Anda di halaman 1dari 13

INDIKATOR 9

FAKTOR PERUBAHAN
LINGKUNGAN – PENYEBAB DAN
CARA MENGATASINYA

DISAJIKAN NARASI TENTANG BENCANA


ALAM DI SUATU WILAYAH, SISWA DAPAT
MENENTUKAN PENYEBAB DAN CARA
MENANGGULANGINYA
PERUBAHAN DAN PEMELIHARAAN EKOSISTEM

Perubahan ekosistem disebabkan oleh hal-hal berikut.


1. Perkembangan secara alami suatu ekosistem berupa perubahan -perubahan
yang berlangsung dalam ekosistem dalam perjalanannya menuju kedewasaan atau
keseimbangan. Perkembangan alami ini dikenal dengan istilah suksesi.
2. Pengaruh atau faktor luar, biasanya akibat ulah manusia.
A. SUKSESI

Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke


satu arah secara teratur disebut suksesi. Suksesi terjadi akibat perubahan
lingkungan fisik dalam komunitas. Proses suksesi berakhir dengan sebuah
komunitas atau ekosistem klimaks. Dikatakan klimaks karena ekosistem
tersebut sudah stabil atau tidak akan berubah lagi.

Contoh klasik untuk menggambarkan peristiwa suksesi adalah kejadian


di Gunung Krakatau, Banten. Pada tahun 1883 Gunung Krakatau meletus,
semua kehidupan di gunung tersebut musnah. Seratus tahun kemudian
ternyata di Gunung Krakatau tersebut sudah terbentuk hutan kembali.
Suksesi Primer Suksesi Sekunder

• Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas • Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap
mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat
awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat komunitas tersebut sehingga masih terdapat
baru. Gangguan tersebut dapat terjadi secara kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses
alami maupun oleh campur tangan manusia. suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi
Gangguan secara alami dapat berupa tanah longsor, tidak dari komunitas pionir.
letusan gunung berapi, dan endapan lumpur di
muara sungai. Gangguan oleh campur tangan • Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi
manusia dapat berupa kegiatan penambangan (batu sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat
bara, timah, dan minyak bumi). kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angina
topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang
tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan.
Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia
contohnya adalah pembukaan areal hutan.
FAKTOR-FAKTOR LUAR
Berikut adalah beberapa kenyataan perubahan lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia:
1) Menciutnya Areal Hutan
Banyak hal yang dapat menyebabkan menciutnya areal hutan, antara lain:
a) Penebangan liar
Menurut penelitian tahun 1986/1987, penebangan kayu untuk tujuan komersial mencapai 80 ribu hektar/tahun.
b) Kebakaran hutan
Walaupun kebakaran hutan dapat terjadi secara alami, ulah manusia kadang-kadang dapat memicu peristiwa ini.
Kebakaran hutan akan menurunkan kualitas tanah tersebut sehingga sulit untuk ditanami lagi. Dalam periode
1979-1984 kebakaran hutan mencapai 70 ribu hektar/ tahun.
c) Pembukaan hutan untuk tujuan proyek-proyek pembangunan pada periode yang sama mencapai 250
hektar/tahun
d) Akibat konversi lahan untuk perkebunan termasuk peladangan berpindah (di Sumatra, Kalimantan, dan Irian
Jaya) mencapai 500 hektar/tahun.
MACAM-MACAM PENCEMARAN
a) Pencemaran Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam (SDA) yang mendukung pertumbuhan tanaman. Ketersediaan zat
organik, anorganik, serta mikroorganisme akan menentukan kesuburan tanah. Tanah dapat tercemar dan
kehilangan kesuburannya oleh bahan-bahan pencemar (polutan), seperti insektisida, fungisida, herbisida,
penggunaan pupuk yang berlebihan, dan limbah industri. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh
limbah yang tidak dapat menjadi tanah secara singkat, seperti plastik, kaca, dan styrofoam.
b) Pencemaran air
Pencemaran air, menurut Fardiaz (1992) adalah penyimpangan sifat-sifat dari keadaan normal. Dalam
keadaan normal sebenarnya air telah mengandung bahan-bahan terlarut, seperti O2, CO2, N2, debu dan
partikel-partikel lain. Untuk menentukan apakah air itu tercemar, dapat diketahui dengan suatu pengujian.
Parameter-parameter pengujian dapat berupa parameter fisik, misalnya suhu, perubahan warna, bau,
kekeruhan, dan parameter kimia serta biologi (misalnya kandungan oksigen terlarut BOD/COD =
Biochemical Oxygen Demand dan Chemical Oxygen Demand, pH, kandungan minyak, kandungan logam
berat, dan jumlah organisme patogen).
MACAM PENCEMARAN
Kadar oksigen terlarut (BOD & COD) sangat rendah menyebabkan pembusukan yang tidak sempurna sehingga
menyebabkan bau yang tidak sedap, diikuti dengan perubahan warna air dan akhirnya danau dapat mengalami
pendangkalan. Kita menggunakan istilah eutrofikasi untuk menerangkan penambahan kesuburan dengan
melimpahnya nutrien dalam suatu perairan.
c) Pencemaran udara
Adanya zat pencemar ke udara menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normal dan
berpengaruh jelek terhadap semua makhluk hidup.

