D. Strategi Intruksional
1. Menggunakan Video terapi rematik
2. Model diit makanan untuk pasien rematik
3. Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang jelas dan intonasi yang sesuai
4. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
5. Memberikan reward atau hadiah kepada peserta yang bertanya
6. Melakukan diskusi untuk mengetahui sejauhmana pemahaman peserta penyuluhan
E. Media Pengajaran
1. Infokus
2. Leaflet
3. Model/contoh makanan diit rematik
4. Laptop
F. Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu Metode Media
Penyuluhan Penyuluhan
Pra kegiatan a. Menyiapkan
perlengkapan
media
b. mengatur ruangan
c. menyiapkan daftar
hadir
Kegiatan a. Mengucapkan a. Menjawab 10 Ceramah Infokus
pembuka salam salam Menit Diskusi
b. Memperkenalkan b. menyepakati
diri kontrak waktu
c. Menjelaskan c. memperhatikan
maksud dan tujuan
penyuluhan
d. Melakukan
kontrak waktu
e. Apersepsi
Menjelaskan a. Menjelaskan a. Menyimak 30 Ceramah - Infokus
Materi pengertian rematik b. Memperhatikan Menit Diskusi - Laptop
b. Menjelaskan c. Menjawab Demonstrasi - Contoh
penyebab rematik Pertanyaan makana
c. Menjelaskan tanda d. Memberikan n diit
dan gejala rematik pendapat rematik
d. Bertanya tentang e. Memberikan - Leaflet
materi yang sudah pertanyaan
disampaikan
e. Menjekaskan
macam-macam
diit untuk pasien
rematik
f. Menjelaskan
macam-macan
terapi untuk
mengatasi nyeri
rematik
g. Memberi
kesempatan untuk
bertanya
Kegiatan a. Menyimpulkan a. Memperhatikan 5 Ceramah
Penutup materi yang telah b. menanyakan Menit
disampaikan materi yang
b. Menanyakan belum dipaham
seputar materi c. Menjawab
yang telah salam
diberikan
c. Menganjurkan
mencari referensi
lain untuk
menguatkan
pengetahuan
d. Mengucapkan
salam penutup
H. Denah Penkes
1. Peserta diposisikan dengan membentuk setengah lingkaran atau leter U
2. Fasilitator berada diantara para peserta
3. Penyuluh berada didepan tengah peserta penyuluhan
I. Evaluasi
1. Menjelaskan definisi rematik
2. Menyebutkan 2 dari beberapa penyebab rematik
3. Menyebutkan 2 dari 9 tanda dan gejala rematik
4. Menyebutkan makanan yang termasuk kedalam diit rematik
5. Melakukan kompres hangat atau dingin saat nyeri rematik timbul
J. Referensi
Asikin, Muhammad.2012. Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta : Erlangga.
http://www.tribunnews.com/kesehatan/2010/06/08/kompres-panas-untuk-
melancarkan-darah-dan-cegah-rematik
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/5-makanan-untuk-nyeri-rematik/
http://www.alodokter.com/pilihan-makanan-untuk-pengidap-rematik-asam-urat
A. Definisi
Artritis Reumatoid atau Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun
sistemik. Rheumatoid Artritis merupakan salah satu kelainan multisistem yang etiologinya
belum diketahui secara pasti dan dikarateristikkan dengan destruksi sinovitis. Penyakit ini
merupakan peradangan sistemik yang paling umum ditandai dengan keterlibatan sendi
yang simetris. Penyakit ini merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan inflamasi
sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari lima sendi (poliartritis). (Symmons,
2006)
Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi
pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan
peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya
mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-
struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.
Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan,
bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun.
B. Penyebab
Penyebab artritis reumatoid masih belum diketahui secara pasti walaupun
banyak hal mengenai patologis penyakit ini telah terungkap. penyakit ini belum dapat
dipastikan mempunyai hubungan dengan faktor genetik. Namun, berbagai faktor
termasuk kecendrungan genetik bisa memengaruhi reaksi autoimun. Faktor-faktor
yang berperan antara lain adalah jenis kelamin, infeksi, keturunan), dan lingkungan
(Noer S, 1996).
