jari tangan
Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun
Tanda: Pembengkakan sendi
Integritas Ego Nyeri / Kenyamanan
Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya Gejala: fase akut dari nyeri
finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor Terasa nyeri kronis dan kekakuan
hubungan keputusasaan dan ketidak berdayaan
Keamanan
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan
misalnya ketergantungan pada orang lain rumah tangga
Makanan Atau Cairan Interaksi Sosial
Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin :
mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual. perubahan peran: isolasi
DIAGNOSA
1. Nyeri b/d penurunan fungsi tulang
2. Intoleran aktivitas b/d perubahan otot.
3. Risiko cedera b/d penurunan fungsi tulang.
4. Perubahan pola tidur b/d nyeri
5. Defisit perawatan diri b/d nyeri
6. Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran b/d perubahan
kemampuan untuk melakukan tugas-tugas umum.
INTERVENSI
DX. 1 DX. 2
Ø kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0 – 10). Catat faktor-
Ø Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika
faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal
diperlukan.
Ø berikan matras atau kasur keras, bantal kecil. Tinggikan linen tempat tidur
Ø Bantu bergerak dengan bantuan seminimal
sesuai kebutuhan
mungkin.
Ø biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk
di kursi.Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi Ø Dorong klien mempertahankan postur tegak,
duduk tinggi, berdiri dan berjalan.
Ø dorong untuk sering mengubah posisi. Bantu pasien untuk bergerak di
tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan Ø Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan
yang menyentak untuk menggunakan alat bantu.
Ø anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu
Ø Berikan obat-obatan sesuai indikasi seperti
bangun. Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit
steroid.
beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi

Ø berikan masase yang lembut

kolaborasi

Ø Beri obat sebelum aktivitas atau latihan yang direncanakan sesuai petunjuk
seperti asetil salisilat.
THE END
ANY QUESTION ?
YE
NO
S

Anda mungkin juga menyukai