• Intra embryonic coelom akan menjadi embryonic body
cavity yg akan tumbuh menjadi cav.pericardii; 2
pericardiaco peritoneal canal; dan cav. Peritonii. • Body cavity mempunyai : a) Dinding parietal yg dibatasi oleh mesothelium (bakal peritoneum parietale) yg berasal dr somatic mesoderm. b) Dinding visceral yg ditutup oleh mesothelium (bakal peritoneum viscerale) yang berasal dari sphlancnic mesoderm (gb. 9-3) c) Intra embryonic cavity berhubungan dengan extra embryonic cavity melalui umbilicus yang hubungannya akan hilang pada minggu ke-10 yaitu sewaktu usus telah masuk kembali • Selama terjadinya head fold jantung dan cavum. Pericar- dii bergerak ke ventro caudal; anterior terhadap foregut (gb.9-2). Akibatnya cavum. Pericardii terbuka ke dalam pericardiacoperitoneal canal yg berjalan pd bagian dorsal foregut (gb.9-4). • Setelah terjadi embryonic folding bag. caudal dr. foregut; midgut dan hindgut tergantung pd cavum. Peritonei melalui mesenterium dorsalis (gb. 9-2). Mesenterium : mesenterium adalah double layer dr peritoneum dimulai dr perluasan peritoneum visceralis yg menutupi organ (usus, hepar dan pancreas) • Mesenterium menghubungkan organ dengan dinding tubuh (body wall) dan membawa pembuluh darah serta syaraf • Mesenterium dorsalis dan ventralis membagi cav. peritonei menjadi dextra dan sinistra (gb.9-3). Kemudian mesenterium ventrale menghilang. Kecuali pd. perlekatannya dibag. Caudal foregut (bakal lambung dan pars cranialis duodeni). Pembagian embryonic body cavity : tiap-tiap pericardiaco peritoneal canal terletak lateral dr. foregut (bakal esophagus0 dan dorsal dr septum transversum (adlh lempeng yang berasal dr mesoderm yg menempati ruangan antara cav. Thoracis dan yolk stalk) (gb.9-4) Septum transversum adalah bakal dr. central tendon diaphragma. • Pericardiaco peritoneal canal memisahkan antara cav pericardii dng cav. Pleurae dan cav. Pleurae dng cav peri- tonei • Terjadi pertumbuhan dr. bronchial bud kedalam pericardiaco peritoneal canal. • Sewaktu lipatan pleuro pericardiacal meluas, ia membentuk sebagian dr pemisah antara cav pericardii dng cav pleurae. Pemisah ini disebut pleuropericardial membran, yg berisi v.cardinalis communis (gb.9-4) yaitu vena yg menghubungkan premordial venous system dng sinus venosus. • Mula-mula bronchial buds relatif kecil dibandingkan dng jantung dan cav pericardii (gb.9-5). Kemudian bronchial bud tumbuh ke lateral. • Premordial cav pleurae akan meluas ke ventral, mengelilingi jantung. Ia meluas ke dinding tubuh sehingga memisahkan mesenchym menjadi : a) Lapisan luar yg akan menjadi dinding thorax b) Lapisan dlm (pleuro pericardial membran) yg akan jadi pericardium fibrosa. • Pleuropericardiacal membran kemudian menonjol pd akhiran cranial pericardio peritoneal canal (gb.9-5). Sebagai akibat dr tumbuhnya vena cardinalis; turunnya jantung dan perluasan cav pleurae. • Setelah mgg ke-7 pleuropericardial membrane bertemu (bersatu) dng mesenchym disebelah ventral esophagus utk membentuk bakal mediastinum yg akan memisahkan cav pleurae dng cav pericardii • Premordial mediastinum ini tdr dr massa mesenchym yg meluas dr sternum ke columna vertebralis • Pleuropericardial membran kanan lebih lama menutup o.k vena cardinalis kanan lebih besar dibandingkan yg kiri dan menimbulkan pleuro pericardial membrane yg lebih luas. Pleuro peritoneal membran : Pada waktu lipatan pleurope ritoneal meluas, ia menonjol kedlm pericardiacoperitoneal canal secara perlahan-lahan lipatan ini akan menjadi Membranous,. utk membentuk pleuroperitoneal membrane (gb.9-6; 9-7) yg memisahkan cav pleura dng cav peritonei. Pleuroperitoneal membran adalah akibat dr tumbuhnya paru- paru dan cav