Anda di halaman 1dari 10

BAB III PEMBAHASAN

A.Organ endoderm

Sel endoderm akan membentuk lapisan dari banyak sistem organ tubuh termasuk sistem pernapasan,
sistem pencernaan, sistem saluran kemih, dan sistem reproduksi.

*Pencernaan

pencernaan Lapisan epitel dalam dari sebagian besar saluran pencernaan berasal dari endoderm.
Saluran pencernaan adalah tabung sistem pencernaan Anda yang meliputi mulut, faring (tenggorokan),
esophagus (tabung yang mengarah ke perut), perut, usus, dan anus. Lapisan mulut dan anus adalah
bagian eksternal yang paling dan benar-benar berasal dari lapisan ektoderm. Namun, sisa dari lapisan
gastrointestinal tidak dikembangkan dari endoderm

*Pernafasan

pernapasan Saluran pernapasan berjalan dari hidung ke paru-paru Anda. Jaringan yang melapisi bagian
hidung bagian dalam Anda terbuat dari ektoderm, tapi sisa lapisan saluran pernapasan berasal dari
endoderm. Ini termasuk laring (kotak suara), trakea (tenggorokan), tabung kecil yang mengarah ke paru-
paru, dan permukaan pernafasan dari paru-paru.

*Kemih

Kemih Bagian dari kandung kemih dan uretra dari sistem urin berasal dari endoderm. Ini saluran kemih
menyimpan kandung urine sampai uretra melepaskannya di luar tubuh.

B. Proses Pembentukan saluran pencernaan

Saluran pencernaan primitif terbagi menjadi 3 bagian yaitu (Oppenheimer,1980):

1). Usus depan: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian anterior, yang akan
diikuti oleh mesoderm splanknik. Usus depan akan menjadi rongga mulut, faring, esofagus, lambung dan
duodenum

2). Usus tengah: daerah arkenteron antara usus depan dan usus belakang. Usus tengah akan menjadi
yeyunum, ileum dan kolon. 3)

3). Usus belakang: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian posterior, yang
akan diikuti oleh mesoderm splanknik. Usus belakang akan menjadi rektum dan kloaka atau anus .
Diagram pembentukan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan (hati & pankreas) Epitel saluran
pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus dari ektoderm. Jaringan-jaringan/
struktur-struktur lain penyususn saluran pencernaan dibentuk oleh mesoderm splanknik.

1). Mulut terbentuk pada bagian anterior usus depan. Invaginasi ektoderm (= lekuk stomodeum) yang
diikuti dengan evaginasi endoderm usus depan menyebabkan terbentuknya keping oral. Keping oral
makin lama makin menipis, akhirnya pecah menjadi lubang mulut (Oppenheimer, 1980).

2). Anus terbentuk pada bagian posterior usus belakang. Invaginasi ektoderm (= lekuk proktodeum)yang
diikuti dengan evaginasi endoderm usus belakang menyebabkan terbentuknya keping anal.Keping anal
makin lama makin menipis, akhirnya pecah → menjadi lubang anus (Oppenheimer, 19

C. Pembentukan Kelenjar Pencernaan

1) Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah ialah kelenjar pencernaan yang pertama kali mencerna makanan ketika makanan masuk
ke dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin yang berguna untuk mengubah zat tepung
menjadi gula. Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan fetus (4-12 minggu) sebagai
invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan jaringan asinar.

2) Lambung

Kelenjar lambung ialah kelenjar pencernaan yang menghasilkan enzim asam klorida, renin, pepsin.
Enzim pada lambung dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida (HCL) dipengaruhi oleh hormon
gastrin dan gerak refleks yang muncul ketika makanan masuk ke dalam lambung.

- Muncul sebagai hasil di latasi fusiform dari usus depan.

- Bentuk dan posisi berubah karena pertumbuhan diferensial dan perubahan organ sekelilingnya.

- Lambung mengalami rotasi 90 derajat disekitar sumbu longitudinal.

* Sisi kiri menjadi permukaan anterior dan sisi kanan menjadi permukaan posterior.

* Perbatasan kiri tumbuh lebih cepat dari pada sebelah kanan yang menyebabkan pembentukan
greater and lesser curvatures.

