Anda di halaman 1dari 47

Kuliah pada program D3 Kebidanan

oleh: Teguh Sukma Wibowo


Hormon :

 Zat yang dihasilkan oleh kel. Endokrin.


 Zat organik (dlm jmlh kecil) yang dialiran
dalam darah menuju organ/sel sasaran untuk
m’dorong/m’hambat b’fungsi normal (>< kel.
Eksokrin).

Reproduksi :
 Proses perkembangbiakan organisme :
pembentukan gamet, singami, kelahiran
(menetas).
Fungsi hormon
 Pelengkap sist Saraf yang mengatur
aktivitas organ.
 M’integrasi dg kondisi lingk :
salinitas, suhu, periode cahaya, u/
osmoregulasi, metabolisme,
reproduksi dan migrasi.
 Biokatalisator thd aktivitas sist.
Enzim sel/organ sasaran.
 Mengatur permeabilitas permukaan
dinding sel.
 Mengatur aktivitas gen (m’dorong/
m’hmbt) dlm sintesis zat organik.
Macam hormon menurut asal, fungsi & strutur kimia :
A. Asal dan fungsi

1. Neuro hormon
 Hormon yg diprod & disekresi oleh sel saraf
(neuro sekretoris).
 Banyak dijumpai di Hipotalamus (m’hslkan
hormon & impuls saraf).
 Biasa dlm bentuk peptide sederhana.
 Invertebrata : proses perubahan warna
(crustacea), ganti kulit & metamofosa (insekta)
dan regenerasi.
2. Para hormon (local)
 Hormon yg m’atur aktivitas jar/organ yang sama
dg asal hormon (PGF2α).
 Tidak memenuhi definisi hormon.

3. Phito hormon
 Hormon tumbuhan (daun & akar).
 Transpor zat tdk sistemik tp komunikasi antar
sel.
4. Feromon (phero hormon)
 Hormon yg dpt m’dorong prod. Hormon reprod
lain berupa sinyal kimia mell reseptor (mata,
hidung & kulit).
 Ikan ♂ m’keluarkan feromon diperairan shg
m’rangsang ♀ untuk memijah.
B. Struktur kimia
1. Hormon peptida dan protein
 Tdr dari rangkaian as. Amino pendek (GnRH)
dan panjang (prolaktin).
 Protein BM besar, peptida BM kecil (2.000 –
3.000o).
 Mdh larut dlm air (< dlm minyak).
 Terikat protein.
 Waktu paruh ± 1 mgg.
 Reseptor pada dinding sel sasaran.
2. Hormon glikoprotein
 Tdr dari rangkaian as. Amino yg terikat dg gugus
KH (CHO) : GtH.
 BM besar & mdh larut air (< minyak).
 Terikat plasma darah (sirkulasi).
 Waktu paruh 5 – 60 menit.
 Reseptor pada dinding sel sasaran.
3. Hormon steroid
 Tdr dari inti siklopentanoperhidro penantren
(est, prog & test).
 BM kecil & mdh larut minyak (tdk air).
 Terikat dlm protein (globulin).
 Waktu paruh 60 – 100 menit.
 Reseptor pada inti sel sasaran.
Prinsip reproduksi dlm sist. Endokrin

 Kel.Hipotalamus + Pituitary (hipofisa) merangsang


perkembangan gonad (GnRH & GtH).
 Gonad m’hslkan hormon (estrg, prog & test) u/
m’kontrol (feed back mechanism) thd sekresi GnRH
& GtH.
 Hormon reproduksi :
 Hipotalamus : GnRH
 Pitiutary : GtH 1(FSH) & 2(LH), Prolactin, GH.
 Ovarium : Progesteron & estrogen
 Lain : Tiroksin (tyroid) & cortisol (kortex
adrenal).
www.sinauer.com

The endocrine system in females and males


www.sinauer.com
 Hipotalamus
 1.Gonadotropin Releasing Hormon/GnRH
 Hormon peptida, BM GtH-RH 1: 2.500 & BM GtH 2
: 3.000 (mudah hancur dg tripsin).
 Dpt diekstraksi (kec : TRH).
 GtH-RH 1 & 2 blm dpt dipisahkan.