pleurae, yang meluas dan menempati dinding tubuh. Dia melekat ke arah dorsolateral pd dinding abdomen. • Selama mgg ke-6 pleuroperitoneal membran meluas ke arah ventromedial sampai ia bertemu dng mesenterium dorsalis oesophagus dan septum transversum (gb.9-7). • Menutupnya pleuroperitoneal canal didukung oleh migrasi dr myoblast kedlm pleuroperitoneal membran. Pertumbuhan Dipragma : • Tumbuh dr 4 komponen yi : a) septum transversum;b) pleuroperitoneal membran; c) mesenterium dorsalis esophagus; d) tumbuhnya otot-otot yg berasal dr dinding lateral tubuh. a) Septum transversum : Merupakan jaringan mesoderm yg akan menjadi centrum tendineum diaphragma (gb.9-7). Tumbuh di bag dorsal dr bag ventrolateral dinding tubuh yg memisahkan jantung dr hepar (gb. 9-6). Selama pertumbuhannya sebagian dr hepar tertanam di dlm septum transversum. - septum transversum terletak caudal dr cav pericardii dan memisahkan sebagian dr pertumbuhan cavum peritonei. - setelah head folds ke arah ventral selama mgg ke-4 septum transversum membentuk sebagian sekat yg memisahkan cav pericardii dng cav abdominis (gb. 9-4). - septum transversum tdk memisahkan cavum thoracis dan cav abdominis dng sempurna o.k adanya canalis pericar- diaco peritoneal. - septum transversum akan meluas dan bertemu dng mesen- terium dorsalis esophagus dan membr pleuroperitonealis. b). Pleuroperitoneal membranous: Membran ini bertemu dng mesenterium dr esophagus dan septum transversum. Per- temuan ini akan memisahkan cavum thoracis dan cavum abdominis dan akan menjadi primordial diaphragma. c) Mesenterium dorsalis esophagus : Menempati bagian median dr diaphragma. Crura diaphragma berasal dari myoblast yg tumbuh pd mesenterium dorsalis esophagus. d) Pertumbuhan otot-otot yg berasal dr dinding lateral tubuh : - selama mgg ke-4-12 paru-paru; cav pleurae meluas dan mencapai dinding lateral tubuh. Selama proses ini jaringan dinding tubuh pecah menjadi 2 lapisan yi: a) lamina exter- na yg menjadi sebagian dr dinding abd.; b) lamina interna yg membentuk bag perifer dr diaphragma sehingga akan terbentuk recessus (sinus) costo diaphragmatica (gb. 9-8). - selama mgg ke-4 septum transversum ikut turun bersama jantung sehingga terletak setingi somite cervical (gb. 9-9). - selama mgg ke-5 myoblast dr somite ini bermigrasi ke dlm bakal diaphragma dengan membawa serat syaraf yg menginervasinya yaitu n. phrenicus yg berasal dr ramus ventralis N. spinalis 3; 4 dan 5. N. phrenicus juga membe- rikan inervasi sensoris pd permukaan atas dan bawah kubah diaphragma • Selama mgg ke-6, diaphragma turun ke somite thoracal dan n. phrenicus juga mengikutinya. • N. phrenicus menuju diaphragma melalui pleuropericardiacal membrane sehingga akhirnya n. phrenicus terletak pd pericardium fibrosa. • Pada waktu 4 komponen pembentuk diaphragma bertemu, mesenchym dr septum transvesum meluas dan membentuk myoblast yg akan jadi otot bergaris. Congenital diaphragma hernia : Paling sering terjadi pd bagian posterolateral dr diaphragma. Terjadi 1 diantara 2.200 kelahiran. Pharyngeal apparatus : Terdiri dari : - pharyngeal arches - Pharyngeal pouch - Pharyngeal grooves - Pharyngeal membran 1. Pharyngeal arches (arcus branchialis; arcus pharyngealis) : - Dimulai dr perkembangan awal mgg ke-4 dimana cel-cel neural crest bermigrasi ke daerah bakal kepala dan leher. - Sepasang arcus pharyngealis 1 (bakal rahang) tampak sbg peninggian disebelah lateral pharynx (gb.10-1) • Sedangkan arcus yg lain tampak miring; spt bulatan pd tempat bakal kepala dan leher. Pada akhir mgg ke-4 tampak 4 buah arcus pharyngealis. Arcus pharyngealis ke-5 dan 6 mengalami redumentasi. • Tiap-tiap arcus pharyngealis dipisahkan