MHC & Aktivasi Limfosit T, Prof. Syarifuddin
MHC & Aktivasi Limfosit T, Prof. Syarifuddin
Complex (MHC)
Syarifuddin Wahid
Kenapa bernama MHC
• Major Histocompability Complex.....kecocokan
jaringan untuk transplantasi.
• Fungsi Natural MHC ?
• Benacerrraf : Immune respon (Ir) genes
• Doherty (1974) : CTL mampu membunuh sel
terinfeksi virus karena mengekspressikan
kompleks MHC dan antigen virus, dan tidak
mengganggu sel normal di sebelahnya.
• Nama lain: Human Leucocyte Antigen (HLA)
PREENTASI ANTIGEN MENGGUNAKAN MHC
CD4
Mikroba
CD8
Mikroba
α1 α2 α1 β1 Polimorfik
NN
N N
Ig-like domain
β2m α3 α2 β2 (nonpolimorfik)
C
Membran sel Disulfida bond
C C C
MHC kelas I MHC kelas II
Gambar 7-1. Struktur molekul MHC. Molekul MHC kelas I terdiri atas dua rantai polipeptida
yang terikat nonkovalen yaitu rantai α (rantai berat, 44-47 kD) yang terdiri atas segmen α1, α2
dan α3 yang disandi oleh gen MHC (polimorfik) dan β2–microglobulin (β2m,12kD) yang disandi
oleh gen nonMHC (tidak polimorfik). Cleft dibentuk bersama-sama oleh segmen α1 dan α2.
Molekul MHC kelas II terdiri atas dua rantai polipeptida yang terikat nonkovalen yaitu rantai α
(32-34 kD) dan rantai β (29-32 kD). Keduanya disandi oleh gen MHC yang polimorfik dan
keduanya berada pada lokus MHC. Rantai α terdiri atas hanya dua segmen yaitu α1 dan α2
demikian juga rantai β terdiri atas segmen β1 dan β2. Cleft dibentuk bersama-sama oleh
segmen α1 dan β1.
Peran Gen-Gen MHC membentuk
polimorfisme yang luas
• MHC dibentuk oleh banyak gen dan tiap
gen banyak allelnya sehingga sulit anak
mengambil gen yang sama dari yang diambil
saudaranya dari kedua orang tuanya.
• Codominant expression dari allel
• Evolusi perubahan gen (point mutation)
atau penggantian gen (gene conversion)
untuk menyesuaikan dengan evolusi yang
terjadi pada patogen.
Tabel 7-1. Gen MHC manusia dengan polimorpisme yang tinggi*).
MHC kelas I Jumlah allel yang MHC kelas II Jumlah allel yang
berbeda berbeda
HLA-A (1a) 414 HLA-DPA(DPα) 23
HLA-B (1a) 728 HLA-DPB(DPβ) 120
HLA-C (1a) 210 HLA-DQA(DQα) 32
HLA-E (1b) 8 HLA-DQB(DQβ) 68
HLA-F(1b) 20 HLA-DRA(DRα) 3
HLA-G(1b) 23 HLA-DRB(DRβ) 503
MIC-A (1b) 60
MIC-B (1b) 25
Jumlah 1488 Jumlah 749
*) HLA allel yang disahkan oleh komite nomenklatur WHO 2006.
(jumlah ini terus bertambah).
DP DM Proteosome DQ DR
Tapasin DOA DOB
Regio MHC kelas II
B1 B2 A
TAP1 TAP2 B2 A2 B1 A1 B1 B3,4,5
0 1000
Factor B TNFα
C4B C4A C2 LTβ LTα MIC-B
3000 4000
Gambar 7-3. Lokus gen yang berperan untuk pemerosasan dan presentasi
antigen pada kromosom 6.
Manfaat poliorfisme molekul MHC
1. Tiap individu memiliki MHC yang mampu mengikat antigen
dari patogen apa saja yang memiliki variasi peptida yang
banyak juga.(Ikatan MHC peptida tidak bersifat spesifik
seperti ikatan anibodi dgn antigen).
2. Tidak mungkin suatu patogen bisa lolos dari MHC pada
suatu spesies misalnya manusia, sehingga ada saja manusia
yang bisa selamat dari suatu paogen (manusia tidak akan
punah oleh suatu penyakit)
3. Patogen bisa mutasi shg selamat dari satu jenis MHC dalam
satu individu tapi masiih ada MHC lain yang akan
menangkapnya
4. Polimorfisme berkembang secara evolusi sesuai tantangan
lingkungan ( terbentuknya HLA B-53 pada daerah endemik
malaria)
Tabel 7-2, Non classical MHC genes (MHC kelas Ib) yang berada pada lokus MHC dan di
luar lokus MHC, sifat dan fungsi protein yang dihasilkannya *
MHC Kelas Ib Pola ekspressi Polimorfi ligand Fungsi
sme
HLA-E** ada di mana-mana Sedikit MHC leade Inhibisi sel NK
peptides
(Qdm)
HLA-G** Plasenta Sedikit peptida Modulasi interaksi
imunologis ibu dan anak.
HLA-F** Ekspressi luas Sedikit peptida? Inhibisi sel NK?
