Anda di halaman 1dari 11

Disusun oleh

Kelompok 2 :
Andri sulistyo 14100046
Diana 14100049
Febriana Kusuma D 14100052
Hardianti Hi.Haddad 14100055
Heni Umbu K.W 14100056
Jennyva 14100058
Leni Shara 14100059
Maxima M 14100064
Merliana Lango M.P 14100065
Rita Elli Besia 14100073
Vivilia Eka P 14100076
A. Definisi Kehilangan
• Kehilangan rnerupakan pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu dalam rentang
kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami
kehilangan dan cenderung akan rnengalaninya kembali
walaupun dalam bentuk yang berbeda. Kehilangan
adalah penarikan sesuatu dan atau seseorang atau
situasi yang berharga/bernilai baik sebagai pemisahan
yang nyata maupun yang diantisipasi. Kehilangan
pribadi adalah segala kehilangan signifikan yang
membutuhkan adaptasi melalui proses berduka.
Kehilangan terjadi apabila sesuatu atau
seseorang tidak dapat lagi ditemui, diraba, didengan,
diketahui, atau dialami.
Lanjutan…
• Tipe dari kehilangan mempengaruhi tingkat distress.
Misalnya, kehilangan benda mungkin tidak menimbulkan
distress yang sama ketika kehilangan seseorang yang dekat
dengan kita. Namun demikian setiap individu berespon
terhadap kehilangan secara berbeda. Kematian seorang
anggota keluarga mungkin menyebabkan distress lebih
besar dibandingkan kehilangan hewan peliharaan, tetapi
bagi seseorang yang hidup sendiri kematian hewan
peliharaan menyebabkan distres emosional yang lebih
besar dibanding dengan sodaranya yang sudah tidak
pernah ketemu selama bertahun-tahun. Tipe kehilangan
penting artinya untuk proses berduka : Namun perawat
harus mengenali bahwa setiap interpretasi seseorang
tentang kehilangan sangat bersifat individualistis.
Kehilangan dapat bersifat actual atau dirasakan.
Lanjutan…
• Kehilangan yang bersifat actual dapat dengan mudah di
identifikasikan, misalnya seorang anak yang teman
sepermainnya pindah rumah atau seorang dewasa yang
kehilangan pasangan akibat bercerai . Kehilangan yang
dirasakan kurang nyata dan dapat di salah artikan, seperti
kehilangan kepercayaan diri atau prestise. Makin dalam
makna kata yang hilang, maka makin besar rasa kehilangan
tersebut. Klien mungkin mengalami kehilangan
maturasional
• Kehilangan yang diakibatkan oleh transisi kehidupan
normal untuk pertama kalinya ), Kehilangan situasional
Kehilangan yang terjadi secara tiba-tiba dalam merespon
kejadian eksternal, spresifk, seperti kematian mendadak
orang yang dicintai ), atau keduanya. Anak yang mulai
belajar berjalan kehilangan citra tubuh semasa bayinya,
wanita yang menopause kehilangan kemampuan untuk
mengandung, dan seorang pria yang tidak bekerja mungkin
kehilangan harga dirinya.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reaksi
Kehilangan
• a) Perkembangan Anak - anak. Belum mengerti seperti orang dewasa, belum bisa
merasakan, Belum menghambat perkembangan. Bisa mengalami regresi - Orang
Dewasa Kehilangan membuat orang menjadi mengenang tentang hidup, tujuan
hidup, menyiapkan diri bahwa kematian adalah hal yang tidak bisa di hindari.
• b) KeIuarga. Keluarga mempengaruhi respon dan ekspresi kesedihan. Anak
terbesar biasanya menunjukan sikap kuat, tidak menunjukan sikap sedih secara
terbuka.
• c) Faktor Sosial Ekonomi. Apabila yang meninggal merupakan penanggung jawab
ekonomi keluarga, berarti kehilangan orang yang dicintai sekaligus kehilangan
secara ekonomi.Dan hal ini bisa menggangu kelangsungan hidup.
• d) Pengaruh Kultural. Kultur mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi. Kultur
`barat' menganggap kesedihan adalah sesuatu yang sifatnya pribadi sehingga
hanya diutarakan pada keluarga, kesedihan tidak ditunjukan pada orang lain.
Kultur lain menggggap bahwa mengekspresikan kesedihan harus dengan berteriak
dan menangis keras-keras.
• e) Agama. Dengan agama bisa menghibur dan menimbulkan rasa aman.
Menyadarkan bahwa kematian sudah ada dikonsep dasar agama. Tetapi ada juga
yang menyalahkan Tuhan akan kematian.
• f) Penyebab Kematian .Seseorang yang ditinggal anggota keluarga dengan tiba-tiba
akan menyebabkan shock dan tahapan kehilangan yang lebih lama. Ada yang
menganggap bahwa kematian akibat kecelakaan diasosiasikan dengan kesialan.
C. Tipe Kehilangan
• Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
1. Aktual atau nyata Mudah dikenal atau
diidentifikasi oleh orang lain,
misalnya amputasi, kematian orang yang sangat
berarti/ dicintai.
2. Persepsi Hanya dialami oleh seseorang dan
sulit untuk dapat dibuktikan. misalnya; seseorang
yang berhenti bekerja/PHK, menyebabkan
perasaan kemandirian dan kebebasannya
menjadi menurun.
D. Jenis – Jenis Kehilangan
• a) Kehilangan objek Eksternal Kehilangan benda ekstenal
mencakup segala kepemilikan yang telah menjadi using,
berpindah tempat, di curi_atau rusak karena bencana alam.
• b) Kehilangan Lingkungan Yang Telah Dikenal Kehilangan
yang berkaitan dengan perpisahan dari lingkungan yang
telah dikenal mancakup meninggalkan lingkungan yang
telah dikenal selama periode tertentu atau kepindahan
secara permanen.
• c) Kehilangan orang Terdekat orang terdekat mencakup
orang tua, pasangan, anak-anak, saudara sekandung
guru,pendeta, teman, tetangga, dan rekan kerja.
• e) Kehilangan Hidup Doka ( 1993 ) menggambarkan respons
terhadap penyakit yang mengancam hidup ke dalam 4 fase.
E. Duka Cita
• a. Pengertian Duka Cita
• Duka cita adalah proses mengalami reaksi psikologis,
social, dan fisik terhadap kehilangan yang di
persepsikan ( Rando, 1991 ). Respon ini termasuk
keputusasaan, kesepian, ketidakberdayaan, kesedihan,
rasa bersalah, dan marah. Berduka diantisipasi adalah
suatu status yang merupakan pengalaman individu
dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang
dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan, objek atau
ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya
kehilangan.
F. Teori Dari Proses Berduka
• Teori Engels
Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase
yang dapat diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka
maupun menjelang ajal.
• a. Teori Kubler-Ross
Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969) adalah
berorientasi pada perilaku
• b. Teori Martocchio
• Martocchio (19$5) menggambarkan 5 fase kesedihan yang
mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat
diharapkan. Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor
yang mempengaruhi respon kesedihan itu sendiri. Reaksi yang terus
menerus dari kesedihan biasanya reda dalam 612 bulan dan
berduka yang rnendalam mungkin berlanjut sampai 3-5 tahun.
Lanjutan…
• c. Teori Rando
Rando (1993) mendefinisikan respon berduka
menjadi 3 katagori:
1. Penghindaran
2. Konfrontasi
3. Akomodasi

Anda mungkin juga menyukai