oleh sulcus yg disebut pharyngeal grouves. • Arcus pharyngealis 1 (arcus mandibularis) : tumbuh menjadi 2 tonjolan yi: a) prominentia maxillaris yg akan jadi maxilla, os zygomaticus dan pars squamosa osis temporalis. b) prominentia mandibularis yang akan membentuk mandibula. • Arcus pharyngealis 2 (arcus hyoid) membentuk os hyoid. Arcus pharyngealis disangga oleh dinding lateral bakal pharynx yg tumbuh dr pars cranialis foregut. • Bakal mulut (stomodeum) mulai tampak berupa cekungan pd permukaan ectoderm dimana ia dipisahkan dr ruangan bakal pharynx oleh bilaminar membrane yg disebut oropharyngeal membran. Membran ini tersusun oleh ectoderm di bag luar dan entoderm di bag dalam. • Pada hari ke-26 membran ini pecah sehingga menimbulkan hubungan antara bakal pharynx dan bag proximal foregut. Komponen-komponen dr arcus pharyngealis : a) tiap-tiap arcus pharyngealis terdiri dr inti mesenchym yg ditutup dibag luarnya oleh ectoderm dan ditutup dibag dalamnya oleh entoderm. Pada minggu ke-4 sebagian besar mesenchym yang berasal dr sel-sel neural crest bermigrasi kedlm arcus pharyngealis. Migrasi inilah yg akan menimbulkan prominentia maxillaris dan prominentia mandibularis pd arcus pharyngealis 1. b) Otot-otot bergaris c) Endothel pembuluh-pembuluh darah Nasib dari arcus pharyngealis : Arcus pharyngealis membantu pembentukan muka; cav nasi; mulut; larynx; pharynx dan leher (gb. 10-3; 10-4). • Selama minggu ke-5, arcus pharyngealis 2 tumbuh melewati arcus pharyngealis 3 dan 4 dan membentuk cekungan ectodermal yg disebut cervical sinus • Akhir minggu ke-7, pharyngeal grooves 2 - 4 dan sinus cervicalis menghilang shg bentuk leher menjadi halus. Tiap-tiap arcus pharyngealis mengandung : a) Arcus aorta yi arteria yg berasal dr truncus arteriosus dr jantung primordial (gb.10-3). b) Pilar tl rawan yg akan membentuk kerangka dr tiap-tiap arcus c) Komponen otot yg akan berdiferensiasi menjadi otot-otot kepala leher d) Syaraf yg akan memberi inervasi utk mukosa dan otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis. Syaraf yg masuk ke dlm tiap-tiap arcus berasal dr neuroectoderm bakal otak. Derivat-derivat dr cartilago arcus pharyngealis : • Akhiran dorsal dari cartilago arcus pharyngealis 1 (meckel cartilago) mempunyai hubungan yg tertutup dng pertumbuhan telinga; dan akan membentuk malleus dan incus. • Bagian tengahnya mengalami regresi dan sisanya adalah ligamentum anterior dr malleus dan lig sphenomandibu- laris. • Bagian ventral dr cartilago arcus pharyngealis 1 akan membentuk bentukan seperti tapal kuda yaitu yang akan menjadi mandibula. • Akhiran dorsal dr cartilago arcus pharyngealis 2 (reschert cartilago) juga berhubungan dng tumbuhnya telinga dan akan membentuk stapes; dan proc styloideus. Sedangkan bag yang terdapat diantara proc. styloideus dan os hyoid menghilang. Akan tetapi perikondriumnya akan membentuk lig stylohyoid • Akhiran ventral dr cartilago arcus pharyngealis 2 akan mengalami osifikasi utk membentuk cornu minus dan bagian superior corpus osis hyoid. • Kartilago arcus pharyngealis ke-3, akhiran ventralnya akan membentuk cornu majus dan bag inf. dr corpus osis hyoid • Kartilago arcus pharyngealis ke-4 dan 6 bersatu utk mem- bentuk cartilago larynx (gb.10-5) kecuali epiglotis. Epiglotis berasal dr mesenchym eminentia hypobranchialis (gb.10-24). Eminentia hypobranchialis adalah tonjolan pd dasar pharynx embryonal yg berasal dr arcus pharyngealis 3 dan 4. • Arcus branchialis 5 mengalami redumentasi dan tidak ada sruktur yang terbentuk dari arcus pharyngealis 5. Derivat-derivat dr otot arcus pharyngealis : • Otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis 1 adalah otot-otot masticatorii (gb.10-6). • Otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis ke-2 adalah m.stapedius m.stylohyoid, venter posterior m.digastricus dan otot mimik. • Otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis ke-3 adalah m.stylopharynx • Otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis ke-4 adalah m.cricothyroid; m.levator vili palatini; dan mm. constrictor pharynx • Otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis ke-6 adalah otot-otot intrinsik larynx. Derivat-derivat dr syaraf arcus pharyngealis : Otot-otot yg berasal dr arcus branchialis yg pertama diinervasi oleh n.trigeminus. • Otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis 2 diinervasi oleh n. facialis • Otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis 3 diinervasi oleh n.glossopharyngeus. Sedangkan otot-otot yg berasal dr arcus pharyngealis 4; dan 6 oleh n. vagus. Pharyngeal pouch : * Primordial pharynx berasal dr foregut yg meluas pd bagian cranialnya dimana ia bertemu dng bakal mulut (stomode- um) dan menyempit di bag caudalnya dimana ia bertemu dengan esophagus. Entoderm pharynx membatasi bagian dalam dari pharyngeal arches dan berjalan ke dalam diverticula yang berbentuk balon yang disebut pharyngeal pouch (gb.10-1; 10-3). • Ada 4 pasang pharyngeal pouch dimana pharyngeal pouch 5 mengalami redumentasi. Derivat-derivat pharyngeal pouch : • Pharyngeal pouch I : Pharyngeal pouch 1 meluas ke dlm suatu recessus yg memanjang yi recessus tubotympanica (gb.10-8). Bag distal dr recessus ini kontak dng first phary-ngeal groove yg akan membentuk membrana tympani • Cavitas dr recessus tubo tympanica akan membentuk cavum tympani dan antrum mastoidea. • Hubungan antara recessus tubo typanica dengan pharynx secara graduil memanjang dan membentuk pharyngotym- panic tube (tuba eustachii). • Pharyngeal pouch II : Kantung ini akan mengalami obeliterasi akan membentuk tonsila palatina dan sisa dari cavitas kantung ini akan menjadi sinus tonsilaris (gb. 10- 8; 10-9). Setelah minggu ke-20 mesenchym yang mengelilingi crypta berdiferensiasi menjadi jaringan lymfoid pada tonsila. • Crypta terbentuk akibat pecahnya bag central dr entoderm yg berproliferasi ke dlm mesenchym • Pharyngeal pouch III : Kantung ini meluas dan berkembang membentuk masa yg padat; menggelembung pd bag dorsalnya dan memanjang pd bag venralnya. Hubungannya dng pharynx mengalami degenerasi. • Bagian posterior yg menggelembung akan menjadi gld parathyroid inferior. Epithel dr pars ventralis yg memanjang berproliferasi dan bertemu pd bidang median utk membentuk thymus yg mengalami desensus menuju ke mediastinum superior. • Pharyngeal pouch IV : Kantung ini juga menggelembung di bag dorsal dan memanjang di bag ventralnya. Hubungannya dng pharynx mengalami degenerasi. Sedangkan bag dorsalnya tumbuh menjadi gld parathyroidea superior. • Pharyngeal pouch V : kalau ada akan tumbuh sgb. ultimo pharyngeal body Pertumbhan gld thyroidea : • Gld thyroid adalah kelenjar endokrin yg pertama-tama tumbuh pd embryo • Ia mulai terbentuk pd hari ke-24 setelah fertilisasi dan berasal dr penebalan entoderm pd dasar bakal pharynx (gb.10-17). • Sewaktu lidah tumbuh perkembangan gld thyroid tumbuh ke bawah (descendens) ke leher. Disebelah ventral pertumbuhan os hyoid dan cartilago larynx, gld thyroid berhubungan dng lidah melalui duct thyreoglossus. • Mula-mula gld thyroidea mempunyai ruangan di tengahnya lama-lama menjadi padat dan terbagi menjadi 2 lob lateralis yg dihubungkan oleh isthmus yg terletak di sebelah anterior dr pertumbuhan cartilago trachea 2-3. • Pada minggu ke-7 gld thyroid terbentuk dan kedudukannya sama dengan bentuk dari kedudukan gld thyroid