Ujung pilorus pindah ke kanan dan ujung kardiak pindah ke kiri. 3)

3) Kelenjar Hati
Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah kanan. Kelenjar hati
ialah kelenjar pencernaan terbesar pada manusia yang berwarna merah kecoklatan. Pada bagian depan
hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk menampung cairan empedu sebelum disalurkan

untuk mencerna makanan. Empedu dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau
rusak. Hati mampu memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya. Cairan empedu berguna untuk
mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran lemak menjadi partikel partikel yang lebih kecil agar lebih
mudah diserap dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.

Tunas (divertikulum) hati timbul sebagai evaginasi ke arah ventaral dari endoderm di antara bakal
lambung dan duodenum. Tonjolan endoderm tersebut dilapisi oleh mesenkim dan mesoderm splanknik.
Tunas hati kemudian bercabang-cabang membentuk hati, percabangan bagian distal membentuk sel-sel
parenkim sekretori, bagian proksimal membentuk sel-sel duktus hepatikus.

• Sel-sel hati (perenkim hati) dan sel-sel duktus hepatikus terbentuk dari endoderm.

• Jaringan-jaringan lain dari hati dibentuk oleh mesenkim dan mesoderm splanknik.

• Dari bagian akar tunas hati timbul tonjolan yang lain, yaitu tunas kantung empedu.

4) Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas ialah kelenjar pencernaan yang terletak di dalam rongga perut dekat lambung dan
usus halus. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang disalurkan ke dalam usus. Enzim yang
dihasilkan oleh pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin yang diproduksi oleh usus duabelas jari.

Pankreas tunggal berasal dari dua buah tonjolan endoderm di dekat tunas hati (1 diventral dan 1 di
dorsal). Kedua tonjolan tersebut kemudian bercabang-cabang dan berfusi membentuk pankreas tunggal.

1) Sel-sel pankreas sekretori (asini pankreas) dan sel-sel duktus pankreatik dibentuk dari sel-sell
endodermal.

2) Pulau-pulau Langerhans dibentuk dari sel-sell endodermal. Pada awal perkembangannya, kelompok
sel-sel endodermal ini menjadi terpisah dan terperangkap dalam mesoderm di antara asini pankreas.
Kelompok-kelompok tersebut termodifikasi menjadi sel-sel pulau Langerhans. Di dalam pankreas
manusia dewasa terdapat 200.000 sampai 1.800.000 pulau Langerhans.
5). Kelenjar Usus

Kelenjar usus pada manusia dibedakan menjadi usus duabelas jari dan usus halus. Usus duabelas jari
berfungsi menyalurkan enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan getah empedu dari hati ke dalam usus
halus untuk melakukan proses pencernaan. Usus halus juga menghasilkan enzim pencernaan.

Bagian usus depan memanjang dari membran buccopharyngeal ke diverti kulum respirasi yang disebut
pharyngeal gut / lengkung farinks.

• Bagian yang tersisa memanjang dari diverti kulum respiratoris ke kuncup hati

• Esofagus– berkembang dari usus depan antara diverti kulum respiratoris dan lambung.

- Dinding otot berkembang dari mesoderm splanchnic (1/3 bagian atas-ototskelet, pertengahan

1/3-campuran dan 1/3 bagian terbawah otot polos).

D. Proses Pembentukan Saluran Pernafasan

Saluran pernapasan bagian atas terdiri atas hidung, sinus, faring, laring, trakea, dan epiglotis. Saluran
pernapasan bagian bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus, dan paru. Fungsi utama sistem pernapasan
adalah untuk pertukaran gas, yaitu sproses menukar oksigen ke darah di arteri dan membuang
karbondioksida dari darah di vena. Pertukaran gas normal terjadi dengan tiga proses, yaitu:

1. Ventilasi adalah pergerakan gas dari lingkungan ke dalam dan ke luar paru. Hal ini dicapai dengan
mekanisme inspirasi dan ekspirasi.

