Anda di halaman 1dari 48

Metamorfosis

dan Regenerasi
● Metamorphosis

Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek =


meta (diantara, sekitar, setelah), morphe`( bentuk),
osis (bagian dari).
Metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama
perkembangan post-embrionik.
Metamorfosis adalah suatu proses biologi dimana hewan
secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah
dilahirkan atau menetas. Proses ini melibatkan
perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan
sel dan differensiasi sel (Mysience, 2008).
Jenis - jenis Metamorphosis
1. Metamorphosis tidak
Sempurna
Merupakan metamorphosis
yang melewati 2 tahapan
yaitu dari telur menjadi
nimfa kemudian menjadi
hewan dewasa.
Biasanya metamorfosis ini
terjadi pada serangga
seperti capung, belalang,
jangkrik dan lainnya.
2. Metamorphosis Sempurna
● Merupakan metamorphosis
yang melewati
tahapan-tahapan mulai
dari Telur – Larva – Pupa -
Imago (dewasa).
● Contoh metamorphosis
sempurna terjadi pada
katak dan kupu-kupu.
Metamorfosis Amphibi
Perubahan Metamorphic pada Anura
Proses Morfologi
1. Pada urodela (salamander), perubahan meliputi
berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan
berubahnya struktur kulit.
2. Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara
nyata dan kebanyakan organ-organnya telah termodifikasi.
Perubaan ini meliputi :
a. hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak
b. hilangnya ekor,
c. morfogenesis kelenjar dermoid.
d. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi
terbentuknya lengan depan dan lengan belakang.
e. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman
hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk
baru dari mulut dan rahangnya
f. Otot dari lidah juga berkembang
g. Insang mengalami degenerasi
h. Paru-paru membesar, otot dan tulang rawan
berkembang untuk memompa udara masuk dan
keluar pada paru-paru.
i. Mata dan telinga berdiferensiasi.
j. Telinga bagian tengah berkembang dan membran
timfani terletak pada bagian telinga luar.
Proses Fisiologi
a) Pada berudu → fotopigmen retina yang utama adalah
Porphyropsin
b) Pada Katak dewasa → Rodopsin karakterisik fotopigmen
darat dan vertebrata perairan.
c) Hemoglobin berudu mengikat O2 lebih cepat dan
mengeluarkannya lebih lambat dibanding Katak dewasa
d) Pengikatan O2 oleh hemoglobin berudu tidak
terpengaruhi oleh pH
e) Pada katak dewasa pengikatan O2 akan meningkat jika pH
meningkat
f) Selama metamorfosis, hati berkembang, enzim
dibutuhkan untuk membentuk Urea dari karbondioksida
dan amoniak. Enzim ini mendasari siklus urea, dan
masing-masing muncul selama metamorfosis 
Development of the urea cycle during anuran metamorphosis. (A) The major features of the
urea cycle, by which nitrogenous wastes can be detoxified and excreted with minimal water
loss. (B) Emergence of urea cycle enzyme activities correlated with metamorphic changes in
the frog Rana catesbeiana
Hormon yang berperan dalam
metamorfosis katak
1. Kontrol hormon pada metamorfosis amfibi dilakukan oleh tiroksin
(T4) dan triiodotironin (T3) yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid
2. Peranan hormon T3 lebih penting sebagai hormon yang aktif yang
menyebabkan perubahan bentuk pada Thyroidectomized berudu pada
konsentrasi yang lebih rendah diandingkan dengan T4
3. Allen (1916) dan Hoskins dan Hoskins (1917) dalam Soeminto et al
(2000) menemukan bahwa ketika mereka menghilangkan kelenjar
tiroid yang mengalami rudimentasi pada berudu awal, larva itu tidak
pernah mengalami metamorfosis, sebagi gantinya berudu tersebut
berubah menjadi berudu besar (Gilbert dan Susan, 2000).
PREMETAMORPHIC PROMETAMORPHIC