 Fungsi:
 M’dorong kel. Pituitary m’hasilkan GtH 1 & 2.
 M’dorong p’kembangan & fungsi gonad (ovarium
 ovulasi, testes  sperma).
 M’perbaiki hipofungsi gonad.
 Pitiutary
 2. GtH 1 (FSH)
 Hormon glikoprotein (KH 27%), mengandung as.
Sialat (aktv. Biologis).
 Dihasilkan sel basofil kel. Pituitary.
 Reseptor pada sel granulosa (♀)dan
Spermatogonia & sel Sertoli (♂)  aromatisasi
testosteron  estrogen.
 BM : 30.000 – 67.000.
 Waktu paruh (half life) 2 jam. Sangat larut dlm air
 Fungsi
:
 Pertumbuhan folikel & sel-sel spermatogenik.
 M’tingkatkan penggunaan O2 (oksidasi)
 Sinergis dg GtH 2 m’tingkatkan sekresi steroid
(sel granulosa), inhibin & ABP (sel Sertoli) .
 3. GtH 2 (LH)
 Hormon glikoprotein (KH 16%), as. Sialat 1,4 %.
 Dihasilkan sel basofil kel. Pituitary.
 Reseptor pada sel teka dan lutein (♀) dan sel Leydig
(♂).
 BM : 28.000 – 30.000.
 Waktu paruh (half life) ½ jam.
 Fungsi :
 M’rangsang p’kembangan folikel masak hingga
ovulasi.
 M’rangsang sintesa steroid (kolesterol 
pregnenolon  progesteron).
 M’rangsang sel Leydig m’hasilkan testr.
 M’tingkatkan sirkulasi drh  metabolisme.
 4. Prolactin
 Hormon protein dg 211 rangkaian As. Amino
(dominan : treonin, triosin & triptofan).
 BM : 24.200 – 26.000
 Fungsi :
 B’peran dlm perilaku reproduksi
(broddiness).
 Bersama GtH 2 mendorong partumbuhan sel
Leydig.
 Negative feed back thd GtH & m’turunkan
sex instinct ♂.
REPRODUKSI PRIA
Merupakan organ utama sistem reproduksi
pria, ada dua buh dibungkus oleh kantong yg
disebut skrotum.
Testis berada pad bagian posterior dan turun
ke dalam skrotum beberapa hari setelah
lahir.
Fungsi Testis
1. Kelenjar eksokrin menghasilkan sperma
2. Kelenjar endokrin menghasilkan hormon
androgen atau testosteron
 Apabila seorang pria telah pubertas, maka
hormon reproduksinya mulai dihasilkan.
 Hipotalamus akan mensekresi hormon GnRH
dan GnRH akan merangsang Hipofisis anterior
untuk memproduksi FSH dan LH
Fungsi:
Folilicle stimulating hormone (FSH)
1. Merangsang proses spermatogenesis yaitu
proses spermatogonia, spermatosit I,
spermatosit II, spermatid, spermatozoa.
2. Bekerja pada sel sertoli yang terletak dalam
tubulus seminiferus testis yaitu akan
merangsang sel sertoli untuk memproduksi
androgen binding protein (ABP), fungsi ABP
membawa testosteron kedalam cairan lumen
tubulus seminiferus, didalam lumen tubulus
seminiferus testosteron mengontrol proses
spermatogenesis pada pembelahan meiosis
dan proses spermiogenesis
Fungsi Luteinizing hormone (LH)
LH=interstitial cell stimulating hormone (ICSH),
pada pria LH disekresi oleh hipofisis anterior,
LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan
hormon androgen (hormon seks pria) atau
testosteron
 Merupakan senyawa maskulinisasi yang
dihasilkan oleh testis
 Fungsi testosteron antara lain:
1. Mengatur perkembangan ciri seks sekunder
pria seperti pertumbuhan kumis, rambut
daerah vital, dan tejadi perubahan suara.
2. Mengontrol proses spermatogenesis pada
pembelahan meiosis dan proses
spermiogenesis
3. Merangsang kelenjar prostat untuk mensekrsi
asam sitrat.
4. Merangsang vesika seminalis untuk mensekresi
cairan vesika seminalis.
5. Meningkatkan rangsangan seks pria.
A. Testis: sintesis androgen (testosteron),
di testis dihasilkan oleh sel leydig (sel
interstitial).
LH merangsang sel leydig untuk
menghasilkan testosteron. Androgen
diikat oleh ABP dan dibawa ke reseptor
androgen sel-sel germinal yang ada di
lumen tubulus seminiferus
Dalam tubulus seminiferus androgen
berfungsi untuk mengontrol
spermatogenesis pada pembelahan
meiosis dan proses spermiogenesis.
B. Bagian korteks adrenal menghasilkan