MIC-A/MIC-B* Ekspressi luas, sedang Tidak ada Aktipasi sel NK dan sel T
terutama saluran CD8 pada sel yang stress
cerna
CD1 *** Terbatas Tidak Lipid,glikoli Mengaktipkan sel T
pid terhadap lipid bakteri
ULBPs*** Terbatas. Sedikit Tidak ada Memicu aktipasi sel NK
MIC : MHC Class I- like molecules. ULBPs: UL16 binding protein; * tidak semua
ditampilkan dalam tabel ini, **pada lokus MHC; ***diluar lokus MHC.
Karakteristik interaksi peptida dan MHC
TCR
Bagian polimorfik MHC
Peptida
Gambar 7-4. Pemuatan peptida pada molekul MHC. Model skematis pemuatan peptida
pada peptida binding cleft MHC dimana ada bagian peptida yang menjangkar pada
“kantong” dari cleft MHC agar ikatan stabil. Presentasi peptida pada sel T melalui kontak
langsung yang dimungkinkan oleh pengenalan spesifik TCR terhadap kompleks bagian
polimorfik MHC dengan peptida.
Pemerosesan untuk presentasi
antigen protein
• Degradasi patogen oleh enzim lisozim
(fagalisosom) dan proteosome (sitosol)
menjadi peptida-peptda kecil.
• Peptida yang ada pada fagolisosom di
presentasikan menggunakan MHCII dan yang
ada dalam sitosol memakai MHC I
• Antigen dalam fagolisosom berasal dari
patogen yang difagositosis. (tidak semua sel
dapat membuat MHC II).
• Antigen dalam sitosol berasal dari patogen
intraseluler
Endoplasmic Reticulum (ER)
(TAP, tapasin,ERAP)
REPLACE
Self & foreign Peptide-MHC Bound
ER
peptide (hasil ER
degradasi antigen
protein oleh Presentasi
proteosom) CD8
TCR
Pengenalan
TAP
ERAP peptida (asing) CTL
dan MHC (self)
Tapasin MHC kelas I oleh sel T
Sel terinfeksi
Gambar 7-5. Peran MHC pada pemrosesan dan presentasi antigen asal sitosol {The cytosolic
(Class I) pathway}. Antigen protein diproses dalam sitosol oleh enzim proteosom menjadi peptida.
Peptida ditransfer masuk ER oleh TAP (semacam pintu pada membran ER). Peptida berikatan
dengan MHC kelas I karena peran tapasin yang memfiksasi MHC kelas I pada TAP sehingga peptida
berada disamping TAP (tidak akan berikatan dengan MHC kelas II yang juga ada dalam ER).
Peptida kemudian mengalami pemotongan halus oleh ERAP agar bisa termuat dalam cleft. Setelah
peptida termuat dalam cleft maka Ikatan peptida-MHC kemudian dipindahkan ke Golgi untuk
selanjutnya dipajang (presentasi) di permukaan sel untuk dikenal oleh CTL. (ER; Endoplasmic
Reticulum, CTL: Cytotoxic T Cell, TAP: transporter associated with antigen processing, ERAP:
REPLAC
Fagolisosom
(lisozim) Peptide-MHC Bound
Fagosom (endosom) (HLA DM, Ij dan CLIP)
Fagositosis Presentasi
CD4
TCR
Antigen
(mikroba
ekstraseluler)
Pengenalan Helper
ER Pemuatan peptida (asing)
Lisozim T Cell
Peptida peptida pada dan MHC (self)
Ij cleft MHC oleh sel T
MHC-II
APC CLIP
Gambar 7-6. Peran MHC pada pemrosesan dan presentasi antigen asal ekstraseluler, {The
endocytic (Class II) pathway}. Mikroba ekstraseluler yang difagositosis berada dalam fagosom.
Lisosom yang mengandung enzim lisozim (proteolytic enzymes) menyatu dengan fagosom
membentuk fagolisosom. Lisozim mendegradasi antigen protein menjadi peptida. Molekul MHC kelas
II dibuat di ER bersama dengan MHC kelas I (tidak terlihat pada gambar). Agar cleft MHC tak terisi
oleh peptida asal sitosol yang masuk ke ER maka cleft MHC kelas II ditutup dengan CLIP dan Ij.
Molekul MHC kelas II kemudian meninggalkan ER menuju ke fagolisosom (endosom) untuk dimuati
peptida. Sebelum dimuati peptida, terlebih dahulu penutup cleft dibuka, Ij didegradasi oleh enzim
katepsin (lisozim) dan CLIP dicabut menggunakan HLA-DM. Setelah peptida termuat dalam cleft
maka Ikatan peptida-MHC kemudian dipindahkan ke Golgi (tidak terlihat pada gambar) untuk
selanjutnya dipajang (presentasi) di permukaan sel untuk dikenal oleh sel T helper naif. Activated
helper T cell akan memicu makrofag dan sel B melalui kontak langsung dan pemberian sitokin untuk
Naive Helper
T cell (Th) Activated Th
REPLAC
TCR
CD4
Molekul
kostimulator
MHC II
Lisis sel terinfeksi
Fagolisosom APC
Presentation
Fagositosis Sitokin
Peptida
ER Sel terinfeksi
Mikroba
ekstraseluler
Peptida MHC I
MHC I TCR
Molekul CD8
kostimulator CD8
TCR