HIPOTALAMUS HIPOTALAMUS

INHIBITOR
TSH-RF PROLACTIN
(DOPAMINE

PITUITARY +
PITUITARY

TSH
TIROID
TIROID

PROLACTIN PROLACTIN

T3,T4

PERTUMBUHAN LARVA PERSIAPAN METAMORFOSIS


METAMORPHIC CLIMAX

HIPOTALAMUS -
INHIBITOR
TSH-RF PROLACTIN
(DOPAMINE

PITUITARY

TSH
-
TIROID

T3,T4

METAMORFOSIS
Regresi ekor
Terbagi atas 3 tahap :
1. Sintesis protein menurun dalam sel otot lurik ekor
2. Terjadi peningkatan Enzim Lisosomal : Cathepsin
D(protease), Rnase, Dnase,Collagenase, Phospatase,
Glycosidase pada Epidermis, Notocord, Sel saraf corda.
Terjadi kematian sel yang disebabkan oleh pelepasan enzim
lisosomal ke  sitoplasma
3. Makrofag berkumpul di daerah ekor mencerna sel-sel mati
dengan enzim Proteolytik 
Increase in lysosomal protease activity during tail regression inXenopus laevis. The lysosomal
enzymes are thought to be responsible for digesting the tail cells. (After Karp and Berrill 1981.)
Metamorfosis Insekta
Perbandingan Metamorfosis pada Amfibia dan
Insekta
No Amfibia Insekta

1 Ditandai dengan pembuatan (Sering) melibatkan kerusakan


ulang jaringan yang telah jaringan larva dan penggantian
ada jaringam tersebut dengan
populasi sel yang seluruhnya
berbeda

2 Melibatkan keseimbangan hormone yang diperlukan untuk


melanjutkan perkembangan larva dan hormone yang mampu
menstimulasi perubahan perkembangan baru
Pola Perkembangan Insekta
Metamorfosis pada Drosophila
Imaginal disks in the development of Drosophila
Sel Imaginal pada sayap larva
cakram imaginal berasal dari ectodermal invaginasi dan berspesifikasi
selama perkembangan embrionik. Pola P/D axis mulai pada embryo
menjadi diperjelas diseluruh perkembangan larva. Pada pertumbuhan
larva kelak, dan terutama selama instar pertama, disc kaki muncul
selama disc tetap ivaginasi. Selama larva bertransisi menjadi pupa disc
berevaginasi, dan pada masa pupa, memperlihatkan bentuk pupa dan
bakal kaki serangga dewasa.
Kontrol Hormon pada Metamorfosis
Serangga

● Diatur oleh dua hormone effector yang dikontrol oleh


hormone peptide neurosecretory pada otak
CorporaAllata

JH hanya aktif pada fase larva molt,


inaktif pada metamorphic molt, untuk
menghalangi metamorfosis.
REGENERASI
• Pengertian dan Istilah-istilah dalam Regenerasi
• Macam-macam Regenerasi
• Daya Regenerasi
• Regenerasi pada Beberapa Jenis Hewan
• Proses Regenerasi pada Hewan
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Regenerasi
Pengertian Regenerasi
→Kemampuan organisme untuk memperbaiki sel,
jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang
atau mati, bahkan menjadikan bagian tubuh
menjadi individu baru yang utuh.
→Proses ini melibatkan proses tumbuh,
morfogenesis, dan diferensiasi
stilah-istilah dalam Regenerasi

● Regenerasi fisiologi: pergantian secara rutin dari bagian


tubuh yang rusak atau lepas akibat aktivitas sehari-hari, Ex:
Sel kulit
● Regenerasi reparasi: pergantian tubuh yang hilang atau
rusak, Ex: kaki salamander, ekor cicak, penutupan luka
jaringan
● Autotomi: bagian tubuh yang lepas atau patah dengan
sengaja, Ex: kaki udang, kaki bintang laut
● Polaritas regenerasi: arah bentuk pertumbuhan saat
regenerasi, Ex: potongan tubuh Planaria atau Hydra
Istilah-istilah dalam Regenerasi

● Regenerasi heteromorfis: pembentukan tubuh


yang hilang pada beberapa Arthropoda, dan hasil
regenerasi tidak sama dengan bagian yang hilang
● Blastema (tunas regenerasi): massa sel yang
terbentuk di bawah epidermis dari bagian tubuh
yang rusak yang telah berdediferensiasi
● Neoblast: sel-sel yang belum terdiferensiasi dan
memperbanyak diri, Ex: Planaria dan Hydra
Macam-macam Regenerasi
Sounder, 1982).

