Anda di halaman 1dari 64

USULAN

RUMKIT BHAYANGKARA TK. III JAYAPURA


UNTUK MENDAPATKAN PK- BLU

Oleh:

Kompol dr Heri Budiono Sp U


Kepala Rumah Sakit
BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas
(Pasal 1 PP 23/2005)

2
 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan administratif
dalam rangka pengusulan dan penetapan satker
instansi pemerintah untuk menerapkan PPK BLU
 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan
Barang dan Jasa pada BLU
 109/PMK.05/2007 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas pada BLU
 73/PMK.05/2007 tentang Perubahan Atas PMK No
10/PMK.02/2006 tgl 16 Februari 2006 Pedoman
Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan
Pengawas, dan Pegawai BLU
 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan
Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan
Layanan Umum 3
- Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura diresmikan tanggal 28 April 2004 oleh Kapolda Papua saat itu Irjen Pol
Drs. G.M. Timbul Silaen.

- Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/ 1 / II / 2006 tanggal 9 Februari 2006 tentang Pembentukan Rumah
Sakit Bhayangkara Tingkat IV di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: YM.02.04.3.1. 582 tanggal 26 Januari 2007
tentang pemberian ijin penyelenggaraan kepada Mabes Polri untuk menyelenggarakan rumah sakit umum
dengan Rumkit Bhayangkara Papua, jalan Jeruk Nipis, Furia, Jayapura, Propinsi Papua.

- Tahun 2010 terakreditasi 5 Pelayanan Dasar Nomor : YM.01.10/III/7966/10 tanggal 31 Desember 2010.

- Surat Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit TIPE D dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Nomor : 001
RS 445 DKKJ 2011 tanggal 21 November 2011.

- Tahun 2012 RS. Bhayangkara Jayapura Polda Papua Ditetapkan Sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C.
Dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.03.05/I/842/12 Tanggal 25 Mei 2012.

- Keputusan Kapolri Nomor : KEP / 546 / IX / 2012 tanggal 26 September 2012 tentang Rumah Sakit
Bhayangkara Jayapura dinaikan tingkatnya menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Jayapura Polda
Papua.
VISI

“Menjadi Rumah Sakit Bhayangkara


Terkemuka Di Kawasan Timur Indonesia
Dan Jajaran Polri, Dengan Pelayanan
Prima Dan Mengutamakan Penyembuhan
Serta Terkendali Dalam Pembiayaan “
MISI
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Prima Dengan
Meningkatkan Kualitas Di Segala Bidang Pelayanan Kesehatan
Termasuk Didalamnya Menyelenggarakan Kegiatan Kedokteran
Kepolisian ( Kedokteran Forensik, Perawatan Tahanan, Kesehatan
Kamtibmas, Dan DVI), Baik Kegiatan Operasional, Pembinaan
Kemitraan, Maupun Pendidikan dan Pelatihan

 Menyelenggarakan Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan


Dan Pengawasan Anggaran Secara Transparan Dan Akuntabel

 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Profesional,


Bermoral, Dan Memiliki Budaya Organisasi Sebagai Pelayan Prima

 Mengelola Seluruh Sumber Daya Secara Efektif, Efisisn, Dan


Akuntabel Guna Mendukung Pelaksanaan Tugas Pembinaan
Maupun Operasional Polri.
MOTTO :
GAMBARAN UMUM RS
BHAYANGKARA TK.III JAYAPURA:

•Luas Tanah : 18.500 m2


•Luas Bangunan : 3.005 m2
•Jumlah Tempat Tidur : 89 buah
• Bangsal Perawatan : - Perawatan Cendrawasih (I & VIP)
- Perawatan Mambruk ( II & III)
- Perawatan Nuri ( Anak )
- Perawatan KakaTua (Kebidanan)
- Perawatan ICU
• UGD ( 10 TT )
• Poliklinik Umum, Gigi dan Spesialis
• Ruang operasi ( 2 TT )
• Kamar Jenasah
• Perawatan Tahanan ( 3 TT )
•Pelayanan Perawatan Terpadu ( 1 TT )
NO RUANG JUMLAH KET