sekarang dimana ductus thyreoglossus mengalami degenerasi sisanya sebagai foramen caecum. • Lobus pyramidalis dilekatkan pd os hyoid oleh jaringan ikat fibrous dan atau otot polos yaitu m.levator thyroid. Pertumbuhan lidah : Pada akhir minggu ke-4 tampak peninggian berbentuk segitiga pd bid median dr dasar bakal pharynx; rostral dr foramen caecum. • Peninggian ini disebut median tongue bud (tuberculum impor) • Kemudian didapatkan 2 bentukan oval yg disebut : distal tongue buds (lateral lingual swelling) yg tumbuh di kiri kanan median tongue bud. Ketiga lingual buds ini hasil dr proliferasi mesenchym pars ventromedial arcus pharyngealis I. • Distal dari tongue bud tumbuh sangat cepat dan bertemu satu dng yg lain untuk membentuk ⅔ bagian anterior lidah. Pertemuan ini menimbulkan sulcus mediana lnguae. • Pembentukan 1/3 bagian posterior lidah ditandai dng 2 peninggian yg tumbuh caudal dr foramen caecum . Ke-2 tonjolan ini adalah : a) cupola dibentuk dari pertemuan pars ventromedian dari arcus pharyngealis 2. b) eminentia hypopharyngeal yang tumbuh ke caudal dari cupola. Eminentia hypophyngeal ini berasal dari mesen- chym pars ventromedial arcus pharyngealis 3 dan 4. Pada perkembangan berikutnya eminentia hypobranchial tumbuh lebih cepat dan lama kelamaan cupola menghilang. (gb.10-24). Akibatnya pars pharyngealis lidah tumbuh dr pars rostralis eminentia hypopharyngealis (hypobranchialis). Batas pertemuan antara pars anterior dan pars posterior lidah adalah sulcus terminalis. • Mesenchym dr arcus pharyngealis akan membentuk jaringan ikat dan pembl darah lidah. Sebagian besar otot lidah berasal darimyoblast yang bermigrasi dari myotom occipital (gb.10-6). • N.XII yang mengikuti myoblast yang bermigrasi dari myotom occipitalis menginervasi otot-otot lidah. Papilla dan taste bud : tampak pada akhir minggu ke-8 • Yang mula-mula tampak adalah papilla circum valata dan foliata • Papilla fungiforme tampak kemudian • papilla viliformis terbentuk pd mgg. 10-11. Taste bud : tumbuh selama mgg 11-13 dr interaksi induksi antara sel-sel epithel lidah dan sel syaraf gustatorius dr N. chorda tympani; N.IX; dan N.X. Sebagian besar taste bud yang terbentuk pd dorsum linguae dan sebagian tumbuh pd arcus palatoglossus; palatum, facies posterior epiglotis dan dinding posterior oropharynx. Inervasi lidah : inn. Sensoris untuk mukosa ⅔ anterior lidah berasal dr. n. lingualis cabang N.mandibularis yg mrpk syaraf utk arcus pharyngealis 1. Arcus pharyngealis membentuk tonjolan median dan distal bakal lidah. •Untuk taste bud ⅔ bag anterior lidah oleh N.chorda tympani •⅓ bag posterior lidah diinervasi oleh N.IX (berasal dr arcus pharyngealis 3). • Sekitar vallecula epiglotica diinervasi oleh N.X (berasal dr arcus pharyngealis 4). Pertumbuhan gld salivatoria : • Selama mgg ke- 6-7 gld salivatoria dimulai dr tonjolan epithel yg padat dr bakal cavum nasi (gb.10-7). Berupa bentukan seperti tongkat yang berakhir pd tonjolan epithel yg tumbuh dibawah mesnechym. • Jaringan ikat gld salivatoria berasal dr sel-sel neural crest. • Seluruh parenchym (berasal dr proliferasi oral epithelium). Gld parotis : adl yg mula-mula tampak pada awal mgg ke-6 • Ia tumbuh dr tonjolan yg berasal dr oral ectoderm dekat sudut stomodeum. • Tonjolan ini tumbuh ke bag depan telinga dan bercabang utk membentuk tali yg padat. Kemudian tali ini mengalami canalisasi dan terbentuklah lumen dan lumen ini akan membentuk ductus pd mgg. Ke-10. Akhiran tali ini berdiferensiasi ke dalam acini. • Caps dan jaringan ikat tumbuh dari mesenchym yang mengelilinginya. Gld submandibularis : Tumbuh dari tonjolan entoderm didasar stomodeum. Tonjolan sel-sel yang padat tumbuh ke