2. Difusi merupakan pergerakan gas yang diinhalasi ke dalam alveoli dan melewati membran kapiler
alveolus.

3. Perfusi merupakan pergerakan darah yang teroksigenasi dari paru ke jaringan.

Pengendalian pertukaran gas melibatkan proses kimiawi dan sistem saraf. Sistem saraf terdiri dari tiga
bagian yang berlokasi di pons, medula, dan korda spinalis, dengan koordinasi irama pernapasan dan
mengatur kedalaman pernapasan. Proses kimiawi melibatkan beberapa fungsi penting seperti
mengatur ventilasi alveolus dengan mempertahankan tekanan normal gas darah danmelindungi
terhadap hiperkapnia serta hipoksi yang disebabkan penurunan oksigen arteri, serta membantu
mempertahankan pernapasan saat terjadi hipoksia.

# Pembentukan Paru-Paru dan Trakea

Pembentukan trakea dan paru-paru berkaitan dengan saluran pencernaan. Pada usus depan di
perbatasan faring dan esofagus terjadi evaginasi endoderm ke arah ventral membentuk lekuk
laringotrakea.

o Lekuk laringotrakea memanjang, kemudian memisahkan diri dari usus depan dan akan tumbuh ke arah
posterior sebagai trakea yang terletak di sisi ventral esofagus. Endoderm yang berasal dari usus depan
membentuk bagian epitel trakea, sedangkan tulang rawan, jaringan ikat dan ototnya berasal dari
mesenkim disekitarnya.

o Sementara memanjang, kedua ujung trakea menggelembung → menjadi tunas

paru-paru.

o Mesoderm akan menginduksi tunas paru-paru untuk terus tumbuh dan membentuk percabangan
bronkus dan bronkiolus. Di akhir percabangan, epitel akan menipis dan terbentuklah alveolus.

o Epitel bronkus sampai dengan alveolus terbentuk dari endoderm, demikian pula dengan kelenjar-
kelenjarnya; sedangkan jaringan ikat dan otot pada paru-paru terbentuk dari mesenkim. Pleura yang
membungkus paru-paru berasal dari mesoderm splanknik.

 Organogenesis Derivat Endoderm Aves

1. Sistem pencernaan

Turunan endoderm yang terutama adalah sistem pencernaann, khususnya faring dari saluran
pencernaan. Pada aves, tidak ditemukan arkenteron, dan jika ada , jongga tersebut berukuran kecil dan
dindingnya bukan sel- sel endoderm. Perkembangan saluran pencernaan dimulai dari selapis sel
endoderm yang berada di bawah lapisan ektoderm, dan mesoderm embrionik pada blastodiskus.
Lapisan sel endoderm ini tterentang datar di atas kantung yolk. Pada aves rongga saluran pencernaan
dipisahkan dari rongga kantung yolk oleh proses peliptan. Kelenjar pencernaan seperti hati dan
pankreas, tumbuh berawal dari pertunasan ke arah ventral di dasar usus depan (hati), dari pertunasan
ke arah ventral dari dorsal wilayah duodenum (pankreas) (Lestari, 2013).

2. Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan berawal dari tumbuhnya suatu pertunasan di wilayah posteriors farings. Tunas ini
akan membentuk trakea yang kemudian bercabang membentuk percabangan bronkus dan bronkiolus.
Pembentukan sistem pernafasan juga melibatkan mesoderm yang menginduksi pertunasan dari
bronkus dan pembentukan pleura yang membungkus paru- paru (Lestari, 2013).