1.Epimorfis: perbaikan disebabkan oleh proliferasi jaringan baru


(blastema di atas jaringan lama). Ex: membran, kaki
salamander.
2.Morfalaksis: reorganisasi jaringan lama (yang masih
ada/tersisa), tidak disertai perbanyakan sel. Ex: Hydra,
potongan Planaria.
3.Kompensatori/intermediet: sel-sel membelah, tetapi
mempertahankan fungsi sel yang telah terdiferensiasi. Ex:
hati, ginjal manusia.
Regenerasi Epimorfis
Regenerasi Morfalaksis

Regenerasi Kompensatori
Daya Regenerasi
• Daya regenerasi tinggi: Coelenterata, Platyhelminthes,
Annelida, Crustacea dan Urodela
• Daya regenerasi rendah akibat meningkatnya kompleksitas
stuktur dan fisiologis, Ex: vertebrata
• Proses regenerasi mirip dengan proses perkembangan
embrio. Pembelahan cepat dari sel-sel yang belum khusus
,timbulah organisasi yang komplek dari sel-sel khusus yang
melibatkan morfogenesis dan diferensiasi seperti
perkembangan embrio
Regenerasi Beberapa Hewan

Avertebrata
• Porifera dapat menyusun kembali tubuhnya secara utuh
setelah sel-selnya diisolasi
• Hydra dan Planaria, setiap potongan tubuhnya dapat
membentuk individu baru yang utuh
• Cacing tanah dapat membentuk beberapa segmen tubuh di
bagian ujung posterior atau anterior yang hilang
• Gastropoda: bagian kepala, perut dan kaki dapat
beregenerasi jika ganglion otaknya masih berfungsi
• Arthropoda: anggota tubuhnya saja yang dapat regenerasi

• Echinodermata: regenerasi autotomi. Lengan dapat


beregenerasi jika diskusnya masih ada
Regenerasi Beberapa Hewan

Vertebrata
● Ikan: regenerasi sirip, lensa mata, ginjal

● Urodela (Salamander, larva Axolotl, newts): regenerasi ekor,


kaki, insang luar, rahang, retina
● Anura (katak dan kodok): regenerasi kaki dan ekor

● Reptilia: regenerasi ekor

● Aves: regenerasi paruh yang rusak

● Mamalia: regenerasi jaringan


Tahapan Regenerasi

Luka akan tertutup Sel epitel bergerak Dediferensisasi


oleh darah yang amuboid di bawah sel-sel jaringan di
mengalir. permukaan luka. sekitar luka.

Pembentukan kuncup
Rediferensiasi Proliferasi sel-sel
regenerasi (blastema)
sel-sel dediferensiasi
pada permukaan
dediferensiasi. secara mitosis. bekas luka.
Proses Regenerasi pada Salamander
Regenerasi kaki salamander

A. Ketika kaki salamander putus.


B. Pembentukan blastema, dan terbentuk daerah dediferensiasi bagi semua
jaringan.
C. Proses rediferensiasi
D. Regenerasi tulang dan jaringan lain selesai.
Regenerasi lensa mata salamander

Lensa baru terbentuk dengan proses yang disebut regenerasi


Wolffian. Artinya lensa baru terbentuk dari sel-sel dari pinggir
dorsal iris, yang berasal dari mesoderm. Secara embriologis
lensa tersebut tumbuh dari epidermis.
Regenerasi pada planaria
• Bagian tubuh yang mungkin dbentuk kembali adalah kepala, ekor, atau
bagian tengah dari faring.
• Jika bagian tubuh yang terpotong, maka sel-sel blastema yang berasal dari
lapis benih ektoderm dan endoderm yang akan menumbuhkan kembali
kepala planaria.
• Jika bagian kepala yang terpotong, maka sel-sel blastema yang berasal dari
parenkim ( lapis benih mesoderm) yang akan menumbuhkan kembali
tubuh planaria.
Regenerasi tulang Rawan pada manusia

1. Darah membeku di tempat patahan (fraktur)


2. Proliferasi fibroblast
3. Osifikasi endokondral dan membranous.
4. Terbentuknya Trabeculae di kedua ujung patahan, yang disebut callus.
Regenerasi saraf

Pada Gambar A, akson tersputus,kemudian muncul makrofag untuk memfagositosis


debris jaringan/organel.
Pada Gambar B, sel shwann berproliferasi membentuk batang.
Pada Gambar C, regenerasi selesai sempurna.
Regenerasi Sirip Ikan

a) Sirip yang terpotong


b) Pembentukan blastema
c) sampai e): bakal sirip
berdiferensiasi
f) Bakal sirip mulai tumbuh
g) Pemisahan keping prekartilago
h) Pembentukan tulang sirip dan
endoskeleton tulang rawan
i) Proses osifikasi endoskeleton

Regenerasi Morfalaksis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi regenerasi
1. Epidermal Growth Factor (EGF)
2. Growth Factor (GF)
3. Fibroblast Growth Factor (FGF)
4. Platelet (derivat dari GF)
5. Protein nAG
6. Saraf
7. Cahaya matahari
8. Suhu
9. Makanan
10. Kulit

Anda mungkin juga menyukai