• Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
• Bayi yang minum ASI eksklusif : meningkatnya frekuensi buang air besar atau
konsistensinya menjadi cair yang menurut ibunya abnormal atau tidak seperti
biasanya.
Melalui 4 F:
finger, flies, fluid, field
FAKTOR RESIKO
Penularan enteropatogen:
• tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4 – 6 bulan pertama
kehidupan bayi
• tidak memadainya penyediaan air bersih
• pencemaran air oleh tinja
• kurangnya sarana kebersihan
• kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
• penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis dan cara
penyapihan yang tidak baik
ETIOLOGI
Bakteri:
Shigella, Salmonella, Yersinia, Campylobacter, dan berbagai
strain dari Escherichia coli.
Parasit:
Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan Cryptosporidium.
Di Amerika Serikat, kejadian diare yang disebabkan oleh
Giardia lamblia sekitar 6,8-10%.
ETIOLOGI (2)
Non Infeksi
• Kesulitan makan • Keracunan
• Defek anatomis makanan
• Malabsorbsi • Neoplasma
• Endokrinopati • Lain-lain
• Terjadi akibat aktifnya enzim adenil siklase,
yang akan mengubah adenosine triphosphate (ATP)
cyclic adenosine monophosphate (cAMP).
• Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna, dan konsentrasi tinja,
warna, bau, lendir dan/darah dalam tinja
• Muntah (volume dan frekuensi), rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran
menurun,
• BAK terakhir, demam, sesak, kejang, kembung
• Jenis makanan dan minuman yang diminum selama diare, mengkonumsi makanan
yang tidak biasa
• Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai
• Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum
• Bayi – apakah ada ganti susu formula?
BENTUK
KLINIS
DIARE
• Keadaan Umum, Kesadaran, dan TTV, berat badan
• Tanda utama : gelisah/cengeng atau
lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen
menurun
• Tanda tambahan : ubun-ubun besar (cekung/tidak),
kelopak mata (cowong/tidak), air mata, mukosa bibir,
PEMERIKSAAN
FISIK mulut, dan lidah.
• Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan
elektrolit
• Bising usus : lemah/tidak ada
• Ekstrimitas : perfusi dan capillary refill test
TANDA-TANDA DEHIDRASI
KLASIFIKASI
TINGKAT
DEHIDRASI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Langkah promotif/preventif :
1. ASI tetap diberikan
2. Kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum makan
3. Kebersihan lingkungan, buang air besar di jamban
4. Imunisasi campak
5. Memberikan makanan penyapihan yang benar
6. Penyediaan air minum yang bersih
7. Selalu memasak makanan
KOMPLIKASI