SK 3 Endokrin Presentasi
SK 3 Endokrin Presentasi
Ovarium
Medula adalah jaringan ikat padat tidak teratur yang bersambungan dengan
ligamentum mesovarium yang menggantungkan ovarium.
Macam – macam folikel:
1. Folikel primordial
2. Folikel primer
3. Folikel sekunder
4. Folikel tersier
5. Folikel Graff
Tuba Fallopii
Uterus
1.Perimetrium
Lapisan Vaskular
Lapisan Supravaskular
3.Endometrium
LO 2.Memahami dan Menjelaskan Fisiologi hormon yang
mempengaruhi menstruasi
Siklus Menstruasi
Siklus haid dapat ditinjau dari uterus maupun ovarium. Siklus uterus
berupa pertumbuhan dan pengelupasan bagian dalam uterus -
endometrium. Pada akhir fase menstruasi endometrium mulai tumbuh
kembali dan memasuki fase proliferasi. Pasca ovulasi, pertumbuhan
endometrium berhenti sesaat dan kelenjar endometrium menjadi lebih
aktif – fase sekresi.
Fase folikuler
Ovulasi
3.1. Definisi
Hip0rmenorrhea
Menorrhagia/Hipermenorrhea
• Setelah dilakukan miomektomi/
1.Gangguan pembekuan
gangguan endokrin
2.disfunctional uterine bleeding
• kesuburan endometrium kurang
(DUB)
akibat dari kurang gizi, penyakit
3. Gangguan pada organ dalam
menahun maupun gangguan
pelvis
hormonal.
Oligomenorrhea
Oligomenorrhea biasanya berhubungan
Polimenorrhea
dengan anovulasi atau dapat juga
Bila siklus pendek namun teratur ada
disebabkan kelainan endokrin seperti
kemungkinan stadium proliferasi
kehamilan, gangguan hipofise-
pendek atau stadium sekresi pendek
hipotalamus, dan menopouse atau sebab
atau kedua stadium memendek.
sistemik seperti kehilangan berat badan
berlebih.
3.4. Patofisiologi
3.5. Manifestasi Klinis
3.6. Diagnosis
Anamnesis
- siklus menstruasi
- volume menstruasi
Pada keadaan akut, dimana Hb sampai <8 gr%, maka pasien harus :
Dirawat dan diberikan transfusi darah.
Untuk mengurangi perdarahan diberikan sediaan :
Estrogen- progesterone kombinasi, misalnya 17β estradiol 2x2 mg, atau
Estrogen equin konjugasi 2x1.25 mg, atau
Estropipete 1x 1,25 mg dikombinasikan dengan noretisteron asetat 2x5 mg ;atau
Medroksiprogesteron asetat (MPA) 2x10 mg, atau juga dapat diberikan
normegestrol asetat 2x5 mg dan cukup diberikan selama 3 hari
PUD pada Usia Reproduksi
Pada PUD dengan siklus yang berovulasi umumnya lebih ringan dan jarang
hingga akut. PUD yang terjadi paling sering berupa perdarahan bercak
(spotting) pada pertengahan siklus. Pengobatan dapat diberikan berupa :
17-β estradiol 1x2 mg, atau estrogen equin konjugasi 1x1,25 mg, atau
estropipete 1x1,25 mg, dari hari ke 10-15 siklus haid
Pada perdarahan bercak prahaid dapat diberikan MPA 1x10 mg, atau
didrogesteron 1x10 mg, atau Noretisteron asetat 1x5 mg; atau juga
Normegestrol asetat 1x5 mg yang diberikan mulai hari 16-25 siklus.
Pada keadaan tidak akut pasien dipersiapkan untuk dilakukan tindakan D & C
(Dilatasi dan kuretase). Perubahan pada endometrium juga dapat dilihat
dengan USG. Bila ditemukan ketebalan endometrium lebih dari 5 mm berarti
telah terjadi hiperplasia endometrium.
ِ علَى ال َح
َصي ِْر َ َن ق
َ ط ََر ال َّد َُم َ صالَةَ ث ََُّم
َْ ِص ِلي َوإ َ ل َّ ك ث ََُّم ا ْغت َ ِس ِلي َوت َ َو
َِ ضئَِي ِل ُك ََ صالََة َ أَي
ِ َّام ت َ َحي
َِ ُّض َّ ا ِْجتَنِبِي ال.
Yaitu darah yang keluar dari seorang wanita secara alami, tanpa suatu
sebab dan pada waktu-waktu tertentu.
Usia wanita yang mengalami haid tidak tertentu, kapan seorang
wanita melihat pada dirinya darah haid maka ia telah dianggap
haid, walaupun belum berusia 9 tahun atau berusia di atas 50 tahun.
Batas minimal dan maksimal masa haid tidak tentu, kapan seorang
wanita melihat darah kebiasaan tersebut bukan karena luka dan
sebagainya maka darah itu adalah darah haid tanpa diukur dengan
masa tertentu. Kecuali jika haid itu berlanjut dan tidak berhenti
atau berhenti dalam waktu singkat itu disebut istihadhah.
Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lender putih yaitu cairan
wanita, maka terdapat dua kemungkinan ; bila itu terjadi dalam
masa haid dan ia menganggapnya sebagai daraah haid yang ia
kenal, maka itu berarti darah haid, dan bila terjadi diluar kebiasaan
waktu haid dan ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia
kenal, maka darah itu tidak ada hukumnya karena termasuk
sesuatu yang sedikit (yang dimaafkan).
Daftar pustaka
Ganong W.F. 2008. Buku Ajar FIsiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Gunawan ,SG.(2007).Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Jakarta : Departement Farmakologi dan Terapeutik FKUI
Junquiera L.C, Carneiro J, Kelley R.O. Basic Histology. 10th edition, Washington, Lange, 2003: 316-23
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. Philadelphia: Elsevier Saunders. 2005
Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA. 1996. Buku Ajar Histologi. Ed 5. Jakarta : EGC.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 1995. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Ed. 4. Jakarta : EGC
Scoot, J. 2002. Buku Saku Obstetri & Ginekologi. Jakarta, Widya Medika.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2.Jakarta : EGC