Agen spesifik penyebab arthritis rheumatoid belum dapat dipastikan, tetapi
jelas ada interaksi factor genetik dengan faktor lingkungan. Namun faktor
predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen – antibodi), factor metabolik dan
infeksi virus (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008).
C. Tanda Dan Gejala
1. Nyeri persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan gerakan
terbatas, kekakuan berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan dapat berlanjut
sampai berjam-jam dalam sehari. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan osteoarthritis
yang baisanya tidak berlangsung lama.
2. Perlahan-lahan bagian yang terkena akan membengkak, panas, merah dan lemah.
3. Pembengkakakn sendi yang meluas dan simetris.
4. Poliarthritis simetris sendi perifer : semua sendi dapat terserang, panggul, lutut,
pergelangan tangan, siku, rahang, dan bahu. Paling sering mengenai sendi kecil pada
tangan, kaki, dan pergelangan tangan. Meskipun sendi yang lebih besar juga sering kali
terkena.
5. Arthritis erosif. Peradangan sendi yang kronis dapat menyebabkan erosipada tepi tulang
dan ini dapat dilihat pada foto rontgen.
6. Deformitas di antaranya pergeseran ulnar, deviasi jari, sublukasi metacarpophalangeal
joint (MCP), deformitas boutenniere dan leher angsa. Sendi yang lebih besar
kemungkinan juga dapat terserang yang disertai penurunan kemampuan fleksi ataupun
ekstensi. Sendi kemungkinan akan mengalami ankilosis disertai kehilangan
kemampuan gerak yang total.
7. Nodul rheumatoid merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 klien dewasa.
Kasus ini sering kali menyerang bagian siku (bursa solecranon) atau sepanjang
permukaan esktensor lengan bawah, serta bentuknya oval atau bulat dan padat.
8. Ciri khas arthritis rheumatoid yaitu bersifat kronis.
9. Lemas, demam,berat badan menurun, anemia, anoreksia, serta badan terasa nyeri dan
kaku.
D. Diit Rematik
1. Yang Dianjurkan
a. Ikan berminyak
Beberapa jenis ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, dapat
mengurangi protein C-reaktif (CRP) dan interleukin-6, dua protein peradangan
dalam tubuh Anda. Omega-3 juga mengurangi kolesterol “jahat” (LDL) dan
trigliserida. Tingginya kadar kolesterol LDL dan trigliserida (lemak dalam darah)
membuat Anda berisiko lebih tinggi untuk penyakit jantung. Adanya rematik juga
membuat risiko penyakit jantung lebih mungkin, jadi Anda ingin
mempergunakan setiap kesempatan yang ada untuk menjaga kesehatan jantung
Anda.
Para ahli merekomendasikan setidaknya 3 sampai 4 ons ikan, dua kali
seminggu. Ikan kaya omega-3-termasuk salmon, tuna, mackerel, dan herring.
Namun begitu, salmonlah yang memiliki kandungan omega-3 tertinggi di antara
semua ikan berminyak, yaitu 2 gram per 3 ons porsi. Panggang, tim, atau bakar
ikan, apapun sesuai kreativitas Anda dalam mengolah ikan jangan digoreng untuk
melestarikan kandungan lemak sehatnya.
b. Buah dan sayur berwarna-warni
Makan buah-buahan dan sayuran warna-warni adalah cara sederhana
untuk memastikan Anda mendapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan. Bahan
kimia alami yang memberi warna pada buah-buahan dan sayuran adalah
antioksidan kuat, yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan dapat membantu
melawan peradangan. Makan setidaknya 1 ½ sampai 2 cangkir buah dan 2-3
cangkir sayuran setiap kali waktu makan Anda. Variasikan piring makan Anda
dengan berbagai macam jenis beri blueberry, ceri, blackberry, stroberi yang
mengandung senyawa anthocyanin untuk membantu mengurangi frekuensi
serangan asam urat, juga kentang, terong, kale dan brokoli, cabe dan paprika,
nanas, buah-buahan sitrus (jeruk, grapefruit, lemon, limau), semangka, wortel,
hingga keluarga bawang (bawang putih, bombay, bawang perai).
Penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan asupan vitamin dalam
jumlah yang tepat dapat mencegah peradangan dan menjaga kesehatan sendi pada
penderita rematik.
c. Minyak zaitun
Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik bagi
kesehatan jantung, antioksidan dan oleocanthal, suatu senyawa yang dapat
menurunkan peradangan dan nyeri. Oleocanthal dalam minyak zaitun
menghentikan produksi bahan kimia yang menyebabkan peradangan, protein C-
reaktif (CRP). Obat antiperadangan (NSAID)
seperti aspirin dan ibuprofen bekerja melawan peradangan dengan membatasi
produksi bahan kimia yang sama.
Pilih minyak zaitun extra virgin yang mempertahankan lebih banyak
nutrisi daripada jenis lainnya, karena jenis ini melalui lebih sedikit tahapan
pemprosesan dan penyulingan. Minyak zaitun adalah pengganti yang sehat dan
lezat untuk lemak jenuh dan trans. Lemak jenuh ditemukan dalam makanan
seperti susu, mentega, es krim, dan daging merah berlemak. Lemak trans
ditemukan dalam banyak makanan panggangan yang diproses.
d. Teh hijau
Para peneliti di University of Maryland dan Rutgers University
menemukan bahwa gejala arthritis yang ditemukan pada tikus lab berangsur
membaik dengan pesat setelah peneliti menambahkan teh hijau ke dalam air
mereka selama satu sampai tiga minggu, dilansir dari Everyday Health. Teh hijau
diperkaya dengan polifenol, antioksidan yang dipercaya dapat mengurangi
peradangan dan memperlambat kerusakan tulang rawan. Studi juga menunjukkan
bahwa antioksidan lain dalam teh hijau yang disebut epigallocatechin-3-gallate
(EGCG) menghadang produksi molekul penyebab kerusakan sendi pada
penderita rematik. Akan tetapi, teh hijau juga mengandung porsi kecil vitamin K,
yang dapat menangkal pengenceran darah. Maka dari itu, penting untuk
mendiskusikan penggunaan teh hijau dengan dokter Anda sebelum
menambahkannya ke rejimen pengobatan alternatif rematik Anda.
e. Rempah-rempah (ketumbar, jahe, kunyit)
Para peneliti di All Institute of Medical Sciences di New Delhi percaya
bahwa ketumbar dapat membantu meringankan gejala rematik. Menurut
penelitian mereka, yang diterbitkan dalam Indian Journal of Medical Research,
dua kelompok tikus dengan gejala mirip rematik disuntikkan dengan steroid dan
bubuk ketumbar. Setelah 21 hari, kedua kelompok menunjukkan perbaikan,
namun tikus yang disuntikkan dengan ketumbar memiliki penurunan
pembengkakan dan peradangan yang lebih dramatis daripada tikus yang disuntik
steroid.
Kunyit mengandung curcumin, yang telah terbukti mengurangi
peradangan hingga tingkat sel. Para peneliti di University of California melihat
enam percobaan manusia yang melibatkan kunyit dan menyimpulkan bahwa
rempah ini adalah agen antiperadangan yang aman dan efektif.
Jahe telah lama dikenal karena kemampuannya untuk menenangkan
masalah perut. Seperti kunyit, jahe juga mengandung bahan kimia yang bekerja
seperti obat antiperadangan untuk rematik. Para peneliti di Jepang menemukan
bahwa tikus dengan gejala mirip arthritis membaik dengan cepat ketika diberi
ekstrak jahe merah kering. Catatan: Jahe dapat menyebabkan pengenceran darah.
Jadi, jika Anda mengambil obat pengencer darah seperti Coumadin (warfarin),
diskusikan dengan dokter Anda sebelum menambahkan jahe ke dalam rencana
pengobatan rematik Anda.