1 VIP 1 5
2 VIP 2 3
3 KELAS I 26
4 KELAS II 27
5 KELAS III 22 ISOLASI 4 TT ( TARIF
KLS III)
6 ICU 3
TOTAL 86

10
DATA INDIKATOR RS BHAYANGKARA TK.III JAYAPURA

Data Indikator TH 2011 TH 2012 TH 2013 TW.III 2014

Jumlah Pasien Total 4.177 4.564 4.999


4.119

Hari Rawat 14.453 16.990 18.390 15.934

Meninggal 34 51 99 68

Jumlah TT 73 73 98 86

BOR( %) 54,2 63,7 51,4 50,7

ALOS ( Hari ) 3,4 3,7 3,6 3,8

BTO ( Kali ) 57,2 62,5 51,0 47,6

TOI ( Hari ) 2,9 2,1 3,4 1,8

GDR 0,8 1,1 1,98 1,6


Pelayanan Poli Umum, Poli Gigi dan
Spesialis

 Spesialis Penyakit Dalam


 Spesialis Jantung dan Pembuluh darah
 Spesialis Bedah Umum
 Spesialis Bedah Orthopedi
 Spesialis Bedah Onkologi
 Spesialis Bedah Urologi
 Spesialis Anak
 Spesialis Kebidanan dan Kandungan
 Spesialis Saraf
 Spesialis Kulit dan Kelamin
Pelayanan Instalasi Rawat Jalan tahun 2011 - Triwulan III 2014

20000

18000

16000

14000

12000

10000

8000 target realisasi

6000

4000

2000

0
Ruang Cenderawasih
VIP : 4 tempat tidur
Kelas I : 14 tempat tidur
Kelas II : 0 tempat tidur
Kelas III : 0 tempat tidur
Ruang Mambruk
Kelas II : 22 tempat tidur
Kelas III : 14 tempat tidur
Ruang Kakaktua
VIP : 1 tempat tidur
Kelas I : 6 tempat tidur
Kelas II : - tempat tidur
Kelas III : 4 tempat tidur
Ruang Nuri
VIP : 3 tempat tidur
Kelas I : 2 tempat tidur
Kelas II : 3 tempat tidur
Kelas III : 6 tempat tidur

Ruang ICU : 3 tempat tidur


TAHUN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

2011 4077 4177 102

2012 4485 4564 102

2013 4933 4.999 101

2014 5426 4119 76


Pelayanan Instalasi Gawat Darurat tahun 2011- triwulan III 2014

16000

14000

12000

10000
target
8000

6000 realisasi

4000

2000

0
Instalasi Bedah tahun 2011 - triwulan III 2014

900
800
700
600
500
target
400
realisasi
300
200
100
0
- Untuk meningkatkan kinerja layanan
kinerja keuangan dan kinerja manfaat
bagi masyarakat

- Pimpinan Satker mengajukan usulan


untuk menetapkan PK-BLU dan disetujui
oleh Menteri/Pimpinan Lembaga

- Menggunakan formulir sebagaimana


ditetapkan dalam lampiran 1 Peraturan
Menteri Keuangan
1) Organisasi dan Tata Laksana
Mencakup struktur organisasi, prosedur
kerja, Pengelompokanfungsi logis, ketersedian
dan pengembangan SDM, dan efesiensi biaya;

2) Akuntabilitas
Mencakup kebijakan, mekanisme/prosedur,
media pertanggungjawaban, dan periodisasi
pertanggungjawaban program, kegiatan,
keuangan dalam rangka mencapai tujuan yg
telah ditetapkan;

3) Transparansi
Dengan menerapkan asas keterbukaan yg
dibangun atas dasar kemudahan memperoleh
informasi bagi yang membutuhkan
KARUMKIT
DEWAN
PENGAWAS
WAKARUMKIT
UNSUR PIMPINAN

SUBBAG WAS SUBBAG


SUBBAG RENMIN
INTERN BINFUNG
UR UR WAS UR URMI UR SIM &
UR REN UR KEU UR DIKLIT
WASBIN OPSYAN TU N RM
UNSUR PEMBANTU PIOMPINAN DAN PELAKSANA STAF

SUBBID YANMED SUBBID


DOKPOL JANGMEDUM

UR UR PAMI
UR JANGMED UR JANGUM
YANMED DOKPOL N

PAMIN PAMIN PAMIN PAMIN PAMIN

UNSUR PELAKSANA UTAMA


PASIEN

KAMAR TRIASE
HIDUP
JENASAH

PENGKAJIAN
PEMBERIAN
TERAPI
PERIKSA PASIEN
PEMBERIAN
OBAT MRS

TINDAKAN
PERAWATAN

ADMINISTRASI
KERUANGAN

PULANG PASIEN SEHAT


PASIEN BLPL/ RUJUK

PETUGAS RUANGAN
PERAWATAN

PETUGAS PERINCIAN

TOTAL BIAYA PERAWATAN

KELUARGA PASIEN MEMBAYAR DI KASIR

UANG DIPILAH SESUAI KOMPONEN

LAPOR KARUMKIT
34
UNIT KERJA

USULAN PENAMBAHAN TENAGA BARU

URMINTU (PERSONALIA)