Pada dasarnya ada 2 macam pencemaran udara, yaitu sebagai berikut.


(1) Berasal dari alam, antara lain debu yang terdapat di udara akibat tiupan angin yang kadang-kadang mengandung
bakteri, virus, dan jamur penyebab penyakit.
(2) Akibat kegiatan manusia
(a) Hasil pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara), misalnya gas CO, CO2, NO2.
(b) Bahan-bahan buangan dari kegiatan berbagai pabrik industri; partikel Pb, asbes, Al, Zn, Cu, dan lain-lain.
(c) Zat radioaktif yang berasal dari kebocoran reaktor atom.
UPAYA MANUSIA DALAM PEMELIHARAAN EKOSISTEM
AIR

Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menjaga atau g. Pengendalian kerusakan lingkungan melalui pengelolaan daerah aliran sungai
memperbaiki kerusakan lingkungan adalah sebagai berikut. (DAS), rehabilitasi bekas pembangunan dan bekas galian tambang dan pengelolaan
wilayah pesisir dan lautan
a. Tidak menebang hutan sembarangan. Penebangan hutan harus
sesuai dengan peraturan HPH yang berlaku. Syarat penebangan h. Penanggulangan pencemaran tanah, air, dan udara, misalnya:
hutan antara lain harus menggunakan sistem “tebang pilih”, dan 1) tidak menggunakan pestisida, fungisida, dan herbisida tanpa aturan;
harus menanam kembali setelah menebang.
2) mencari pestisida pengganti (pengendalian hama secara biologi);
b. Mengalakkan penghijauan/reboisasi.
3) tidak membuang limbah sembarangan;
c. Mencegah kebakaran hutan. Kebakaran hutan mungkin dapat
dicegah, ntara lain dengan membuat menara-menara pengawas 4) pengembangan baku mutu air dan udara;
agar petugas dapat mengawasi kejadian-kejadian dengan segera, 5) menggunakan pupuk buatan sesuai aturan;
menghindari pembuatan api di hutan.
6) mengelola sampah/limbah dengan prinsip 3R:
d. Membuat suaka margasatwa, cagar alam, taman nasional,
taman burung, hutan lindung, dan sebagainya. a) Reduce, yaitu mengurangi penggunaan jenis barang yang banyak
sampah.
e. Penataan tata ruang wilayah perlu direncanakan. Setiap daerah
dibangun sesuai dengan zona peruntukannya, seperti zona b) Reuse, yaitu menggunakan kembali barang /kemasan barang yang
industri, pemukiman, perkebunan, dan pertanian. sudah dipakai.
f. Proyek pembangunan yang berdampak negatif harus c) Recycle, yaitu mendaur ulang sampah yang dihasilkan.
dikendalikan melalui penerapan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan). eraturan i. Pengembangan peraturan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup.
j. Penerapan hukum yang tegas bagi pelanggar peraturan
Perhatikan gambar kerusakan lingkungan
berikut!
Penyebab kerusakan lingkungan pemukiman
sesuai gambar diakibatkan oleh tindakan
manusia, yaitu ....

(A) membuang sampah sembarangan


(B) menutup daerah penampungan air
(C) perubahan fungsi lahan pertanian
(D) penebangan hutan secara liar
(E) drainase air yang tidak dipelihara
PEMBAHASAN

• (D) penebangan hutan secara liar


Peristiwa tersebut disebabkan oleh deforestasi (perusakan hutan) , banjir dan tanah longsor sudah sering
terjadi. Salah satu penyebabnya adalah makin banyaknya hutan yang gundul sehingga resapan air hujan
tidan bisa ditahan. Bahaya erosi. Tanah yang tidak tertutup vegetasi hutan lebih mudah mengalami erosi.
Erosi menyebabkan hilangnya kesuburan tanah, banjir, hingga tanah longsor.

Penyebab deforestasi : Konversi pertanian. Populasi manusia yang terus membengkak membutuhkan
pasokan bahan pangan yang semakin besar. Illegal logging. Hampir 50% pemanenan kayu di hutan-hutan
alam merupakan illegal loggingKebakaran hutan. Jutaan hektar hutan telah lenyap akibat kebakaran
hutan setiap tahunnya. Penggunaan kayu bakar. Penggunaan kayu untuk bahan bakar di seluruh dunia
masih signifikan sebagai salah satu pendorong deforestasi.
• Setiap musim penghujan tiba, daerah bantaran Sungai Ciliwung selalu menjadi titik banjir terparah di
Provinsi Jakarta. Sungai Ciliwung yang terkenal akan volume sampahnya yang menggunung juga selalu
menjadi penyumbang sampah banjir terbesar, apa usaha untuk menanggulangi bencana tersebut?
A) Penghijauan lahan
B) Mengurangi penggunaan CFC
C) Revitalisasi sungai dan 3R
D) 3R
E) Penggusuran pemukiman

Anda mungkin juga menyukai