Anda di halaman 1dari 8

ORGANOGENESIS

ENdoderm

ICHWA DESITA
220107511017
Pendidikan Biologi ICP
Pembentukan Organ-organ
Endodermal

1. Farinks
Fungsi endoderm embrionik membentuk dua tabung dalam tubuh.
Tabung pertama merentang di sepanjang tubuh, yaitu saluran
pencernaan. Tunas-tunas dari saluran ini membentuk hati, kantung
empedu, dan pankreas. Tabung pada kedua saluran pernafasan.
Saluran pencernaan dan pernafasan menmbagi bersama suatu
ruangan pada bagian anterior embrio, dan daerah ini disebut farinks.
Kantung- kantung yang keluar dari farinks membentuk kelenjar-
kelenjar tonsi, tiroid, tymus dan paratiroid.
Saluran pernafasan dan saluran pencernaan
kedanya berasa dari usus primitif. Pada saat
endoderm melipat ke arah tengah embrio, usus
depan dan usus belakang terbentuk Mulanya ujung
koral dibatasi oleh ektoderm yang disebut lempeng
oral atau stomodeum. Lempeng oral pada akhirnya
putus sehingga menghasilkan lubang yang dibatasi
oleh ektoderm otak yang telah melekuk ke ventral
embrio Kedua daerah ektoderm berinteraksi satu
dengan yang lain. Atap daerah oral menjadi
kantung rathke yang akan menjadi bagian anterior
kelenjar hipofise, sedangkan jaringan neural dari
dasar diencephalon membentuk infndibulum yang
kelak akan menjadi bagian neural dari kelenjar
hipofise.
Bagian endoderm dari saluran pencernaan dan pernafasan dimulai dari
farinks Embrio mamalia dibentuk 4 pasang kantung farinks. Lekuk di
antara kantung farinks disebut celah insang. Kantung farinks pertama
menjadi saluran telinga tengah dan berghubungan dengan saluran
eustachius, kantung farinks kedua membentuk tonsil. Tymus berasal dari
kantung farinks ketiga, sedangkan satu pasang lagi berasal dari kantung
farinks keempat Pada bagian dasar dari farinks, antara kantung farinks
kedua, terbentuk suatu tonjolan ke arah ventral membentuk tiroid.

Perkembangan celah dan kantung farinks. Lengkung farinks kedua tumbuh melalui
lengkung ketiga dan keempat dan menutupi celah farinks ke 2, 3, dan 4 membentuk sinus
cervicalis (Sadler, 1988).
Embrio manusia terdiri atas 4 pasang kantung farinks. Beberapa
penulis, embrio manusia terdiri atas 5 pasang kantung farinks, namun
hal ini tidak khas karena, kantung farinks ke lima merupakan bagian
dari kantung farinks keempat. Kantung farinks pertama membentuk
sebuah diventrikulum yang menyerupai tangkai yaitu recessus
tubotympanicus, yang bersentuhan dengan epitel yang membatasi celah
farinks pertama yang kelak akan menjadi meatus auditorius eksternal.
Bagian distal yang melebar menjadi rongga telinga sederhana, sedang
bagian proksimalnya tetap sempit membentuk tuba pharyngotympanica
Epitel yang melapisi rongga telinga sederhana (cavum tympani
sederhana) kelak ikut dalam pembentukan membran tympani atau
gendang telinga

