Anda di halaman 1dari 5

Proses Metamorfosis Pada Amfibi

Metamorfosis berasal dari kata meta=perubahan dan morphe=bentuk, sebagai sebuah


proses biologi yang secara umum dikaitkan dengan subset hewan: yang paling dikenal adalah
insecta dan ambhibia, dan juga beberapa ikan dan hewan invertebrate laut (Erezyilmaz, 2006).
Metamorphosis adalah perubahan bentuk tubuh dan habits (tingkah laku) selama siklus
perkembangan hewan (Panawala, 2017). Menurut Bishop (2006), metamorfosis adalah konsep
yang memiliki integrasi yang berhubungan sangat erat, yang relevan untuk perkembangan biologi,
ekologi, sejarah evolusi, fisiologi, biologi sel, dan konservasi biologi.

Amphibia mengalami proses perkembangan biphasic. Embriogenesis mereka mengarah


pada pembentukan berudu, setelah melewati periode fase pertumbuhan yang terbatas, periode
selanjutnya yaitu fase perkembangan metamorfosis. Metamofosis pada katak, dasarnya setiap
organ atau jaringan berubah secara drastis pada pada akhir metamorfosis.

Aspek kunci dari perkembangan postembrionik adalah kenaikan hormon thyroid (TH)
pada saat kelahiran, penetasan, dan metamorfosis, yang merupakan periode yang sama pada
spesies hewan yang berbeda. Pada metamorfosis katak, peran TH lebih signifikan, karena
pensinyalan TH diperlukan dan cukup besar untuk masa perkembangan yang terjadi selama
metamorfosis. Metamorfosis pada katak ini tergantung pada hormon perkembangan yang terjadi
pada berudu yang hidup bebas.

Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi
maupun fisiologi. Metamorphosis pada amphibia termasuk kedalam metamorphosis sempurna.
Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari
telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-
kupu.

Amphibia mengalami metamorphosis seperti halnya serangga. Kecebong anura memiliki


tubuh langsung dengan ekor panjang dan bersirip, gigi serta rahang berzat tanduk dan lipatan
operculum yang menutupi ingsang. Kecebong adalah herbivor, mempunyai usus yang panjang
dan berliku-liku. Kecebong harus mengalami metamorphosis untuk mencapai bentuk dewasanya.
Proses Metamorfosis Sempurna Pada Katak, sebagai berikut:
Katak betina dewasa bertelur kemudian telur tersebut menetas. Setelah 10 hari telur tersebut
menetas menjadi berudu. Berudu hidup di air. Setelah berumur 2 hari berudu mempunyai insang
luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh
kulit. Menjelang umur 8 minggu kaki belakang berudu akan terbentuk. Kemudian membesar
ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu kaki depannya mulai berbentuk, ingsang
tak berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Maka bentuk dari
muka akan lebih jelas. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan
berubah menjadi katak dewasa dan kembali berkembang biak. Lamanya periode larva pada anura
berbeda-beda. Pada beberapa spesies, stadium kecebong dapat berlangsung selama satu tahun
atau lebih. Perubahan pertama ditandai dengan munculnya pembengkakan pada kedua sisi ujung
posterior tubuh yang merupakan tunas-tunas kaki yang berkembang selama periode pre-
metamorfosis sampai mencapai ukuran sepanjang tubuh (Gambar 2). Kemudian terjadilah
serangkaian perubahan yang cepat yaitu klimaks metamorphosis dan dalam waktu lebih kurang
seminggu, kecebong berubah menjadi katak kecil sempurna.
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas
setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2
hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu
insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan
terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki
depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paruparu. Setelah
pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan
berubah menjadi katak dewasa. Selain pada katak, metamorphosis sempurna juga
terjadi pada kupu-kupu.
Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang
mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander),
perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya
struktur kulit. Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan kebanyakan
organorgannya telah termodifikasi. Perubahan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal
pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti
berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi
dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang
digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari
mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru
membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada
paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran
timfani terletak pada bagian telinga luar.

Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya
transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen retina yang utama adalah
porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan
vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim
yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan
habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa
bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk
siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.
Perubahan spesifik
Organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus
yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan
perkembangan yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh
tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian
dari sel sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.
Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan
katak dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama
metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis
pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
hormon T4. Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid.
Salah satu masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada
dasarnya, ekor tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ
lokomosi. Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan
mengalami perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa
koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang
berbeda pada hormon.

Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid
dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi
untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior
pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon
thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti
transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon
thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan
dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4
masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks
dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan
respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel).
Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan
holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian
permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan
anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.
Daftar pustaka

Bioshop, C.D. 2006. Metamorphosis. Kewali Marone Laboratory, University of Hawai


Honolulu, HI, USA

Erezyilmaz, D.F. 2006. Metamorphosis. Departement of Biology, University of Washington,


Seattle, WA, USA

Panawala, L. 2017. Difference Between Complete And Incomplete Metamorphosis.


Sydney, Australia.

Anda mungkin juga menyukai