4 Motor-Induksi OK
4 Motor-Induksi OK
INDUKSI
Klasifikasi Motor Listrik
PENDAHULUAN
• Rangka.
• Inti stator
• Kumparan/gulungan
• Pelat penutup
KONSTRUKSI STATOR
Ns Nr
Slip(%) x100
Ns
Ns = kecapatan putaran sinkron/ stator (rpm)
T R1<R2<R3
Tmaks
S
S=1 S=0
14
KONSEP MEDAN PUTAR
Prinsip Kerja
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6
a
x
ia ib ic -c -b
x
FFbc x
ib ia ic ib ia ic
FT Fa
ic ib i a ic ib ia b c Fa FT
FFcb
-a
ic ia ib
Prinsip Kerja
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6
a
x
ia ib ic -c -b
Fb
x x
ib ia ic ib ia ic
FT Fa
ic ib i a ic ib ia b c
Fc
ic ia ib -a
t0 t1 t2 t3 t4 t5
xa xa xa xa xa
xa
-c -b -c -b -c -b -c -b -c -b
FT Fa x Fb
F x x x -c -b x Fc x x x x x
x x
b
b c b c b c b c b c
Fc b c Fb Fa FT
-a -a -a -a -a
-a
Mode Operasi
+T Bila ns > nr mesin berfungsi
Sebagai motor.
Plugging
Motor
1.0 0 -1.0 S
Generator
Io
Ic Im
V1 Xm E1 S.E2
RC
E1 I2 R 2 X2
V1 E1 I1 R1 X1
I0 IC2 I2m O
I1
Ic
I0
I’2 IM
R I’2
1
E1 SE2
I2 . I2 . SX2
1
R2
X
I’2
V1
RANGKAIAN PENGGANTI MOTOR INDUKSI
I1
2 Ic
I’2 a X2 a 2R 2
IM s
cos =
I0
I’2 2
a 2R 2
I’2
E1 2 2
s a X
R
1
X
2
1
I’2
V1
P = Tω P = 3 E1 I'2 cos
P 3 E1 '
T= = I 2 cos
ω ω
P 3 V1 '
Bila Z1dianggap kecil T = = I 2 cos
ω ω
KURVA TORSI DAN SLIP
3 sa R 2
T = V 2 2
ω a R s a X
T 1 2 2
2 2 2
2 2
‘ “ ‘“
R2 R2 R2
Tmaks ‘
R2
dT
“
R2
T diperoleh bila =0
‘“
R2 maks
ds
R
saat : s = 2
X 2
3 V12
S Tmaks = 2
S = 1 S = 0
2 a X2
1. Sebuah motor induksi mempunyai tahanan rotor dan
reaktansi rotor masing-masing 20,5 Ohm dan 6,48 Ohm. Jika
pada rotor dilalui arus sebesar 3,62 A. Hitunglah tegangan (ggl)
pada Stator
E1 = 3,65 (20,5 + 6,48) = 98,5 Volt
Pussiiiinggg..
Torka Motor Induksi torque: tanaga putaran kopel
I1 R1 X1 a2R2/S a2X2
I0
I’2 P T 3E1I 2' cos
V1 RC XM E1
Bila Z1 = R1 +jX1 dianggap kecil
maka E1 = V1 , dan T adalah :
E1 4.44 f1 N1 p K1 3 Sa 2 R2
T V2
1
a 2
R2
2
S 2 a2 X 2
2
E2 4.44 f1 N 2 p K 2
Harga S untuk mendapatkan T maks
E1
I 2' dT
0 maka didapat Tmaks pada
a 2
R2 / S a
2 2
X2
2
dS
R2 3V12
S dan TMaks
a 2 R2 / S X2 2a 2 X 2
cos
a 2
R2 / S a
2 2
X2
2
Daya motor Induksi
Daya masuk Stator :
P1 3V1I1 cos
Daya masuk rotor :
P2 3 I
' 2
2
R2
a
2
S
Daya keluar rotor ( P mekanis )
1 S
Pm 3 I
' 2
2 a R2
2
S
Pr 3I a
Rugi-rugi daya :
' 2 2
2 R2
Sehingga P2 : Pm : Pr = 1 : ( 1 - S ) : S
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI
• Umumnya berputar dengan kecepatan konstan, mendekati
kecepatan sinkronnya.