Bagian ventral lengkung farinks dilihat dari atas (A) pada minggu kelima,
(B) pada bulan kelima. Perhatikan foramen caecum, asal dari bakal kelenjar
tiroid dan sulcus terminalis yang membentuk garis pemisah antara lengkung
farinks pertama dan kedua (Sadler, 1988).
Epitel yang melapisi kantung farinks kedua berploriferasi
membentuk tunas yang menembus mesenkim disekitarnya. Tunas-
tunas ini kemudian disusupi jaringan mesoderm sehingga
membentuk bakal tonsila platina selama bulan ketiga hingga
kelima, tonsil berangsur-angsur disusupi jaringan getah bening.
Sisa kantung ini tetap ada dan pada orang dewasa ditemukan
sebagai fossa tonsilaris Kantung farinks ketiga dan keempat
ditandai dengan adanya sayap dorsal dn ventral pada ujung
distalnya Epitel sayap dorsal kantung ketiga berdiferensiasi
menjadi kelenjar paratiroid inferior, sedangkan bagian ventralnya
membentuk tymus.
Kedua bakal kelenjar ini terputus hubungannya dengan farinks,
dan tymus kemudian bermigrasi ke arah kaudal dan medial
menarik kelenjar paratiroid bersamanya. Sementara bagian utama
tymus bermigrasi ke dalam dada dan bersatu dengan
pasangannya. Epitel sayap dorsal kantung farinks keempat
membantu kelenjar paratiroid superior. Saat kelenjar paratiroid
terputus hubungannya dengan dinding farinks, ia menempatkan
diri pada kelenjar tiroid yang sedang bermigrasi ke kaudal dan
akhirnya ditemukan pada permukaan dorsal kelenjar tiroid
2. Lidah
Lidah mulai tampak pada embrio dalam bentuk dua tojolan lidah lateral
dan satu tonjolan medial yaitu tuberculum impar. Ketiga tonjolan ini
berasal dari lengkung farinks pertama Tonjolan medial yaitu kopula
dibentuk oleh mesoderm lenkung farinks kedua, ketiga, dan sebagian
keempat Tonjolan medial ketiga yang dibentuk oleh bagian posterior
lenkung keempat, menandakan perkembangan epiglotis Tepat di
belakang tonjolan ini adalah adtus laryngeus yang diapit oleh tonjolan-
tonjolan arytenoid

Interaksi jaringan selama morfogenesis hati (Carlson, 1988)

Sebagai akibat pertumbuhan tonjolan lidah laeral,


tonjolan ini tumbuh melebihi tuberculum impar
dan bergabung satu dengan yang lain sehingga
membentuk bagian depan lidah atau corpus
linguae. Bagian akar dari lidah berasal dari
elengkung farinks kedua, ketiga dan keempat.
Bagian paling belakang lidah seperti halnya
epiglotis berkembang dari lengkung farinks
keempat.
3. Saluran pencernaan dan derivatnya
Bagian posterior dari farinks, saluran pencernaan menyempit
membentuk oesophagus yang diikuti berturut-turut pembentukan
lambung, usus kecil dan usus besar. Lapisan permukaan dalam dari
saluran ini dan kelenjar-kelenjarnya berasal dari endoderm, akan tetapi
otot pada dinding, jaringan ikat, pembuluh darah, mesenterium dan
epitel yang menutupi permukaan usus pada coelom berasal dari
mesoderm splanknik Bagian ujung dari usus terjadi suatu lekukan
tempat pertemuan endoderm dan ektoderm dan kedua lapisan ini
dibatasi oleh membran kloaka yang akan putus dan membentuk anus

4. Hati
Hati dan pankreas berasal dari dua lapisan lembaga yang saling
berinteraksi yaitu lapisan endoderm dan lapisan mesoderm. Divertikulum
hati muncul pada bagian ventral usus sebagai percabangan epitel dan
berlawanan dengan tunas pankreas dorsal. Diverkulum hati pada usus
depan meluas dan berinteraksi dengan mesenkim. Sel-sel mesenkim
menginduksi endoderm bakal hati untuk berproliferasi.

Diferensiasi dan morfogenesis pada pankreas


5. Pankreas
Pankreas berkembang dari fusi diverkulum dorsal dan ventral.
Kedua primordia ini dibentuk dari endoderm duodenum dan
endoderm diverkulum hati. Pankreas dorsal pada mencit, dimulai
dengan evginasi epitelium endoderm hingga mencapai daerah
mesenkim pankreas Sel-sel mesenkim berinteraksi dengan sel-sel
epitelium menyebabkan ia membentuk cabang-cabang yang disebut
sel-sel acini. Sel-sel acini bertanggung jawab untuk menghasilkan
enzim-enzim pencerna (karbosipeptidase, lipase dan tripsin) yang
ditranspor ke usus halus melalui saluran pankreas. Sel-sel lain dari
tunas epitel pankreas menghasilkan pulau-pulau langerhans yang
terdiri atas dua populasi sel yaitu sel-sel beta yang mensekresikan
insulin dan sel-sel alfa yang mengekskresikan glukagon.

Anda mungkin juga menyukai