post. lateral dari pertumbuhan lidah. Kemudian ia bercabang dan berdiferensiasi. Acini ter- bentuk pada minggu ke12. Lateral dari lidah terdapat suatu cekungan memanjang kemudian cekungan ini memben- tuk saluran yaitu ductus submandibularis. Gld sublingualis : tampak pd mgg ke-8. Ia tumbuh dr banyak tonjolan epithel entodermal pd paralingual sulcus (gb.10-7). Tonjolan ini akan bercabang dan mengalami canalisasi utk membetuk saluran. Ada 10-12 saluran yg bermuara pd dasar mulut. Pembentukan muka : • Bakal muka tampak pada awal minggu. ke-4 mengelilingi bakal stomodeum (gb.10-26). Pertumbuhan muka tergantung dari pengaruh induksi procencephalic dan rhombencehalic sebagai pusat organisasi. • Procencephalic organizing center berasal dr prechordal mesoderm yg mengadakan migrasi dr primitive streak. • Ia terletak rostral dr notochord dan ventral dr procencephalon. • Rhombencephalic organizing center terletak ventral dr rhombencephalon. • Ada 5 facial premordia yg tampak sebagai prominentia yg mengelilingi stomodeum (gb.10-26) yaitu : a) prominentia frontonasalis (tunggal) b) prominentia maxillaris (berpasangan) c) prominentia mandibularis (berpasangan) Prominentia-2 ini terutama berasal dr. proliferasi sel-sel neu- ral crest yg bermigrasi dr bagian bawah mesencephalon dan bag atas rhombencephalon dari neural tube menuju arcus pharyngealis pada minggu ke-4 Sel-sel ini akan membentuk jar. ikat ; tulang rawan; tulang dan ligament-ligament pd daerah muka dan mulut. • Ternyata myoblast yg berasal dr paraxial mesoderm menyo- kong pebentukan otot-otot bergaris craniofacial. Frontonasal prominentia : Mengelilingi bag ventrolateral dr procencephalon diatas optic vesicle (gb.10-26 c). Pars frontalis dr frontonasal prominentia akan membentuk dahi; sedangkan pars nasalis dr frontonasal prominentia akan membentuk batas rostral dr stomoideum; bakal mulut dan hidung. • Prominentia maxillaris : akan membentuk batas lateral dr stomodeum dan sepasang prominentia mandib akan mem- bentuk batas caudal dr mulut primitive. Ke-5 tonjolan ini merupakan pusat pertumbuhan dr mesenchym. Jaringan. ikat embryonal ini saling berhubungan antara 1dng yg lain. Pd waktu periode embryonal muka belum terbentuk sempurna. Dan terbentuk semurna pd periode fetal. Rahang bawah dan bibir bawah adl. bag yg pertama-tama terbentuk. Ia tumbuh dr pertemuan akhiran medial prominentia mandibularis. • Pd akhir mgg ke-4 penebalan bilateral yg berbentuk oval terjadi pd permukaan ectoderm yg disebut nasal placode yg akan jadi bakal hidung dan cavum nasi yg akan tumbuh pd bag inferolateral dr frontonasal prominentia (gb.10-29). Mula-mula nasal placode adl convex; lama kelamaan akan tertarik shg menjadi datar. Mesenchym pd tepi nasal placode berproliferasi; sehingga terbentuk bentukan spt tapal kuda sehingga terbentuk prominentia nasalis lateralis dan medialis. Akibatnya, nasal placode akan menjadi dasar dr lubang hidung primitive yg disebut nasal pit (bakal anterior nares dan cav.nasi) (gb.10-29b). • Proliferasi mesenchym pd prominentia maxillaris menyebabkan ia membesar dan tumbuh ke medial dibwh nasal prominentia (gb.10-29d – g). Migrasi ke medial dr nasal prominentia bergerak menuju prominentia nasalis medialis dibidang median. • Tiap-tiap prominentia nasalis lateralis dipisahkan dari prominentia maxillaris oleh suatu celah yang disebut nasolacrimal grouve • Pada akhir minggu ke-5 bakal auricula mulai tampak (gb.10-26e). 