DIUMUMKAN DI MEDIA CETAK

SELEKSI ADMINISTRASI
PROSES SELAKSI PENERIMAAN
•TEST TULIS
•UJI KOMPETENSI/TES KETERAMPILAN/PRAKTEK
•WAWANCARA DENGAN IMT SELEKSI
•WAWANCARA DENGAN KARUMKIT

TEST KESEHATAN

RAPAT UNTUK MENENTUKAN

HASIL TEST DILAPORKAN KE KARUMKIT JIKA LULUS


TANDATAN
GAN
CALAON KARYAWAN YANG LULUS MENGIKUTI PROGRAM KONTRAK
ORIENTASI
35
MAGANG 3 BULAN
UNIT KERJA

PERSIAPAN

PROSES KOORDINASI

USUL PERSETUJUAN PENGADAAN BARANG/JASA

PROSES PENGADAAN BARANG/JASA OLEH POKSI

PROSES SERAH HASIL PENGADAAN BARANG/JASA

BARANG/JASA
36
STATUS KEPEGAWAIAN
NO KUALIFIKASI PENDIDIKAN JML
POLRI PNS / CPNS PHL / PTT MITRA

1. Dokter Spesialis Anak - - - 2 2

2. Dokter Spesialis Anestesi - - - 4 4

3. Dokter Spesialis Bedah UMUM - - - 4 4

4 Dokter Spesialis Ortopedi - - - 4 4

5 Dokter Spesialis Urologi 1 - - 1 1

4. Dokter Spesialis Jiwa - - - 1 1

5 Dokter Spesialis Mata - - - 1 1

6 Dokter Spesialis Obsgyn - - - 6 6

7 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 - - 3 5

8 Dokter Spesialis Radiologi - - - 1 1

9 Dokter Spesialis Saraf - - - 1 1

10 Dokter Spesialis THT - - - 1 1

11 Dokter spesialis Kulit Kelamin - 1 - 1 2

12 Dokter Umum 4 - - 16 20

13 Dokter Gigi Umum 1 - - - 1


AKUNTABILITAS
PERENCANAAN

1. PROGRAM
PELAKSANAAN

2. KEGIATAN
PENGUKURAN

3. KEUANGAN PELAPORAN

PEMANTAUAN
TRANSPARANSI
TRANSPARANSI
UU NO. 14 TAHUN
2008 TTG KIP

PERENCANAAN

PENGUKURAN

PELAPORAN

PEMANTAUAN
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Kekuatan (Strength
Pelayanan SDM ( Sumber Daya Manusia )
 Spesialistik dan Sub spesialistik
 Komitmen Pimpinan
 Pelayanan unggulan ( PPT,
kesehatan tahanan dan forensik)  Struktur organisasi dan tupoksi sesuai
Perkap
 SOP
 Pertemuan rutin manajemen dg
 SIM RM RS pelayanan ( ANEV mingguan)
 Pengaduan 2 line  Kualitas dan jumlah SDM yang cukup
 Terakreditasi 5 bidang pelayanan memadai
dasar

Keuangan Sarana dan prasarana


 Tarif yang kompetitif dan relative  Tersedianya alat medis yang memadai
terjangkau  Tersedia sarana penunjang medik dan
 Dukungan biaya operasional non medik
dalam bentuk APBN dan  Adanya dukungan biaya untuk
Pemerintah setempat pemeliharaan sarpras
 Pendapatan yang terus meningkat  Letak rumah sakit yang strategis
ANALISIS LINGKUNGAN EXTERNAL