 Organogenesis Turunan Endoderm Mamalia

Lapis benih ini akan menumbuhkan beberapa sel seperti, epithelium saluran pencernaan dan derivatnya
seperti hati, pancreas, vesika urinaria. Lapis benih juga menumbuhkan sel epitel saluran pernapasan,
saluran perkencingan, dan beberapa kelenjar endokrin seperti tyroid dan parathyroid. Organ-organ
turunan endoderm yang utama adalah saluran pencernaan makanan (SPM) dan kelenjar- kelenjarnya,
serta paru-paru dan saluran respiratori (pernapasan) Selain itu, beberapa kelenjar endokrin berasal dari
endoderm juga. Pembentukan SPM diawali dengan terbentuknya arkenteron, yang pada anamniota dari
awal sudah berbentuk rongga yang akan membentuk saluran. Pada amniota, saluran baru terbentuk
melalui pelipatan-pelipatan splanknopleura di bagian anterior, posterior, dan lateral. Di bagian tengah
saluran, terdapat bagian yang terbuka yaitu pada tangkai yolk yang menghubungkan saluran dengan
kantung yolk. SPM terbagi menjadi wilayah usus depan, usus tengah, dan usus belakang. Usus depan
akan menjadi faring, esofagus, lambung, dan duodenum anterior. Usus tengah adalah bakal duodenum
posterior dan sebagian dari kolon. Usus belakang ialah bakal kolon dan rektum. Lubang mulut terdapat
di ujung anterior usus depan, dari pertemuan ektoderm stomodeum dengan endoderm faring yang
kemudian pecah membentuk lubang mulut Ektoderm stomodeum masuk ke dalam rongga mulut. Oleh
karena itu, epitel rongga mulut adalah ektoderm. Hal yang sama terjadi di bagian kaudal, epitel rongga
anus atau rongga kloaka adalah ektoderm yang berasal dari ektoderm proktodeum. Faring
memperlihatkan banyak derivat yaitu evaginasi laterad berupa kantung faring yang selengkapnya ada 6
pasang. Pada kantung faring bagian distal terdapat bakal tonsil, timus dan paratiroid. Bakal tiroid berupa
divertikulum, tampak medioventral dari faring. Kantung faring nomor 2 adalah saluran timpani bagian
telinga. Kantung faring bertemu dengan lekukan ektoderm bermesoderm yaitu lekuk/celah faring
(viseral), yang dibatasi oleh lengkung faring ke arah anterior dan posterior. Lengkung faring 1 adalah
lengkung mandibula, yang kedua ialah lengkung hioid. Celah di antara kedua lengkung itu ialah celah
hiomandibula. Lengkung III dan seterusnya adalah lengkung insang. Derivat-

derivat SPM lainnya keluar dari medioventral usus depan ialah laringotrakea, hati, pankreas ventral dan
pankreas dorsal. Dari pangkal divertikulum hati, dibentuk kantung empedu dengan duktus sistikus.
Divertikulum hati bercabang-cabang membentuk pita-pita hati dan duktus hepatikus. Duktus hepatikus
bertemu dengan duktus sistikus membentuk saluran empedu (ductus choledochus) yang bermuara di
dalam duodenum. Kedua bakal pankreas (ventral dan dorsal) bergabung di bagian dorsal dan
berdiferensiasi, sampai terjadi sitodiferensiasi. Saluran pankreas bermuara di dalam duodenum
Pankreas berdiferensiasi membentuk bagian eksokrin dan bagian endokrin (pulau Langerhans) Hasil
sitodiferensiasi ialah terbentuknya berbagai sel khusus di dalam pulau Langerhans. Masing-masing sel
khusus (A, B, dan C) menghasilkan hormon tertentu, misalnya hormon glukagon dan hormon insulin
yang masing-masing dihasilkan oleh sel A dan sel B. Divertikulum laringotrakea tumbuh ventroposteriad
dan bercabang dua (bifurkasi) menjadi bronkus ekstrapulmonalis. Ujung percabangan selalu
menggelembung yaitu bakal paru-paru. Selanjutnya, percabangan berlangsung beberapa generasi
menghasilkan bronkus intrapulmonalis, bronkiolus, sampai ke terminal percabangan yaitu alveolus-
alveolus. Semua percabangan intrapulmonalis akan diselaputi oleh mesoderm yang mengisi ruang
antarcabang-cabang membentuk paru-paru. Paru-paru terdiri atas 3 lobus sebelah kanan dan 2 lobus
sebelah kiri. Paru-paru merupakan organ yang paling akhir berfungsi, yaitu saat lahir/ menetas. Agar
alveoli tidak lengket satu sama lain sehingga tidak collapse, dihasilkan senyawa surfaktan oleh sel-sel
alveoli, yang mengatur tegangan permukaan.
1. Organogenesis Pada Bumbung-Bumbung (Tubulasi)

Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga dengan
pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm dan
endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang tidak mengalami pembumbungan
yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap
bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan alat (organ)
bentuk definitif.

Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah
bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi medulla
spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi differensiasi awal saluran atas
bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung mesoderm terjadi differensiasi awal untuk
menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat
urogenitalia.

Bumbung Endoderm (metenterom)

Menumbuhkan :

1. Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan sejak pharynx sampai rectum.

2. Kelenjar-kelenjar pencernaan : hepar, pancreas, serta kelenjar lendir yang mengandung enzim dalam
oesophagus, gaster dan intestinum.

3. Lapisan epitel paru atau insang.

4. Cloaca yang menjadi muara ketiga saluran : pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin
(ductus genitalis).

5. Lapisan epitel vagina, uretra, vesica urinaria, dan kelenjar-kelenjarnya.

Lapisan Endoderm Pada Katak

1. Pembentukan mulut dan hidung

Pembentukan mulut terjadi karena stomodeum atau invaginasi ectoderm yang terjadi didaerah foregut
bertemu dengan evaginasi endoderm didaerah fore gut.lalu tumbuh birai bakal platinum (langit-langit)
sehingga stomodeum terbagi menjadi dua yaitu rongga hidung di dorsal dan rongga mulut di ventral.
Sementara itu terbentuk pula penjorokkan dari atap ke lantai rongga hidung di median menjadi nasal
septum sehingga rongga hidung terbagi menjadi dua. Stomodeum juga menumbuhkan pula peraltan
mulut seperti lidah,kelenjarludah, dan gigi.
2. Pembentukan hati dan pancreas

Hati tumbuh berupa evaginasi medio-ventral foregut yang berbatasan dengan midgut. Bagian posterior
kemudian membuat divertikulum menjadi vesica vellea. Vena vitellin akan memasuki dan bercabang
halus dalam hepar yang sedang tumbuh ini. Pankreas tumbuh tumbuh berupa evaginasi dekat hepar.
Terjadi 3 evaginasi yaitu 1 dorsal dan 2 ventral. Ketiganya kemudian bersatu Tetapi saluranya ke
duodenum ada dua, kadang juga ada tiga seperti asal. 3.

3. Pembentukan Duodenum

Tumbuh dari daerah midgut sewdangkan colon dan rectum dari hindgut Hindgut memiilki evaginasi
jaringan extra embryonal di media ventral yakni allantois. Diverticulum allantois ini berasal dari cloaca.
Vesica urinaria juga evaginasi hindgut.

# Kelainan Turunan Endoderm

Adapun kelainan-kelainan pada turunan Endoderm pada mausia yaitu sebagai berikut: 1.

1. Gastroschisis

Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut, di mana usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa
lapisan pelindung melalui lubang di dekat pusar. Lubang pada dinding perut yang menyebabkan usus
atau organ lainnya tergantung diluar tubuh biasanya berada di sebelah kanan pusar. Ukuran lubang
tersebut berbeda-beda pada tiap penderita. Kondisi yang disebabkanoleh gastroschisis hampir mirip
dengan omfalokel, namun pada omfalokel usus dan organ tubuh lainnya tergantung di luar tubuh
terbungkus dengan membran tipis. Pencegahan Tindakan yang biasa digunakan oleh dokter untuk
menangani gastroschisis adalah pembedahan darurat. Bayi yang megidap kelainan ini biasanya
membutuhkan tindakanpembedahan lebih dari sekali. Prosedur umum yang dilkaukan untuk
pembedahan adalah memasukan kembali organ yang berada di luar perut, kemudian memasang kain
pembalut yang biasa untuk menekan perut sehingga menahan usus tetap di dalam rongga perut, sampai
luka sembuh sendiri. Perawatannya yaitu dengan memberi nutrisi lewat infus dan memberi obat
antibiotik untuk mencegah infeksi.
2. Sindrom respiratory distress (RDS)