6 auricular hilloeks (penebalan mesenchym) membentuk lingkaran yg mengelilingi pharyngeal groove 1 (3 tiap-tiap pasang) yg akan jadi auricula dan MAE. Mula-mula telinga bag luar ini terletak setinggi leher. Setelah mandibula tumbuh ia mengalami acensus pada bagian lateral kepala setinggi mata. • Pada akhir mgg ke-6 tiap-tiap prominentia maxillaris mulai bertemu dng prominentia nasalis lateralis sepanjang garis dr nasolacrimal groove (gb.10-33). Sisi dr hidung dibentuk oleh prominentia nasalis lateralis. Sedangkan pipi dibentuk oleh prominentia maxillaris. Ductus nasolacrimalis tumbuh dr penebalan ectoderm dasar nasolacrimal groove. Kemudian membentuk bentukan seperti tali yang kemu- dian tali ini mengalami degenerasi dan recanalisasi sehing- ga terbentuk ductus nasolacrimalis. Akhiran cranial ductus ini membentuk sacus lacrimalis. Pada akhir periode fetal duct nasolacrimalis ini bermuara pada meatus nasi inferior pada dinding lateral cavum nasi Pada waktu prominentia nasalis medialis bertemu ia membentuk intermaxillary segment (gb 10-33e) yg akan menjadi : • Philtrum pd bibir atas • Pars premaxillaris maxilla dan gusi • Palatum primer Pembentukan cavum nasi : Pada waktu pertumbuhan muka nasal placode menjadi cekung membentuk nasal pits (gb.10-28) * Proliferasi mesenchym yang mengelilingi nasal pits membentuk prominentia nasalis lateralis, dan medialis yang mengakibatkan timbulnya saluran yang agak dalam yang disebut primordial nasal sac. tiap-tiap nasal sac tumbuh ke dorsol ventral terhadap pertumbuhan proencephalon (gb.10-34). Mula-mula nasal sac dipisahkan dari cavum oris oleh oronasal membrane. Membranana ini pecah pada akhir minggu ke-6. Sehingga ada hubungan antara cavum nasi dan cavum oris. Daerah dr tempat hubungan antara cav oris dan cav nasi disebut primordial choane yang terletak disebelah posterior dari palatum primer. • Setelah palatum secunder terbentuk choane terletak antara pertemuan cav nasi dan pharynx (gb.10-34). • Concha nasalis superior; medius dan inferior tumbuh dari elevasi dinding lateral cavum nasi. • Ectoderm epithelium pd atap cav nasi berdiferensiasi menjadi olfactory epithelium. Sebagian sel epitel berdife- rensiasi menjadi receptor olfactorius yg axonnya melanjut- kan diri menjadi n. olfactorius yg tumbuh menjadi bulbus olfactorius • Sebagian besar dr bibir atas; maxilla dan palatum sekunder dibentuk dr prominentia maxillaris. Prominentia ini bertemu di bagian lateral dng prominentia mandibularis. • Primordial bibir dan pipi diinervasi oleh mesenchym dr arcus pharyngealis 2 yg berdiferensiasi menjadi otot mimik oleh karenanya ia diinervasi oleh N.VII. • Mesenchym dari arcus pharyngealis 1 berdiferensiasi menjadi otot-otot mastikatorii sehingga ia diinervasi oleh N.V Sinus paranasalis : beberapa sinus paranasalis tumbuh selama kehidupan fetal. Contoh sinus maxil tbtk sempurna setelah lahir. Sinus paranasalis tumbuh dari diverticula dari dinding cavum nasi dan menjadi terisi udara. Akibatnya akan meluas ke dalam cavum nasi pada tulang-tulang yang berdekatan contoh sinus pd os maxilaris dan os frontalis disebut sinus maxilaris dan sinus frontalis. Pertumbuhan palatum : pada awal minggu ke-6 proc palatinus medialis (palatum primer) mulai tumbuh dr pars profundus dr intermaxillary segment maxilla (gb.10-33;34). • Mula-mula segment ini terbentuk dari pertemuan prominen- tia nasalis medialis yang berupa bentukan dari mesencym antara permukaan dalam ke 2 prominentia maxillaris. • Palatum primer membentuk pars premaxillaris maxilla (gb. 10-36) Palatum secunder : palatum secunder adalah bakal palatum durum dan palatum molle. Palatum secunder tumbuh pd mgg ke-6, merupakan 2 tonjolan mesenchym yang meluas dari aspectus internus prominentia maxil. Mula-mula palatum sekunder (proc palatinus lateralis) berada di kiri kanan lidah (gb.10-37; 10-38). • Pada waktu rahang bawah terbentuk lidah menjadi relatif kecil dan bergerak