• Pada penggunaan tertentu dikehendaki adanya pengaturan
putaran.
• Pengaturan kecepatan putaran motor induksi dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
1. Mengubah jumlah kutub motor
2. Mengubah frekuensi masukan
3. Mengatur teganan masukan
PENGATURAN DENGAN MENGUBAH JUMLAH KUTUB
120f
n = S
p
Jumlah kutub dapat diubah dengan merencanakan kumparan
stator sedemikian rupa sehingga dapat menerima tegangan
masuk pada posisi kumparan yang berbeda-beda.
U S S U S U S
a1 - a1 a2 - a2 a1 - a1 a2 - a2
2 Kutub 4 Kutub
PENGATURAN DENGAN MENGUBAH FREKUENSI
ns baliknya.
Jumlah kutup dapat diubah2 dengan meren
p canakan kumparan stator sedemikian shg
dapat menerima tegangan masuk pada posisi
yang berbeda-beda .
Dari persamaan diatas diketahui bahwa dengan mengubah f semakin besar maka
Menyebabkan kecepatan motor akan semakin besar juga dan sebaliknya.
Pengaturan Motor Induksi
Mengatur tegangan jala – jala :
Besarnya kopel motor induksi sebanding
3 Sa 2 R2
T V12 dengan pangkat dua tegangan yang di
a 2
R2
2
S a X2
2
2
2
berikan ( V1) T = k V2.
T = V 2 2
ω a R s a X
1 2 2
2 2 2
2 2
T1
Load
V1
0,5 V1
n 2 n1 n
Pengaturan motor induksi
Pengaturan tahanan luar Penambahan tahanan luar
R2 pada rotor belitan sampai
harga tertentu dapat torka
T
Start maksimum.
3 sa R 2
T = V 2 2
ω a R s a X
1 2 2
2 2 2
2 2
T1 Load
n3 n 2 n1 n
MOTOR INDUKSI SATU FASA
R R
480 Volt
√3x480 V
0V
480 Volt
48
48
S
0V
480 Volt 480 V
S
V
√3
80
x4
x4
80
T 480 Volt √3
V
T
Hubungan Delta
Hubungan Bintang
NAMEPLATE MOTOR INDUKSI
INFORMASI PADA NAMEPLATE
Design C
200%
TORQUE
Design A
Design B
100%
0 100%
SPEED
ARUS START
• Mereferensikan terjadinya lock rotor,
• Rotor terkunci sehingga akan menarik sumber sangat besar sekali
• Biasanya untuk motor Nema Design B sebesar 600 – 650 % arus beban penuh
700
Starting Current
Motor Full-Load Amp (%)
600
500
400
300
200
100
Full-Load Current
Time
KONVERSI ENERGI PADA MOTOR
EFISIENSI MOTOR INDUKSI
daya keluaran
η=
daya masukan
• Usia
• Kapasitas
• Kecepatan
• Jenis
• Suhu
• Penggulungan ulang
• Beban
BEBAN MOTOR
Px eff
Beban= 1
HP x0,746
tor
ien cy Mo
ffic
70 H igh E
Efficiency (%)
to r
Mo
d ard
n
Sta
70
70
Motor Rating (kW)
PENURUNAN PEMBEBANAN
1. Beban yang kurang akan menurunkan efisiensi motor.
2. Ukuran motor harus dipilih berdasarkan pada evaluasi beban
dengan hati-hati
3. Penyebab ketidak efisienan :
a. Pembuat peralatan cenderung menggunakan faktor keamanan yang
besar bila memilih motor
b. Peralatan kadangkala digunakan dibawah kemampuan yang
semestinya.