RDS ini adalah gangguan pernapasan yang mempengaruhi bayi yang baru lahir. Kelainan ini sering terjadi
pada bayi prematur yang lahir sekitar 6 minggu atau lebih sebelum tanggal jatuh tempo. RDS sering
terjadi pada bayi prematur karena paru-paru mereka tidak mampu membuat cukup surfaktan. Surfaktan
yaitu cairan yang melapisi bagian dalam paru-paru. Pencegahan Untuk mencegah terjadinya RDS maka
dilakukan :

a. Perawatan prenatal yang baik, mulai sedini munngkin dalam kehamilan

b.Makan makanan yanng sehat dan konsumsi suplement tambahan seperti vitamin dan tablet
penambah besi

c. Hindari rokok, alkohol dan narkoba

d. Pada saat kehamilan, hindari konsumsi obat atau jamu yang dijual bebas tanpa resep dokter e.
Perbanyak asupan makan bergizi

f. Pola hidup sehat dan cukup olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Esophageal stenosis

Kelainan ini akan terjadi dekat kerongkongan yang akan mempersempit kerongkongan. Penyempitan ini
bisa diakibatkan oleh trauma, pembedahan, peradangan kronis, dan radiasi. Stenosis esopagus dapat
menyebabkan kesulitan menelan, terutama makanan yang padat. Pencegahan Untuk mencegah
terjadinya kelainan ini maka perlu dilaksanakan langkah-langkah berikut yakni konsultasi dengan dokter
jika terkena kelainan esophagus stenosisi atau penyempitan esopagus ini, hindari konsumsi zat kaustik
dan jauhkan zat korosif.

4. Extrahepatic biliary atresia

Disebabkan karena kegagalan dalam rekanalisasi duktus selama perkembangan. Pencegahan untuk
mencegah terjadinya kelainan ini maka dilakukan tindakan kasai. Tindakan kasai adalah pengobatan
utama bagi kelainan ini. Pada tindakan ini saluran empedu yang telah rusak akan diangkat dan akan
diganti dengan bagian kecil dari usus. Sehingga, cairan empedu dapat mengalir dengan normal. Ini
bukanlah tindakan kuratif, tapi paling tidak cairan empedu dapat mengalir ke usus. Dengan demikian,
dapat mengurangi gejala-gejala yang muncul, misalnya penyakit kuning.

5. Pankreas annular
Pankreas annular ini adalah kondisi langka dimana bagian kedua duodenum dikelilingi oleh cincin
jaringan pankreas yang terus berlanjut dengan kepala pankreas. Bagian pankreas ini bisa menyempitkan
duodenum dan menghalangi atau mengganggu aliran makanan ke sisa usus. Kita tidak bisa mencegah
pankreas annular. Namun ada beberapa langkah yang harus dilakukan saat kehamilan agar bayi yang
sehat :

-Pertahankan diet sehat selama kehamilan termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

-Menemui dokter secara teratur untuk memeriksa prenatal

-Jangan mengonsumsi alcohol

-Jangan merokok bagi suami di dekat kehamilan.

7. Imperforate anus

Anus imperforata adalah masalah dengan cara anus pada bayi atau rektum terbentuk. Anus imperforata
terjadi ketika tidak adanya pembukaan di ujung saluran pencernaan atau tidak ada lubang di anus.
Saluran pencernaan mungkin akan berakhir di dalam kantong tertutup di suatu tempat yang ada di
dalam tubuh. Gambar 2.18 imperforata Anus

8. Omphalocele

Adalah cacat lahir dimana usus atau organ-organ perut lain keluar dari pusar. Pada bayi unsur
Omphalocele hanya ditutupi lapisan tipis dan dapat dengan mudah dilihat. Gejala dari Omphalocele
dapat jelas terlihat, karena isi perut menonjol melalui daerah pusar. Ada berbagai ukuran omphaloceles.
Omphalocele kecil, hanya usus menonjol. Omphalocele besar organ yang menonjol meliputi hati atau
limpa. Pengobatan Omphaloceles dirawat dengan operasi. Apabila kantung yang melindungi isi perut
terjadi masalah lain yang lebih serius (seperti cacat jantung)

Untuk memperbaiki cacat ini kantung ditutupi dengan bahan sintesisi khusus kemudian dijahit.
Perlahan-lahan seiring waktu, isi perut didorong masuk ke dalam perut, kemudian bahan sintesis akan
diambil dan kemudian perut ditutup.

Anda mungkin juga menyukai