Anda di halaman 1dari 4

Metamorfosis

By : Rika laura
ICP Of Biology Education
Metamorfosis
Pengertian
Hemimetabola
Metamorfosis adalah proses perubahan Beberapa jenis serangga bersayap
yang terjadi pada tahap perkembangan seperti belalang, dalam
pasca tetas dari bentuk larva menuju perkembangannya mengalami
bentuk dewasanya. Perubahan-perubahan perubahan secara bertahap atau
tersebut meliputi perubahan morfologi, metamorfosis bertahap. Metamorfosis
fisiologi, dan ekologi, baik secara
secara bertahap ini disebut
berangsur-angsur maupun secara
mendadak. hemimetabola. Kelompok ini organ-
organ dewasa dibentuk secara kontinu.
Di dalam proses metamorfosis, proses
Jadi pada saat menetas, individu baru
perkembangan diaktifkan kembali oleh
telah memiliki rudimen sayap, organ-
hormon-hormon yang spesifik. Beberapa
organ genital dan struktur-struktur
organisme metamorfosis ditandai dengan
dewasa yang lain, hanya ukurnannya
perubahan mendadak dan dramatis
tidak sebanding dengan bentuk tubuh
dalam hal bentuk, cara hidup, pola
hewan dewasanya
biosintetis, dan fisiologi. Periode dimana
perubahan-perubahan mendadak dan ·Holometabola
dramatis yang berlangsung secara radikal Serangga holometabola seperti lalat,
dalam metamorfosis disebut klimaks kumbang, dan kupu-kupu, perubahan-
metamorfosis perubahan yang terjadi berlangsung
secara dramatis dan tiba-tiba antara
Metamorfosis Pada Serangga stadium larva dengan stadium
1. Pola perkembangan serangga dewasanya (Gambar 12.1.B). Bentuk-
Dikenal ada tiga pola perkembangan bentuk larvanya dikenal dengan nama
seperti tempayak, ulat, belatung, dan
utama pada serangga yaitu ametabola,
sebagainya. Larva-larva tersebut
hemimetabola, dan holometabola.
mengalami serangkaian pergantian kulit
Ametabola hingga menjadi besar. Insekta yang baru
Serangga ametabola mengalami menetas dilapisi oleh kutikula yang
perkembangan secara langsung dan keras. Insekta harus melepaskan
dalam kehidupannya tidak ada stadium kutikula lamanya dan kemudian
menggantinya dengan kutikula yang
larva. Jadi tidak mengalami metamorfosis
baru yang lebih besar, sehingga
misalnya Papirius fuscus dan Sminthurus
perkembangan post embrio insekta ini
hortensis. Serangga-serangga ametabola terdiri atas serangkaian pergantian kulit.
merupakan serangga primitif dan
biasanya tanpa sayap.
Metamorfosis
Selama stadium pupa, corpora alata
tidak menghasilkan hormon juvenil,
dan pupa akan bermetamorfosis
menjadi insekta dewasa.

pengontrolan pergantian kulit


dan metamorfosis pada
ngengat tembakau (Gilbert,
1985).

(A) Metamorfosis bertahap atau tidak sempurna atau hemimetabola,


dan (B) metamorfosis sempurna atau holometabola (Gilbert, 1985).

2. Peranan hormon dalam metamorfosis serangga


Metamorfosis serangga dikendalikan oleh
dua hormon efektor yang dikontrol oleh
hormon-hormon neurosekretori dalam otak
Hormon PTTH adalah hormon peptida dengan
Metamorfosis pada Amphibia
berat melekul sekitar 40.000 dan merangsang
Untuk memahami metamorfosis pada
kelenjar proyhoraks untuk mengahsikan
vertebrata, contoh yang paling banyak
ekdison. Ekdison merupakan prohormon yang
ditampilkan adalah metamorfosis pada
harus diubah menjadi bentuk yang aktif yaitu
amphibia. Hal tersebut disebabkan oleh
20 hidroksiekdison yang dihasilkan pada pulsa karena pada metamorfosis amphibia
kedua merangsang sel-sel epidermis untuk didapatkan perubahan-perubahan
mensisntesis enzim yang mencerna dan morfologi, fisiologi, dan ekologi yang
mendaur ulang komponen-komponen sangat kompleks dibandingkan
kutikula. Beberapa peristiwa, kondisi dengnan organisme lain yang termasuk
lingkungan dapat mengontolm pergantian kelompok hewan vertebrata. Selain itu
kulit, misalnya pergantian kulit pada Cecropia pada amphibia proses perubahan yang
berlangsung sedemikian serasinya
moth
sehingga organisme tersebut secara
Hormon efektor yang kedua adalah
keseluruhan tetap fungsional selama
hormon juvenil (JH). Hormojn juvenil
bermetamorfosis, dan tidak beristirahat
disekresikan oleh corora alata. Sel-sel
penuh seperti halnya serangg
sekretori corpora alata aktif selama kecebong adalah hewan aquatik,
pergantian kulit pada larva, akan tetapi tidak memiliki insang yang berkembang baik,
aktif selama pergantian kulit metamorfosis. ekor pipih dan panjang, amta tanpa
Selama hormon juvenil ada, pergantiankulit kelopak, serta bersifat herbivora,
yang dirangsang oleh hormon juvenil memiliki gigi tanduk dan usus yang
tereduksi, dan pergantian kulit berikutnya relatif panjang
menghasilkan pembentukan pupa.
Metamorfosis
Katak yang dewasa beradaptasi terhadap
kehidupan darat, bernafas dengan paru-paru,
memiliki anggota gerak yang berkembang
dengan baik, tidak mempunyai ekor serta
bersifat karnivora. Oleh sebab itu selama
metamofosis, struktur-struktur larva seperti
insang ekor dan gigi menanduk hilang,
sedangkan kelopak mata, paru-paru dan
anggota geraknya berkembang.
Banyaknya struktur larva yang terbawa
kebentuk dewasa mengalami perubahan- Aksi hipotalamus-pituitari-tiroid selama metamorfosis
perubahan yang meluas misalnya kulit anura. Pada saat hipotalamus berkembang ia
merangsang pituitari untuk mensekresikan hormon tiroid
menebal dan mengandung banyak kelenjar, dan menghambat sekresi prolaktin
otak menjadi lebih berdiferensiasi, lengkung
insangnya bermodifikasi menjadi aparat hioid,
dan ususnya menjadi lebih pendek. Sewaktu
mulut dan rahang mengalami perubahan
bentuk, otot lidah berkembang. Pada
pendengaran, sewaktu sistem saluran lateral
kecebong bedegenerasi, mata dan telinga
mengalami diferensiasi lebih lanjut.

“Peranan hormon dalam metamorfosis


amphibia”
Ada dua jenis hormon tiroid Pada
metamorfosis amphibia yang sangat
penting yaitu triyodotironin (T3) dan tiroksin
(T4). Selain itu, dibutuhkan hormon
prolaktin yang sangat penting dalam
mengatur metamorfosis. T3 lebih aktif
daripada T4, walaupun jumlah T4
dihasilkan dalam jumlah yang lebih banyak.
Hormon merangsang kecebong, perubahan
dalam proporsi tubuh, perubahan organ-
organ internal dan sejumlah perubahan
metabolisme, terutama perubahan aktivitas
enzim yang meliputi sintesis urea amonia

Anda mungkin juga menyukai