androgen yaitu kortisol dilepaskan ke dalam
aliran darah sebagai materi biologis yang
aktif dan berperan mengatur perubahn
karakteristik pria.
1. Gonadotropin releasing hormone
(GnRH)
2. Follicle stimulating hormone (FSH)
3. Luteinizing hormone (LH)
4. Testosteron
5. Growth hormone (GH), penting untuk
mengontrol latar belakang fungsi
metabolik testis terutama merangsang
pembelahan awal dari spermatogonia
dan tanpa GH spermatogenesis tidak
dapat terjadi
REPRODUKSI WANITA
 Siklusovarium dan siklus menstruasi
 Ovarium merupakan organ reproduksi wanita
terletak didalam tubuh, dilapisi oleh oleh
selapis sel epitel dan jaringan ikat padat
disebut tunika albugenia.
 Ovarium mempunyai jaringan penggantung
disebut mesovarium
Fungsi ovarium:
1. Sebagai kelenjr eksokrin menghasilkan sel
telur atau ovum
2. Sebagai kelenjar endokrin menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron
 Seoranggadis yang pubertas, hipotalamusnya
yang terletak pada bagian integral otak akan
mensekresi GnRH dan hormon ini akan
merangsang hipofisis anterior untuk
menghasilkan FSH & LH
A. Follicle stimulating hormone (FSH)
Oosit awalnya dilapisi oleh folikel
primordial, sel folikel akan mengadakan
proliferasi sehingga terbentuk beberapa
lapisan. Mulai oosit dilapisi 1 lapis sel
folikel yg disebut folikel primer, 2 lapis
 folikel sekunder, 3 lapis atau lebih 
folikel tersier dan apabila antara ovum
dgn sel folikel terdapat ruang/rongga
yang disebut antrum fase ini disebut
folikel de Graaf
B. Luteinizing hormone (LH)
LH bersama-sama dengan FSH akan
merangsang pematangan ovum dan ovulasi.
C. Estrogen (hormon ovarium)
dihasilkan oleh sel2 folikel
fungsi estrogen: proliferasi dan penebalan
dinding endometrium dan sel2 spesifik
didalam tubuh yang bertanggungjawab
pada perkembangan karakteristik seks
sekunder wanita, seperti pembesaran
payudara, pinggul, tumbuh rambut pada
alat vitl dan ketiak.
Estrogen= hormon seks wanita, dibawah
pengaruh hormon ini terjadi penebalan
dinding endometrium, sehingga fase ini
disebut fase proliferasi
4 fase
1. Fase menstruasi
2. Fase pra ovulasi
3. Fase ovulasi
4. Fase pasca ovulasi
Hormon yang terlibat pada siklus menstruasi:
GnRH, FSH, LH, estrogen dan progesteron
Menstruasi merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya
dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak
mengandung pembuluh darah.

Siklus menstruasi terdiri atas 4 fase:


1. Fase menstruasi
terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron.

2. Fase pra-ovulasi
Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan
memacu hipofise untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan
folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon estrogen,
yang menyebabkan pembentukan kembali dinding endometrium
3. Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi
terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen
menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan
LH. Peningkatan LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari
folikel.

4. Fase pasca-ovulasi (sekresi)


Fase ini selalu sama, yaitu 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus
luteum. Korpus luteum mennsekresikan hormon progesteron
dan masih mensekresikan hormon esterogen. Progesteron
mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluh darah pada endometrium serta
mempersiapkan endometrium untuk menerima implantasi
embrio jika terjadi pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan,
korpus luteum berubah menjadi korpus albikan sehingga kadar
progesteron dan esterogen menjadi rendah.

Anda mungkin juga menyukai