kebawah. • Selama mgg ke-7 dan 8 proc palatinus lateralis memanjang dan bergerak naik pd posisi horizontal. Secara perlahan-lahan proc palatinus lateralis ini bertemu pd bidang median dan ia juga bertemu dengan septum nasi; dan pars posterior palatum primer. Septum nasi : Tumbuh dr pertumbuhan kebawah dari pars inferior dari pertemuan prominentia nasalis medialis (gb.10;37;38). • Pertemuan antara septum nasi dan proc palatinus dimulai pd bag anteriornya yi pd mgg ke-9 dan sempurna pd bag posterior pd mgg-12; diatas primordium palatum durum. • Tulang perlahan-lahan terbentuk pd palatum primer membentuk pars premaxillaris dr maxilla dimana merupk area gigi incisivus • Pertemuan dr maxilla dan os palatina dengan proc palatinus membentuk palatum durum. Bag posterior dr procesus ini tidak menjadi tulang. Ia meluas ke posterior dr septum nasi dan bertemu utk membentuk palatum molle. Kelainan congenital : cleft dr bibir atas dan palatum adalah yg paling sering. Kelainan ini digolongkan menurut kriteria per- kembangannya dng fossa incisiva sebagai patokan • Cleft lips dan cleft palate khususnya menarik perhatian kita sebab akan menimbulkan kelainan yg abnormal pd bentuk muka dan gangguan berbicara. Ada 2 golongan cleft lips dan palate yaitu : a) Cleft yg meliputi bibir atas dan pars anterior dr maxilla dan atau tanpa melibatkan bagian dr palatum durum. b) Cleft yg hanya meliputi daerah palatum durum dan palatum molle. 1. Anterior cleft anomalies : meliputi : cleft lip; dengan atau tanpa cleft pd pars alveolaris maxilla. Anterior cleft anomali yg sempurna adalah keadaan dimana cleft meluas melalui bibir dan pars alveolaris maxilla menuju fossa incisivus memisahkan pars anterior dan pars posterior dr palatum (gb. 10-40). Anterior cleft anomali diakibatkan o.k deficiensi mesenchym pd prominentia maxillaris dan intermaxillary segment 2. Posterior cleft anomalies : meliputi cleft pd palatum sekunder atau palatum posterior yg meluas melalui palatum molle dan palatum durum sampai ke fosa incisivus; memisahkan pars anterior dan posterior dr palatum. Penyebab : adalah kelainan pertumbuhan dr palatum sekunder dan akibat dr growth distortion dr proc palatinus lateralis yg mencegah ia bergerak ke medial dan bertemu a) Unilateral cleft lip : timbul akibat kegagalan bertemunya prominentia maxillaris dengan prominentia nasalis medialis. Akibatnya terjadi persistenst labial groove (gb.10-43). Epithel menjadi teregang dan jaringan pd dasar labial groove terpecah-pecah. Akibatnya bibir atas terbagi menjadi pars medialis dan lateralis b) Bilateral cleft lip (gb.10-41; 10-44) : timbul sbg akibat dr gagalnya masa mesenchym prominentia maxillaris untuk bertemu dng prominentia nasalis medialis. c) Complete cleft palate : cleft meluas dr palatum molle ke.anterior sampai fossa incisivus. Pada kasus yg berat juga disertai cleft lip; cleft pd palatum yg meluas sampai pars alveolaris dr maxilla. Dasar embryologi pd terbentuknya cleft palate : Adalah kegagalan masa mesenchym pd proc palat lat utk ber- temu antara keduanya; dng septum nasi dan atau dng margo posterior dr palatum. Diklasifikasi menjadi 3 group: a) Cleft pd anterior (primer) palatum akibat dr gagalnya massa mesenchym proc palat lat bertemu dan bersatu dng mesenchym anterior palatum. b) Cleft pd posterior (secondary) palate yi cleft yg terjadi posterior dr fossa incisivus. Akibat dr gagalnya massa mesenchym dr proc palatinus lateralis utk bertemu antara satu dng yg lain dan dng septum nasi. c) Cleft pd anterior dan posterior dr palatum : merupakan akibat dr gagalnya mesenchym pd proc palatinus lateralis utk bertemu dng mesenchym palatum primer dan dng septum nasi. (gb.10-40)