Peluang ( Opportunity ) :
 Keadaan perekonomian
 Undang – Undang  Pertumbuhan ekonomi masyarakat
 PP No. 23 2005 tentang Pengelolaan Jayapura dan sekitar yang terus
Keuangan Badan Layanan meningkat
 Kebijakan
 Adanya peluang besar untuk kerja
 Komitmen pimpinan untuk sama dengan pihak lain
meningkatkan sarana dan prasarana
 Meningkatnya subsidi dana APBN /
 Adanya program KEMENKES RI :
BPJS bidang Kesehatan DIPA untuk YANKES tertentu
 Adanya perhatian pemerintah 
setempat dalam bantuan kesehatan (  Perkembangan sosial budaya
KPS )
 Gambaran Rumah Sakit
 Keadaan persaingan
Bhayangkara Tk.III Jayapura
 Kepercayaan masyarakat terhadap dimasyarakat yang semakin baik
RSUD relatif rendah
 kesadaran masyarakat akan
 RSUD didaerah kota Jayapura
masih belum terakreditasi versi pelayanan kesehatan yang
2012; berkualitas merupakan suatu
kebutuhan.
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Kelemahan ( Weakness)
Pelayanan Sumber Daya Manusia
 Masih ada pelayanan belum terakreditasi  Kuantitas rill SDM organik masih
 Kualitas pelayanan belum seluruhnya kurang ( Perkap 11 tahun 2011 )
baik  SDM ( medis, paramedik dan non
 Belum terakreditasinya pelayanan sesuai medis) masih banyak yang honorer dan
dengan Akreditasi versi tahun 2012 mitra
 Keterbatasan Jumlah Tempat tidur rawat  Belum tertatanya system “ reward dan
 Tepat waktu visite Dokter masih belum punishment” secara proporsional.
baik  Kualitas SDM yang harus ditingkatkan.
 Pengaturan jadwal poli spesialis yang Sarana dan prasarana
belum ideal ( kurangnya gedung  Sistem pengolahan limbah yang belum
poliklinik spesialis ) ideal
Keuangan  Unit Central sterilisasi belum ideal
 Sistem verifikasi belum optimal  Unit pelayanan darah yang belum ada
 Pengelolaan keuangan belum optimal  Fasilitas Ambulans belum memenuhi
 Dukungan anggaran APBN terbatas standard

ANALISIS LINGKUNGAN EXTERNAL

Ancaman ( Threats )

•Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran


•Adanya kewajiban untuk akreditasi RS versi 2012
•Adanya kebijakan KEMENKES RI agar zero cost untuk semua pelayanan
pasien JKN
•Keadaan persaingan
•Rumah sakit pesaing didukung anggaran yang besar dan peralatan yang
relatif lebih moderen.
•Keadaan perekonomian
•Tingkat inflasi mempengaruhi harga barang, alkes dan obat
•Kemajuan tegnologi yang sangat cepat
•Posisi rumah sakit pesaing yang relatif berdekatan
•Perkembangan sosial budaya
•Budaya masyarakat yang memamfaatkan sarana rumah sakit secara
berlebihan
•Budaya masyarakat yang belum memahami kebersihan lingkungan
iINTERNAL Pelayanan spesialisasi
0,1 2 0.2

KEKUATAN Pelayanan unggulan DOKPOL


0.2 3 0.6

Instansi Polri
0.2 4 0,8

Pelayanan berdasarkan SOP dan relatif cepat


0.15 3 0.45

Sentralisasi computer dalam pelayanan billing


0.15 3 0.45

Tersedianya layanan pengaduan 2 line


0.05 2 0.1

Terakreditasi 5 pelayanan dasar tahun 2010


0.15 3 0.45

Pola tarif yang kompetitif dan relatif terjangkau


0.2 3 0.6

Dukungan biaya operasional APBN & Non APBN


0.3 3 0.9
0.5 4 2
Pendapatan & pelayanan pasien meningkat

Komitmen pimpinan yang baik


0.2 4 0.8
Pertemuan yang terjadwal
0.3 3 0.9
Struktur Organisasi sesuai Perkao
0.3 4 1.2
Tenaga Kesehatan yang memadai
0.2 3 0.6
Alat medik yang memadai
0.35 3 1.05
Sarana penunjang yang memadai
0.35 4 1,4
Letak Rumah sakit yang strategis
KELEMAHAN Ada pelayanan yang belum akreditasi
0.4 3 1.2
Kualitas pelayanan belum seluruhnya baik
0.2 2 0.4
0.4 3 1.2
Belum terakreditasi versi 2012
Sistem verifikasi yang belum optimal
0.4 2 0.8
Pengelolahan keuangan yang belum optimal 0.2 3 0.6