c. Dipilih motor yang besar agar mampu mencapai keluaran pada tingkat
yang dikehendaki, bahkan jika tegangan masuk rendah dalam keadaan
tidak
UKURAN MOTOR UNTUK BEBAN YANG BERVARIASI
• Motor industru sering beroperasi pada beban bervariasi
• Biasanya dipilih motor dengan antisipasi paling tinggi
• Alternatifnya: memilih motor sedikit lebi rendah dari beban
antisipasi tertinggi
• Hal ini memungkinkan karena motor biasanya dirancang 15 %
diatas nilai beban
• Kriteria pemilihan motor :
Kenaikan suhu rata-rata diatas siklus operasi aktual harus tidak
lebih besar dari kenaikan suhu pada operasi beban penuh yang
berkesinambungan (100%)
MEMPERBAIKI KUALITAS DAYA
• Fluktuasi tegangan dan frekuensi dapat merigikan kinerja motor
• Ketidakseimbangan tegangan akan lebih merugikan .
Dapat terjadi akibat penggunaan kabel dengan ukuran yang
berbeda
• Keseimbangan fasa maksimum 1%
• Minimisasi ketidakseimbangan dapat dilakukan dengan
1. Menyeimbangkan setiap beban phasa tunggal diantara
seluruh tiga phasa
2. Memisahkan setiap beban phasa tunggal yang mengganggu
keseimbangan beban dan umpankan dari jalur/trafo terpisah
PENGGULUNGAN ULANG (REWINDING)
• Biasanya dilakukan pada motor yang terbakar
• Faktor yang dapat mempengaruhi efisisensi motor:
a. Desain slot dan gulungan
b. Bahan gulungan
c. Kinerja pengisolasi
d. Suhu operasi
• Indikator keberhasilan penggulungan ulang adalah
perbandingan arus dan tahanan sator tanpa sesudanh digulung
ulang dan kondisi orisinil
HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN SAAT REWINDING
• Gunakan perusahaan yang bersertifikasi ISO 9000 atau anggota
dari Assosasi Layanan Peralatan Listrik.
• Jika biaya pegulungan ulang melebihi 50% hingga 65% dari
harga motor baru yang efisien energinya, lebih baik membeli
motor yang baru
• Ukuran motor kurang dari 40 HP dan usianya lebih dari 15
tahun (terutama motor yang sebelumnya sudah digulung ulang)
sebaiknya diganti.
• Untuk motor dibawah 15 HP sebaiknya mengganti motor baru,
agar lebih ekonomis
KOREKSI FAKTOR DAYA DENGAN MEMASANG KAPASITOR
• Faktor daya motor induksi < 1
• Efisiensi seluruh sistem pabrik akan rendah
• Kapasitor yang dihubung paralel dapat digunakan untuk
memperbaiki faktor daya.
• Kapasitas kapasitor ditentukan kVA R tanpa beban yang diserap
motor
• Kapasitas kapasitor tidak boleh lebig dari 90% kVAR motor
tanpa beban.
• Kapasitas terlalu besar dapat menyebabkan motor terbakar
PERAWATAN MOTOR INDUKSI
• Perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi
• Pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatkan
gesekan motor dan penggerak transmisi peralatan
• Kondisi ambien juga akan mempengaruhi kinerja motor
suhu ekstrim,
kadar debu yang tinggi,
atmosfir yang korosif,
dan kelembaban
dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi
PERIKSA PERAWATAN MOTOR INDUKSI
• Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan
• Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor
tidak kelebihan atau kekurangan beban
• Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar
dan peralatan yang digerakkan
• Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal
dan pemasangannya benar
• Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar saluran
pendingin motor bersih
PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR
1. Motor dengan beberapa kecepatan
2. Variable Speed Drives (VSDs)
3. Penggerak Arus Searah (DC)
4. Penggerak motor AC dengan gulungan rotor (motor
induksi cincin geser)
Terima Kasih