Otonomi
daerah KepMenPan
akuntabilitas 28/2004
Akuntabilitas
PP 8/2003 Kewenangan Pelay. publik
wajib
Pedoman organisasi Standar
PP 84/2000 Perangkat Daerah Pelayanan
pedoman
Minimal
PP 65/2005
Permedagri
KepMenKes 1747/ 6/2007
2000: Bid. Kes KepMenKes KepMenKes 228/
1457/2003 2002: RS
Pasal 1 butir 23 UU No 1/2004
• BLU dibentuk dg tujuan meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum
• Fleksibilitas pengelolaan keuangan
• Prinsip ekonomi dan produktivitas
• Praktik bisnis yang sehat
• Tidak mencari keuntungan
• Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi
produktivitas ala korporasi
• Pendapatan dapat digunakan secara langsung
• Bukan sebagai subjek pajak
PP 23 tahun 2005
• Standar layanan BLU semestinya memenuhi
persyaratan SMART:
– Specific : fokus pada jenis layanan
– Measurable : dapat diukur
– Achievable : dapat dicapai
– Reliable : relevan dan dapat
diandalkan
– Time specific : ada batasan waktu
Sifat SPM (PP 65/2005, ps 3)
• Disusun sebagai alat pemerintah dan pemda untuk menjamin
akses dan mutu
• Sederhana
• Konkrit
• Mudah diukur
• Terbuka
• Terjangkau
• Dapat dipertanggungjawabkan
• Mempunyai batas waktu pencapaian
• Disesuaikan perkembangan kebutuha, prioritas, kemampuan
keuangan, kemampuan kelembagaan, dan kemampuan
personil
Pertimbangan dalam memilih indikator yang
prioritas untuk menilai kinerja pelayanan
Dimensi mutu Diisi dengan dimensi mutu yang mana yang terkait dengan indikator tsb
Tujuan indikator Diisi dengan apa yang ingin ditunjukkan dengan indikatr tsb (apa
maksud dari penggunaan indikator tersebut); untuk memberi
petunjuk/tanda bahwa…….
Rationalisasi Diisi dengan latar belakang dan alasan mengapa indikator tsb perlu
diambil sebagai alat pengukuran kinerja
Definisi terminologi yang Jika ada istilah yang perlu dijelaskan, maka didefinisikan pada kolom ini
digunakan
Frekuensi updating data Diisi dengan kapan pengumpulan data harus dilakukan apakah tiap
(pengumpulan data) hari, seminggu sekali, tiap bulan sekali, atau tiap tiga bulan sekali
Periode dilakukan analisis Diisi dengan kapan indikator tsb dianalisis untuk kemudian dilaporkan
dan difeedback pada unit terkait
Efficacy Keefektifan
Efficiency
Efisiensi
Safety Keamanan
Continuity Kesinambungan
Of care pelayanan
Tujuan indikator Untuk menilai kinerja dokter spesialis dalam melakukan pengisian
dokumen rekam medis
Rationalisasi Dari hasil survey tahun 2005 ternyata 50 % sampel RM yang diambil
tidak diisi lengkap. Kelengkapan pengisian rekam medis sangat
diperlukan untuk tindak lanjut pelayanan medis, begitu juga pada saat
kunjungan ulang pasien.
Definisi terminologi yang Rekam medis adalah………
digunakan Kelengkapan rekam medis meliputi kelengkapan pengisian identitas,
biodata, riwayat penyakit, diagnosis, terapi, tindak lanjug…….
Frekuensi updating Tiap bulan
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis Tiap tiga bulan
Numerator (pembilang) Jumlah rekam medis yang disampling yang terisi dengan lengkap pada
periode satu bulan
Denominator (penyebut) Jumlah seluruh rekam medis yang disampling pada periode satu bulan
Standar pencapaian 90 %
(threshold/target)
Sumber data numerator Dokumen rekam medis
Indikator
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Frekuensi updating
indikator (pengumpulan
data)
Periode dilakukan analisis
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator
dan denominator
UU 23/1992
• Pasal 53 ayat 2
– Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan
menghormati hak pasien
UU No 8/99 Perlindungan konsumen pasal
5
• Hak Konsumen adalah :
• a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan /
atau jasa;
• b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
• c. hak atas informasdi yang benar, jelas, dan jujur mengani kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa;
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
• d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
• e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlinndungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
• f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
• g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
• h. hak untuk mendapatkannkompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
• i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
UU Perlindungan konsumen
Pasal 7
• Kewajiban pelaku usaha adalah :
• a. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
• b. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan;
• c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
• d. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;
• e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
• f. memberi komppensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat
pengguunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
• g. memberi konpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau
jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
UUPK Pasal 44: Standar Pelayanan
• 1. Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan
praktik kedokteran wajib mengikuti standar
pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi
• Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat
1 dibedakan menurut jenis dan strata sarana
pelayanan kesehatan
• Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur
dengan peraturan menteri
UUPK Pasal 49
• 1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi wajib menyelenggarakan
kendali mutu dan kendali biaya
• 2. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat
diselenggarakan audit medis
UUPK Pasal 51
• Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran mempunyai kewajibab:
• a. memberikan pelayanan medis sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien
• e. menambah ilmu pengetahuan dan
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
dan kedokteran gigi
• Terima kasih