0.4 3 1.2
Dukungan APBN yang terbatas

Kualitas SDM yang masih kurang


0.2 2 0.4
0,6
SDM MASIH BANYAK YANG MITRA DAN HONORER
0.2 3

Belum tertanta sistem Reward dan Punishment


0.3 3 0.9
0,3 3 0,9
Kualitas SDM yang masih kurang

Sistem pengelolahan limbah belum ideal


0.25 3 0,75
Unit sentral sterilisasi belum optimal

Unit pelayanan darah belum ada 0.25 2 0,5


PELUANG (+)

(-) (+)
KUADRAN III KUADRAN I
( +) (+)
1,1
K

KELEMAHAN (-) KEKUATAN (+)


2,45
(-)
(+)
KUADRAN IV
KUADRAN II
(-) ANCAMAN (-)
(-)
GRAND STRATEGI

 Peningkatan kuantitas dan kualitas layanan spesialis dan sub spesialistik


bidang pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap
 Meminimalisir komplain pelanggan dan kejadian kecelakaan kerja dalam
memberikan pelayanan kesehatan
 Melakukan promosi / pemasaran layanan kesehatan secara progressif
 Peningkatan sumber daya manusia dari segi kualitas dan kuantitas serta
profesional.
 Peningkatan kesejahteraan dan etos kerja personil organik dan karyawan BLU
 Mengembangkan SDM sesuai kebutuhan organisasi
 Meningkatkan fasilitas penunjang medik ( unit pelayanan Darah, sterilisasi
yang terpusat dan ruang rawat inap serta fasilitas pengelolaan limbah padat )
dan non medik serta sarananya.
ASUMSI MAKRO

 Dengan dikeluarkannya Peraturan Mentri kesehatan RI nomor 28


Tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan program jaminan
kesehatan nasional dan azas kegotong-royongan.
 Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui derajat
kesehatan masyarakat adalah tersedianya pelayanan kesehatan
berupa fasilitas kesehatan dengan aksebilitas yang tinggi,
 Kebijakan menteri kesehatan tersebut menyebabkan pertumbuhan
sarana kesehatan terutama yang bersifat dasar, mengalami,
peningkatan yang cukup baik khususnya di kota – kota besar.
 Asumsi Makro berdasarkan RAPBN tahun 2015
(www.depku.go.id) yaitu : pertumbuhan ekonomi 5,6 %, tingkat
inflasi 4,4 % dan kurs rupiah terhadap dolar AS Rp.11.900,-
ASUMSI MIKRO

1. Secara khusus untuk kinerja pelayanan untuk pasien dengan


diagnosa malaria sangat mempengaruhi peningkatan kinerja
keuangan Rumah Sakit

2. Asumsi jumlah pasien/target layanan rawat inap RS Bhayangkara


TK III Jayapura pada tahun 2015 - 2019 diproyeksikan naik rata-rata
10%, target per jenis layanan

3. Asumsi Tarif yang dikenakan pada tahun 2011 sampai dengan


2014 adalah tarif yang ditetapkan oleh Karumkit. Tarif yang
diberlakukan dipandang masih dalam biaya yang terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat. Pada tahun 2018 akan dilakukan revisi
apabila terjadi perubahan yang mendasar pada asumsi makro.
- Laporan realisasi anggaran/laporan operasional
keuangan
- Neraca dan prognosa neraca, mengenai aset,
kewajiban, ekuitas
- Laporan Kas, saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir
- Catatan Atas Laporan Keuangan, dokumen
penjelasan naratif dari rincian angka
Tahun 2013 September 2014

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

Pendapatan 11.692.984.312 12.494.005.604 16.082.252.580 14.512.398.560

Belanja 13.410.063.913 11.437.140.054 20.360.309.802 13.036.799.161

54
Prognosa Periode Kenaikan (Penurunan)
Uraian 31 Des 2014
30 Sept 2014 31 Des 2013 Jumlah %
Aset Lancar

Kas dan Setara Kas 3,549,616,889 2,662,212,667 1,186,613,268 1,475,599,399 124

Persediaan Obat 1,266,474,403 949,855,802 657,646,989 292,208,813 44

Jumlah Aset Lancar 4,816,091,292 3,612,068,469 1,844,260,257 1,767,808,212 96

Aset Tetap

Tanah - - - -

Gedung dan
2,555,989,333 1,916,992,000 1,916,992,000
Bangunan
Peralatan dan
5,555,647,128 4,166,735,346 4,166,735,346
Mesin
Jalan Irigasi dan
100,266,667 75,200,000 75,200,000
Jaringan
Aset tetap lainnya 1,466,667 1,100,000 1,100,000

Jumlah Aset Tetap 8,213,369,795 6,160,027,346 6,160,027,346

Akumulasi
(2,486,124,944) (1,864,593,708) (1,490,222,331) (374,371,377) (8)
Penyusutan
Nilai Buku Aset
5,727,244,851 4,295,433,638 4,669,805,015 (374,371,377) (8)
Tetap
JUMLAH ASET 10,543,336,143 7,907,502,107 6,514,065,272 1,393,436,835 21
55
Prognosa Periode Kenaikan (Penurunan)
Uraian 31 Des 2014
30 Sept 2014 31 Des 2013 Jumlah %

Kewajiban

Utang Pajak 8,209,267 6,156,950 - 6,156,950 100

Biaya masih harus 100


418,198,084 313,648,563 - 313,648,563
dibayar

Jumlah Kewajiban 426,407,351 319,805,513 - 319,805,513 100

Ekuitas

Surplus Tahun Lalu 2,459,013,675 1,844,260,257 827,481,439 1,016,778,818 123

Surplus Tahun 42
1,930,670,266 1,448,002,700 1,016,778,818 431,223,882
Berjalan

Ekuitas Donasi 5,727,244,851 4,295,433,638 4,669,805,015 (374,371,377) (8)

Jumlah Ekuitas 10,116,928,792 7,587,696,594 6,514,065,272 (374,371,377) (8)

JUMLAH 21
KEWAJIBAN DAN 10,543,336,143 7,907,502,107 6,514,065,272 1,393,436,835
EKUITAS

56
Ratio 2013 2014 Keterangan

Current Ratio - 11,38 RS Bhayangkara masih mampu


membayar kewajiban lancarnya
sedangkan tahun 2013 RS Bhayangkara
tidak memiliki kewajiban lancar

Working Capital - 11,38 RS Bhayangkara mempunyai likuiditas


yang baik, mampu membayar kewajiban
dan memiliki kemampuan yang optimal.

Inventory Turn 17,90 14,84 Perputaran persediaan RS Bhayangkara


Over tinggi walaupun terjadi penurunan
dibanding tahun 2013

Debt total Aset - 0,087 Utang RS Bhayangkara masih jauh lebih


kecil dari asetnya.

57
PER 31 DESEMBER KENAIKAN/PENURUNAN % DARI TOTAL ASET
POS NERACA RATIO
2014 2013 Rp % 2014 2013
ASET
Kas di Bend. Penerimaan
Kas di Bend. Pengeluaran 20,000,000 - 20,000,000 100.00 - 0.31 -
Persediaan 231,164,585 657,646,989 (426,482,404) (64.85) 284.49 3.61 9.65
Peralatan dan Mesin 4,166,735,346 4,166,735,346 - - 100.00 65.00 61.13
Gedung dan Bangunan 1,916,992,000 1,916,992,000 - - 100.00 29.91 28.12
Jalan, Irigasi dan jaringan 75,200,000 75,200,000 - - 100.00 1.17 1.10
Jumlah Aset 6,410,091,931 6,816,574,335 (406,482,404) 35.15 584.49 100 100

58
Capaian
No. Keterangan Thn 2013 Sept 2014
(%)

01 Pendapatan 12.494.005.604 14.512.398.560 6,19 %

02 Belanja 11.437.140.054 13.036.799.161 7,15 %

59
Dari hasil analisa perkembangan trend
2013 dan Sept 2014 dapat disimpulkan
capaian kinerja pendapatan sekitar 6,19 %
, kinerja belanja RS Bhayangkara tahun
2013 dan Sept 2014 mengalami kenaikan
7,15%. Hal ini disebabkan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan RS
Bhayangkara.

60
SPM adalah merupakan ukuran pelayanan yang
harus dipenuhi oleh satker yang menerapkan PK-BLU
yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga
dalam rangka penyelengaraan kegiatan pelayanan
kepada masyarakat yang harus mempertimbangkan
kualitas layanan, pemerataan, dan kesetaraan
layanan serta kemudahan memperoleh layanan
 Standar Isi
 Standar Proses
 StandarKeluaran
 Standar Pelayanan Kesehatan
 Standar Ketenagaan
 Standar Rekruitmen Ketenagaan
 Standar Kompetensi Spesialis
 Standar Sarana dan Prasarana
 Standar Pengelolaan
 Standar Pembiayaan
63

Anda mungkin juga menyukai